Rasio Keuangan Altman Hasil Penelitian .1 Profil Perusahaan Textile dan Garment Go-Public di Bursa Efek Jakarta

4.1.2 Rasio Keuangan Altman

Nilai minimum, maximum, dan mean dari masing-masing rasio keuangan digunakan untuk memperoleh informasi mengenai karakteristik rasio-rasio keuangan dari kelima rasio keuangan yang digunakan oleh Altman dan dua rasio keuangan yang digunakan oleh Foster yang dijadikan variabel penelitian selama tahun 2002 sampai dengan 2004. Berdasarkan perhitungan menggunakan program Excel, diperoleh hasil seperti dalam tabel 4.1.2 yaitu: Tabel 4.1.2 : Rasio Keuangan Altman Perusahaan Textile dan Garment Go-Public di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002-2004 Tahun Variabel 2002 2003 2004 Min Max Mean Min Max Mean Min Max Mean WCTA -55.49 54.44 2.77 -46.03 49.88 6.42 -53.91 48.34 2.90 RETA -53.80 40.72 -10.06 -60.43 41.83 -12.44 -85.10 43.71 -16.83 EBITTA -6.47 18.80 -0.57 -15.36 6.52 -2.96 -8.04 10.17 1.35 MVEBTD 1.58 275.69 32.25 1.87 238.89 26.36 2.15 212.27 37.10 STA kali 0.44 2.13 0.86 0.48 2.35 0.93 0.38 2.43 0.93 Sumber: Hasil Penelitian, diolah. Dari perhitungan tabel 4.1.2 memperlihatkan: 4.1.2.1 Working Capital to Total Assets Ratio X 1 Nilai minimal dari Working Capital to Total Assets Ratio X 1 merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Perusahaan dengan X 1 terendah pada tahun 2002 adalah PT Apac Citra Centertex Tbk yaitu -55,49, sedangkan tahun 2003 dan 2004 adalah PT Argo Pantes Tbk yaitu -46,03 dan -53,91. Nilai maksimal dari Working Capital to Total Assets Ratio X 1 merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X 1 tertinggi selama tiga tahun berturut-turut adalah PT Pan Brother Tex Tbk, yaitu 54,44 pada tahun 2002, kemudian turun menjadi 49,88 pada tahun 2003, dan turun lagi menjadi 48,34 pada tahun 2004. Mean digunakan untuk mengukur nilai sentral suatu distribusi data berdasarkan nilai rata-rata yang digunakan dengan cara membagi nilai hasil penjumlahan sekelompok data dengan jumlah data yang diteliti. Mean Working Capital to Total Assets Ratio X 1 yang dimiliki oleh perusahaan textile dan garment pada tahun 2002 adalah 2,77, tahun 2003 naik menjadi 6,42, dan tahun 2004 turun lagi menjadi 2,90. 4.1.2.2 Retained Earnings to Total Assets Ratio X 2 Nilai minimal dari Retained Earnings to Total Assets Ratio X 2 merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Perusahaan dengan X 2 terendah pada tahun 2002 adalah PT Ricky Putra Globalindo Tbk yaitu -53,80, pada tahun 2003 adalah PT Karwell Indonesia Tbk yaitu -60,43, dan pada tahun 2004 adalah PT Panasia Indosyntec Tbk yaitu -85,10. Nilai maksimal dari Retained Earnings to Total Assets Ratio X 2 merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X 2 tertinggi selama tiga tahun berturut-turut adalah PT Roda Vivatex Tbk, yaitu 40,72 pada tahun 2002, kemudian naik menjadi 41,83 pada tahun 2003, dan naik lagi menjadi 43,71 pada tahun 2004. Rasio X 2 pada PT Roda Vivatex Tbk selama tiga tahun berturut-turut mengalami kenaikan. Mean Retained Earnings to Total Assets Ratio X 2 selama tiga tahun berturut-turut yang dimiliki oleh perusahaan textile dan garment selalu mengalami penurunan. Pada tahun 2002 yaitu sebesar -10,06, pada tahun 2003 turun menjadi -12,44, dan pada tahun 2004 turun lagi menjadi -16,83. 4.1.2.3 Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio X 3 Nilai minimal dari Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio X 3 merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Perusahaan dengan X 3 terendah pada tahun 2002 adalah PT Roda Vivatex Tbk yaitu -6,47, pada tahun 2003 adalah PT Eratex Djaja Tbk yaitu -15,36, dan pada tahun 2004 adalah PT Panasia Filament Inti Tbk yaitu -8,04. Nilai maksimal dari Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio X 3 merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X 3 tertinggi selama tahun 2002 dan 2003 adalah PT Pan Brother Tex Tbk yaitu 18,80 dan 6,52, sedangkan pada tahun 2004 perusahaan dengan rasio X 3 tertinggi adalah PT GT Petrochem Industries Tbk yaitu 10,17. Mean Earnings Before Interest and Taxes to Total Assets Ratio X 3 pada tahun 2002 adalah -0,57, pada tahun 2003 mengalami penurunan menjadi -2,69, dan pada tahun 2004 mengalami kenaikan menjadi 1,35. 4.1.2.4 Market Value Equity to Book Value of Total Debt Ratio X 4 Nilai minimal dari Market Value Equity to Book Value of Total Debt Ratio X 4 merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Perusahaan dengan X 4 terendah pada tahun 2002 adalah PT GT Petrochem Industries Tbk yaitu 1,58, tahun 2003 adalah PT Panasia Filament Inti Tbk yaitu 1,87, dan tahun 2004 adalah PT Eratex Djaja Tbk yaitu sebesar 2,15. Nilai maksimal dari Market Value Equity to Book Value of Total Debt Ratio X 4 merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X 4 tertinggi selama tahun 2002 sampai 2004 adalah PT Roda Vivatex Tbk yaitu sebesar 275,69 pada tahun 2002, turun menjadi 238,89 pada tahun 2003, dan turun lagi menjadi 212,27 pada tahun 2004. Meskipun setiap tahun mengalami penurunan tetapi PT Roda Vivatex Tbk masih lebih baik dibandingkan dengan perusahaan- perusahaan lainnya. Mean Market Value Equity to Book Value of Total Debt Ratio X 4 dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 mengalami fluktuatif yaitu sebesar 32,25 pada tahun 2002, turun menjadi 26,36 pada tahun 2003, dan mengalami kenaikan menjadi 37,10 pada tahun 2004. X 4 dari tahun ketahun mengalami kecenderungan menurun untuk masing-masing perusahaan. 4.1.2.5 Sales to Total Assets Ratio X 5 Nilai minimal dari Sales to Total Assets Ratio X 5 merupakan nilai terendah dari rasio tersebut pada kelompok perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Perusahaan dengan X 5 terendah pada tahun 2002 adalah PT GT Petrochem Industries Tbk yaitu 0,44 kali, tahun 2003 adalah PT Argo Pantes Tbk yaitu 0,48 kali, dan tahun 2004 adalah PT Daeyu Orchid Indonesia Tbk yaitu 0,38 kali. Nilai maksimal dari Sales to Total Assets Ratio X 5 merupakan nilai tertinggi dari rasio tersebut. Perusahaan dengan rasio X 5 tertinggi selama tahun 2002 sampai dengan tahun 2004 adalah PT Pan Brother Tex Tbk yaitu sebesar 2,13 kali pada tahun 2002, naik menjadi 2,35 kali pada tahun 2003, dan naik lagi menjadi 2,43 kali pada tahun 2004. Mean Sales to Total Assets Ratio X 5 untuk tahun 2002 sebesar 0,86 kali, naik menjadi 0,93 kali pada tahun 2003, dan stagnan pada tahun 2004 yaitu sebesar 0,93. Rata-rata perusahaan industri textile dan garment memiliki penjualan yang lebih kecil daripada aktivanya, dan sebagian besar perusahaan berada dibawah rata-rata industri terutama pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2004. 4.1.3 RasioKeuangan Foster Tabel 4.1.3 : Rasio Keuangan Foster Perusahaan Textile dan Garment