commit to user
26
BAB III DISKRIPSI PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan batik Bengawan Indah merupakan perusahaan batik yang memproduksi kain batik dengan cara rakel atau printing. Perusahan batik
Bengawan Indah berdiri pada tahun 1980 sebagai perusahaan yang memproduksi kain batik. Adapun lokasi proses produksi kain batik memiliki
tiga lokasi. Lokasi I sebagai tempat perakelan atau proses printing yang beralamatkan pada Jalan Truntum No. 7 Jantirejo, Sondakan, Laweyan,
Surakarta. Lokasi II adalah sebagai tempat pencucian, pewarnaan dasar, pengeringan, penjemuran, pencucian, pemotongan, dan lain-lain yang
beralamatkan di Jalan Gringsing 2 No. 8 Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Surakarta. Dan Lokasi III sebagai tempat proses Finishing yang beralamatkan
pada Jalan Truntum No. 9 Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Surakarta. Pemilik batik ini adalah bapak Haji Suparto. Beliau merupakan
wirausahawan yang memiliki usaha yang bergerak pada industri kain batik, perdagangan kain batik, showroom dan retail store. Awal mula merintis
perusahaan dimulai sejak tahun 1974, dengan memproduksi kain batik cap dan tulis. Disamping itu beliau juga menjual alat untuk membuat kain batik
seperti cap dan bahan obat-obatan untuk pewarnaan kain batik. Pada awalnya
commit to user
27
perusahaan memproduksi kain batik cap dan tulis dengan jumlah minimum. Setelah perusahaan mengalami perkembangan yang baik, maka permintaan
menjadi bertambah. Sedangkan produksi kain batik dengan cap dan tulis memerlukan waktu yang lama dan tidak menghasilkan kain batik dengan
jumlah maksimal. Menurut pemilik hal ini tidak menguntungkan bagi beliau. Maka beliau mengambil inisiatif untuk menambahkan proses rakel pada
pembuatan kain batik. Pembuatan secara rakel atau printing dirasa sangat menguntungkan, karena waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi lebih
cepat dan menghasilkan kain batik yang lebih banyak sehingga dapat dijual dengan jumlah yang banyak pula dan juga perusahaan dapat memenuhi
kebutuhan dari para konsumen secara cepat. Dalam perkembangannya perusahaan ini sempat mengalami
kemunduran yang terjadi pada tahun 1990. Ini diakibatkan penipuan yang dilakukan oleh rekan bisnis. Sehingga pemilik mengalami kerugian yang
besar pada saat itu. Akan tetapi perusahaan dapat bangkit dan berproduksi kembali. Kemunduran juga dirasakan setelah dicanangkannya Kampung
Batik Laweyan sebagai kampung wisata batik. Hal ini terjadi karena bertambahnya pesaing sehingga produksi menurun dan perusahaan berjalan
statis. Walaupun berjalan secara statis perusahaan ini tetap memiliki
semangat kerja yang tinggi. Pemilik memberikan motivasi kepada karyawan agar selalu bekerja keras. Pemilik memiliki tekad, bahwasanya perusahaan ini
commit to user
28
harus tetap berjalan untuk menjadi sumber pendapatan dan kesejahteraan karyawan. Serta dapat menjaga warisan budaya lokal yaitu kain batik.
2. Lokasi Perusahaan
Perusahaan batik Bengawan Indah merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, dengan memproduksi kain batik.
Perusahaan ini memiliki tiga lokasi, dimana lokasi I sebagai tempat perakelan atau proses printing yang beralamatkan pada Jalan Truntum No. 7 Jantirejo,
Sondakan, Laweyan, Surakarta. Lokasi II adalah sebagai tempat pencucian, pewarnaan dasar, pengeringan, penjemuran, pencucian, pemotongan, dan
lain-lain yang beralamatkan di Jalan Gringsing 2 No. 8 Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Surakarta. Dan Lokasi III sebagai tempat proses Finishing yang
beralamatkan pada Jalan Truntum No. 9 Jantirejo, Sondakan, Laweyan, Surakarta.
3. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan memiliki struktur organisasi, mulai dari struktur organisasi yang sederhana sampai dengan yang memiliki banyak staff dan
fungsi.
commit to user
29
Dibawah ini adalah struktur organisasi dari perusahaan batik Bengawan Indah Surakarta:
Sumber data olahan perusahaan batik Bengawan Indah Gambar III. 1
Struktur organisasi perusahaan batik Bengawan Indah Job Description:
a. Pemimpin Perusahaan:
Pemimpin perusahaan merupakan pemilik dari perusahaan batik tersebut, yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.
Sehingga memiliki wewenang dalam memutuskan perencanaan dan kebijakan pada perusahaan sesuai dengan tujuan perusahaan yang ada.
Dalam perusahaan ini pemimpin juga ikut serta dalam pengawasan langsung kepada karyawan.
commit to user
30
Pemimpin perusahaan turut ambil bagian dalam penentuan kebijakan yang berkaitan dengan segala aspek yang ada dalam perusahaan
secara garis besar. b.
Manajer Produksi: Tugas dan wewenang manajer produksi mengamati dan
mengawasi jalannya proses produksi yang berlangsung, memberikan perintah kepada Kepala Lokasi I, Kepala Lokasi II, dan Kepala Lokasi III.
Kepala Lokasi III yang berkaitan dengan proses produksi, ikut mengawasi proses produksi Lokasi II secara langsung. Serta memberikan laporan
kepada Pimpinan tentang kondisi produksi dalam sepekan dan juga menerima perintah dari pimpinan tentang kebijakan yang berkaitan
dengan produksi. c.
Manajer Pemasaran: Tugas dan wewenang manajer pemasaran adalah memberikan
pengarahan kepada karyawan tentang kebijakan harga dan penjualan dari pimpinan perusahaan, menerima tugas dan kebijakan dari pimpinan
perusahaan kemudian meneruskannya kepada karyawan, serta menerima pesanan dari konsumen dan mengawasi kinerja karyawan.
d. Manajer Keuangan:
Bertugas menangani masalah administrasi keuangan yaitu melakukan pencatatan secara periode, misalnya penggajian, pemasukan
commit to user
31
dan pengeluaran perusahaan. Bagian keuangan bertanggung jawab atas pelaksanaan dan administrasi keuangan pada perusahaan.
e. Kepala Lokasi I:
Kepala lokasi I memiliki tugas dan wewenang mengawasi jalannya proses perakelan atau peng-print-nan yang ada pada Lokasi I,
menerima perintah dari manajer produksi akan kebijakan tentang jumlah kain yang akan dirakel, memberikan laporan akan hasil perakelan kepada
manajer produksi, serta memberikan pengarahan kepada karyawan akan kebijakan jumlah produksi.
f. Kepala Lokasi II:
Tugas dan wewenang Kepala Lokasi II, mengawasi jalannya proses pewarnaan, penjemuran, penjahitan, pencucian, proses steam,
pengeringan, pemutihan dan proses pengangkutan untuk curring. g.
Kepala Lokasi III: Tugas dan wewenang Kepala Lokasi III adalah mengawali proses
jalannya quality control, mengawasi jalannya proses quality control, menerima bahan batik yang telah jadi dari Lokasi II serta mencatat kain
batik yang telah jadi dan yang keluar dari gudang penyimpanan barang jadi.
h. Ketua kelompok:
Ketua kelompok merupakan karyawan pada Lokasi I yang diberikan tugas dan wewenang yang lebih dibandingkan karyawan yang
commit to user
32
lain pada bagian rakel. Tugas dan wewenang Ketua kelompok yaitu mengkoordinasi dalam pengerjaan proses perakelan dan ikut serta dalam
menyelesaikan proses perakelan. i.
Karyawan: Bertugas menjalankan pekerjaan dengan sebaik-baiknya atas
beban yang diberikan serta bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya.
j. Bagian Pencampuran Obat:
Tugas bagian pencampuran obat adalah melakukan penakaran komposisi untuk pembuatan pasta bahan perakelan serta memberikan
saran tentang kebutuhan bahan baku kimia kepada Kepala Lokasi I. 4.
Sistem Penggajian dan Tunjangan bagi Pekerja pada Perusahaan a.
Sistem Penggajian Penggajian adalah salah satu proses dimana perusahaan
memberikan upah berupa barang atau uang untuk membayar kinerja karyawan yang dimiliki. Sistem penggajian pada Perusahaan Batik
Bengawan Indah terdapat tiga mekanisme: 1
Sistem Mingguan Penggajian secara mingguan adalah pemberian gaji kepada
karyawan setiap minggunya. Tarif yang diberikan adalah per minggu. Pemberian gaji tersebut dihitung sesuai dengan absensi kedatangan
kerja karyawan per minggunya. Karyawan yang mendapatkan gaji
commit to user
33
per minggu adalah karyawan pada bagian rakel, karyawan pencucian, karyawan penjemuran, karyawan gudang, karyawan finishing,
karyawan steam, dan karyawan pewarnaan. 2
Sistem Bulanan Penggajian secara bulanan adalah pemberian gaji kepada
karyawan setiap bulannya. Tarif yang diberikan adalah per bulan. Perhitungan gaji tersebut sudah ditentukan tarifnya pada setiap
bulannya. Karyawan penerima gaji secara bulanan adalah karyawan yang sudah bekerja lama pada perusahaan tersebut dan juga pada
bagian manajerial perusahaan. 3
Sistem Borongan Penggajian secara borongan adalah pemberian gaji yang
didapatkan bila karyawan melakukan jam lembur. Tarif gaji dihitung berdasarkan jumlah kain yang diproses. Perusahaan memberikan gaji
borongan hanya kepada bagian printing. b.
Tunjangan Perusahaan Perusahaan batik Bengawan Indah memberikan tunjangan kepada
karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Tunjangan tersebut berupa uang, bahan pokok, jatah makan siang, jatah makan pagi, tunjangan hari
raya, dan kredit ringan untuk pembelian tempat tinggal.
commit to user
34
5. Waktu Kerja
Kebijakan perusahaan batik Bengawan Indah tentang jam kerja karyawan menyesuaikan jenis karyawan pada perusahaan. Pada pabrik yang
didalamnya terdapat proses mem-printing, jam kerja karyawan biasa dimulai pukul 08.00-15.00 WIB. Dilain waktu proses pengerjaan bisa berlangsung
begitu cepat, sehingga jam kerja berlangsung hanya 6 jam, yaitu satu jam lebih cepat dari jam kerja yang ada. Para karyawan memanfaatkan satu jam
tersisa untuk menyelesaikan proses secara borongan. Jika pada saat proses printing cuaca mendung maka karyawan diliburkan.
Pada lokasi pabrik yang lain, dimana proses produksinya adalah pencucian, steam, pengeringan, pemotongan, finishing dan lain-lain.
Perusahaan menetapkan jam kerja mulai dari pukul 08.00-16.00. Jika pada saat jam masuk kerja mulai dari pukul 08.00-10.00 kondisi cuaca turun hujan.
Maka untuk hari tersebut karyawan diliburkan. 6.
Jenis Produk Produk yang dihasilkan oleh perusahaan batik Bengawan Indah adalah
kain batik printing. Dengan jenis kain santung dan katun. Bahan kain tersebut digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian kemeja laki-laki, blus wanita,
pakaian anak-anak, seragam, daster, bed cover, dan taplak meja. 7.
Pemasaran dari Perusahaan Pemasaran produk perusahaan batik Bengawan Indah dilakukan
melalui media seperti televisi dan media cetak. Hal lain yang dilakukan
commit to user
35
perusahaan untuk memasarkan produk antara lain dengan mendirikan showroom yang berlokasi di Pusat Grosir Solo, pasar Klewer dan rumah
kediaman pemilik. Kegiatan lain yang dilakukan untuk memasarkan produk yaitu mensponsori kegiatan sosial.
Produk yang dipasarkan pada showroom-showroom perusahaan adalah kemeja, daster, pakaian anak-anak dan baju setelan. Perusahaan juga menjual
sabun yang khusus untuk mencuci kain batik. 8.
Alat-alat Untuk Produksi Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses produksi pada
perusahaan batik Bengawan Indah adalah sebagai berikut: 1. Mesin grounding
2. Mesin steam 3. Plangkan
4. Meja perakelan 5. Mesin pengaduk pasta
6. Wadah 7. Bak cuci
8. Kompor pemanas bak cuci 9. Timbangan
10. Pengait untuk pengukuran dan pemotongan 11. Mesin jahit
commit to user
36
9. Bahan Baku
Dalam proses pembuatan kain batik, dibutuhkan bahan baku untuk menghasilkan produk jadi. Berikut ini adalah bahan bakubahan pendukung
untuk pembuatan kain batik: 1. Zat warna
2. Kain santung 3. Kain katun
4. Detergent cuci 5. Sodium Alginate
6. Sodium Bikarbonat 7. Lem meja
commit to user
37
10. Alur Proses Produksi
Kurang baik Baik
Kurang baik
Baik
Sumber data olahan perusahaan batik Bengawan Indah Gambar III. 2
Proses produksi perusahaan batik Bengawan Indah
Proses produksi merupakan salah satu bagian dari suatu perusahaan yang berbasis produksi. Untuk menciptakan suatu produk dibutuhkan proses
yang tertata. Proses produksi kain batik printing pada perusahaan batik Bengawan Indah adalah sebagai berikut:
Pe w
Pro s
Pe m
Pe n
Pen g
Pe m
Pe n
Pros e
Pro s
Pe n
Pe n
Pro s
Fini s
K
commit to user
38
1. Proses Pewarnaan: Proses pewarnaan merupakan proses awal untuk pewarnaan kain
dasar, proses ini disebut juga proses grounding. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan kain batik yang berwarna dasar, selain warna putih. Pabrik
menggunakan zat kimia yang kemudian dicampurkan dengan air dan waterglass kedalam mesin grounding. Penggunaan waterglass bertujuan
untuk mengikat warna dasar. 2. Pemutihan:
Proses pemutihan kain dasar bertujuan untuk memutihkan kain yang akan digunakan sebagai dasaran motif batik yang akan dirakel.
Proses pemutihan kain ini dilakukan dengan cara merendam kain dasar kedalam kolam penampungan yang berisi air dan obat pemutih. Sehingga
kain akan terlihat putih. 3. Penjemuran I:
Penjemuran I merupakan proses yang dilakukan setelah pemutihan dan pemberian warna dasar. Karyawan melakukan penjemuran dengan
menggunakan panas matahari. Tempat penjemuran merupakan area terbuka yang terdapat tiang. Tiang tersebut digunakan untuk
membentangkan kawat besi yang berfungsi untuk gantungan kain saat menjemur. Setelah dijemur kain diteliti terlebih dahulu, jika kondisi kain
kurang baik maka kain diproses pewarnaan ulang kembali dan kalau kain sudah baik maka kain siap untuk proses selanjutnya.
commit to user
39
4. Proses Curring: Proses
kalender merupakan
proses setelah
penjemuran. Mekanisme proses curring sama halnya dengan proses setrika. Yaitu
bertujuan agar kain yang telah dijemur dapat halus dan rapi, sehingga kemudian dapat diproses.
5. Proses Pemotongan: Setelah proses curring adalah proses pemotongan. Proses ini
bertujuan untuk memotong bahan kain polos agar memiliki panjang sesuai dengan panjang meja printing yang ada. Panjang kain yang
diinginkan untuk proses perakelan adalah 36-38 m. 6. Pencampuran Pasta:
Pasta merupakan campuran dari Sodium Alginate dan Sodium Bikarbonat dengan zat warna seperti Alfazol Oarange, Begazol Yellow,
Reavtive Red, Begazol Black dan lain-lain. 7. Perakelan atau peng-print-an:
Setelah dilakukan pemotongan proses selanjutnya adalah perakelan. Kain yang sudah dipotong dengan panjang 36-38 m kemudian
dibentangkan diatas meja perakelan. Saat pembentangan kain tidak boleh terdapat lipatan, dikarenakan akan merusak motif yang diinginkan.
Setelah itu dua orang pekerja mengoperasikan alat perakelan yaitu plangkan.
commit to user
40
Gambar III. 3 Proses Pengeprint-an batik Bengawan Indah
8. Pengeringan: Setelah
dilakukan perakelan
proses selanjutnya
adalah pengeringan. Proses pengeringan dilakukan dengan cara menggantung
kain yang sudah dirakel atau dianginkan. Hal ini bertujuan agar tidak merusak motif yang telah dirakel sebelum proses steam.
9. Proses steaming: Proses yang dilakukan setelah proses pengeringan adalah
penguncian warna atau proses steam pada tungku. Penguncian warna dilakukan dengan cara menguapi kain, untuk memperbesar penetrasi
warna dalam serat kain. Untuk menguapi kain ini maka digunakan mesin steamer.
commit to user
41
Gambar III. 4 Alat Steamer di perusahaan batik Bengawan Indah
10. Proses penjahitan: Proses yang dilakukan setelah proses steam adalah proses
penjahitan. Proses ini bertujuan untuk menyatukan antara ujung kain agar saling berkaitan saat ditarik dalam proses pencucian.
11. Proses Pencucian: Proses pencucian berfungsi untuk menghilangkan zat-zat yang
sudah tidak diperlukan lagi pada kain batik. Pencucian kain batik menggunakan air panas dan dingin yang telah dicampur dengan detergent
khusus kain batik untuk mencerahkan warna yang dihasilkan. Kain disatukan dengan cara dijahit saat dicuci.
commit to user
42
Gambar III. 5 Alat pencuci kain batik di perusahaan batik Bengawan Indah
12. Penjemuran II: Proses penjemuran II dengan menggunakan panas matahari.
Proses ini dilakukan dengan cara menjemur kain batik dengan panas matahari diarea terbuka. Proses ini dilakukan setelah proses pencucian.
Kemudian kain diteliti kembali sebelum masuk ke proses finishing jika sudah bagus maka siap untuk proses selanjutnya dan kalau belum bagus
maka kain harus dicuci kembali.
commit to user
43
Gambar III. 6 Tempat penjemuran kain batik
13. Proses Finishing: Proses finishing adalah proses akhir dari seluruh proses produksi
kain batik printing. Proses ini dilakukan setelah proses keseluruhan selesai dikerjakan. Untuk lebih memastikan kelayakan kain untuk
dipasarkan atau disortirkan.
B. Laporan Magang Kerja