BAB III TEKNIK DAN PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN
3.1 Teknik Penerangan
Cahaya adalah suatu gejala fisis. Sumber cahaya memancarkan energi yang sebagian energi tersebut menjadi cahaya tampak. Perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh
gelombang-gelombang elektromagnetik. Jadi cahaya itu merupakan suatu gejala getaran.
3.1.1 Satuan Penerangan Sistem Internasional
a. 1 watt cahaya adalah energi yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya sebesar 1 watt
dengan panjang gelombang 555 mµ b.
1 watt cahaya = 680 lumen c.
Flux cahaya lumen adalah jumlah seluruh cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber cahaya dalam satu detik.
d. Flux cahaya spesifik = lumenwatt
e. Steradian. Misalkan dari permukaan sebuah bola gambar 3.1 dengan jari-jari r
ditentukan suatu bidang dengan luas r
2
. Kalau ujung suatu jari-jari kemudian menjalani tepi bidang itu, maka sudut ruang yang dipotong dari bola oleh jari-jari ini disebut satu
ster adian. Karena luas permukaan bola sama dengan 4πr
2
, maka di sekitar titik tengah bola dapat diletakkan 4π sudut ruang yang masing-masing sama dengan satu steradian.
f. Intensitas cahaya candela = flux cahaya persatuan sudut ruang steradian yang
dipancarkan ke suatu arah tertentu. Intensitas cahaya diketahui melalui Persamaan 3.1 di bawah ini.
28
I = cd 3.1
dimana : I = Intensitas cahaya cd
= Flux cahaya Lm = Sudut ruang steradian
g. Tingkatkuat penerangan Iliminasi – Lux, didefinisikan sebagai sejumlah arus cahaya
yang jatuh pada suatu permukaan seluas 1 satu meter persegi sejauh 1 satu meter dari sumber cahaya 1 satu lumen.
Intensitas penerangan atau iluminasi E = flux cahaya persatuan luas permukaan A m
2
, seperti ditunjukkan pada Persamaan 3.2 berikut ini.
E
rata-rata
= lux 3.2
Intensitas penerangan di suatu bidang dapat dihitung melalui Persamaan 3.3 di bawah ini: E
p
= lux
3.3 dimana:
E
p
= intensitas penerangan di suatu titik P dari bidang yang diterangi lux I
= intensitas sumber cahaya cd r
= jarak dari sumber cahaya ke titik P m
3.1.2 Diagram Polar Intensitas Cahaya
Diagram polar intensitas cahaya adalah suatu karakteristik untuk pembagian cahaya sebuah lampu atau armatur. Diagram ini umumnya diberikan untuk lampu 1000 lumen. Gambar
3.1 menunjukkan diagram polar intensitas cahaya dan armatur.
Gambar 3.1 Diagram Polar Intensitas Cahaya dan Armatur
Diagram polar intensitas cahaya digunakan untuk melindungi intensitas penerangan suatu titik menurut persamaan 3.4 berikut :
E
p
= lux
3.4
Gambar 3.2 Diagram vektor intensitas penerangan
Persamaan 3.5 menunjukkan intensitas penerangan E’ di bidang a’ – b’ tegak lurus pada arah I menurut hukum kuadrat :
E’ = lux
3.5 Intensitas penerangan E di bidang horizontal a – b, ialah proyeksi dari E’ pada garis tegak lurus
pada bidang a – b di titik P. Jadi : E
= E’ cos α 3.6
Dari persamaan 3.5 dan 3.6 diperoleh : E =
cos α lux 3.7
Rumus ini dikenal sebagai Hukum Cosinus.
3.1.3 Sistem Penerangan dan Armatur