Pengukuran dan Analisa Kualitas Video Call pada resolusi 640 x 480

47 Keterangan: Paket terkirim = total RTP packet yang terkirim Paket diterima = paket yang berhasil diterima 4. Perhitungan untuk mencari nilai rata-rata jitter : ���� − ���� ������ = ����� ������ ����� ���������� ����� ���� − ���� ������ = 7576,12 2597 ���� − ���� ������ = 2,898005 �� Total jitter = jumlah total nilai jitter lampiran Total pengiriman paket = jumlah n paket jitter lampiran

4.2 Pengukuran dan Analisa Kualitas Video Call pada resolusi 640 x 480

Hasil dari pengukuran kualitas video call pada resolusi 640 x 480 dapat dilihat pada Tabel 4.1: Tabel 4.1 hasil pengukuran QoS pada resolusi 640 x 480 Bandwidth Kbps Jitter ms Packet Loss Throughput Kbitsec Delay ms Keterangan Suara Video 128 2.89 14,52 75 23.21 Buruk Buruk 256 2.71 12.55 251 22.43 Cukup Buruk 512 2.60 4.85 259 21.09 Cukup cukup 1024 2.15 0.00 259 20.12 Baik Baik 2048 2.10 0.00 268 20.11 Sangat baik Sangat baik Universitas Sumatera Utara 48 Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa pada bandwidth 1024 Kbps adalah bandwidth yang tepat untuk resolusi 640 x 480, suara dan video yang dikirim juga sudah baik selain itu dapat dilihat pula packet loss adalah 0.00 .

4.2.1 Pengukuran dan Analisa Jitter

Jitter merupakan variasi waktu kedatangan tiap paket. Jitter dapat di ukur dari waktu antara paket yang diterima sekarang dengan paket yang diterima sebelumnya. Jitter diakibatkan oleh lintasan tempuh yang berbeda-beda antar paket, variasi-variasi dalam panjang antrian, dan waktu pengolahan data. ITU-T G.1010 merekomendasikan jitter yang baik adalah 30 ms[11]. Pada saat uji coba jitter yang diukur merupakan jitter rata-rata average dari jitter beberapa paket video call yang tertangkap oleh wireshark. Dari hasil pengukuran parameter jitter ditunjukkan oleh Tabel 4.1 dan Gambar 4.1. Gambar 4.1 Hasil pengukuran jitter pada resolusi 640 x 480 Pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 terlihat bahwa penurunan jitter mengikuti besarnya bandwidth yang di ujikan. Nilai jitter terkecil terletak pada bandwidth 2,91 2,71 2,6 2,15 2,1 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 128 256 512 1024 2048 Jitter ms Bandwidth Kbps Universitas Sumatera Utara 49 2048 Kbps sebesar 2.1 namun penurunan paling besar terletak pada bandwidth 1024 Kbps sebesar 0.45 ms. Besar nilai jitter dari pengamatan pada resolusi 640 x 480 bernilai 2.1 – 2.91 ms. hasil dari percobaan ini menyatakan nilai jitter masih memenuhi standar untuk Quality of Servis.

4.2.2 Pengukuran dan Analisa Packet Loss

Packet loss menentukan besarnya paket yang hilang pada saat video call berlangsung dari source address ke destination address dan sebaliknya. Semakin besar packet loss menyebabkan kualitas video dan suara tidak jelas atau tidak sesuai dengan aslinya. Dari hasil pengukuran parameter packet loss untuk resolusi 640 x 480 di tunjukkan oleh Tabel 4.1 dan Gambar 4.2. Gambar 4.2 Hasil pengukuran Packet Loss pada resolusi 640 x 480 Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata paket loss saat sistem melakukan video call berkisar 0.00 sampai 14.52 , dimana besar packet loss yang masih diperbolehkan adalah sebesar 10. Yang artinya pada 14,52 12,55 4,85 2 4 6 8 10 12 14 16 128 256 512 1024 2048 Packet Loss Bandwidth Kbps Universitas Sumatera Utara 50 bandwidth 128 Kbps dan 256 Kbps tidak di perkenankan karena melewati batas toleransi yaitu sebesar 14.52 dan 12.55 . Dari Gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa packet loss yang paling besar terletak pada bandwidth 128 Kbps yaitu sebesar 14.52 . Hal ini disebabkan oleh bandwidth yang terlalu kecil, sehingga pengiriman informasi menjadi terganggu, banyaknya paket yang hilang mengakibatkan besar throughput yang terukur lebih kecil dibandingkan dengan bandwidth yang lebih besar. Tingkat packet loss yang besar dapat mengurangi nilai throughput. Tingkat packet loss yang besar pada pangilan video call mengakibatkan ada bagian tertentu dari video atau suara yang terputus. Apabila bagian yang terputus cukup banyak, maka informasi yang sampai juga berkurang.

4.2.3 Pengukuran dan Analisa Throughput

Dari pengukuran yang dilakukan dengan wireshark didapatkan data-data sebagaimana yang ditunjukkan Tabel 4.1. Gambar 4.3 Hasil pengukuran Throughput pada resolusi 640 x 480 75 251 259 259 268 50 100 150 200 250 300 128 256 512 1024 2048 Troughput Kbps Bandwidth Kbps Universitas Sumatera Utara 51 Berdasarkan grafik di atas nilai throughput terbaik didapatkan pada saat bandwidth 2 Mbps dengan panggilan video call yaitu sebesar 105 Kbps. Sedangkan pada nilai troughput terburuk di dapatkan pada saat bandwidth 128 Kbps yaitu sebesar 75 Kbps. Pada bandwidth 256 Kbps terjadi kenaikan yang signifikan hal ini disebabkan oleh pada bandwidth 128 Kbps terjadi kegagalan pangilan yang disebabkan oleh terlalu kecilnya bandwidth yang diberikan sehingga audio dan video yang dilewatkan menjadi terhambat, sementara pada bandwidth 256 Kbps panggilan dapat dilakukan walau dengan keadaan audio dan video yang masih belum baik. Besar kecilnya paket data yang diterima di karenakan ukuran bandwidth yang berbada. Ukuran throughput yang stabil terletak pada bandwidth 1024 Kbps. Besarnya nilai throughput tergantung oleh besarnya ukuran file dan jumlah paket yang dikirim perdetik, semakin besar ukuran data dan jumlah paket yang dikirim perdetik, semakin besar ukuran data dan jumlah paket yang dikirim perdetik, maka nilai throughput semakin besar juga. Selain ukuran file dan jumlah paket yang dikirim perdetik, nilai bandwidth juga mempengaruhi. Semakin besar bandwidth yang diberikan maka paket yang dapat dikirim perdetik juga akan semakin besar, yang artinya throughput juga akan semakin besar pula.

4.2.4 Pengukuran dan Analisa Delay

Delay merupakan waktu yang dibutuhkan oleh paket dari sisi pengirim hingga sampai ke sisi penerima. Delay merupakan parameter yang diperlukan untuk menentukan performansi dari kualitas jaringan video call. Berdasarkan standart ITU-T G1010 untuk kualitas video call yang baik, delay harus 150 ms. Universitas Sumatera Utara 52 Pada uji coba pengukuran delay akan dilakukan video call antar kedua client. Paket yang lewat akan ditangkap di client dengan menggunakan parangkat lunak wireshark. Dari hasil pengukuran parameter delay tersebut dapat ditunjukkan pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.4. Gambar 4.4 Hasil Pengukuran Delay Pada Resolusi 640 x 480 Berdasarkan Tabel 4.1 dan grafik pada Gambar 4.4 diatas hasil pengukuran menunjukkan penurunan nilai delay untuk setiap kenaikan bandwidth. Penurunan nilai delay tertinggi terletak pada bandwidth 256 Kbps, semakin besar nilai bandwidth yang diberikan maka nilai delay akan cenderung semakin kecil. Pada bandwidth 1 Mbps dan 2 Mbps keadaan delay sudah stabil, yang artinya bandwidth yang di butuhkan sudah memadai. Jika banwidth terus ditambah maka nilai delay akan tetap dan akan berlebihan, karena banwidth yang di butuhkan adalah 1 Mbps. 31,21 23,43 21,09 20,12 20,11 5 10 15 20 25 30 35 128 256 512 1024 2048 Delay second Bandwidth Kbps Universitas Sumatera Utara 53

4.3 Pengukuran dan Analisa Kualitas Video Call pada resolusi 320 x 240

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Kinerja Codec H.264 Dan Codec Dirac Untuk Kompresi Live Streaming Pada Perangkat Nsn Flexi Packet Radio(Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

6 74 57

Analisa Pengaruh Tingkat Modulasi Transmisi Qam Terhadap Kualitas Video Call (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

2 32 89

Analisa Pengaruh Tingkat Modulasi Transmisi Qam Terhadap Kualitas Video Call (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 4

Analisa Pengaruh Tingkat Modulasi Transmisi Qam Terhadap Kualitas Video Call (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 2 28

Analisa Pengaruh Tingkat Modulasi Transmisi Qam Terhadap Kualitas Video Call (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 2

Analisa Pengaruh Tingkat Modulasi Transmisi Qam Terhadap Kualitas Video Call (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 14

Analisa Pengaruh Tingkat Modulasi Transmisi Qam Terhadap Kualitas Video Call (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 1

BAB II DASAR TEORI 2.1 Aplikasi Live Streaming - Analisis Perbandingan Kinerja Codec H.264 Dan Codec Dirac Untuk Kompresi Live Streaming Pada Perangkat Nsn Flexi Packet Radio(Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 0 18

BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum - Analisa Kualitas Video Call Menggunakan Perangkat NSN Flexi Packet Radio (Aplikasi Pada Laboratorium Sistem Komunikasi Radio FT-USU)

0 1 25

TUGAS AKHIR ANALISA KUALITAS VIDEO CALL MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXI PACKET RADIO

0 1 13