46
Teori dan Indikator Pembangunan
6. Teori Pertumbuhan Endogenous
Teori pertumbuhan endogenous, berbeda dengan teori Solow, yang menganggap bahwa ekuilibrium jangka panjang dari
capital-labor ratio antara berbagai perekonomian yang tercapai sehubungan dengan dapat bekerjanya secara relatif
penuh mekanisme pasar ataupun sangat berkurangnya intervensi pemerintah, akan menghasilkan pertumbuhan dari
setiap perekonomian itu konvergent mendekati zero growth. Realita pertumbuhan yang dialami berbagai negara tidak
mendukung anggapan ini. Pertumbuhan yang tetap cukup tinggi telah terjadi di berbagai negara untuk jangka yang
cukup panjang. Meskipun ada kemungkinan pertumbuhan ini disebabkan oleh adanya perubahan teknologi, perubahan ini
oleh teori Solow dianggap ditentukan oleh faktor-faktor secara exogenous. Sebaliknya para pemuka teori endogenous
mengatakan bahwa sumbangan pada pertumbuhan ekonomi yang oleh Solow ditentukan secara exogenous, ditentukan oleh
faktor-faktor endogenous. Menurut teori pertumbuhan endogenous, penyebab lain yang
dari dalam ini adalah peranan pemerintah maupun swasta dalam
menciptakan yang
dinamakannya sebagai
complementary investment. Complementary investment ini pada dasarnya berbentuk investasi dalam riset RD,
pendidikan, dan
infrastruktur. Berbagai
bentuk complementary investment
inilah yang akan memungkinkan terhindarnya tercapai tahap diminishing retuns to scale,
bahkan dapat diciptakan increasing returns to scale. Dalam
Modul Diklatpim Tingkat III
47
keadaan ini, maka dapat terhindar terjadinya konvergensi pertumbuhan semua perekonomian ke tingkat zero growth.
Lebih dari ini, teori endogen dengan ini dapat menjelaskan dari dalam sistemnya sendiri sumber pertumbuhan yang di
dalam teori Solow tak dapat dijelaskan dan hanya disebut sebagai Solow residual.
Meskipun perbedaan besar antara teori Solow neoklasik dengan teori endogen terletak pada asumsi penciptaan
complementary investment melalui peran aktif pemerintah, hal ini tidak berarti bahwa teori endogenous menyarankan
hanya peningkatan peran pemerintah secara umum. Teori endogen menyarankan agar penciptaan complementary
investment ini bukan hanya oleh pemerintah tetapi juga
dengan partisipasi oleh swasta, dalam hal mana pemerintah hanya menciptakan iklim yang kondusif.
Penilaian atas teori Endogenous . Walaupun teori endogen
telah menjadikan “Solow residual” menjadi faktor yang dapat dijelaskan keberadaannya, suatu hal yang perlu ditekankan
dari teori endogenous ini adalah perlunya adanya peran pemerintah yang sangat selektif dan strategis, yang sering juga
disebut sebagai smart intervention. Smart intervention ini, dalam rangka menciptakan complementary investment
tersebut, harus bekerjasama secara serasi dengan sektor swasta. Yang menjadi tantangan bagi akademisi maupun
praktisi yang terlibat dalam masalah pembangunan adalah, bagaimana mencari bentuk yang pas dari mix antara peranan
48
Teori dan Indikator Pembangunan
pemerintah dan swasta bagi berlanjutnya pertumbuhan dan pembangunan secara keseluruhan, yang menghindari baik
“government failure” yang dikemukakan oleh teori Solow maupun “market failure” yang dikemukakan oleh teori
endogenous.
7. Teori Pembangunan Sosial