Teknik Ketekunan Pengamatan Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

26 diadakan pengecekan keabsahan data, tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada di lapangan. 58 Teknik penjamin keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Teknik Perpanjangan keikutsertaan

Kehadiran peneliti dalam penelitian ini sangat menentukan proses pengumpulan data, maka diperlukan perpanjangan keikutsertaan atau pengamatan. agar peneliti kembali ke lapangan untuk melakukannya pengamatan sehingga akan melahirkan hubungan peneliti dengan subyek akan semakin terbentuk, akrab, terbuka dan saling mempercayai, sehingga tidak ada informasi yang di sembunyikan. 59 Teknik ini dilandasi pada konsep, semakin banyak peneliti ikut serta dalam lapangan penelitian maka akan meningkatkan kepercayaan data yang dikumpulkan, khususnya yang berkaitan dengan Kontribusi Partai Aceh Dalam Penerapan Syariat Islam Di Aceh, Studi Kasus Banda Aceh, Lhokseumawe dan Aceh Utara. Teknik ini berpedoman pada teori, semakin tekun dalam pengamatan maka akan semakin fokus informasi yang diterima. Teknik ini akan digunakan secara efektif, baik dokumen, wawancara maupun pengamatan.

b. Teknik Ketekunan Pengamatan

Lexy J. Moleong, mengemukakan bahwa ketekunan pengamatan berarti mencari konsisten interpretasi dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang konstan atau tentatif, mencari suatu usaha yang membatasi berbagai pengaruh, mencari apa yang dapat diperhitungkan dan apa yang tidak dapat. Ketekunan pengamatan melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan, akan memberikan kepastian data dan urutan peristiwa dapat direkam secara pasti dan sistematis. 60 58 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2005, h. 119 59 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner: Normatifperenialis, Sejarah, Filsafat, Psikologi, Sosiologi, Manajemen,Teknologi, Informasi, Kebudayaan, Politik Dan Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, h. 373 60 Lexy J. Moleong, Metodologi., h. 229 27

H. Sistematis Pembahasan

Untuk menghindari tumpang tindih atau berulang-ulangnya pengkajian, dipandang perlu untuk memaparkan sistematika pembahasan. Bab Pertama Pendahuluan yang memaparkan tentang Latar Belakang Masalah dari penulisan ini, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Landasan Teori, Kajian Terdahulu, Metodologi Penelitian yang digunakan serta Sistematika Pembahasan. Bab Kedua memaparkan gambar umum tempat penelitian mulai dari sejarah terbentuknya daerah sampai ke sumber daya alam. Bab Ketiga memaparkan gambar umum Partai Aceh, bagaimana sejarah lahirnya Partai Aceh, dari masa perlawanan Daud Berueh Ke Perdamaian MoU Helsinki dan juga mengurai konsep Syariat Islam di Partai Aceh. Bab Keempat Bagaimana Kontribusi Sosialisasi Partai Aceh dalam Menerapkan Syariat Islam di Aceh dan juga penulis membuat analis terhadap kebijakan Partai Dalam Penerapan Syariat Islam di Aceh. Bab Kelima adalah Penutup yang berisi tentang Kesimpulan, Implikasi Teoritik dan beberapa Rekomendasi yang layak dari hasil penelitian ini. Pembahasan ini juga dilengkapi dengan ucapan terima kasih, pedoman transliterasi, abstraksi, daftar singkatan, daftar kepustakaan dan curiculum vitai penulis.