7. Sistem akuntansi accounting system
Sistem akuntansi adalah akuntansi yang berhubungan dengan prosedur akuntansi dan peralatannya serta penentuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data
keuangan.
8. Akuntansi pemerintahan government accounting
Akuntansi pemerintahan adalah akuntansi yang kegiatannya diarahkan pada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh lembaga pemerintahan.
9. Akuntansi kemasyarakatan
Akuntansi kemasyarakatan bertujuan melakukan pengukuran atas kerugian atau keuntungan kebijakan publik bagi masyarakat.
10. Akuntansi pendidikan
Akuntansi pendidikan adalah akuntansi yang bertujuan melaksanakan pekerjaan pengembangan ilmu akuntansi dengan cara melakukan penelitian dan mengajarkan
akuntansi di universitas.
G. Profesi Akuntan
Berdasarkan lingkup kegiatan dan bidang garapannya, profesi akuntansi adalah sebagai berikut:
1. Akuntan internperusahaanmanajemen
Akuntan manajemen adalah akuntan yang bekerja sebagai akuntan internal suatu perusahaan dan menjadi pegawai pada perusahaan tersebut.
2. Akuntan eksternpublik
Akuntan publik adalah akuntan yang berprofesi sebagai auditor bebas terhadap laporan keuangan perusahaan-perusahaan dan organisasi-organisasi lain.
3. Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah. 4.
Akuntan pendidik Akuntan pendidik adalah akuntan yang menjadi tenaga pengajar diberbagai
lembaga pendidikan.
H. Etika Profesi Akuntan
Etika profesional dalam praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik, yang dikeluarkan oleh organisasi profesi akuntan yaitu Ikatan Akuntan Indonesia IAI.
Etika profesi seorang akuntan diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik profesinya di masyarakat. Adapun etika profesi Ikatan Akuntan
Indonesia pada prinsipnya sebagai berikut:
1. Tanggung jawab profesi
Untuk menjalankan tanggung jawabnya secara profesional, setiap anggota harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua
kegiatan yang dilakukannya.
2. Kepentingan publik
Etika ini mewajibkan setiap anggota untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukkan
komitmen atas profesionalismenya.
3. Integritas
Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan publik, setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin.
Integritas mempunyai pengertian sebagai suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan profesional, kualitas yang mendasari kepercayaan publik, dan
patokan bagi anggota dalam menguji semua keputusan yang diambilnya.
4. Objektivitas
Objektivitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Jadi, etika profesi berlandaskan objektivitas mengandung pengertian
bahwa setiap anggota harus bersifat objektif dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Adapun yang dimaksud dengan kompetensi dan kehati-hatian profesional adalah setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan prinsip kehati-
hatian, kompeten,
dan ketekunan,
serta mempunyai
kewajiban untuk
mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesionalnya pada tingkat yang diperlukan. Hal ini guna memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legalisasi, dan teknik yang paling mutakhir.
6. Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan yang dimaksud yaitu setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak
boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mengungkapkannya.
7. Perilaku profesional
Perilaku profesional dimaksudkan bahwa setiap anggota harus berperilaku konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat
mendiskreditkan profesi. Kewajiban tersebut harus dipenuhi oleh anggota sebagai perwujudan tanggung jawabnya kepada penerima jasa pihak ketiga, anggota yang
lain, staf, pemberi kerja, dan masyarakat umum.
8. Standar teknis
Setiap anggota wajib melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan. Anggota mempunyai kewajiban untuk
melaksanakan penugasan dari penerima jasa sesuai dengan keahlian dan kehatihatian, selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan
objektivitas.
TUGAS 1
Buatlah peta konsep dari materi “Akuntansi sebagai Sistem Informasi”
TUGAS 2
1. Sebutkan tiga contoh bidang usaha yang ada di sekitar tempat tinggalmu
2. Amatilah kegiatan sehari-hari bidang usaha tersebut
3. Analisislah peranan akuntansi terhadap masing-masing bidang usaha tersebut