20 g.
Mempelajari ayat-ayat tersebut dengan mengungkapkan, menyusun, dan merumuskan konsep
ra ʻah secara utuh berdasarkan ayat-ayat ra ʻah yang terdapat dalam kitab tafsir.
Kajian penelitian ini menekankan pada analisis induktif-deduktif. Analisis demikian dimaksudkan sebagai tahap-tahap pengkajian teks, pesan, petunjuk,
maupun informasi ra ʻah yang keberadaannya berserakan di berbagai sumber
dan tempat yang berbeda, untuk kemudian akan dikonfirmasikan antara satu dengan lainnya dalam satuan sistem terpadu dan holistik menuju kesimpulan
secara umum.
H. Sistematika Penulisan
Tahap awal dalam kajian ini adalah perencanan laporan penelitian sebagai elaborasi dari permasalah yang akan diteliti. Perencanaan laporan penelitian ini
akan ditulis dalam bentuk bab-bab yang masing-masing babnya berisi rincian dalam uraian beberapa pasal. Sehingga akan membetuk sistematika laporan
penelitian. Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan istilah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kajian terdahulu, metodologi
penelitian, dan akan ditutup dengan garis besar penelitian. Bab II : Ayat-Ayat
Ra aʻah Dalam Alquran Bab ini berisi tentang macam-macam pengungkapan
ra ʻah dalam Alquran, Istilah-istilah yang identik dengan
ra ʻah, klasifikasi sasaran ra ʻah, ra ʻah dalam hukum Islam.
Bab III : Penafsiran Ayat-Ayat Ra aʻah
Bab ini berisi tentang Topik ayat, penafsiran ulama tentang ayat ra ʻahṬ
Bab IV: Relevansi dan Implikasi ra ʻah dalam Kehidupan Masyarakat
21 Bab ini berisi tentang manfaat
ra ʻah selama dua tahun, Masa menyusui dan menyapih anak, menyusui, antara hak anak atau kewajiban ibu,
ra ʻah yang menyebabkan hubungan mahram, pandangan Islam tentang Bank ASIDonor ASI
Bab V : Penutup Bab ini berisi kesimpulan yang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat dalam perumusan masalah dan saran yang membangun penelitian ini.
BAB II AYAT-AYAT
RA ʻAH DALAM ALQURAN
A. Macam-macam Pengungkapan Ra aʻah
Pengungkapan ra ʻah dengan segala kata jadiannya dalam Alquran pada
dasarnya dapat dikelompokan menurut bentuk kata, urutan mu af, tertib nuzūl
Makkiyah dan Madaniyah. Macam-macam pengungkapan tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1. Term Ra ʻah Menurut Bentuknya
Term
1
ra ʻah bentuk masdar dari kata
ر ﺔ ﺎﺿ - ﺿﺮ - ر
ﺿ
. Pada dasarnya kata
ra ʻah berakar dari susunan huruf ra, at danʻain. Akar kata ini kemudian terpola menjadi bentuk
fi‘il al-m i kata kerja yang menunjukkan waktu lampau,
fi‘il al-mu riʻ kata kerja yang menunjukkan waktu kini atau akan datang,
fi‘il al-amr kata kerja perintah, bentuk ma dar kata yang mengandung arti kata kerja yang menunjukkan pada peristiwa, hanya saja
peristiwa yang dimaksud tidak terkait dengan waktu tertentu, yaitu lampau, kini, dan akan datang, dengan kata lain
ma dar adalah perubahan bentuk kata yang semula kata kerja menjadi kata kerja abstrak.
2
Isim faʻil dan bentuk Jamak Isim faʻil merupakan bentuk pelaku dalam ra ʻah.
a. Bentuk fiʻil al-m i mazid wazan afʻala, diulang sebanyak 3 kali dalam
Alquran, yaitu: kata ar aʻat pada Q.S. Al- ajj22: 2, ar a‘na pada Q.S.
A - al q65: 6, ar aʻnakum pada Q.S. An-Nis ’4: 23.
3
1
Term adalah istilah, kata atau frase yang menjadi subyek atau prediket dari sebuah proposisi, periode waktu awal dan akhir, yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kata atau frase
ra ʻah. Lihat. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, ed. 3, 2007, h. 1184
2
Hamm m Kh lid bin Abd Allah al-An r , Syar at-Ta rī ‘Ala Alfiyah ibn M lik ẒMesir: ‘Is al-B b al- alab , tth.ẓ, h. 61
3
Muhammad Żu d ‘Abd al-Baq , Al-Muʻjam al-Mufahras li Alf al-Qur’an al-Karīm ẒKairo: D r al- ad , 1996ẓ, h. 321
22
23 1
Menggunakan kata
ﺸَ ﺴَ ﺴَ ﺒ ﺴَ
ﺸَﺜ
disebut sekali dalam Q.S. Al- ajj22: 2
Artinya: “ẒIngatlahẓ pada hari Ẓketikaẓ kamu melihat kegoncangan itu, lalailah
semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia
dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, akan
tetapi azab Allah itu sangat kerasnya”.
4
2 Menggunakan kata
ﺴَ ﺸَ ﺴَ ﺒ ﺴَ ﺸَﺜ
disebut sekali dalam Q.S. A - al q65: 6
Artinya: “Tempatkanlah mereka Ẓpara isteriẓ di mana kamu bertempat tinggal
menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka. dan jika mereka isteri-isteri yang sudah
ditalaq itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan anak-
anakmu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu segala sesuatu dengan baik; dan jika
kamu menemui kesulitan maka perempuan lain boleh menyusukan anak
ituẓ untuknya”
.
5
3 Menggunakan kata
ﺸَ َ ﺸَ ﺴَ ﺴَ ﺒ ﺴَ
ﺸَﺜ
disebut sekali dalam Q.S. An-Nis ’4:
23
4
Departemen Agama RI, Alquran dan Terjemahnya Bandung: Gema Risalah Press, 1989, h. 511
5
Ibid., h. 947