Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

Tabel 1: Karakter Tokoh Utama Maryam dalam Novel Maryam Karya Okky Madasari No. Dimensi Tokoh Varian Frekuensi Data 1 Dimensi fisiologis a. Nama Maryam 2 b. Jenis kelamin Perempuan 1 c. Usia 24 tahun 1 d. Ciri wajah Cantik 2 2 Dimensi Psikologis a. Mentalitas Memiliki kepercayaan mudah goyah 4 Cenderung pemberotak 3 Takut 4 Mudah putus asa 2 Frustasi 3 b. Tempramen Sulit mengontrol amarah 4 c. Keinginan dan perasaan pribadi Kesamaan iman 2 Jatuh cinta 2 3 Dimensi Sosiologis a. Sistem kepercayaan Ahmadiyah 4 non-Ahmadiyah 3 b. Tanah kelahiran Desa Gerupuk, NTB, Indonesia. 2 c. Tempat tinggal Desa Gerugung, NTB, Indonesia. 1 d. Kehidupan pribadi anti-Sosial 3 e. Status sosial Pekerjaan orangtua Pedagang ikan 2 Ekonomi menengah 1 f. Jenjang pendidikan Sarjana 2 g. Lingkungan keluarga tidak harmonis 3 h. Perilaku masyarakat mengucilkan Maryam dan keluarganya 3 Pada tabel 1 di atas menyajikan hasil penelitian karakter tokoh utama Maryam dalam bentuk dimensi fisiologis, psikologis, dan sosiologis. Pada dimensi 1 fisiologis menunjukkan hasil penemuan data dengan jumlah 6, 2 dimensi psikologis menunjukkan hasil penemuan data dengan jumlah 24, dan pada 3 dimensi sosiologis menunjukkan hasil penemuan data dengan jumlah 24. Hasil penelitian tersebut menunjukkan dimensi psikologis memiliki frekuensi kemunculan yang sama dengan dimensi sosiologis berjumlah 24 data, hal ini akan menjadi acuan problem-problem kejiwaan tokoh utama Maryam.

2. Problem Kejiwaan Tokoh Utama Maryam dalam Novel Maryam Karya

Okky Madasari Perilaku abnormal menurut Wakefield via Davison, 2006: 7 yaitu yang menyangkut; 1 Pelanggaran Norma, merupakan tindak mengancan atau mencemaskan mereka yang mengamatinya; 2 Distress Pribadi, merupakan keadaan jiwa dalam tekanan dan siksaan besar terhadap orang yang mengalaminya; 3 Disabilitas atau disfungsi perilaku yaitu ketidakmampuan individu dalam beberapa bidang penting dalam hidup misalnya, hubungan kerja atau pribadi karena abnormalitas, juga dapat menjadi komponen perilaku abnormal dan fobia dapat menyebabkan distress dan disabilitas; 4 Perilaku berbahaya dapat didefinisikan sebagai gangguan mental. Perilaku dianggap berbahaya memerlukan beberapa standar dan standar tersebut tergantung pada nilai-nilai sosiokultural.