Analisis Strategi Dakwah UKM IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Strenght kekuatan, adalah kekuatan yang dapat diandalkan oleh organisasi. Dengan adanya kekuatan ini organisasi akan dapat mengetahui cara bagaimana yang tepat dalam menyusun rencana global. 32 Dalam menentukan strategi dakwah UKM IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya dalam Mempersiapkan Mahasiswa sebagai kader dai, bidang dakwah UKM IQMA ditunjang oleh kekuatan diantaranya, Motivasi dari berbagai pihak, Mengayomi para anggota secara menyeluruh, Komunikasi melaui media sosial. Weakness kelemahan, adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja organisai yang memuaskan. 33 Dalam hal ini UKM IQMA perlu memperhatikan kelemahan dari bidang tersebut diantaranya, Faktor perekonomian, faktor kesibukan, dan faktor Lokasi kegiatan. Berdasarkan hal tersebut IQMA Opportunity Peluang, situasi yang menguntungkan organisaai. Dengan mengetahui peluang, organisai diharapkan dapat memanfaatkannya menjadi potensi yang dapat mengantarkan pada tujuan organisasi. Dalam hal ini UKM memanfaatkan serta menggali peluang yang dibutuhkan dalam mengkader calon pendakwah, salah satunya adalah adanya alokasi bimbingan dakwah untuk jauh lebih mendalami materi dakwah diluar jam mata kuliah hari libur. Hal ini menjadi peluang yang sangat baik untuk peningkatan pendalaman dakwah, khususnya bagi anggota bidang dakwah. 32 Sondang P. Siagin, Manajemen Stratejik, Jakarta: Bumi Aksara:2001, hal.19 33 Sondang P. Siagin, Manajemen Stratejik, Jakarta: Bumi Aksara:1995, hal.172 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Threats Ancaman, suatu keadaan yang tidak menguntungkan organisasi. Ancaman ini perlu diketahui oleh organisasi secara baik. dengan mengetahui ancaman, organisasi diharapkan dapat mengambil langkah- langkah awal agar ancaman tersebut tidak menjadi kenyataan. 34 Dalam hal ini UKM IQMA perlu perhatian khusus pada beberapa hal yang dapat menjadi ancaman proses strategi dakwah IQMA dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai kadar da‟i, diantaranya adalah Kurangnya praktek dilapangan, Idealis yang berbeda, dan Kinerja pengurus. dengan demikian akan mempermudah jalannya strategi dakwah IQMA dalam mengkader da‟i. 34 Siagin, Manajemen Stratejik..., hal. 31 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 108

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, pembahasan dan data yang diperoleh, maka penulis menemukan kesimpulan sebagai berikut: 1. Strategi Dakwah UKM IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya dalam Mempersiapkan Mahasiswa Sebagai Kader Da’i. a. Strategi sentimentil al-manhajal-‘athifikni, yakni dengan Melakukan Pendekatan kepada setiap individu para kader dai sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang dimilikinya. b. Strategi Rasional al-manhajal-‘aqli, Penerapan strategi ini yakni dengan membekali para kader da’i dengan wawasan dan pola pikir yang luas. c. Strategi Indriawi al-manhaj al-hissi, Penerapan strategi ini yakni dengan Menentukan program-program yang mendukung kesuksesan pengkaderan da ’i. 2. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Dakwah UKM IQMA UIN Sunan Ampel Surabaya dalam Mempersiapkan Mahasiswa Sebagai Kader Da’i.

a. Faktor Pendukung

1. Motivasi dari berbagai pihak, misalnya dari pengurus maupun senior. dimana dalam hal ini sangat diperlukan untuk menumbuhkan semangat para anggota untuk berdakwah. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 2. Mengayomi para anggota secara menyeluruh, serta tidak membeda- bedakan mana yang sudah bisa maupun belum bisa. 3. Adanya alokasi waktu bimbingan da’i untuk jauh lebih mendalami materi dakwah diluar jam kuliah hari libur , sehingga anggota bisa mengikuti kegiatan dakwah dihari lain. 4. Komunikasi melaui media sosial. Dengan adanya komunikasi melalui media sosial sehingga antara pengurus, anggota, maupun senior bisa sharing secara mudah. b. Faktor Penghambat 1 Kinerja pengurus, yang terkadang kurang matang dalam penyiapan materi konsep dalam strategi pengkaderan dai. 2 Faktor perekonomian. perencanaan strategi dakwah yang terhambat dikarenakan tidak adanya biaya 3 Idealis yang berbeda. sehingga terkadang adanya kesalah pahaman antara pengurus dan anggota. 4 faktor kesibukan. Pengurus atau anggota yang terkadang sulit meluangkan waktu pada kegiatan dakwah berlangsung.. 5 Lokasi kegiatan. Dalam kegiatan dakwah IQMA terkadang bertempat dilokasi yang kurang kondusif.. 6 Kurangnya praktek dilapangan, mengingat belajar dakwah itu tidak hanya belajar materinya saja melainkan harus praktek kelapangan.