55 Tak bisa dipungkiri, Padepokan Pencak Silat TMII merupakan sebuah
padepokan yang memiliki fasilitas yang cukup lengkap. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang mengherankan mengingat padepokan tersebut merupakan pusat
pelatihan pencak silat untuk skala nasional. Bahkan tidak jarang seminar, pertandingan-pertandingan maupun latihan bersama untuk skala internasional
juga digelar di padepokan tersebut. Namun sebagai satu pembanding, hal-hal tersebut dirasa kurang sesuai jika Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat
Jawa Tengah yang direncanakan oleh penulis ini nantinya sama dengan padepokan pencak silat TMII. Ada beberapa hal yang menurut penulis sangat
prinsipil bahwasanya penetapan lokasi maupun sarana dan prasarana yang ada dalam Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat jawa Tengah ini nantinya
harus sesuai dengan kebutuhan dibahas pada tahap analisis dan sintesis. Sebagai contoh, sesuai dengan ide awal bahwa Pusat Pelatihan yang direncanakan ini
nantinya membutuhkan suasana alami, maka lokasi yang dipilih nantinya tidak seperti lokasi padepokan TMII yang notabene berada di kawasan yang cukup
ramai.
3. Padepokan Pencak Silat Akademi Suwanda Jawa Barat
Padepokan ini didirikan oleh Perguruan Pencak Silat Mande Muda di wilayah kampong Dago, desa Suntenjaya – Lembang. Padepokan ini
dipergunakan untuk tempat pendidikan pencak silat yang dilengkapi dengan fasilitas latihan indoor maupun outdoor, serta fasilitas penginapan. Akademi
Suwanda memiliki 9 kamar tidur, 5 kamar mandi dengan shower air hangat dan sebuah area latihan besar yang dapat menampung paling tidak 50 orang. Area
latihan utama terdapat di lantai pertama pada bangunan Akademi Suwanda ini.
Gb. 2.14. Akademi Suwanda Sumber :
http:www.suwandaacademy.comPaks20sitePadepokan.html Diakses pada 9 Maret 2006 jam 23:50
56 Sekilas mengamati areal latihan pada Akademi Suwanda di atas, besaran
ruang dirasa kurang cukup untuk melakukan latihan pencak silat untuk Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat Jawa Tengah dimana setiap pesilat
membutuhkan area setidaknya 16 m² untuk melakukan berbagai macam gerakan terutama dalam berlatih jurus. Selain itu untuk latihan dengan menggunakan alat
pun, areal latihan yang ada juga kurang cocok. Hal itu bisa dilihat dengan banyaknya kolom yang ada, yang dapat menghalangi pesilat dalam melakukan
gerakan dengan senjata. Hal tersebut di atas dapat menjadi sebuah referensi bagi perancangan Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat Jawa Tengah, terutama
dalam hal pengolahan ruang, baik ruang luar maupun ruang dalam yang disesuaikan dengan kebutuhan para atlet.
Berangkat dari pengamatan sekilas mengenai beberapa perbandingan di atas baik pada padepokan PSHT Madiun, padepokan TMII maupun Akademi
Suwanda penulis mencoba mengemukakan gagasan mengenai bagaimanakah Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat Jawa Tengah ini nantinya yang akan
dijabarkan pada tahap analisa yang selanjutnya dituangkan dalam konsep dan desain.
BAB III TINJAUAN TEORI
Sesuai dengan namanya, Pusat Pelatihan Atlet Olahraga Pencak Silat Jawa Tengah merupakan sebuah bangunan yang mewadahi pemusatan latihan atlet Propinsi
Bagian depan Akademi Suwanda Areal latihan