PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

(1)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN

PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

(Skripsi)

Oleh

NOFITA SYARAH ROSTI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN

PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

Oleh

NOFITA SYARAH ROSTI

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model kooperatif Scramble terhadap aktivitas dan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup oleh siswa SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimental dengan desain penelitian pretes-postes tak ekuivalen.

Sampel pada penelitian adalah siswa kelas VIIJ dan VIIK yang dipilih secara acak dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian berupa data kuantitatif yaitu penguasaan materi yang diperoleh dari pretestdan posttest yang di ukur dengan N-gain. Data kualitatif yaitu aktivitas belajar siswa diperoleh dari lembar observasi. Analisis data menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 5% dengan menggunakan program SPSS 17.


(3)

Nofita Syarah Rosti

Hasil penelitian pada kelas eksperimen rata-rata N-gain (51,06) lebih besar dari pada kelas kontrol (24,55), artinya kedua kelas memiliki hasil penguasaan materi yang berbeda. Hal ini berarti penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble sangat berpengaruh terhadap penguasaan materi biologi oleh siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe Scramble juga memberikan pengaruh

terhadap peningkatan aktivitas siswa saat proses pembelajaran. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 77,56 lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol sebesar 67,6. Aspek aktivitas yang diamati tertinggi pada kelas eksperimen adalah aspek mengemukakan pendapat, sedangkan aktivitas siswa terendah adalah aspek bertanya. Kesimpulan penelitian ini adalah

penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble memberikan pengaruh terhadap peningkatan penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Aktivitas belajar siswa selama pembelajaran lebih tinggi menggunakan model pembelajaran kooperatif Scramble dari pada menggunakan metode diskusi.

Kata kunci : Pembelajaran Kooperatif, Scramble, Penguasaan materi, Aktivitas Belajar siswa, Ciri-ciri Makhluk Hidup.


(4)

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN

PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

Oleh

NOFITA SYARAH ROSTI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Biologi

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(5)

Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

(Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

Nama Mahasiswa : Nofita Syarah Rosti Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024033

Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Drs. Arwin Achmad, M.Si. Pramudiyanti, S.Si., M.Si. NIP 19570803 198603 1 004 19730310 199802 2 001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita, M.Si.


(6)

MENGESAHKAN 1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Arwin Achmad, M.Si. ………

Sekretaris : Pramudiyanti, S.Si., M.Si. ………

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed. …………....

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 003


(7)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nofita Syarah Rosti

Nomor Pokok Mahasiswa : 0543024033 Program Studi : Pendidikan Biologi

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan

penyelesaian studi pada universitas atau institut lain.

Bandar Lampung, November 2012 Yang menyatakan

Nofita Syarah Rosti NPM. 0543024033


(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Panaragan Jaya (Tulang Bawang Barat) pada tanggal 24 November 1988, anak pertama dari empat bersaudara, dari pasangan bahagia Bapak Rusman, S.Pd.I. dan Ibu Sartini. Penulis mengawali pendidikan formal di SD Negeri 3 Panaragan jaya pada tahun 1993 yang diselesaikan pada tahun 1999. Tahun 1999 diterima di SMP Negeri 4 Panaragan jaya yang diselesaikan pada tahun 2002. Tahun 2002 diterima SMA Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang diselesaikan tahun 2005 dan pada tahun yang sama penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi.

Pada tahun 2009 penulis melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) di SMP Negeri 7 Bandar Lampung, dan pada tahun 2012 penulis melakukan penelitian di SMP Negeri 7 Bandar Lampung untuk meraih gelar sarjana pendidikan (S.Pd.).


(9)

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Alloh yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

Alhamdulillahi robbil ‘alamin, segala puji untuk Mu ya Rabb atas segala

kemudahan, limpahan rahmad dan karunia yang Engkau berikan selama ini.

Teriring doa, rasa syukur dan segala kerendahan hati.

Dengan segala cinta dan kasih sayang kupersembahkan karya sederhana ini untuk

orang-orang yang akan selalu berharga dalam hidupku:

Ayahanda Rusman, S.Pd.I., dan ibunda Suratmi tercinta, yang telah

membesarkanku mendidik serta mendoakanku dengan penuh kasih sayang

yang tercurah tanpa batas terima kasih atas kasih sayang, doa, kesabaran

dan motivasi yang telah diberikan.

Adik-adikku tercinta Anas Ahmad Rofiq (Aan), Sahli Khoirul Anwar

(Sahli), dan Annisa Syahrul Mubarokah (Nisa ), terimakasih atas doa, kasih

sayang dan semangatnya.

Para Pendidikku (Guru-guruku), Terima kasih atas bimbingan yang engkau

berikan pada ku hingga aku dapat melihat dunia dengan ilmu.

Insan pilihan ALLAH SWT yang kelak akan menjadi imamku

Almamaterku tercinta unila….


(10)

MOTTO

“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah SWT) bagi

orang-orang yang yakin ”

(Az-zariyat ayat 20)

“Masa depan adalah apa yang kita perjuangkan hari ini”

(Nofita Syarah Rosti)


(11)

SANWACANA

Alhamdulillah, puji syukur Penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT, dengan ridhoNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Scramble Terhadap Aktivitas dan Penguasaan Materi Pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/ 2012”.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung; 3. Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi; 4. Drs. Darlen Sikumbang, M.Biomed., selaku pembahas, atas segala saran dan

masukannya dalam penyusunan skripsi ini;

5. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbing Akademik sekaligus

pembimbing I, yang telah memberikan saran-saran berharga, motivasi, pemikiran, bantuan, kesabaran, dan bimbingannya hingga terselesainya skiripsi ini;

6. Pramudiyanti, S.Si, M.Si., selaku pembimbing II, yang telah membimbing dan memberikan motivasi, arahan, dan masukan kepada penulis semasa studi;


(12)

8. M. Badrun, S. Ag. M. Ag., selaku kepala sekolah SMP Negeri 13 Bandar lampung dan Ibu Dwi Wahyuni, S.Pd., selaku guru mitra, serta semua pihak di SMP Negeri 13 Bandar lampung yang telah membimbing dan memberikan saran-saran untuk keberhasilan penelitian ini;

9. Bapak dan ibuku tercinta, motivator terbesar dalam hidupku, terimakasih atas kasih saying, doa, dan perhatian yang tak terhingga selama ini;

10. Adik-adikku tercinta Anas Ahmad Rofiq (Aan), Sahli Khoirul Anwar (Sahli), dan Annisa Syahrul Mubarokah (Nisa), terimakasih atas doa, kasih sayang dan

semangatnya.

11. Ns. Saiful Bahri, S.Kep., atas doa, semangat, dan dukungan untuk menyelesaikan studi,

12. Sahabat-sahabatku, Melinda Dwi Puspita Sari, S.Pd., Yeni Setiani, S.Pd., Siti Suryani, S.Pd., Nurma Inah, S.Pd., Yuliana, Ratna Wati, Eka Fidya, Putri Oktaviani, S.Pd., Sariani, S.Pd., S.Pd., Asni, Wana Ginandi, Jaka Wijaya, dan Rizky Sevtin, terimakasih atas doa, motivasi, dan kebersamaannya di Bio Zone tercinta.

13. Teman-teman seperjuangan Nyoman Marteyani dan Septina Wijayanti terima kasih atas bantuannya pada saat penelitian.

14. Teman-temanku di susanda Ade Irawan, Enjelina, Hutriazka, Risca Dwi, dan Jelita Siahaa. Terimakasih untuk kebersamaan dan keceriaan kita selama ini, semoga silaturahmi tetap terjalin;


(13)

15. Rekan-rekanku di pendidikan Biologi, teman se-angkatan, kakak tingkat, dan adik tingkat yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih untuk persaudaraan, semangat dan motivasi, nasihat, kritik dan bantuannya dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini;

16. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua. Amien.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis,


(14)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ……….. xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... .. 1

B. Rumusan Masalah ... .. 4

C. Tujuan Penelitian ... .. 5

D. Kegunaan Penelitian ... .. 5

E. Ruang Lingkup Penelitian ... .. 6

F. Kerangka Pikir ... .. 7

G. Hipotesis Penelitian ... .. 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Scramble ... .. 10

B. Aktivitas Belajar Siswa ... .. 13

C. Penguasaan Materi ... .. 14

D. Ciri-ciri Makhluk hidup ... . 20

III.METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 24

B. Populasi dan Sampel ... 24

C. Desain Penelitian ... 24

D. Prosedur Penelitian 1. Prapenelitian ... 25

2. Pelaksanaan Penelitian ... 26

E. Jenis dan Tekhnik Pengambilan Data 1. Jenis Data ... 32

2. Tekhnik Pengambilan Data. ... 32

F. Teknik Analisis data 1. Uji Normalitas Data ... 33

2. Uji Homogenitas Data ... 34

3. Pengujian Hipotesis ... 34

a. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata ... 34


(15)

4. Pengolahan data Aktivitas Belajar Siswa ... 35

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

B. Pembahasan ... 41

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 50

B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

LAMPIRAN 1. Perangkat pembelajaran ... 53

2. Data Hasil Penelitian ... 106

3. Analisis Data Hasil Penelitian ... 120

4. Foto-foto Penelitian ... 128


(16)

xv

DAFTAR TABEL

TABEL Halaman

1. Taraf penguasaan materi ... 18

2. Klasifikasi indeks aktivitas siswa ... 36

3. Lembar observasi aktivitas siswa ... 36

4. Data persentase tiap aspek aktivitas siswa kelas eksperimen dan kontrol .. 38

5. Hasil uji persamaan dua rata-rata dan perbedaan dua rata-rata nilai pretes, postes dan N-gain penguasaan Materi oleh siswa ... 40

6. Hasil uji t nilai pretes, postes, dan N-gain siswa ... 41

7. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I (kelas Eksperimen)…... ... 106

8. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan II (kelas Eksperimen) ... 108

9. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan III (kelas Eksperimen) ... 110

10. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan I (kelas kontrol) ... 112

11. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan II (kelas kontrol) ... 114

12. Data hasil lembar observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran pertemuan III (kelas kontrol) ... 116

13. Daftar nilai kelas eksperimen ... 118

14. Daftar nilai kelas kontrol…. ... . 119


(17)

16. Hasil uji normalitas postes pada kelas eksperimen ... 121

17. Hasil uji normalitas pretes pada kelas kontrol ... 121

18. Hasil uji normalitas postes pada kelas kontrol ... 122

19. Hasil Uji normalitas N-gain kelas eksperimen ... 122

20. Hasil Uji normalitas N-gain kelas kontrol ... 123

21. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata pretes ... 124

22. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata postes... 124

23. Hasil uji kesamaan uji kesamaan dua varian dan dua rata-rata N-gain .... . 125

24. Hasil uji perbedaan dua rata-rata pretes ... . 126

25. Hasil uji perbedaan dua rata-rata postes ... . 126


(18)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ... 8

2. Desain pretest-posttest tak ekuivalen ... 25

3. Grafik perbandingan aktivitas siswa ……….…… 42

4. Grafik rata-rata aktivitas belajar siswa... 42

5. Grafik rata-rata nilai pretes, postes, dan N-gain pada kelas eksperimen dan kontrol……… 45


(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya penguasaan materi yaitu proses pembelajaran di kelas, dimana hal ini ditentukan oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada konsep tertentu. Pada umumnya model pembelajaran biologi di sekolah masih banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

cenderung menekankan pada penghafalan fakta. Salah satu bidang studi yang diajakan di sekolah adalah bidang studi IPA (biologi). Pelajaran biologi adalah hasil konstruksi (pikiran) manusia berdasarkan pengalaman, pemikiran, dan penyesuaian dengan lingkungan. Pelajaran biologi di SMP memiliki peranan dan fungsi memberi bekal pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah kepada peserta didik untuk hidup di masyarakat dan mengikuti studi lanjut (Mulyasa, 2005:212).

Berdasarkan hasil observasi, proses pembelajaran biologi di kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung diketahui nilai ujian rata-rata pada pokok bahasan ciri-ciri makhluk hidup yaitu 52, sedangkan standar ketuntasan hasil belajar yang harus dicapai ≥ 65 (Depdiknas). Rendahnya penguasaan materi siswa diduga terjadi karena model pembelajaran yang digunakan selama


(20)

2 proses pembelajaran kurang sesuai selain itu aktivitas siswa selama proses pembelajaran masih rendah. Dalam proses pembelajarannya metode pembelajaran yang biasa digunakan adalah metode ceramah dan diskusi terkadang menggunakan metode pembelajaran demonstrasi dengan media charta.

Namun metode ceramah mempunyai kelemahan yaitu: pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan rendah karena siswa hanya memperoleh informasi yang diberikan oleh guru saja, dan diskusi memiliki beberapa kelemahan yaitu: anggota dalam kelompok kurang berpartisipasi dalam diskusi dan anggota dalam kelompok kurang berkomunikasi.

Sedangkan media charta memiliki kelemahan yaitu : charta hanya berukuran kecil dan tidak sesuai dengan luas kelas sehingga hanya dapat dilihat oleh sekelompok siswa, hanya menampilkan persepsi indra mata, dan gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif sehingga kurang efektif dalam pembelajaran (Anonim, 2008 : 4). Sehingga kefokusan siswa berkurang dan siswa kurang tertarik mempelajarinya.

Kurangnya aktivitas seperti kemampuan mengemukakan pendapat/ ide, kemampuan bertanya, melakukan diskusi, dan mempresentasikan diskusi kelompok. Sebagaimana diungkapkan Sardiman (2000: 93) bahwa pada prinsipnya belajar adalah melakukan kegiatan untuk mengubah tingkah laku, dengan demikian tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas.


(21)

3 Materi pokok ciri-ciri makhluk hidup adalah salah satu konsep yang diberikan pada siswa SMP kelas VII semester II dengan standar kompetensi memahami keanekaragaman makhluk hidup dan kompetensi dasar adalah siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup. Materi ini cukup sulit dipahami oleh siswa SMP kelas VII sehingga di butuhkan model pembelajaran yang efektif.

Jika dilihat dari permasalahan di atas, maka diperlukan model pembelajaran yang diharapkan mampu untuk meningkatkan penguasaan materi biologi siswa khususnya pada materi ciri-ciri makhluk hidup. Dewasa ini ada beberapa macam model belajar yang dapat dipilih sebagai rujukan

pembelajaran di kelas yang dapat mengefektifkan kegiatan belajar mengajar, diantaranya adalah model pembelajaran scramble. Scramble merupakan model pembelajaran yang dapat membantu siswa agar dapat menguasai materi ciri-ciri makhluk hidup dan meningkatkan hasil belajar siswa.

Scramble mempunyai kelebihan yaitu: memudahkan mencari jawab dan

mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut (Widodo, 2009:1-2). Kelebihan lainnya Model pembelajaran Scramble yaitu : memudahkan mencari jawaban, mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut, semua siswa terlibat, kegiatan tersetruktur dapat mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran, dan melatih untuk disiplin (Sahrudin dan Sri. 2011:1).

Dalam materi pokok ciri-ciri makhluk hidup siswa akan mempelajari tentang berbagai ciri makhluk hidup. Makhluk hidup memiliki ciri yaitu: bernapas,


(22)

4 perlu makan, bergerak, tumbuh, berkembang biak, peka terhadap rangsangan, mengelurkan zat sisa, dan hidup beradaptasi. Sehingga siswa dapat

mengelompokkan makhluk hidup dan makhluk tak hidup di sekitar lingkungannya.

Model pembelajaran Scramble ternyata cukup efektif untuk meningkatkan penguasaan materi fisika. Hal ini dibuktikan oleh Sugiarti (2011: 3) dalam penelitiannya siswa dapat belajar lebih fokus dan lebih tahu cara mengerjakan soal yang lebih efektif (Sugiharti, 2011:3). Selain itu dari hasil penelitian Lay, Febri Belandina (2011,2) disimpulkan bahwa model pembelajaran Scramble ini dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa.

Peneliti memilih model pembelajaran scramble karena model ini cukup mudah diikuti sehingga dapat meningkatkan penguasaan materi pada siswa, proses belajar mengajar di kelas lebih efektif. Sehingga dapat melibatkan siswa dalam pembelajaran agar dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dan dapat meningkatkan penguasaan materi biologi siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran tipe Scramble meningkatkan aktivitas belajar siswa?


(23)

5 penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh peningkatan aktivitas belajar siswa pada kelas dengan model pembelajaran scramble.

2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Scramble terhadap penguasaan materi pokok Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa.

D. Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: 1. Peneliti yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang

sangat berharga sebagai calon guru tentang penggunaan model pembelajaran khususnya model pembelajaran tipe Scramble dalam meningkatkan penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa. 2. Siswa yaitu untuk dapat memotivasi siswa dan menciptakan suasana baru

yang dapat meningkatkan penguasaan konsep materi pelajaran dan hasil belajar siswa.

3. Guru yaitu sebagai sumbangan pemikiran dan alternatif pembelajaran di kelas dalam usaha untuk meningkatkan penguasaan materi pelajaran dan hasil belajar siswa.


(24)

6 4. Sekolah yaitu memberikan sumbangan pemikiran sehingga dapat

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah khususnya dan pendidikan umumnya.

E. Ruang lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah:

1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIJ sebagai kelas eksperimen dan kelas VIIK sebagai kelas kontrol SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

2. Materi pelajaran dalam penelitian ini adalah ciri-ciri makhluk hidup dengan kompetensi dasar mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup dan indikator:

a. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup bernapas : peka terhadap rangsangan, dan memerlukan makanan (nutrisi).

b. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup bergerak : tumbuh dan berkembang, dan berkembang biak.

c. Menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup : adaptasi dan mengeluarkan zat sisa (Ekskresi).

3. Model pembelajaran tipe Scramble merupakan model pembelajaran dengan membagikan lembar kerja yang diisi siswa dengan jawaban yang disusun secara acak.

4. Penguasaan materi biologi dalam penelitian ini berdasarkan nilai tes formatif yang diambil dari aspek kognitif pada pokok bahasan ciri-ciri makhluk hidup yang diajarkan dengan model pembelajaran tipe Scramble.


(25)

7 5. Penguasaan materi pokok ciri-ciri makhluk hidup ini diukur berdasarkan

nilai yang diperoleh melalui pretest dan posttest.

6. Aktivitas siswa di amati dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa.

F. Kerangka Pikir

Biologi merupakan ilmu yang dikembangkan melalui kemampuan

pemahaman dan menganalisa serta memecahkan masalah yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Di dalam suatu proses pembelajaran tidak semua sistem belajar akan berjalan seperti apa yang di inginkan.

Keanekaragaman sifat dan perilaku siswa, serta ketidaksesuaian model belajar yang digunakan merupakan beberapa faktor penyebab ketidaktuntasan di dalam proses pembelajaran.

Namun pada kenyataannya guru belum efektif dalam memakai model pembelajaran yang dianjurkan sehingga proses belajar mengajar menjadi tidak optimal. Guru juga tidak mampu memantau sikap kognitif siswa satu persatu, namun guru hanya mampu memantau sikap dan perilaku siswa secara keseluruhan, maka tidak ada perbedaan antara siswa yang pintar dan yang kurang pintar dan siswa yang aktif dan siswa yang kurang aktif.

Aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Aktivitas yang diamati adalah aktivitas siswa yang relevan dengan pembelajaran dan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan pembelajaran.


(26)

8

Model pembelajaran tipe Scramble dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sendiri dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dengan demikian memudahkan siswa dalam mencari jawaban dan mendorong siswa untuk belajar mengerjakan soal tersebut. Sehingga diharapkan dapat membantu siswa untuk menguasai materi pokok ciri-ciri makhluk hidup. Kemampuan siswa menguasai materi akan berbeda-beda. Sehingga siswa perlu dihadapkan pada suatu pembelajaran yang membuat mereka aktif berfikir sehingga konsep yang sudah dipelajari siswa tidak mudah terlupakan. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah penerapan pembelajaran tipe Scrambel.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tipe Scramble ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi biologi. Siswa juga akan lebih memahami konsep materi sehingga tercipta suasana pembelajaran yang kondusif. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel X dan variabel Y. Variabel X adalah variabel bebas yaitu model pembelajaran tipe Scramble dan variabel Y adalah variabel terikat yaitu penguasaan materi Ciri-ciri Makhluk Hidup oleh siswa.

Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram dibawah ini

Keterangan : X = Pembelajaran Kooperatis Tipe Scramble, Y1 = Aktivitas siswa,

Y2 = Penguasaan materi

Gambar 1 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

X Y1


(27)

9

G. Hipotesis

1. Hipotesis

Hipotesis umum penelitian ini adalah:

a. Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe

Scramble terhadap penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup dan rata-rata penguasaan materi siswa di kelas dengan model scramble sama dengan kelas kontrol oleh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

H1 : Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran tipe Scramble terhadap penguasaan materi ciri-ciri makhluk hidup dan rata-rata penguasaan materi siswa di kelas dengan model scramble lebih tinggi dari pada kelas kontrol oleh siswa kelas VII SMP Negeri 13 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

b. Ho : Penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok ciri-

ciri makhluk hidup di kelas eksperimen sama dengan kelas kontrol. H1 : Penguasaan materi oleh siswa pada materi pokok ciri-ciri makhluk


(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran Scramble

Menurut Joyce dalam Trianto (2009: 22) model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk buku-buku, film, computer, dan lain-lain.

Model Pembelajaran Scramble tampak seperti model pembelajaran Word Square, bedanya jawaban soal tidak dituliskan di dalam kotak-kotak jawaban, tetapi sudah dituliskan namun dengan susunan yang acak, siswa bertugas mengkoreksi ( membolak-balik huruf ) jawaban tersebut sehingga menjadi jawaban yang tepat/benar.

Media model pembelajaran Scramble :

1. Buatlah pertanyaan yang sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 2. Buat jawaban yang diacak hurufnya.

Susunlah huruf-huruf pada kolom B sehingga merupakan kata kunci (jawaban) dari pertanyaan pada kolom A!

Kolom A


(29)

11 2. … digunakan sebagai alat pembayaran yang sah

3. Uang … saat ini banyak dipalsukan

4. Nilai bahan pembuatan uang disebut nilai …

5. Kemampuan uang untuk ditukar dengan sejumlah barang atau jasa disebut nilai …

6. Nilai perbandingan uang dalam negeri dengan mata uang asing disebut …

7. Nilai yang tertulis pada uang disebut nilai … Kolom B

1. TARREB ………. ( Contoh : jawaban yang

benar……BARTER )

2. GANU ……… 3. TRASEK ……… 4. KISTRINI ……… 5. LIRI ……… 6. SRUK ……… 7. MINALON ……….

8. SAKSITRAN ……… (Widodo, 2009 : 1) Lebih jelasnya langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan materi pelajaran.

b. Guru menyiapkan soal yang telah dibuat untuk proses pembelajaran. c. Guru menyiapkan jawaban dengan huruf yang diacak sehingga anak


(30)

12 d. Guru membentuk kelompok untuk mengerjakan soal-soal yang tersedia. e. Guru membagikan soal dan jawaban kepada masing-masing kelompok. f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan soal

dan mencari jawaban yang sesuai.

g. Guru memberikan penilaian hasil kerja siswa (Widodo, 2009 : 1). Model pembelajaran Scramble bersifat aktif. Siswa dituntut aktif bekerjasama menyelesaikan kartu soal untuk memperoleh point bagi kelompok mereka. Siswa mempunyai tanggung jawab masing-masing dalam menyelesaikan tugasnya. Setiap kelompok bekerjasama diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan. Guru hendaknya sebagai pembimbing bersikap terbuka, ramah, dan sabar (Widodo, 2009 : 2).

Guru menanamkan konsep terlebih dahulu kepada anak, dengan menyampaikan informasi-informasi yang sesuai dengan materi ajar. Selanjutnya guru membentuk kelompok dan membimbing siswa dalam mengerjakan tugas. Guru menilai hasil kerja siswa secara objektif sehingga menimbulkan kepuasan bagi siswa (Widodo, 2009: 2).

Pada model pembelajaran Scramble ini siswa menjadi lebih aktif, berani mengemukakan pendapat, dan aktif berdiskusi. Dampak pengiringnya antara lain siswa mampu meningkatkan kerjasama secara kooperatif untuk

mengerjakan suatu pekerjaan, lebih bertanggung jawab, dan meningkatkan rasa percaya diri.


(31)

13 Sistem pendukung yang diperlukan dalam model ini adalah segala sesuatu yang menyentuh kebutuhan siswa untuk memperoleh informasi yang diperlukan. Guru yang kreatif dan media pembelajaran yang sesuai dapat membantu proses pembelajaran ini (Widodo, 2009: 1-2).

Model pembelajaran Scramble mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep secara kreatif dengan cara menyusun huruf-huruf yang disusun secara acak sehingga membentuk suatu jawaban/pasangan konsep yang dimaksud (Komalasari, 2010: 84).

B. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar adalah serangkaian belajar yang dilakukan oleh siswa yang memiliki potensi dalam diri siswa itu sendiri. Menurut sardiman (2003:98), aktivitas adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia karena manusia memiliki jiwa sebagai sesuatu yang dinamis memiliki potensi dan energi sendiri. Sedangkan Winkel (1983:48) mengemukakan bahwa “aktivitas belajar adalah segala kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan khas yaitu hasil belajar yang akan nampak pada prestasi belajar yang akan dicapai”.

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang di dahului dengan perencanaan dan didasari untuk mencapai tujuan belajar, yaitu perubahan pengetahuan dan keterampilan yang ada pada diri siswa yang melakukan kegiatan belajar.


(32)

14 Berikut ini adalah daftar macam-macam kegiatan siswa menurut Diendrich (Sardiman, 2003:101) dan Whipple (Hamalik, 2002:173) sebagai berikut:

1. Visual activities yang termasuk didalamnya misal, membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Oral Activities seperti, mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.

3. Listening Activities meliputi, mendengarkan penyajian bahan,

mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

4. Writing Activities meliputi, menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuaman, mengerjakan tes dan mengisi angket.

5. Mental Activities misalnya, merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis factor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.

6. Emosional Activities seperti, menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, gugup.

.

C. Penguasaan Materi

Dalam kegiatan pembelajaran tidak lain adalah agar siswa dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang


(33)

15 disampaikan oleh guru (Djamarah dan Zain, 1996:159). Penguasaan materi merupakan kemampuan menyerap arti dari materi suatu bahan yang

dipelajari. Penguasaan bukan hanya sekedar mengingat mengenai apa yang pernah dipelajari tetapi menguasai lebih dari itu, yakni melibatkan berbagai proses kegiatan mental sehingga lebih bersifat dinamis (Arikunto, 2003: 115). Penguasaan materi merupakan hasil belajar kognitif siswa. Seorang siswa dikatakan telah menguasai materi pelajaran yang telah diajarkan oleh guru jika dia mampu menyelesaikan soal-soal tes yang diberikan dan mencapai target penguasaan materi yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru

mengukur tingkat penguasaan materi dengan cara memberikan tes pada akhir pembelajaran. Menurut Arikunto (2003: 25) salah satu manfaat evaluasi bagi siswa adalah untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai pelajaran secara menyeluruh.

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah: 1) informasi non verbal; 2) informasi fakta dan pengetahuan verbal; 3) konsep dan prinsip; dan 4) pemecahan masalah dan kreatifitas. Informasi nonverbal dikenal atau dipelajari dengan cara penginderaan terhadap objek-objek dan peristiwa-peristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dan dengan jalan membaca. Semuanya itu penting untuk memperoleh konsep-konsep. Selanjutnya, konsep-konsep itu penting untuk membentuk prinsip-prinsip. Kemudian prinsip-prinsip itu


(34)

16 penting di dalam pemecahan masalah atau di dalam kreativitas (Slameto, 1991: 131).

Penguasaan materi siswa merupakan hasil belajar dalam kecakapan kognitif. Menurut Anderson, dkk ( 2000: 67-68 ), ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : (1) Remember mencakup kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu meliputi fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip dan metode, (2)

Understand mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang

dipelajari, (3) Apply mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, (4) Analyze mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya : mengurai masalah menjadi bagian yang telah kecil, (5) Evaluate mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, (6)

Create mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, Penguasaan

materi pelajaran oleh siswa dapat diukur dengan mengadakan evaluasi. Menurut Thoha (1994: 1), evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan

hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan. Instrumen atau alat ukur yang bisa digunakan dalam evaluasi adalah tes. Menurut Arikunto (2003: 53) tes merupakan alat atau prosedur yang

digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.


(35)

17 Berdasarkan rumusan Bloom (dalam Arikunto, 2003: 117-121) ranah kognitif terdiri dari 6 jenis perilaku sebagai berikut : (1) Mengenal/Pengetahuan, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari, memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep. (3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. (4) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. (5) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. (6) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa materi pokok sama dengan materi pelajaran, yaitu bahan ajar utama, minimal yang harus dipelajari oleh siswa untuk menguasai kompetensi dasar yang sudah dirumuskan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006 yang mengharapkan ketuntasan belajar bagi siswa dikatakan telah memahami atau menguasai materi pelajaran jika telah mencapai kompetensi dasar yang diingikan dengan Standar Ketuntasan Mengajar (SKBM).

SKBM pada setiap sekolah dan setiap mata pelajaran berbeda, hal ini

berdasarkan kebijakan yang diberi dai masing-masing sekolah. SKBM untuk pelajaran Biologi di SMP Negeri 13 Bandar Lampung yang harus dicapai


(36)

18 yaitu 65, kemudian taraf penguasaan materi siswa dapat diketahui

berdasarkan pedoman pada tabel: Tabel 1. taraf penguasaan materi siswa

Nilai Siswa Kualifikasi Nilai

80-100 66-79 56-65 40-55 30-39 Baik sekali Baik Cukup Kurang Gagal (Arikunto, 1999:249).

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru

mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).

Tingkat penguasaan materi oleh siswa dapat diketahui melalui pedoman penilaian. Bila nilai siswa ≥ 66 maka dikategorikan baik, bila 55 ≤ nilai siswa < 66 maka dikategorikan cukup baik, dan bila nilai siswa < 55 maka dikategorikan kurang baik (Arikunto, 2001: 245).

Tes untuk mengukur berapa banyak atau berapa persen tujuan pembelajaran dicapai setelah satu kali mengajar atau satu kali pertemuan adalah postes atau tes akhir. Disebut tes akhir karena sebelum memulai pelajaran guru

mengadakan tes awal atau pretes. Kegunaan tes ini ialah untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memperbaiki rencana pembelajaran. Dalam hal


(37)

19 ini, hasil tes tersebut dijadikan umpan balik dalam meningkatkan mutu

pembelajaran (Daryanto, 1999:195-196).

Bentuk instrument penilaian tes menurut Depdiknas (2003: 10) adalah pilihan ganda, uraian objektif, uraian nonobjektif, dan portofolio serta unjuk kerja. Bentuk soal pilihan ganda dapat mencakup banyak materi, penskorannya objektif, dan dapat dikoreksi dengan komputer. Kaidah-kaidah dalam pembuatan butir soal bentuk pilihan ganda adalah:1. Pokok soal harus jelas, 2. Pilihan jawaban homogen dalam arti isi, 3. Panjang kalimat pilihan jawaban relatif sama, 4. Tidak ada petunjuk jawaban benar, 5. Hindari menggunakan pilihan jawaban: semua benar atau semua salah, 6. Pilihan jawaban angka diurutkan, 7. Semua pilihan jawaban logis, 8. Jangan menggunakan negatif ganda, 9. Kalimat yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta tes, dan 10. Letak pilihan jawaban benar ditentukan secara acak.

Penskoran soal pilihan ganda salah satunya dapat dilakukan dengan penskoran tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan. Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab benar, sehingga jumlah skor yang diperoleh siswa adalah banyaknya butir yang dijawab benar. Butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol

(Depdiknas, 2003: 17).

Penguasaan terhadap suatu materi tidak mungkin baik jika siswa tidak melakukan belajar karena siswa tidak akan tahu banyak tentang materi pelajaran. Siswa dikatakan memahami atau menguasai materi pokok yang


(38)

20 disampaikan oleh guru, jika siswa mencapai hasil maksimal yang telah

ditentukan atau menguasai 75% materi yang disampaikan. Seperti kriteria yang dianut oleh Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang menggunakan prinsip belajar tuntas. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zein (1996:159), bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak lain yang harus dicapai oleh guru adalah agar anak didiknya dapat menguasai bahan ajar secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

D. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: 1 . Bergerak

Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain (Depdiknas, 2004:200).

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)

Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:


(39)

21 a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.

b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin (Depdiknas, 2004:200).

3 . Memerlukan Makan (nutrisi)

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya (Depdiknas, 2004:200). 4 . Bernafas (respirasi)

Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs 201 Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru (Depdiknas, 2004:200).

5 . Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan (Depdiknas, 2004:200).


(40)

22 6 . Berkembangbiak (reproduksi)

Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :

a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma .

b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak

melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh (Depdiknas, 2004:200).

7 . Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.

b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental

c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik (Depdiknas, 2004:200).


(41)

23 8. Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi)

Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang (Depdiknas, 2004:200).


(42)

50

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble berpengaruh secara

signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas VII semester genap SMPN 13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup.

2. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble dapat meningkatkan

penguasaan materi siswa pada siswa kelas VII semester genap SMPN 13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble ini dapat

dijadikan salah satu alternatif agar siswa tertarik untuk mengerjakan soal.

2. Saran bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang serupa

sebaiknya, hendaknya mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran


(43)

51 tidak menyimpang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dirancang dan sebaikknya dilakukan prapenelitian sebelumnya

agar siswa terbiasa dengan model scramble sehingga dapat

memperhatikan pembagian waktu yang tepat dalam kegiatan inti khususnya pada kegiatan diskusi, agar pembelajaran dapat diterapkan dengan baik. Serta dalam pemilihan atau penetapan antara kelas eksperimen dan kelas control ditentukan melalui hasil pretest.


(1)

disampaikan oleh guru, jika siswa mencapai hasil maksimal yang telah ditentukan atau menguasai 75% materi yang disampaikan. Seperti kriteria yang dianut oleh Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang menggunakan prinsip belajar tuntas. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zein (1996:159), bahwa dalam kegiatan pembelajaran tidak lain yang harus dicapai oleh guru adalah agar anak didiknya dapat menguasai bahan ajar secara tuntas. Keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru.

D. Ciri-Ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri, sebagai berikut: 1 . Bergerak

Bergerak adalah merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain : gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain (Depdiknas, 2004:200).

2 . Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)

Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang. Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:


(2)

a. Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya.

b. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok.

c. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin (Depdiknas, 2004:200).

3 . Memerlukan Makan (nutrisi)

Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya (Depdiknas, 2004:200). 4 . Bernafas (respirasi)

Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Ilmu Pengetahuan Alam - Kelas VII SMP/MTs 201 Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paru-paru, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru (Depdiknas, 2004:200).

5 . Tumbuh dan Berkembang

Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran makhluk hidup yang irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan (Depdiknas, 2004:200).


(3)

6 . Berkembangbiak (reproduksi)

Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiak sebagai berikut :

a. Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma .

b. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan yang tidak

melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh (Depdiknas, 2004:200).

7 . Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

a. Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan.

b. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental

c. Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik (Depdiknas, 2004:200).


(4)

8. Mengeluarkan zat sisa (Ekskresi)

Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan mengeluarkan karbondioksida melalui insang (Depdiknas, 2004:200).


(5)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble berpengaruh secara signifikan terhadap aktivitas belajar siswa pada kelas VII semester genap SMPN 13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup.

2. Penggunaan model pembelajaran tipe Scramble dapat meningkatkan

penguasaan materi siswa pada siswa kelas VII semester genap SMPN 13 Bandar Lampung pada materi Ciri-ciri Makhluk Hidup.

B. Saran

Untuk kepentingan penelitian, maka penulis menyarankan sebagai berikut: 1. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Scramble ini dapat

dijadikan salah satu alternatif agar siswa tertarik untuk mengerjakan soal.

2. Saran bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian yang serupa sebaiknya, hendaknya mempertimbangkan kemampuan siswa dalam menjawab soal sehingga alokasi waktu pada kegiatan pembelajaran


(6)

tidak menyimpang dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dirancang dan sebaikknya dilakukan prapenelitian sebelumnya agar siswa terbiasa dengan model scramble sehingga dapat

memperhatikan pembagian waktu yang tepat dalam kegiatan inti khususnya pada kegiatan diskusi, agar pembelajaran dapat diterapkan dengan baik. Serta dalam pemilihan atau penetapan antara kelas eksperimen dan kelas control ditentukan melalui hasil pretest.


Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP AKTIVITAS SISWA DAN PENGUASAAN MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen Semu Pada Siswa Kelas VII SMP Surya Dharma 2 Bandar Lampung Semester Genap T

0 11 72

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012

3 23 43

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

0 3 44

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMPN 13 Bandar Lampung Semester Genap T.P 2011/2012)

0 3 53

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PENGUASAAN MATERI BIOLOGI PADA MATERI POKOK KINGDOM PLANTAE (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Bina Mulya Bandar Lampung Semester Genap Tah

4 62 52

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PRAKTIKUM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Metro Semester Genap Tahun Pelajar

0 17 61

PERBANDINGAN PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Eksperimental Semu pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Pangudi Luhur Bandar Lampung Ta

0 8 70

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN KONSEP OLEH SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Punduh Pedada Semester Genap Tahun Pel

1 16 51

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 57