60
ada pada LKS secara berkelompok dan menalar untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan sebelumnya.
Setelah selesai berdiskusi dan mengerjakan LKS, beberapa kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan hasil diskusinya dan siswa lain
memberikan tanggapannya. Kemudian peneliti memberikan tanggapan tentang hasil presentasi dan memberikan penguatan terkait materi yang dibahas.
Selanjutnya, jika masih ada siswa waktu peneliti memberikan soal evaluasi kepada siwa. Pada akhir pembelajaran peneliti membantu memfasilitasi siswa
untuk merangkum materi pembelajaran.
2. Analisis Deskriptif
Data yang digunakan pada analisis deskriptif ini adalah data yang diperoleh dari kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dan setelah
perlakuan. Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum ketercapaian berdasarkan data pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Teknik statisik yang digunakan untuk mendeskripsikan data berupa nilai rata-rata, simpangan baku, skor terendah, skor tertinggi.
a. Data Hasil Tes Pencapaian Indikator
Data hasil tes pencapaian indikator meliputi data pretest dan posttest. Data pretest merupakan hasil tes pencapaian indikator siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol sebelum perlakuan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa tehadap materi yang akan diajarkan. Data
posttest merupakan hasil tes pencapaian indikator siswa pada kelas eksperimen
61
dan kelas kontrol setelah perlakuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Data hasil tes pencapaian indikator siswa disajikan pada tabel
di bawah ini. Tabel 7. Analisis Dreskriptif Pencapaian Indikator
Deskrisi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Skor
Awal Skor
Akhir Skor
Awal Skor
Akhir
Jumlah Siswa 34
34 34
34 Rata-rata
47,4785 83,5276
46,3859 79,4953
Simpangan Baku 8,23308
8,47145 8,81482
5,27610 Nilai Maks Teoritis
100 100
100 100
Nilai Min Teoritis
Rata-rata nilai pretest pencapaian indikator di kelas eksperimen adalah 47,4785 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM
yaitu 75. Setelah diberikan perlakuan dengan model problem based learning PBL dengan contoh terapan, rata-rata nilai posttest pencapaian indikator
mencapai 83,5276. Sedangkan rata-rata pretest pencapaian indikator di kelas kontrol adalah 46,3859 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai lebih dari
KKM yaitu 75. Setelah diberikan perlakuan dengan model saintifik, rata-rata nilai posttest pencapaian indikator mencapai 79,4953.
b. Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Mathematics Word
Problem Siswa
Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem meliputi data pretest dan posttest. Data pretest merupakan hasil tes
62
kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem siswa pada kedua kelas sebelum perlakuan. Pretest bertujuan untuk mengetahui kemampuan
awal pemecahan masalah mathematics word problem siswa. Data posttest merupakan hasil tes kemampuan pemecahan masalah mathematics word
problem siswa pada kedua kelas setelah perlakuan. Posttest bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan. Data hasil tes
kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 8. Analisis Dreskriptif Kemampuan Pemecahan Masalah Mathematics Word Problem
Deskrisi Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol Skor
Awal Skor
Akhir Skor
Awal Skor
Akhir
Jumlah Siswa 34
34 34
34 Rata-rata
37,2941 81,7647
36,8235 77,7647
Simpangan Baku 8,16322
8,13171 8,04710
7,70304 Nilai Maks
100 100
100 100
Nilai Min
Berdasarkan data pada tabel di atas secara diketahui bahwa rata-rata nilai pretest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem di
kelas eksperimen adalah 37,2941 dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai lebih dari KKM yaitu 75. Setelah diberikan perlakuan dengan model problem
based learning PBL dengan contoh terapan, rata-rata nilai posttest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem mencapai
63
81,7647. Rata-rata nilai pretest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem di kelas kontrol adalah 36,8235 dan tidak ada siswa yang
mendapatkan nilai lebih dari KKM yaitu 75. Setelah dberikan perlakuan dengan model saintifik, rata-rata nilai nilai pretest kemampuan pemecahan
masalah mathematics word problem mencapai 77,7647.
3. Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis
Data kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem selanjutnya dianalisis menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas bertujuan untuk mengetahui data dari masing- masing kelas problem based learning dengan contoh terapan dan model saintifik
berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kelompok memiliki varians yang homogen atau tidak. Berikut disajikan
hasil uji normalitas dan uji homogenitas pretest dan posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol. 1
Uji Normalitas Pretest
Pada tabel dibawah ini disajikan hasil uji normalitas dari hasil pretest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji normalitas menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan SPSS 21
64
Tabel 9. Uji Normalitas Pretest
Kelas P-value
α Interpretasi
Kesimpulan
Kelas Kontrol 0,672
0,05 H
diterima Normal
Kelas Eksperimen 0,126
0,05 H
diterima Normal
Dari tabel 8 dapat diketahui p-value pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol α dengan α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H
diterima. Karena H
diterima maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas pretest selengkapnya dapat dilihat
pada lampiran.
2 Uji Normalitas Posttest
Pada tabel dibawah ini disajikan hasil uji normalitas dari hasil pretest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem siswa pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Uji normalitas menggunakan uji normalitas Kolmogorov-smirnov dengan taraf signifikansi 0,05. Uji normalitas dilakukan
dengan menggunakan SPSS 21. Tabel 10. Uji Normalitas Posttest
Kelas P-value
α Interpretasi
Kesimpulan
Kelas Kontrol 0,328
0,05 H
diterima Normal
Kelas Eksperimen 0,227
0,05 H
diterima Normal
Dari tabel 9 dapat diketahui p-value pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol α dengan α = 0,05. Hal tersebut berarti bahwa H
diterima. Karena H
diterima maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi
65
yang berdistribusi normal. Uji normalitas pretest selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
3 Uji Homogenitas Pretest
Pada tabel dibawah ini disajikan hasil uji homogenitas dari hasil pretest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitass menggunakan uji bartlett dengan taraf signifikansi 0,05. Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan SPSS 21. Tabel 11. Uji Homogenitas Pretest
Tes P-value
α Interpretasi
Kesimpulan
Pretest 0,711
0,05 H
diterima Homogen
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa p-value α = 0,05. Karena p-
value α maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol mempunyai variansi yang homogen. Uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
4 Uji Homogenitas Posttest
Pada tabel dibawah ini disajikan hasil uji homogenitas dari hasil posttest kemampuan pemecahan masalah mathematics word problem siswa
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji homogenitass menggunakan uji bartlett dengan taraf signifikansi 0,05. Uji homogenitas dilakukan dengan
menggunakan SPSS 21.
66
Tabel 12. Uji Homogenitas Posttest
Tes P-value
α Interpretasi
Kesimpulan
Posttest 0,980
0,05 H
diterima Normal
Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa p-value α = 0,05. Karena p-
value α maka dapat disimpulkan bahwa nilai posttest pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol mempunyai variansi yang homogen. Uji homogenitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
b. Uji Hipotesis