Tumor Payudara TINJAUAN PUSTAKA

14 b. Sikap dapat berubah-ubah dalam situasi yang memenuhi syarat untuk itu sehingga dapat dipelajari. c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi slalu berhubungan dengan objek sikap. d. Sikap dapat dituju pada satu atau banyak objek. e. Sikap dapat berlangsung lama dan sebentar. f. Sifat mengandung faktor persaan dan motivasi, hal ini yang membedakan dengan pengetahuan Maulana, 2007.

C. Tumor Payudara

1. Pengertian tumor payudara Tumor adalah proses yang berjalan secara tidak normal, sel yang usang atau rusak tidak lansung mati, tetapi justru membangun sel tambahan yang tidak sesuai dengan kebetuhan tubuh dan membentuk suatu benjolan. Tumor payudara adalah benjolan pada payudara yang terbentuk akibat sel-sel payudara yang membelah dan menggandakan diri terlalu cepat mitrakeluarga, 2012 2. Faktor Risiko a. Faktor Reproduksinya Faktor reproduksi berhubungan dengan risiko terjadinya kanker puyudara adalah nuliparitas wanita yang belum melahirkan dan kehamilan pertama dia atas 30 tahun. Hal ini dikaitkan dengan fungsi yang berfungsi optimal, dermikian juga hormon yang berperan pada proses menyusui. Beberapa penelitian menunjukan hasil bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terkena kenker payudara. Diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi sebelum menopause sehingaa diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan yang terjadi pada payudara. Ubiversitas Sumatera Utara 15 b. Riwayat kesehatan personal Apabila seseorang pernah mempunyai riwayat kanker payudara pada salah satu payudara maka individu ini mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena pada payudara satunya. c. Penggunaan hormon Hormon estrogen berhubungan dengan terjadi kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi sulih horman estrogen atau terapi sulih hormon pada wanita yang telah mengalami menopause. d. Penyakit fibrokistik tumor pada payudara Pada wanita yang pernah mengalami tumor pada payudara dengan diagnosis adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. e. Obesitas kegemukan Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopouse. Hal ini dihubungkan dengan pola hidup wanita , khususnya kebiasaan makan dan makanan yang dikonsumsi. Kemungkinan terkena kanker payudara pada wanita yang gemuk pada saat menopause lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa kegemukan. f. Radiasi Terpapar unsur radiasi, apalagi dalam waktu lama selama atau sesudah pubertas, meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa penilitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubugan erat dengan dosisi Atau lama terpapar dan umur saat terjadinya papaparan. Ubiversitas Sumatera Utara 16 g. Riwayat keluarga dan faktor genetik Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita. Untuk itu skrining untuk kanker payudara dilakukan. Terdapat kanker peyudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa payudara berhubungan dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu sesuatu gen suseptibilitas risiko untuk menderita kanker payudara, probabilitas peluang unatuk terjadi kanker payudara adalah sebesar 60 pada umur 50 tahun dan sebesar 85 pada umur 70 tahun. h. Periode mentruasi Wanita yang mendapat menstruasi pertama lebih awal sebelum berumur 11 tahun atau terlambat memasuki menopause diatas usia 60 tahun memiliki kemungkinan yang lebih besar tumbuhnya kanker. Wanita yang mengalami kondisi itu terpapar hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya sehingga potensi tumbuhnya kanker juga lebih besar Nisman,2011. 3. Patofisiologi Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap inisiasi dan promosi. a. Fase inisiasi Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, yang bias berupa bahan kimia, virus, radiasi penyinaran atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki ke pekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap Ubiversitas Sumatera Utara 17 suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahunpun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan. b. Fase promosi Pada tahap promosi, suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah menjadi ganas. sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan berpengaruh oleh promosi. Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan atau gabungan dari sel yang peka dan karsinogen Nugroho, 2011. 4. Jenis-jenisnya a. Tumor jinak 1. Kelainan fibrokistik Kelainan fibrokistik ini disebut juga mastitis kronik kistik, hyperplasia kistik, mastopatia kistik, dysplasia payudara, dan banyak nama lainya. Istilah yang bernama macam-macam ini menunjukkan proses epithelial jinak yang terjadi amat beragam dengan gambaran histopatologik maupun klinis yang bermacam- macam pula. Kelompok penyakit ini sering mengganggu ketentraman penderita karena kecemasan akan keluhan nyerinya. Yang penting harus dipastikan bahwa kelainan tersebut bukan tumor ganas. Bila keraguan, terutama bila pada massa tersebut teraba bagian yang konsistensinya berbeda, perlu dilakukan biobsi. Nyeri yang hebat dan berulang atau penderita yang khawatir dapat menjadi indikasi eksisi untuk meyakinkan penderita. Beberapa bentuk kelainan fibrokistik mengandung risiko untuk berkembang menjadi karsinoma payudara, tetapi umumnya tidak demikian. 2. Fibroadenoma Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda. Setelah menopause, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Ubiversitas Sumatera Utara 18 Fibroadenoma teraba sebagai benjolan bulat atau benjola-bejol, dengan simpai licin dan konsistensi lambat kenyal padat. Tumor ini tidak melekat kejaringan sekitarnya dan amat mudah digerakan ke sana kemari. Biasanya firoadenoma tidak nyeri, tetapi kadang dirasakan nyeri bila ditekan. Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multiple. Pada sadolesens, firoadenoma bisa terdapat ukuran besar. Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat rangsangan estrogen meninggi. Fibroadenoma harus diekstirpasi karena tumor jinak ini akan terus membesar. 3. Tumor filoides Tumor filoides sistosarkoma filoides merupakan suatu neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas 10-15. Pertumbuhannya cepat dan dapat di temukan dalam ukuran yang besar. Tumor ini terdapat pada semua usia, tetapi kebanyakan pada usia sekitar 45 tahun. Penggulangan terhadap tumor tersebut adalah eksisi luas. Jika tumor sudah membesar, biasanya perlu dilakukan mastektomi simpleks. Bila tumor ternyata ganas, harus dilakukan mastektomi radikal walaupun mungkin bermetastasis secara hematogen seperti sarkoma. 4. Papiloma intraduktus Lesi jinak yang berasal dari duktus laktiferus dan 75 tumbuh di bawah areola mamma ini memberikan gejala berupa sekresi carian berdarah dari putung susu. 5. Adenosis sklerosis Secara klinis, adenosis skleorsis teraba seperti kelainan fibrokistik, tetapi secara histoptologik tampak proliferasi jinak sehingga ahli patologi sering terkecoh, mengira suatu karsinoma. Ubiversitas Sumatera Utara 19 6. Mastitis sel plasma Mastitis sel plasma juga disebut masititis komedo. Lesi ini merupakan randang subakut yang didapat pada sistem duktus yang mulai dibawah areola. Gambaran klinisnya sukar dibedakan dengan karsinoma, yaitu berkosistensi keras, bias melekat ke kulit, dan menimbulkan retraksi puting susu akibat fibrosis periduktal, dan bias terdapat pembesaran kelenjar getah bening aksila. 7. Nekrosisi lemak Nekrosis lemak biasanya disebabkan oleh cedera berupa massa keras yang sering agak nyeri, tetapi tidak membesar. Kadang terdapat retraksi kulit dan batasnya biasanya tidak rata. Secara klinis, kelainan ini sukar dibedakan dengan karsinoma. Secara hitopatologik terdapat nekrosis jaringan lemak yang kemudian jadi fibrosis. 8. Kelainan lain Lipoma, leimioama, histiositoma dan kista sebasea merupakan tumor yang mungkin terdapat di payudara, tetapi tidak ada sangkut pautnya dengan jaringan kelenjar payudara Sjamsuhidajat, 2005. b. Tumor ganas Tumor ganas adalah kanker payudara yang menyerang jaringan payudara. Jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu kelenjar pembuat air susu, saluran kelenjarsaluaran air susu,dan jaringan penunjang payudara. Kanker payudara tidak menyerang kulit payudara yang berfungsi sebagai pembungkus. Kanker payudara menyebabkan sel dan jaringan payudara berubah bentuk menjadi abnormal dan bartambah banyak secara tidak terkendali Mardiana, 2004 Benjolan ganas yang kecil sukar dibedakan dengan benjolan tumor jinak, tetapi kadang dapat diraba benjolan ganas yang melekat pada jaringan sekitarnya. Bila Ubiversitas Sumatera Utara 20 tumor telah besar perlekatan lebih jelas. Kosistensi kelainan ganas biasanya keras. Pengeluaran cairan dari puting biasanya mengarah ke papiloma atau karsinoma intraduktal, sedangkan nyeri lebih mengarah ke kelainan fibrokistik Sjamsuhidajat, 2005. 5. Penatalaksanaan Alternatif pengobatan ini diberikan berdasarkan stadium atau derajat kanker yg alami. a. Masektomi Masektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga macam jenis masektomi. 1. Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara, jaringan payudara ditulang dada, ltulang selangka dan tulang iga, serta benjolan di sekitar ketiak. Tujuannya untuk membersihkan seluruh sel kanker yang telah menyebar pada jaringan yang disebutkan di atas untuk menghindari kekambuhan. 2. Total Simpel Mastectomy, yaitu opersi pengangkatan seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak. Tindakan ini dilakukan jika berdasarkan hasil pemeriksaan sel kanker hanya berada di jaringan payudara saja. 3. Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagain dari payudara. Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini slalu dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumpectomy di rekomendasikan pada pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir payudara. Ubiversitas Sumatera Utara 21 b. Radiasi Radiasi atau penyinaran adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gama. Tujuan adalah membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi. c. Kemoterapi Kemotrapi adalah proses pemberian obat-obatan antikanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui infus. Tujuannya adalah membunuh atau menekan pertumbuhan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh Nisman, 2011. 6. Pencegahan a. Kesadaran akan payudara sendiri b. Berikan asi kepada bayi c. Segera konsultasi kepada dokter jika anda menemukan benjolan di payudara. d. Cari tau apakah ada riwayat kanker payudara atau kanker lain dalam keluarga anda. e. Perhatikan konsumsi alcohol f. Perhatikan berat badan g. Olahraga secara teratur h. Kurangi makanan berlemak i. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur j. Belajar relaks k. Masukkan brokoli ke dalam menu harian anda l. Jangan lupakan buah dan sayur menu harian anda m. Minum teh hijau yang kaya antioksidan Nisman, 2011 Ubiversitas Sumatera Utara 22 7. Komplikasi Komplikasi dari kanker payudara meliputi: a. Penghancuran payudara b. Penghancuran dinding dada sekitarnya payudara c. Mastitis d. Nipple discharge e. Nyeri dada f. Efek samping Terapi Radiasi g. Kemoterapi efek samping 8. Pemeriksaan payudara 1. Mamografi Mamografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X yang memberikan gambaran tentang jaringan lunak pada payudara. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi masalah atau penyakit yang sangatkecil pada payudara. Tetapi pemeriksaan mamografi kurang efektif jika digunakan pada pemeriksaan pada wanita muda atau remaja karena perbedaan karekteristik payudara. Mamografi adalah salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker payudara. Wanita diatas 40 tahun sebaiknya mulai melakukan mamografi. 2. Ultrasound USG Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat yang sensitive terhadap gelombang suara. Gambara yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah apakah benjolan ini merupakan benjolan padat atau mengandung cairan atau gabungan dari keduanya. 3. MRI Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan magnet yang dihubungkan dengan computer. MRI memberikan gambaran detail tentang struktur Ubiversitas Sumatera Utara 23 payudara. Gambaran ini dapat menunjukkan jaringan normal dan jaringan tidak sehat. 4. Breast thermography Menurut IACT International Academy of Clinical Thermology, payudara Thermography adalah prosedur diagnostik yang gambar payudara untuk membantu dalam deteksi dini kanker payudara. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa bahan kimia dan aktivitas pembuluh darah di kedua jaringan pra-kanker dan daerah sekitarnya kanker payudara berkembang biasanya selalu lebih tinggi daripada di jaringan payudara normal. Karena massa pra-kanker dan kanker adalah jaringan yang sangat metabolik, mereka membutuhkan suplai nutrisi yang melimpah untuk mempertahankan pertumbuhan mereka dan ini dapat meningkatkan suhu permukaan payudara. Keadaan seni payudara termografi menggunakan ultra-sensitif kamera inframerah dan komputer canggih untuk mendeteksi, menganalisis dan menghasilkan gambar resolusi tinggi diagnostik perubahan suhu dan pembuluh darah Nisman, 2011.

D. Pemeriksaan Payudara sendiri