3.2.1 Fungsi Penerangan Jalan
Penerangan jalan di kawasan perkotaan mempunyai fungsi antara lain : a.
Menghasilkan kekontrasan antara obyek dan permukaan jalan; b.
Sebagai alat bantu navigasi pengguna jalan; c.
Meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, khususnya pada malam hari;
d. Mendukung keamanan lingkungan;
e. Memberikan keindahan lingkungan jalan.
3.2.2 Acuan Normatif
Spesifikasi penerangan jalan di kawasan perkotaan ini merujuk pada acuan sebagai berikut: a.
Undang Undang RI Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; b.
Undang Undang RI Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan; c.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan; d.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan; e.
SNI No. 03-2447-1991, Spesifikasi Trotoar; f.
SNI No. 04-6262-2000, Rekomendasi untuk pencahayaan kendaraan bermotor dan pejalan kaki;
g. AASHTO, 1984, An Informational Guide for Roadway Lighting.
3.2.3 Perbandingan Kemerataan Pencahayaan Uniformity Ratio
Uniformity Ratio adalah perbandingan harga antara nilai minimum dengan nilai rata-rata atau nilai maksimumnya dari suatu besaran kuat penerangan atau luminasi pada suatu
permukaan jalan. Uniformity Ratio 3 : 1 berarti rata-rata nilai kuat peneranganluminasi adalah 3 tiga kali nilai kuat peneranganluminasi pada suatu titik dari penerangan minimum pada
permukaanperkerasan jalan. Rasio maksimum antara kemerataan pencahayaan maksimum dan minimum menurut
lokasi penempatan tertentu adalah seperti yang ditentukan pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Rasio kemerataan pencahayaan Lokasi Penempatan
Rasio Maksimum Jalur lalu lintas :
- di daerah permukiman - di daerah komersilpusat kota
6 : 1 3 : 1
Jalur pejalan kaki : - di daerah permukiman
- di daerah komersilpusat kota 10 : 1
4 : 1 Tempat-tempat peristirahatan rest area
6 : 1 Terowongan
3 : 1
3.2.4 Pandangan Silau dan Pandangan Silhoutte
a. Pandangan Silau adalah pandangan yang terjadi ketika suatu cahayasinar terang masuk di dalam area pandanganpenglihatan pengendara yang dapat
mengakibatkan ketidak nyamanan pandangan bahkan ketidak mampuan pandangan jika cahaya tersebut datang secara tiba-tiba.
b. Pandangan Silhoutte adalah pandangan yang terjadi pada suatu kondisi dimana obvek yang gelap berada di latar belakang yang sangat terang, seperti
pada kondisi lengkung alinvemen vertikal yang cembung, persimpangan yang luas, pantulan dari perkerasan yang basah, dll.
Kedua pandangan ini harus diperhatikan dalam perencanaan penempatanpemasangan lampu penerangan jalan kota.
3.2.5 Sistem Penempatan Lampu Penerangan Jalan