3.4 Metode Pengumpulan Data
Salah satu kegiatan dalam penelitian ini adalah merumuskan tekhnik pengumpulan data sesuai dengan masalah yang diteliti. Agar diperoleh data
dan keterangan yang lengkap maka harus digunakan tekhnik pengumpulan data yang tepat. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah: 1.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang
bersumber pada benda-benda tertulis Arikunto, 2002: 135. Metode ini dilakukan dengan cara melihat dan mempelajari dokumen-dokumen serta
mencatat data tertulis yang ada hubungannya dengan objek penelitian. Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya Arikunto, 2002: 206.
Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah mengambil data laporan keuangan perusahaan textile dan garment go-public di Bursa Efek Jakarta
dari internet dan Indonesian Capital Market Directory. 2.
Metode Studi Pustaka Metode studi pustaka yaitu metode yang digunakan dengan
memahami literature-literature yang memuat pembahasan yang berkaitan dengan penelitian dan juga pengumpulan data dengan membaca buku-
buku dan sumber bacaan yang relevan, seperti buku-buku manajemen keuangan, analisa laporan keuangan, dasar-dasar pembelanjaan
perusahaan, dsb.
3.5 Metode Analisis Data
Analisis data merupakan langkah yang sangat penting dalam penelitian, terutama apabila penelitian tersebut bermaksud untuk mengambil
kesimpulan dari masalah yang diteliti. Untuk menganalisis data diperlukan suatu cara atau metode analisis data. Metode analisis data digunakan untuk
menganalisis data hasil penelitian agar dapat diinterpretasikan sehingga laporan yang dihasilkan mudah dipahami.
1. Analisis Z-Score Model Altman
Dengan fungsi persamaan sebagai berikut:
Z-Score = 0,717X
1
+ 0,847X
2
+ 3,107X
3
+ 0,420X
4
+ 0,998X
5
Keterangan: X
1
= Modal kerja terhadap total harta working capital to total assets =
Assets Total
s Liabilitie
Current Assets
Current −
X
2
= Laba yang ditahan terhadap total harta retained earnings to total
assets =
Assets Total
Earnings tained
Re
X
3
= Pendapatan sebelum pajak dan bunga terhadap total harta earnings before interest and taxes to total assets
= Assets
Total EBIT
X
4
= Nilai pasar ekuitas terhadap nilai buku dari hutang market value equity to book value of total debt
= Debt
Total of
Value Book
Equity Value
Market
X
5
= Penjualan terhadap total harta sales to total assets =
Assets Total
Sales
Dengan klasifikasi skor Z 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan sehat, sedangkan perusahaan yang mempunyai skor Z 1,20
diklasifikasikan sebagai perusahaan potensial bangkrut. Selanjutnya skor antara 1,20 sampai 2,90 diklasifikasikan sebagai perusahaan pada grey
area atau daerah kelabu. 2.
Analisis Z-Score Model Foster Dengan fungsi persamaan sebagai berikut:
Z-Score = -3,366 X + 0,657 Y
Keterangan: X = Transportation Expense to Operating Revenue Ratio TE OR Ratio
TE OR = venue
Operating Expense
tion Transporta
Re Y = Time Interest Earned Ratio TIE Ratio
TIE = Expense
Interest EBIT
Dalam hal ini Foster mempergunakan “ Cut-off Point” Z = 0,640,
sehingga perusahaan yang mempunyai Z 0,640 termasuk dalam kelompok perusahaan yang bangkrut, sedangkan jika Z 0,640 termasuk
dalam kelompok perusahaan yang tidak bangkrut.
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat perbedaan yang signifikan untuk mengukur tingkat kebangkrutan antara
model Altman dan Foster pada perusahaan Textile dan Garment go-public
di Bursa Efek Jakarta tahun 2002-2004. Penelitian ini menggunakan
paired sample t test Uji t untuk dua sampel yang berpasangan dengan bantuan software SPSS. Dua sampel
yang berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda.
Prosedur yang harus dilakukan adalah: a.
Untuk pengambilan keputusan menggunakan tingkat signifikansi 5. Dasar pengambilan keputusan:
Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak.
b. Untuk menguji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak menggunakan
rumus: t =
s
n n
x x
2 1
2 1
1 1 +
−
Dengan: s
2
= 2
1 1
2 1
2 2
2 2
1 1
− +
− +
− n
n s
n s
n
Keterangan:
1
x = rata-rata dari kelompok pertama
2
x = rata-rata dari kelompok kedua
2 1
s = kuadrat standar deviasi atau varian kelompok pertama
2 2
s = kuadrat standar deviasi atau varian kelompok kedua n
1
= jumlah kasus pada kelompok pertama n
2
= jumlah kasus pada kelompok kedua Sudjana, 1996: 239.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN