120
Dari definisi diatas kita dapat mengetahui bahwa ekonomi berkaitan erat dengan uang. Karena di dalamnya terdapat aktivitas transaksi ekonomi yang meliputi
produksi, distribusi dan konsumsi. Karena itulah ilmu yang mempelajari dengan uang juga disebut dengan ekonomi. Seperti kita ketahui secara jamak bahwa ekonomi
adalah merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Bingkai utama yang seharusnya di perhatian Pemerintah Partai Aceh dalam penerapan Syariat Islam di Aceh adalah Ekonomi masyarakat, kondisi ekonomi
masyarakat Aceh sangat lemah ini menjadi faktor utama yang menghambat penerapan syariat Islam di Aceh. Seharusnya Partai Aceh selaku Partai yang menguasai
pemerintahan Aceh sekarang perlu membenah dalam hal ekonomi. Tujuan utama yang harus diperhatikan pemerintah adalah memberikan fasilitas
kepada guru pengajian tengku-tengku, agar memudahkan mereka dalam menghambakan syariat Islam, seperti yang terjadi sekarang guru pengajian di Aceh
sangat lemah dalam hal ekonomi sehingga mereka harus memikirkan bagaimana membiayai keluarga mereka dan juga dalam memberikan pengajian terhadap
masyarakat Aceh, faktor inilah yang menghambat terjalannya syariat islam di Aceh. Langkah utama yang harus di perhatikan pemerintah adalah memberikan
bantuan berupa honor rutin terhadap tenaga pengajian di kampung-kampung, dan memfasilitasi tempat pengajian yang layak, karena yang peneliti dapatkan di lapangan
sangat minim bantuan terhadap fasilitas pengajian misalnya: Pembangunan dayah, memberikan bantuan perlengkapan pengajian guna untuk membudhakan program
pengajian di kampung-kampung. Dan juga seharusnya pemerintah mendata secara struktur balai-balai pengajian yang ada di Aceh supaya pemerintah dengan mudah
mengontrol kekurangan di setiap tempat pengajian yang ada di Aceh.
B. Banda Aceh
Kota Banda Aceh merupakan kota yang paling tenar dalam menjalakan syariat Islam di Aceh bahkan kota Banda Aceh di sebut dengan kota Madani. Wali kota
Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal sangat berperan aktif dalam menjalankan Syariat Islam di Banda Aceh. Sosialisasi yang di lakukan Illiza Saaduddin Djamal adalah
121
dengan cara memberikan kuliah umum di berbagai Universitas di Banda Aceh, tujuannya untuk kesadaran mahasiswa dalam menjalanya Syariat Islam di Aceh.
Illiza Saaduddin Djamal juga sangat mendukung kegiatan keAgamaan seperti Jamaah Zikrullah dan Majelis-majelis pengajian lainya. dukungan yang dia berikan
sangat besar baik itu dari pendanaan maupun di bidang keanggotaan ketertiban berlangsungnya acara.
263
Dalam menegakkan Syariat Islam kota Banda Aceh sangat serius dalam memberlakukan razia melalui Polisi Wilayahtul Hisbah WH, dan juga bagi mereka
yang melanggar Syariat Islam tidak sungkan-sungkan langsung di borgor menuju ke kantor WH guna untuk melakukan hukuman atau bimbingan menurut hukuman yang
mereka lakukan, di Banda Aceh banyak terdapat perbuatan yang melanggar syariat Islam diantarnya kaum wanita yang menggunakan pakaian yang tidak sesuai dengan
aturan Islam. Di Banda Aceh juga berlakunya jam malam bagi wanita, wanita di Banda Aceh di boleh berkeliran di atas jam 22.00 Wib.
264
Dalam hal jual beli di kota Banda Aceh, wajib tutup warung 10 menit sebelum azan berkumandang, dan tidak boleh ada yang buka warung saat jam Solat Jumaat
begitu juga kendaraan tidak boleh lalu di jalan. Bagi yang melanggar maka akan di kenakan sangsi menurut peraturan daerah Banda Aceh. Café-café di Banda Aceh tidak
boleh menggunakan lampu-lampu agak gelap untuk mencegah pengunjung untuk melakukan perbuatan yang melanggar Syariat Islam.
Dalam hal pendidikan Islam, pemerintah kota Banda Aceh membuat program wajib ada pengajian malam sekali dalam seminggu setiap desa yang ada di kota Banda
Aceh ini supaya pemuda Banda Aceh lebih sadar akan ke-Islam, dalam program ini juga ada pengajian bagi kaum perempuan, Pengajian ini dilakukan di siang hari sekali
dalam seminggu.
265
Dalam kacamata Partai Aceh, walaupun yang jadi pemimpin kota Banda Aceh bukan dari kader Partai Aceh, mereka sangat mengapresiasi kinerja kota Banda Aceh
263
Wanwancara Dengan Khairul Kader Partai Aceh, di Banda Aceh, Tangal 19 Febuari 2017, Jam 10.00 -11.14 Wib.
264
Wanwancara dengan Pak Sofwan Masyarakat Banda Aceh, di Banda Aceh, tangal 20 Febuari 2017, jam 14.00 -16.00. Wib
265
Wanwancara dengan Mirja Tokoh Agama Gampong, di Banda Aceh, di Banda Aceh, tangal 23 Febuari 2017, jam 14.00-13.00. Wib
122
dalam menjalankan Syarit Islam, ini seharusnya jadi contoh untuk kader-kader partai Aceh.
Dalam memantapkan kesadaran diri masyarakat dalam bersyariat pemerintahan Kota Banda Aceh membuat beberapa program ke agamaan di antaranya:
a. Majelis Dzkir Kata majelis berasal dari bahasa Arab Jalasa, yang berati duduk kata tersebut
menepati isim makan menjadi Majelis yang mempunyai tempat duduk atau tempat pertemuan antar manusia yang ingin berkumpul.
266
Secara epistimologi kata majelis adalah tempat bertemunya atau perkumpulan yang memiliki tujuan tertentu. Majelis juga berupa lembagan masyarkat yang non
pemerintah yang terdiri dari ulama dan tokoh-tokoh Islam. Majelis ini bertujuan untuk menanamkan akhlak leluhur yang mulia guna untuk mendapatkan keridaan Allah yang
sejahtera. Sedangkan kata Dzikir
berasal dari bahasa Arab “Dhakara” yang artinya mengingat,
267
Dzikir secara syarak menggiatkan kita kepada Allah dengan etika tertentu yang sudah di tentukan dalam Alquran dan hadis guna untuk mensucikan hati
dan mengagungkan Allah. Adapun dzikir menurut Alquran dan hadis ada paun segala macam bentuk
mengingat Allah SWT, dengan cara membaca Tasbih, Tahlil, Tahmin, takbir dan Hasbalah maupun membaca doa yang dari Rasullah.
Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah dengan menyebut nama Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya.dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan
petang. Jadi Pengertian Majelis Dzikir adalah, tempat perkumpulan orang-orang yang
memiliki maksud dan tujuan tertentu hanya untuk mengingat Allah. Dan juga untuk mensucikan hati dari rasa iri dan dengki.
266
Ahmad Najieh, Kamus Arab Indonesi Surakarta, Insan Kamil, 2010, h.73
267
Fathihuddin Tentramkan Hati Dengan Dzikir Surabaya: Delta Prima Press Cet Ke, 1, 2010, h. 3
123
Banda Aceh Sangat sering membuat kegiatan dzkir bahkan kegiatan rutin ini di lakukan setiap Minggu sekali, guna kegiatan zikir ini untuk membuat masyarakat
sadar terhadap desa-desa yang mereka lakukan dan untuk mencegah melakukan perbuatan yang dilarang agama, ini sangat jelas apabila masyarakat sudah terbentuk
kesadaran akan agama. Maka masyarakat Banda Aceh akan memiliki kesadaran akan menjalankan Syariat Islam.
b. Pengajian Rutin Kampong Banda Aceh yang memiliki 4 kecamatan dan terdiri dari 91 Kampong
diwajibkan setiap Kampong melakukan pengajian rutin dalam seminggu satu kali. Metode pengajian ini berbeda-beda setiap kali pertemuan.
268
Misalkan dalam pertemuan Minggu ini pengejiannya berupa cara membaca Alquran yang baik sesuai
dengan tajwid, setiap pemuda atau yang tua dalam pengajian diharuskan membaca minimal 10 ayat, itu langsung di pantau oleh guru pengajian apabila ada yang salah
dalam bacaan itu langsung di koreksi supaya bacaan Alquran sesuai dengan tajwid. Dalam pertemuan berikutnya itu di arahkan cara membaca kitab kuning
bertujuan agar generasi muda Aceh bisa membaca kita kuning. Dalam konteks zaman modern sekarang sangat sedikit masyarakat atau pemuda Aceh yang bisa membaca
kitab kuning, kalau di tinjau dari sejarah hampir masyarakat Aceh dulu sangat mahir dalam membaca kita kuning.
Pertemuan selanjutnya yaitu Surah kitab, di mana cara pengajian metode ini adalah guru pengaji membahas atau mengupas hukum-hukum yang ada di dalam kitab
atau Al-quran, dan metode pengajian ini juga ada tanya jawab antara peserta yang mengikuti pengajian dengan guru pengajian, dalam hal pertanyaan kadang-kadang
guru pengajian mengizinkan pertanyaan bebas.
269
c. Himbauan Jika kita berjalan ke Kota Banda Aceh Sangat banyak terdapat spanduk-
spanduk yang berbaur himbuan untuk bersyariat Islam . Misalkan “Kepada para
pengunjung pantai wisata mohon di stop kegiaran anda 1 jam sebelum waktu magrib”
268
Wanwancara dengan Mirja Tokoh Agama Gampong, di Banda Aceh, di Banda Aceh, tangal 23 Febuari 2017, jam 14.00-13.00. Wib
269
Wanwancara dengan Mirja Tokoh Agama Gampong, di Banda Aceh, di Banda Aceh, tangal 23 Febuari 2017, jam 14.00-13.00. Wib
124
d. Pelaksanaan Razia Syariat Islam di Banda Aceh Razian yang di lakukan oleh Wilatuhisbah di Banda Aceh, sangat ketat
dibandingkan dengan wilayah lain yang ada di Aceh. Di Banda Aceh WH melakukan razia dalam 1 Minggu sebanyak 3 kali, dalam melakukan razia terhadap masyarakat
yang melangar syariat Islam,WH berpindah-pindah tempat setiap melakukan razia adapun razia yang di lakukan oleh WH berupa:
1. Melakukan razia terhadap Masyarakat yang tidak berpakaian secara Islami 2. Melakukan razia terhadap Café-Café
3. Melakukan razia ke kampung-kampung 4. Melakukan razia ke tempat wisata
C. Lhokseumawe