Persamaan 3.5 menunjukkan intensitas penerangan E’ di bidang a’ – b’ tegak lurus pada arah I menurut hukum kuadrat :
E’ = lux
3.5 Intensitas penerangan E di bidang horizontal a – b, ialah proyeksi dari E’ pada garis tegak lurus
pada bidang a – b di titik P. Jadi : E
= E’ cos α 3.6
Dari persamaan 3.5 dan 3.6 diperoleh : E =
cos α lux 3.7
Rumus ini dikenal sebagai Hukum Cosinus.
3.1.3 Sistem Penerangan dan Armatur
Penyebaran cahaya dari suatu sumber cahaya tergantung pada : 1.
Konstruksi sumber cahaya 2.
Konstruksi armature yang digunakan Konstruksi armature yang digunakan antara lain ditentukan oleh :
• Cara pemasangannya pada dinding atau langit-langit • Cara pemasangan fiting atau fiting-fiting di dalam armature
• Perlindungan sumber cahaya • Penyesuaian bentuknya dengan lingkungan
• Penyebaran cahayanya
Berdasarkan pembagian flux cahayanya oleh sumber cahaya dan armature yang digunakan, dapat dibedakan sistem-sistem penerangan seperti ditunjukkan pada tabel 3.1 di bawah ini.
Table 3.1 Pembagian flux cahaya terhadap bidang kerja Sistem Penerangan
Langsung ke bidang kerja a.
Penerangan langsung 90 – 100
b. Terutama penerangan langsung
60 – 90 c.
Penerengan campuran atau penerangan baur 40 – 60
d. Terutama penerangan tidak langsung
10 – 40 e.
Penerangan tidak langsung 0 – 10
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sistem penerangan adalah : a.
Intensitas penerangannya di bidang kerja b.
Intensitas penerangan umumnya dalam ruangan c.
Biaya instalasinya d.
Biaya pemakaian energinya dan biaya pemeliharaan Perbandingan antara intensitas penerangan minimum dan maksimum di bidang kerja sekurang-
kurangnya = 0,7. Perbandingan dengan sekelilingnya sekurang-kurangnya = 0,3
Intensitas penerangan ditentukan oleh : a.
Tempat dimana pekerjaan akan dilakukan b.
Sifat pekerjaan
3.1.4 Efisiensi Penerangan
Efisiensi penerangan dapat ditentukan melalui persamaan 3.7 di bawah ini. η =
3.8 dimana :
∅
o
= flux cahaya yang dipancarkan oleh semua sumber cahaya yang ada dalam ruangan ∅
g
= flux cahaya berguna yang mencapai bidang kerja, langsung atau tidak langsung setelah dipantulkan oleh dinding dan langit-langit.
dan ∅
g
= E x A 3.9
dari persamaan 3.7 dan 3.8 diperoleh rumus flux cahaya
∅
o
=
Lm 3.10
dimana : E = intensitas penerangan yang diperlukan di bidang kerja lux
A = luas bidang kerja m
2
Untuk menentukan efisiensi penerangannya harus diperhitungkan : a.
Efisiensi armaturnya v
V =
b. Faktor refleksi dinding r
w
, faktor refleksi langit-langit r
p
dan faktor refleksi bidang pengukurannya r
m
. Faktor-faktor refleksi ditentukan berdasarkan warna dinding dan langit-langit ruangan :
- warna putih dan warna sangat muda = 0,7
- warna muda = 0,5
- warna sedang = 0,3
- warna gelap = 0,1
khusus faktor refleksi bidang pengukurannya r
m
ditetapkan = 0,1
c. Indeks ruangan atau indeks bentuk k ditentukan dengan persamaan 3.10 berikut.
k = 3.11
dimana : p = panjang ruangan m
l = lebar ruangan m h = tinggi sumber cahaya di atas bidang kerja m
Bidang kerja umumnya diambil 80 cm – 90 cm di atas lantai.
3.1.5 Penentuan Jumlah Lampu atau Armatur