53
4.3 Pengukuran dan Analisa Kualitas Video Call pada resolusi 320 x 240
Hasil dari pengukuran kualitas video call pada resolusi 320 x 240 dapat dilihat pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2 hasil pengukuran QoS pada resolusi 320 x 240
Bandwidth Kbps
Jitter ms
Packet Loss
Throughput Kbitsec
Delay ms
Keterangan Suara
Video 128
2.11 20.84
70 25.69
Cukup Buruk
256 2.01
7.52 106
21.86 Cukup
Buruk
512 1.76
0.00 110
19.99 Baik
Baik
1024
1.59 0.00
115 19.99
Sangat baik Sangat baik
2048 1.44
0.00 117
19.99
Sangat baik Sangat baik
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa pada bandwidth 512 Kbps adalah bandwidth yang tepat untuk resolusi 320 x 240, suara dan video yang dikirim juga
sudah baik selain itu dapat dilihat pula packet loss adalah 0.00 .
4.3.1 Pengukuran dan Analisa Jitter
Jitter merupakan variasi waktu kedatangan tiap paket. Jitter dapat di ukur dari waktu antara paket yang diterima sekarang dengan paket yang diterima
sebelumnya. Jitter diakibatkan oleh lintasan tempuh yang berbeda-beda antar paket, variasi-variasi dalam panjang antrian, dan waktu pengolahan data. ITU-T
G.1010 merekomendasikan jitter yang baik adalah 30 ms.
Universitas Sumatera Utara
54
Pada saat uji coba jitter yang diukur merupakan jitter rata-rata average dari jitter beberapa paket video call yang tertangkap oleh wireshark. Dari hasil
pengukuran parameter jitter ditunjukkan oleh Tabel 4.2 dan Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Grafik hasil pengukuran jitter pada resolusi 320 x 240 Pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.5 terlihat bahwa penurunan jitter mengikuti
besarnya bandwidth yang di ujikan. Nilai jitter terkecil terletak pada bandwidth 2048 Kbps sebesar 1.44 ms.
Besar nilai jitter dari pengamatan pada resolusi 320 x 240 bernilai 1.44 ms – 2.11 ms. hasil dari percobaan ini menyatakan nilai jitter masih memenuhi
standar untuk Quality of Servis.
4.3.2 Pengukuran dan Analisa Packet Loss
Packet loss menentukan besarnya paket yang hilang pada saat video call berlangsung dari source address ke destination address dan sebaliknya. Semakin
besar packet loss menyebabkan kualitas video dan suara tidak jelas atau tidak
2,11 2,01
1,76 1,59
1,44
0,5 1
1,5 2
2,5
128 256
512 1024
2048
Jitter ms
Bandwidth Kbps
Universitas Sumatera Utara
55
sesuai dengan aslinya. Dari hasil pengukuran parameter packet loss untuk resolusi 320 x 240 di tunjukkan oleh Tabel 4.2 dan Gambar 4.6.
Gambar 4.6 Hasil pengukuran Packet Loss pada resolusi 320 x 240 Berdasarkan Gambar 4.6 dapat dijelaskan bahwa rata-rata paket loss saat
sistem melakukan video call berkisar 0.00 sampai 20.84 , dimana besar packet loss yang masih diperbolehkan adalah sebesar 10 . Yang artinya pada
bandwidth 128 Kbps tidak di perkenankan karena melewati batas toleransi yaitu sebesar 20.84 ms.
Dari Gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa packet loss yang paling besar terletak pada bandwidth 128 Kbps yaitu sebesar 20.84 . Hal ini
disebabkan oleh bandwidth yang terlalu kecil, sehingga pengiriman informasi menjadi terganggu, banyaknya paket yang hilang mengakibatkan besar throughput
yang terukur lebih kecil dibandingkan dengan bandwidth yang lebih besar. Tingkat packet loss yang besar dapat mengurangi nilai throughput. Tingkat packet
loss yang besar pada pangilan video call mengakibatkan ada bagian tertentu dari
20,84
7,52 5
10 15
20 25
128 256
512 1024
2048
Packet Loss
Bandwidth Kbps
Universitas Sumatera Utara
56
video atau suara yang terputus. Apabila bagian yang terputus cukup banyak, maka informasi yang sampai juga berkurang.
4.3.3 Pengukuran dan Analisa Throughput
Dari pengukuran yang dilakukan dengan wireshark didapatkan data-data sebagaimana yang ditunjukkan Tabel 4.2.
Gambar 4.7 Hasil pengukuran Throughput pada resolusi 320 x 240
Berdasarkan grafik di atas nilai throughput terbaik didapatkan pada saat bandwidth 2 Mbps dengan panggilan video call yaitu sebesar 117 Kbps.
Sedangkan pada nilai troughput terburuk di dapatkan pada saat bandwidth 128 Kbps yaitu sebesar 70 Kbps. Besar kecilnya paket data yang diterima di karenakan
ukuran bandwidth yang berbada. Ukuran throughput yang stabil terletak pada bandwidth 1024 Kbps. Besarnya nilai throughput tergantung oleh besarnya
ukuran file dan jumlah paket yang dikirim perdetik, semakin besar ukuran data dan jumlah paket yang dikirim perdetik, semakin besar ukuran data dan jumlah
paket yang dikirim perdetik, maka nilai throughput semakin besar juga. Selain
70 106
110 115
117
20 40
60 80
100 120
140
128 256
512 1024
2048
Troughput Kbps
Bandwidth Kbps
Universitas Sumatera Utara
57
ukuran file dan jumlah paket yang dikirim perdetik, nilai bandwidth juga mempengaruhi. Semakin besar bandwidth yang diberikan maka paket yang dapat
dikirim perdetik juga akan semakin besar, yang artinya throughput juga akan semakin besar pula.
4.3.4 Pengukuran dan Analisa Delay
Delay merupakan waktu yang dibutuhkan oleh paket dari sisi pengirim hingga sampai ke sisi penerima. Delay merupakan parameter yang diperlukan
untuk menentukan performansi dari kualitas jaringan video call. Berdasarkan standar ITU-T G1010 untuk kualitas video call yang baik, delay harus 150 ms.
Pada uji coba pengukuran delay akan dilakukan video call antar kedua client. Paket yang lewat akan ditangkap di client dengan menggunakan parangkat
lunak wireshark. Dari hasil pengukuran parameter delay tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 4.2 dan Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Hasil Pengukuran Delay Pada Resolusi 320 x 240
25,69 21,86
19,99 19,99
19,99
5 10
15 20
25 30
128 256
512 1024
2048
Delay ms
Bandwidth Kbps
Universitas Sumatera Utara
58
Berdasarkan Tabel 4.2 dan grafik pada Gambar 4.8 diatas hasil pengukuran menunjukkan penurunan nilai delay untuk setiap kenaikan bandwidth.
Nilai delay tertinggi terletak pada bandwidth 128 Kbps yaitu sebesar 27.03 ms, semakin besar nilai bandwidth yang diberikan maka nilai delay akan cenderung
semakin kecil. Pada bandwidth 512 Kbps sampai 2 Mbps keadaan delay sudah stabil, yang artinya bandwidth yang di butuhkan sudah memadai. Jika banwidth
terus ditambah maka nilai delay akan tetap dan akan berlebihan, karena bandwidth yang di butuhkan adalah 512 Kbps.
4.4 Pengukuran dan Analisa Kualitas Video Call pada resolusi 160 x 120