THE INFLUENCE BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP AND QUALITY ASSURANCE TOWARD TEACHERS PERFORMANCE ON PUBLIC ELEMENTARY SCHOOLS IN SOUTH TELUK BETUNG DISTRICT BANDAR LAMPUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN PENJAMINAN MUTU TERHADAP KINERJA GURU SD NEGER

ABSTRACT
THE INFLUENCE BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP AND
QUALITY ASSURANCE TOWARD TEACHERS PERFORMANCE ON
PUBLIC ELEMENTARY SCHOOLS IN SOUTH TELUK BETUNG
DISTRICT BANDAR LAMPUNG
By
ANISA KOMALA SARI

The purpose of this research is to describe and analyze the influence between: 1)
principal leadership with teachers performance, 2) quality assurance with teachers
performance also 3) principal leadership and quality assurance simultaneously
with teachers performance on public elementary schools in South Teluk Betung
district Bandar Lampung.
The kind of this research is quantitative by using method of ex post facto. The
samples use Slovin formula as much 101 from 136 teachers who teach on public
elementary schools in South Teluk Betung district Bandar Lampung. Data are
obtained from questionnaire and documentation, then analyzed by used
correlational technique and regression both simple and double. Hypothesis test is
done by Product Moment correlation and double correlation, which have been
done before with normality and homogeneity test.
The results of this research are: 1) there is positive influence between principal

leadership with teachers performance, it means that getting better teachers
perception about principal leadership, the teachers performance will be better too,
2) there is positive influence between quality assurance with teachers
performance, it means that getting better teachers perception about quality
assurance, the teachers performance will be better too 3) there is positive
influence between principal leadership and quality assurance with teachers
performance, it means that getting better teachers perception about principal
leadership and quality assurance, the teachers performance will be better too.
Key words: principal leadership, quality assurance, teachers performance

ii

ABSTRAK
PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN
PENJAMINAN MUTU TERHADAP KINERJA GURU SD
NEGERI DI KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN
BANDAR LAMPUNG
Oleh
ANISA KOMALA SARI


Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh:
1) kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, 2) penjaminan mutu
terhadap kinerja guru serta 3) kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu
secara simultan terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung
Selatan Bandar Lampung.
Jenis penelitian ini kuantitatif dengan menggunakan metode ex post facto. Sampel
menggunakan rumus Slovin sebanyak 101 dari 136 guru yang mengajar di SD
Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Data diperoleh
melalui angket dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan menggunakan
teknik korelasional dan regresi baik secara sederhana maupun ganda. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan korelasi Product Moment dan korelasi ganda, yang
sebelumnya telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian sebagai berikut: 1) terdapat pengaruh yang positif antara
kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru, mengandung arti bahwa
semakin baik persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah maka
semakin baik pula kinerjanya, 2) terdapat pengaruh yang positif antara
penjaminan mutu terhadap kinerja guru, mengandung arti bahwa semakin baik
persepsi guru mengenai penjaminan mutu maka semakin baik pula kinerjanya, 3)
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala
sekolah dan penjaminan mutu terhadap kinerja guru, mengandung arti bahwa

semakin baik persepsi guru mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan
penjaminan mutu maka semakin baik pula kinerjanya.
Kata kunci: kepemimpinan kepala sekolah, penjaminan mutu, kinerja guru

iii

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 13 Mei 1990, sebagai anak ke-5
dari 5 bersaudara keluarga Bapak Hi. Herman Syahrial, S.E dan Ibu Hj. Rohela
Yanes, S.Pd, M.Pd.
Pendidikan formal yang ditempuh penulis antara lain :
1. Taman Kanak-kanak Mutiara Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun
1996.
2. Sekolah Dasar Negeri 2 Rawa Laut Bandar Lampung yang diselesaikan pada
tahun 2002.
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Bandar Lampung yang diselesaikan
pada tahun 2005.
4. Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Bandar Lampung yang diselaikan pada
tahun 2008.
5. Universitas Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Magister Manajemen
Pendidikan.

MOTO

“ Sesungguhnya Tuhanmu Benar – Benar M emberikan K arunia
Yang Besar K epada M anusia, Tetapi K ebanyakan M ereka
Tidak M ensyukurinya” .

( Surat A n-N aml, 73)

“ Perj alanan hidup yang sulit merupakan awal kesuksesan
hidup yang akan datang” .

( Penulis )

PERSEMBAHAN

Dengan Kerendahan Hati Kupersembahkan Karya Ini Kepada :


Papa Hi. Herman Syahrial, S.E dan Mama Hj. Rohela Yanes, S.Pd, M.Pd
yang telah memberikan dukungan, cinta, dan kasih sayang serta
mengiringiku dengan doa menuju keberhasilan.
Kakak-kakakku tersayang Dedi Antona, S.H , Lody Azmi, S.T , Aldo Oktori,
S.E , dan Mego Kumala, S.H serta keluarga besarku yang selalu
mendoakanku dalam menggapai cita-cita.
Seseorang yang kucintai yang selalu memberikan dukungan dan
semangat kepadaku.
Teman-teman seangkatanku Manajemen Pendidikan angkatan 4 yang
telah memberikan pengalaman-pengalaman baru dalam dunia
pendidikan.
Almamaterku Universitas Lampung yang telah mendewasakan dan
membuka pikiranku tentang dunia pendidikan.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan ridho dan rahmatNya
penulisan tesis ini dapat berjalan dengan lancar tanpa halangan yang berarti,
penulisan tesis ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan di

Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.

Pada laporan penelitian ini memuat Bab I mengenai identifikasi, rumusan
masalah, tujuan dari penelitian pada guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung
Selatan Bandar Lampung. Bab II mengenai teori tentang kepemimpinan kepala
sekolah, penjaminan mutu dan kinerja guru. Bab III mengenai metode penelitian
kuantitatif dan sampel yang menggunakan rumus Slovin sebanyak 101 dari 136
guru, serta data diperoleh melalui angket dan dokumentasi, kemudian dianalisis
dengan teknik korelasional dan regresi, yang sebelumnya telah dilakukan uji
normalitas dan homogenitas. Bab IV mengenai hasil penelitian pada guru SD
Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung. Bab V mengenai
kesimpulan penelitian, implikasi dan saran kepada guru, kepala sekolah,
stakeholder serta peneliti lain.

Tesis ini membahas tentang Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Penjaminan Mutu Terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung
ix

Selatan Bandar Lampung. Penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan

berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Prof. Dr. Ir. Sugeng Prayitno Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas
Lampung yang telah memberikan sumbangsih pemikiran dan inovasi guna
membangun Universitas Lampung.

2.

Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. selaku Direktur Program Pasca Sarjana Universitas
Lampung dan selaku dosen pengajar program studi Magister Manajemen
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3.

Dr. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung dan selaku dosen pengajar program studi
Magister Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung.


4.

Dr. Irawan Suntoro, M.S. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
dan selaku Tim Penguji Anggota I tesis penulis.

5.

Dr. Riswanti Rini, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah membimbing
penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

6.

Dr. Supomo Kandar, M.S. selaku Pembimbing II yang telah membimbing
penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

7.

Dr. Sumadi, M.S. selaku pembahas seminar proposal dan seminar hasil dalam
penulisan tesis dan Anggota Penguji II tesis ini.


8.

Dr. Sowiyah, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi Magister Manajemen
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

x

9.

Bapak/Ibu dosen pengampu mata kuliah di Program Pasca Sarjana
Manajemen Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lampung, yang telah memberikan motivasi demi kelancaran penulisan tesis.

10. Seluruh dewan guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar
Lampung sebagai responden dalam penelitian ini.
11. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Program Pasca Sarjana Manajemen
Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
yang telah banyak memberikan masukan dan sumbang saran kepada penulis
serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penulisan tesis ini.


Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi kita semua yang membaca demi kemajuan dunia pendidikan
kita, amin.
Bandar Lampung, 6 April 2014
Penulis

Anisa Komala Sari

xi

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL .....................................................................................
i
ABSTRAK .....................................................................................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN .........................................................................
iv

LEMBAR PERNYATAAN ..........................................................................
v
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................
vi
MOTTO ........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ......................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ix
DAFTAR ISI .................................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvii
PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang Penelitian ...............................................................
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................
1.3 Pembatasan Masalah .......................................................................
1.4 Rumusan Masalah ...........................................................................
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................
1.6 Manfaat Penelitian ..........................................................................
1.7 Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................

1
1
8
8
9
9
10
11

II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................
2.1 Kinerja Guru ...................................................................................
2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru .................
2.1.2 Penilaian Kinerja Guru...........................................................
2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah .....................................................
2.2.1 Gaya Kepemimpinan .............................................................
2.2.2 Teori Kepemimpinan .............................................................
2.2.3 Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ..........................
2.2.4 Tugas dan Peran Kepala Sekolah ..........................................
2.3 Penjaminan Mutu Sekolah ..............................................................
2.3.1 Kepemimpinan Pendidikan Mutu ..........................................
2.3.2 Strategi Pengembangan Mutu ................................................
2.3.3 Penjaminan Mutu dalam Pendidikan ......................................
2.4 Akreditasi ........................................................................................
2.4.1 Dasar Kebijakan Akreditasi ...................................................

13
13
14
16
19
20
21
24
26
29
35
38
42
48
51

I.

xii

2.5 Penelitian yang Relevan .................................................................
2.6 Kerangka Pikir ................................................................................
2.7 Hipotesis Penelitian ........................................................................

52
55
58

III. METODE PENELITIAN ....................................................................
3.1 Desain Penelitian ............................................................................
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian.......................................................
3.3 Variabel Penelitian...........................................................................
3.3.1 Variabel Bebas ......................................................................
3.3.2 Variabel Terikat .....................................................................
3.3.3 Variabel Kinerja Guru ...........................................................
3.3.4 Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ..............................
3.3.5 Variabel Penjaminan Mutu ....................................................
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data................................................
3.5 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian .........................
3.6.1 Uji Validitas ...........................................................................
3.6.2 Uji Reliabilitas ........................................................................
3.7 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................................
3.7.1 Teknik Analisis Data .............................................................
3.7.2 Pengujian Prasyarat Analisis .................................................
3.7.3 Uji Linieritas ..........................................................................
3.7.4 Pengujian Hipotesis ...............................................................
3.7.5 Uji Signifikansi Regresi..........................................................

59
59
60
62
62
62
62
63
65
66
68
69
69
73
77
77
77
79
79
83

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................
4.1.1 Variabel Kinerja Guru .............................................................
4.1.2 Variabel Kepemimpinan Kepala Sekolah ..............................
4.1.3 Variabel Penjaminan Mutu ....................................................
4.2 Uji Prasyarat Analisis Regresi .........................................................
4.2.1 Uji Normalitas Data ................................................................
4.2.2 Uji Homogenitas ....................................................................
4.2.3 Uji Linieritas ..........................................................................
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian .........................................................
4.3.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kinerja Guru ............................................................................
4.3.2 Pengaruh Penjaminan Mutu Terhadap Kinerja Guru ..............
4.3.3 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Penjaminan
Mutu Terhadap Kinerja Guru ..................................................
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................
4.4.1 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kinerja Guru .............................................................................
4.4.2 Pengaruh Penjaminan Mutu Terhadap Kinerja Guru ...............
4.4.3 Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Penjaminan
Mutu Terhadap Kinerja Guru ..................................................
4.5 Keterbatasan Penelitian ...................................................................

85
85
86
88
89
90
91
93
94
95

xiii

95
97
98
100
100
102
105
106

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................

108

5.1 Kesimpulan .......................................................................................
5.2 Implikasi ...........................................................................................
5.3 Saran .................................................................................................

108
109
111

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

113

LAMPIRAN

xiv

DAFTAR TABEL

1.1
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.8
3.9
3.10
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11

Halaman
Data laporan hasil kegiatan kepengawasan sekolah ............................
7
Populasi dan sampel penelitian.............................................................
61
Kisi-kisi instrumen................................................................................
68
Daftar interpretasi nilai r (validitas instrumen) ....................................
71
Hasil perhitungan validitas kinerja guru (Y) .......................................
71
Hasil perhitungan validitas kepemimpinan kepala sekolah (X1) .........
72
Hasil Perhitungan validitas penjaminan mutu (X2) ............................
73
Daftar interpretasi nilai r (reliabilitas instrumen) ...............................
75
Statistika reliabilitas kinerja guru (Y) ................................................
76
Statistika reliabilitas kepemimpinan kepala sekolah (X1) ..................
76
Statistika reliabilitas penjaminan mutu (X2) .......................................
77
Data statistik dasar variabel penelitian ...............................................
86
Distribusi skor variabel kinerja guru (Y) ...........................................
87
Distribusi skor variabel kepemimpinan kepala sekolah (X1) .............
88
Distribusi skor variabel penjaminan mutu (X2) .................................
89
Hasil uji normalitas variabel penelitian ............................................
91
Analisis Test of Homogeneity of Variances ......................................
93
Uji linieritas antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja
guru ....................................................................................................
94
Uji linieritas antara penjaminan mutu terhadap kinerja guru .............
95
Hasil uji analisis regresi pengaruh kepemimpinan kepala sekolah
terhadap kinerja guru ..........................................................................
96
Hasil uji analisis regresi pengaruh penjaminan mutu terhadap kinerja
guru .....................................................................................................
97
Hasil uji analisis regresi ganda pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan penjaminan mutu terhadap kinerja guru .........................
98

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman
2.1 Model teoritis konstelasi kepemimpinan kepala sekolah, penjaminan
mutu terhadap kinerja guru ...................................................................
57
4.1 Histogram skor kinerja guru ..................................................................
87
4.2 Histogram skor kepemimpinan kepala sekolah .....................................
88
4.3 Histogram skor penjaminan mutu .........................................................
90
4.4 Normal Q-Q Plot Kinerja Guru .............................................................
92
4.5 Normal Q-Q Plot Kepemimpinan Kepala Sekolah ..............................
92
4.6 Normal Q-Q Plot Penjaminan Mutu ....................................................
92

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Uji Coba Angket .................................................................................
116
Data Validitas dan Reliabilitas ...........................................................
121
Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen .....................
128
Data Angket Penelitian .......................................................................
148
Frequencies Table ...............................................................................
160
Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas ..............................................
169
Hasil Uji Linieritas .............................................................................
173
Hasil Analisis Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap
Kinerja Guru .......................................................................................
174
9. Hasil Analisis Regresi Penjaminan Mutu Terhadap Kinerja Guru .....
175
10. Hasil Analisis Regresi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan
Penjaminan Mutu Terhadap Kinerja Guru ...........................................
176
11. Tabel t ...................................................................................................
178
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

xvii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang
mudah, karena sumber daya manusia yang berkualitas bukan hanya dilihat dari
penguasaannya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi dilihat juga dari
sikap dan mentalitasnya. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat
dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan bangsanya, karena dengan
pendidikan yang berkualitas diharapkan akan tercipta sumber daya manusia yang
berkualitas

pula,

dan

pada

akhirnya

dapat

mendukung

perkembangan

pembangunan nasional.

Mutu proses pembelajaran sangat erat kaitannya dengan peran dan tugas guru di
sekolah, karena guru secara langsung berhadapan dengan siswa dalam
pelaksanaan pendidikan. Menurut Sardiman (2005:125) bahwa guru adalah salah
satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang ikut berperan
dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang
pembangunan.

Oleh karena itu, guru harus berperan aktif dan dapat menempatkan kedudukannya
sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan masyarakat yang semakin

2

berkembang. Guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang hanya melakukan
transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer
nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan
menuntun siswa dalam belajar.

Seorang guru saat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dituntut memiliki
beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan keterampilan
tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru yang mutlak
dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik.
Salah satu faktor yang menjadi tolak ukur keberhasilan sekolah adalah kinerja
guru. Kinerja guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar
mengajar yang bermutu melalui kecakapan dan keterampilan sehingga mencapai
tujuan pendidikan secara efektif.

Kinerja guru adalah total skor yang diperoleh dari hasil penilaian guru sendiri
tentang hasil yang telah dicapai guru dalam menjalankan tugasnya sebagai
pengajar. Mengenai indikator-indikator untuk mengukur kinerja guru adalah:
merumuskan tujuan pembelajaran; mengembangkan dan mengorganisasikan
materi, media pembelajaran dan sumber belajar; merencanakan skenario kegiatan
pembelajaran; merancang pengelolaan kelas; merencanakan prosedur, jenis dan
menyiapkan alat penilaian; tampilan dokumen rencana pembelajaran; mengelola
ruang dan fasilitas pembelajaran; melaksanakan kegiatan pembelajaran;
mengelola interaksi kelas; bersikap terbuka dan luwes serta membantu
mengembangkan sikap positif peserta didik terhadap belajar; mendemonstrasikan

3

kemampuan khusus dalam pembelajaran mata pelajaran tertentu; melaksanakan
evaluasi proses dan hasil belajar; kesan umum kinerja guru/ calon guru.

Agar dapat mencapai kinerja yang baik itu banyak faktor yang mempengaruhi,
dalam hal ini diduga kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu
mempunyai kontribusi terhadap kinerja guru. Oleh karena itu perlu dikaji lebih
lanjut mengenai kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu dalam
kaitannya dengan kinerja guru.

Kepemimpinan atau leadership adalah suatu cara untuk mempengaruhi dan
memotivasi orang lain, bawahan atau kelompok untuk saling bekerjasama dalam
upaya

mencapai

suatu

tujuan

bersama

tanpa

adanya

unsur

paksaan.

Kepemimpinan sangat penting dalam suatu organisasi, karena kepemimpinan
merupakan faktor kunci dalam suksesnya suatu organisasi atau manajemen.
Kepemimpinan itu ada di dalam diri pemimpin. Suatu organisasi akan menjadi
buta dan tidak memiliki arah jika tidak ada unsur kepemimpinan dalam organisasi
tersebut.

Kepala sekolah selaku pimpinan tertinggi di sekolah dianggap berhasil jika dapat
meningkatkan kinerja guru melalui berbagai macam bentuk kegiatan pembinaan
terhadap kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah. Untuk
itu kepala sekolah harus mampu menjalankan peran dan tanggungjawabnya
sebagai

seorang

manajer

pendidikan,

pemimpin pendidikan,

supervisor

pendidikan dan administrator. Menurut Simamora (2000:26) bahwa kepala
sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif
di sekolah, sehingga setiap guru dapat bekerja dengan maksimal.

4

Menurut Soebagia (2000:161) bahwa kepemimpinan pendidikan memerlukan
perhatian yang utama, karena melalui kepemimpinan yang baik kita harapkan
akan lahir tenaga-tenaga berkualitas dalam berbagai bidang sebagai pemikir,
pekerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan sumber daya manusia yang
berkualitas. Berkenaan dengan hal tersebut, kualitas kepemimpinan kepala
sekolah akan sangat menentukan kualitas pembelajaran di sekolah. Jika kualitas
kepemimpinan kepala sekolah baik, maka pelaksanaan pembelajaran berjalan
dengan baik dan dipastikan guru bekerja secara optimal.

Peningkatan

dan

penjaminan

mutu

pendidikan

harus

dicapai

dengan

pengembangan dan peningkatan mutu SDM. Menurut Ali Rokhmad (Kompas,
2011) bahwa mutu pendidikan adalah kesesuaian sifat-sifat (atribut) produknya
dengan kebutuhan para pelanggannya (peserta didik, masyarakat, dunia kerja, dan
lain-lain).

Peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan diperlukan banyak pihak yang
terkait untuk terlibat baik langsung maupun tidak langsung, terutama peran serta
warga sekolah (guru, kepala sekolah, staf dan murid), peran serta masyarakat dan
para orang tua, sehingga perlu terus didorong dan diberdayakan serta disusun
perencanaan atau persiapan yang matang mulai dari awal hingga akhir proses
pendidikan. Pada konteks pendidikan, pengertian mutu pendidikan mencakup
input, proses, output dan outcome pendidikan. Input pendidikan merupakan segala
sesuatu yang harus tersedia karena diperlukan untuk berlangsungnya proses yaitu
kebijakan mutu yang memuat maksud dan tujuan sekolah, sumber daya yang

5

memadai, adanya kemampuan prestasi yang tinggi, fokus kepada konsumen
(siswa) dan input manajemen.

Sehubungan dengan ini, input manajemen meliputi tugas yang jelas, rencana yang
rinci dan sistematis, program yang mendukung bagi pelaksanaan rencana,
ketentuan aturan main yang jelas serta adanya sistem pengendalian mutu yang
efektif dan efisien. Proses pendidikan adalah melakukan perubahan sesuatu
menjadi

sesuatu

yang

lain,

yaitu

efektivitas

proses

belajar-mengajar,

kepemimpinan sekolah yang kuat, pengelolaan tenaga kependidikan, adanya
budaya mutu, teamwork yang dinamis, kewenangan dan kemandirian, partisipasi
warga sekolah dan masyarakat, transparansi manajemen, sistem evaluasi dan
perbaikan yang berkelanjutan serta akuntabilitas. Dalam hal ini, sesuatu yang
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses adalah input dan hasil proses adalah
output. Output pendidikan adalah kinerja sekolah yang berupa prestasi yang
diukur dari kualitas, efektivitas, produktivitas, efisiensi, inovasi, kualitas dan
moral kerja.

Peningkatan mutu pendidikan, Departemen Pendidikan Nasional Republik
Indonesia beserta jajarannya berusaha mewujudkan peningkatan mutu pendidikan
dari tahun ke tahun melalui berbagai variasi kebijakan strategis, seperti kebijakan
yang menyangkut Kurikulum 2013, akreditasi sekolah, penyediaan anggaran
Bantuan Operasional Sekolah (BOS), perbaikan Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), Ujian Akhir Nasional (UAN) dan peningkatan mutu guru melalui
peningkatan kualifikasi akademik dan sertifikasi guru. Di samping itu dilakukan
juga peningkatan mutu pendidikan secara lebih sistematis yaitu dengan cara

6

penerapan sistem penjaminan mutu (quality assurance) di tingkat sekolah
khususnya sekolah dasar. Penerapan sistem penjaminan mutu di tingkat sekolah
diyakini akan dapat meningkatkan partisipasi seluruh elemen sekolah dalam
menetapkan standar mutu, mengupayakan mutu, dan selanjutnya mewujudkan
penjaminan mutu sekolahnya.

Sistem penjaminan mutu (quality assurance) secara internal, maka kegiatan
monitoring dan evaluasi (monev) oleh lembaga dilakukan dalam bentuk meta
evaluation terhadap proses penjaminan mutu yang dilakukan oleh Unit
Penjaminan Mutu internal di masing-masing satuan pendidikan. Menurut Rinda
Hedwig yang dikutip oleh Wiyono (2008:4) bahwa sistem penjaminan mutu bisa
dilakukan baik secara menyeluruh maupun dalam bentuk berjenjang. Secara
meyeluruh berarti seluruh proses yang terkait di dalam penyelenggaraan satuan
pendidikan tersebut seperti penerimaan siswa baru, proses belajar mengajar,
hingga proses meluluskan lulusan yang dijaminkan mutunya. Sedangkan yang
dimaksud dengan bertahap adalah satuan pendidikan bisa melakukan penjaminan
mutu hanya pada proses pembelajarannya saja.

Penulis mengkaji fenomena yang terjadi pada guru-guru SD Negeri di Kecamatan
Teluk Betung Selatan Bandar Lampung yang terdiri dari 8 SD Negeri dengan
jumlah kurang lebih 136 orang belum memenuhi harapan Pemerintah, lembaga,
orangtua ataupun masyarakat. Secara umum persoalan tersebut meliputi sebagian
guru yang kurang berhasil dalam mengajar dikarenakan mereka kurang disiplin
dan juga kurang termotivasi untuk mengajar. Hal ini dapat dilihat dari etos kerja
guru SD, yaitu: belum tepat waktu dalam bertugas, sering datang terlambat dan

7

pulang belum waktunya, serta sebagian guru belum memiliki kualifikasi akademik
S1 dan sebagian guru pula belum membuat perangkat pembelajaran. Sarana dan
prasarana juga terlihat belum memadai untuk mendukung proses belajar mengajar
di sebagian SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan.
Tabel 1.1 Data Laporan Hasil Kegiatan Kepengawasan Sekolah
TP 2012/2013 pada Tingkat SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung
Selatan tentang Kinerja Guru
Belum
(orang dan
%)

Sudah
(orang dan
%)

86
63

50
37

136
100%

88
48
65
35
95
41
70
30
57
79
Guru melakukan analisis silabus
42
58
Sumber: Statistik UPTD Kecamatan Teluk Betung Selatan

136
100%
136
100%
136
100%

Kinerja Guru
Guru menerapkan strategi
pembelajaran/model teknik yang
bervariasi
Guru menerapkan struktur kegiatan
pembelajaran yang efektif (RPP)
Guru melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)

Jumlah
Guru

Kecenderungan kinerja guru yang masih rendah dapat dilihat dari data hasil
pengawasan sekolah tahun 2012-2013. Data laporan hasil kegiatan ke-pengawasan
sekolah tahun pelajaran 2012-2013 pada tingkat SD Negeri di Kecamatan Teluk
Betung Selatan dapat diketahui: (1) 63% guru belum menerapkan strategi
pembelajaran yang bervariasi, (2) 65% guru belum menerapkan struktur kegiatan
pembelajaran yang efektif, (3) 70% guru belum memperbaiki kinerja mengajar
melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan (4) 42% guru dalam
pengembangan silabus belum melakukan analisis silabus.

8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan masalah-masalah
sebagai berikut:
1.2.1 Guru kurang disiplin dalam pelaksanaan tugas.
1.2.2 Kompetensi guru masih kurang.
1.2.3 Kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar
Lampung belum sepenuhnya melaksanakan proses manajemen suatu
sekolah.
1.2.4 Kepala sekolah dasar belum sepenuhnya melaksanakan lima standar
kompetensi kepala sekolah.
1.2.5 Kepala sekolah dasar belum seluruhnya memahami tugas pokok dan
fungsi.
1.2.6 Kepala sekolah SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar
Lampung belum memahami peran seorang kepala sekolah.
1.2.7 Sarana dan prasarana yang belum memadai untuk pelaksanaan
pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang dan identifikasi masalah, maka peneliti
perlu membatasi masalah guna menghindari salah penafsiran dan menyesuaikan
dengan kemampuan peneliti. Adapun batasan masalah dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:

9

1.3.1 Kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru.
1.3.2 Penjaminan mutu terhadap kinerja guru.
1.3.3 Kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu terhadap kinerja
guru.

1.4 Rumusan Masalah

Bertolak dari pembatasan masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini sebagai berikut:
1.4.1 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala
sekolah terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung
Selatan Bandar Lampung?
1.4.2 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara penjaminan mutu
terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan
Bandar Lampung ?
1.4.3 Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan kepala
sekolah dan penjaminan mutu secara bersama-sama terhadap kinerja guru
SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mengetahui:
1.5.1 Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru SD Negeri
di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

10

1.5.2 Pengaruh penjaminan mutu terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan
Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.
1.5.3 Pengaruh kepemimpinan kepala sekolah dan penjaminan mutu secara
bersama-sama terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Teluk
Betung Selatan Bandar Lampung.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis maupun manfaat praktis yang dapat diambil dari hasil penelitian
ini adalah:
1.6.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan bagi khasanah keilmuan
Manajemen Jurusan Ilmu Pendidikan dalam hal pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah dan penjaminan mutu terhadap kinerja guru di jenjang Sekolah Dasar.

1.6.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:
1.6.2.1 Bagi kepala sekolah
Hasil

penelitian

ini

sebagai

alat

untuk introspeksi

diri

dalam

melaksanakan kepemimpinannya.
1.6.2.2 Bagi guru
Hasil penelitian ini sebagai masukan agar dapat meningkatkan kinerja
untuk menjadi guru profesional.
1.6.2.3 Bagi stakeholder

11

Hasil penelitian agar dapat dijadikan pertimbangan untuk ikut meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan sumber daya manusia
yaitu guru.
1.6.2.4 Bagi Peneliti Lainnya
Hasil penelitian agar dapat dijadikan acuan untuk pengembangan teori
yang ada.

1.7 Ruang Lingkup Penelitian

Penulis

membatasi

ruang lingkup

penelitian

yang berjudul

“Pengaruh

Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Penjaminan Mutu Terhadap Kinerja Guru SD
Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung” sebagai berikut:
1.7.1 Objek penelitian: kinerja guru, persepsi guru terhadap kepemimpinan
kepala sekolah dan penjaminan mutu sekolah.
1.7.2 Subjek penelitian: guru SD Negeri di Kecamatan Teluk Betung Selatan
Bandar Lampung.
1.7.3 Tempat dan waktu penelitian: Penelitian dilaksanakan di SD Negeri di
Kecamatan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung, yaitu SD Negeri 1
Suka Raja, SD Negeri 2 Suka Raja, SD Negeri 3 Suka Raja, SD Negeri 4
Suka Raja, SD Negeri 1 Talang, SD Negeri 1 Pecoh Raya, SD Negeri 1
Garuntang, SD Negeri 5 Talang. Penelitian ini akan dilaksanakan bulan
November 2013 sampai dengan bulan Januari 2014.

12

1.7.4 Ruang Lingkup Ilmu
Penelitian

ini

mengkaji

Manajemen

Pendidikan

sebagai

proses

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber
daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif, efisien,
mandiri dan akuntabel menurut Usman H. (2005:13).
1.7.4.1 Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri pemimpin,
mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama secara sadar dalam
hubungan tugas yang diinginkan.
1.7.4.2 Mutu pendidikan adalah kesesuaian sifat-sifat (atribut) produknya
dengan kebutuhan para pelanggannya (peserta didik, masyarakat,
dunia kerja, dan lain-lain).
1.7.4.3 Kinerja guru adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar yang bermutu melalui kecakapan dan
keterampilan sehingga mencapai tujuan pendidikan secara efektif.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kinerja Guru

Kata kinerja merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, work performance atau
job performance, sering disingkat performance saja. Menurut Arikunto (2002:23)
bahwa performance merupakan sesuatu yang dapat diamati oleh orang lain.
Sesuatu yang mengacu pada perbuatan atau tingkah laku seseorang yang dapat
diamati di dalam kelompok. Masalah kinerja selalu mendapat perhatian dalam
manajemen karena kinerja sangat berkaitan dengan produktivitas lembaga atau
organisasi. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi kinerja antara lain
kemampuan atau kemauan. Kemampuan tanpa kemauan tidak menghasilkan
kinerja. Demikian pula halnya kemauan tanpa kemampuan, juga tetap tidak
menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja adalah sesuatu yang dicapai atau yang
diperlihatkan atau kemampuan kerja, dengan kata lain kinerja dapat diartikan
sebagai prestasi kerja.

Menurut Samsudin (2006:159) memberikan pengertian kinerja sebagai tingkat
pelaksanaan tugas yang dapat dicapai seseorang dengan menggunakan
kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai
tujuan organisasi. Sedangkan hal tersebut sesuai dengan pendapat Nawawi
(2005:234) yang memberikan pengertian kinerja sebagai hasil pelaksanaan suatu

14

pekerjaan. Pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa kinerja merupakan
suatu perbuatan atau perilaku seseorang yang secara langsung maupun tidak
langsung dapat diamati oleh orang lain. Gibson (2006:149) mendefinisikan kinerja
sebagai tingkat keberhasilan yang dinyatakan dengan fungsi dari motivasi dan
kemampuan. Sedangkan Mulyasa (2004:136) mendefinisikan kinerja sebagai
prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja, hasil kerja atau unjuk kerja.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja guru
adalah keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang
bermutu melalui kecakapan dan keterampilan sehingga mencapai tujuan
pendidikan secara efektif.

2.1.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Usaha
tersebut antara lain merupakan tugas dan tanggung jawab guru di sekolah.

Tugas guru sebagai pendidik dan tenaga kependidikan menyandang persyaratan
tertentu sebagai mana tertuang di dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 39 ayat 2 dinyatakan bahwa: “Pendidik
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan

15

proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan
pelatihan”.

Kinerja guru dalam melaksanakan tugas dipengaruhi oleh faktor intern dan
ekstern, yaitu: intelegensi; sikap dan disiplin; minat; persepsi; motivasi;
pengetahuan dan kemampuan; keadaan fisiologis; insentif atau gaji; keamanan
dan perlindungan; sarana dan prasarana; iklim kerja; dan gaya kepemimpinan
atasan.

Ada pula faktor lain yang ikut mempengaruhi kinerja guru adalah kemampuan dan
kemauan. Memang diakui bahwa banyak orang mampu tetapi tidak mau sehingga
tetap tidak menghasilkan kinerja. Demikian pula halnya banyak orang mau tetapi
tidak mampu juga tetap tidak menghasilkan kinerja apa-apa. Kinerja guru atau
prestasi kerja merupakan hasil yang dicapai oleh guru dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman
dan kesungguhan serta penggunaan waktu. Kinerja guru akan baik jika guru telah
melaksanakan unsur-unsur yang terdiri atas kesetiaan dan komitmen yang tinggi
pada tugas mengajar. Kinerja seorang guru dilihat dari sejauh mana guru tersebut
melaksanakan tugasnya dengan tertib dan bertanggungjawab, kemampuan
menggerakkan dan memotivasi siswa untuk belajar dan kerjasama dengan guru
lain.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah
suatu hasil atau taraf kesuksesan yang dicapai oleh pekerja dalam bidang
pekerjaannya, menurut kriteria yang diberlakukan untuk pekerjaan tersebut.

16

Sedang kinerja guru adalah tingkat keberhasilan guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai pendidik guna mencapai tujuan institusi pendidikan.

2.1.2 Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja atau prestasi kerja (performance appraisal) adalah proses suatu
organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja karyawan. Penilaian pekerja bermanfaat untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan organisasi sesuai dengan
standar yang dibakukan dan sekaligus sebagai umpan balik bagi pekerja, untuk
mengetahui kelemahan, kekurangannya sehingga dapat memperbaiki diri dan
meningkatkan kinerjanya. Kegunaan dalam penilaian kinerja menurut Handoko
(2002:75) adalah sebagai berikut: mendorong orang ataupun karyawan agar
berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka yang di bawah standar,
sebagai bahan penilaian bagi manajemen apakah karyawan tersebut telah bekerja
dengan baik, memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan peningkatan
organisasi.

Berdasarkan pendapat di atas disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah proses
suatu organisasi mengevaluasi atau menilai kerja karyawan. Apabila penilaian
kinerja dilaksanakan dengan baik, tertib dan benar akan dapat membantu
meningkatkan motivasi berprestasi sekaligus dapat meningkatkan loyalitas para
anggota organisasi yang ada didalamnya dan apabila ini terjadi akan
menguntungkan organisasi itu sendiri. Oleh karena itu, penilaian kinerja perlu
dilakukan secara formal dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh
organisasi secara obyektif.

17

Kinerja guru dinilai dari proses yang menentukan tingkat keberhasilan guru dalam
melaksanakan tugas-tugas pokok mengajar dengan menggunakan patokanpatokan tertentu. Kinerja guru adalah kemampuan guru dalam mencapai tujuan
pembelajaran, yang dilihat dari penampilannya dapat melakukan proses belajar
mengajar. Menurut Depdiknas (2004:7) bahwa Pendidikan Nasional sampai saat
ini belum melakukan perubahan yang mendasar tentang standar kinerja guru dan
secara garis besar masih mengacu pada rumusan 12 kompetensi dasar yang harus
dimiliki

guru

yaitu:

menyusun

rencana

pembelajaran,

melaksanakan

pembelajaran, menilai prestasi belajar, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian
prestasi belajar peserta didik, memahami landasan kependidikan, memahami
kebijakan pendidikan, memahami tingkat perkembangan siswa, memahami
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, menerapkan
kerjasama dalam pekerjaan, memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan,
menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai dengan materi pembelajaran dan
mengembangkan profesi.

Kedua belas kompetensi inilah yang dapat dilihat melalui alat penilaian kemampuan guru (APKG). Aspek-aspek APKG secara umum dapat dikelompokkan ke dalam tiga kemampuan yaitu: kemampuan guru dalam membuat perencanaan pengajaran, yang meliputi: perencanaan pengorganisasian bahan
pengajaran, perencanaan pengelolaan kegiatan belajar mengajar, perencanaan
pengelolaan kelas, perencanaan pengelolaan media juga sumber, perencanaan
penilaian hasil belajar siswa. Kemampuan guru dalam mengajar di kelas, yang
meliputi: menggunakan metode, media dan bahan latihan, berkomunikasi dengan
siswa, mendemonstrasikan khasanah metode mengajar, mendorong keterlibatan

18

siswa dalam pengajaran, mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran lainnya,
mengorganisasikan waktu, ruang, bahan dan perlengkapan, evaluasi hasil belajar.
Kemampuan guru dalam mengadakan hubungan antar pribadi, yang meliputi:
membantu mengembangkan sikap positif pada diri siswa, bersikap terbuka dan
luas terhadap siswa dan orang lain, menampilkan kegairahan dan kesungguhan
dalam proses belajar mengajar serta dalam pelajaran yang diajarkan dan
mengelola interaksi pribadi dalam kelas.

Menurut Sudjana (2002:17) bahwa kinerja guru dapat dilihat dari kompetensinya
melaksanakan tugas-tugas guru, yaitu: merencanakan proses belajar mengajar,
melaksanakan dan mengelola proses belajar mengajar, menilai kemajuan proses
belajar mengajar dan menguasai bahan pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa kinerja guru adalah keberhasilan
guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang bermutu. Tugas
mengajar merupakan tugas utama guru dalam sehari-hari di sekolah. Adapun
indikator dari kinerja guru dalam penelitian ini adalah dapat dilihat dari 12
kompetensi yang harus dimiliki guru (Depdiknas, 2004:7) yaitu:
2.1.2.1 Menyusun rencana pembelajaran
2.1.2.2 Melaksanakan pembelajaran
2.1.2.3 Menilai prestasi belajar
2.1.2.4 Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
2.1.2.5 Memahami landasan kependidikan
2.1.2.6 Memahami kebijakan pendidikan
2.1.2.7 Memahami tingkat perkembangan siswa
2.1.2.8 Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajaran
2.1.2.9 Menerapkan kerjasama dalam pekerjaan
2.1.2.10Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan
2.1.2.11Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran
2.1.2.12Mengembangkan profesi

19

2.2 Kepemimpinan Kepala Sekolah

Suatu organisasi kepemimpinan merupakan salah satu faktor yang sangat penting,
karena sebagian besar keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi ditentukan
oleh kepemimpinan dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin organisasi
mempunyai peran yang sangat kuat untuk mempengaruhi bawahannya agar mau
melakukan tindakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Toha (2004:264) bahwa kepemimpinan adalah kegiatan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi orang lain, atau seni
mempengaruhi manusia baik perorangan maupun kelompok. Sedangkan menurut
pendapat Mulyasa (2003:51) yang mendefinisikan kepemimpinan sebagai
kegiatan untuk mempengaruhi orang lain yang diarahkan terhadap pencapaian
tujuan.

Semboyan “Tut Wuri Handayani”, atau aslinya: ing ngarsa sung tulada, ing madya
mangun karsa, tut wuri handayani. Arti dari semboyan ini adalah: tut wuri
handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan
arahan), ing madya mangun karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide), dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang
pendidik harus memberi teladan atau contoh tindakan yang baik). Sehingga
tercipta kalimat: di depan, seorang pendidik harus memberi teladan atau contoh
tindakan yang baik; di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan
prakarsa dan ide; dari belakang seorang guru harus memberikan dorongan dan
arahan. Meski kalimat ini terlihat sederhana sebenarnya tersimpan makna
mendalam sebagai sebuah ungkapan penting dari sebuah keteladanan bagi seorang

20

pendidik atau pemimpin baik moral maupun semangat bagi anak didiknya.
Merujuk pada uraian tentang definisi kepemimpinan di atas, terlihat bahwa unsur
utama dari kepemimpinan adalah pengaruh yang dimiliki seseorang untuk
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

2.2.1 Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah
laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin.
Perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu.
Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang
disampaikan oleh Davis dan Newstrom (2003:217). Keduanya menyatakan bahwa
pola tindakan pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu
oleh bawahan tersebut dikenal sebagai gaya kepemimpinan.

Menurut Hersey dan Blanchard (1992) dalam Dharma dan Husaini (2008:10) ada
empat gaya kepemimpinan yang efektif, yaitu telling, selling, participating dan
delegating. Ciri-ciri telling (pemberitahuan): tinggi tugas dan rendah hubungan,
pemimpin memberikan instruksi atau keterangan bagaimana cara mengerjakan,
kapan harus selesai, dimana pekerjaan dilaksanakan dan pengawasan, komunikasi
biasanya satu arah. Ciri-ciri selling (penawaran atau penjualan): tinggi tugas dan
tinggi hubungan, pemimpin menawarkan gagasannya dan bawahan diberikan
kesempatan berkomentar, pemimpin masih banyak melakukan pengarahan,
komunikasi sudah dua arah. Ciri-ciri participating (pelibatan bawahan): tinggi
hubungan dan rendah tugas, pemimpin dan bawahan saling memberikan gagasan,

21

pemimpin dan bawahan sama-sama membuat keputusan. Ciri-ciri delegating
(pendelegasian): rendah hubungan dan rendah tugas, pemimpin melimpahkan
wewenangnya kepada bawahan, bawahan mendapat wewenang membuat
keputusan sendiri.

2.2.2 Teori Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah inti manajemen, demikian pendapat para ahli tentang
kedudukan sentral kepemimpinan dalam manajemen. Pendapat ini sebenarnya
mendukung pendapat masyarakat tradisional yang menganggap bahwa seorang
pemimpin itu adalah dewa.

Definisi kepemimpinan situasional adalah “a leadership contingency theory that
focuses on followers readiness/maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational
adalah bahwa gay

Dokumen yang terkait

THE CORRELATION BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP, WORK CLIMATE, AND WORK MOTIVATION TOWARDS THE TEACHERS PERFORMANCE IN BODHISATTVA SCHOOL BANDAR LAMPUNG

0 22 101

THE CORRELATION BETWEEN PRINCIPAL LEADERSHIP, WORK CLIMATE, AND WORK MOTIVATION TOWARDS THE TEACHERS PERFORMANCE IN BODHISATTVA SCHOOL BANDAR LAMPUNG

0 12 100

INFLUENCES OF THE PRINCIPAL’S LEADERSHIP, WORK DISCIPLINE AND SCHOOL WORK CLIMATE, TOWARD TEACHERS’ PERFORMANCE SMPN SUB DISTRICT KOTABUMI KOTA REGENCY NORTH LAMPUNG PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, DISIPLIN KERJA DAN IKLIM KERJA SEKOLAH TERHADAP KIN

0 6 103

THE INFLUENCE BETWEEN WORK DISCIPLINE AND PRINCIPAL LEADERSHIP TOWARD TEACHERS PERFORMANCE ON JUNIOR HIGH SCHOOLS IN KOTABUMI DISTRICT ON NORTH LAMPUNG REGENCY PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SMP DI KECAMATAN

0 15 121

THE RELATIONSHIP OF PRINCIPAL MANAGERIAL COMPETENCE, ACHIEVING MOTIVATION AND TEACHERS PERFORMANCE IN SD GUGUS IV KEMILING PERMAI BANDAR LAMPUNG HUBUNGAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN KINERJA GURU DI SD GUGUS IV KEMI

0 10 73

THE INFLUENCE OF PRINCIPAL LEADERSHIP, WORK MOTIVATION AND SCHOOL CLIMATE TOWARD JUNIOR HIGH SCHOOL TEACHER’S PERFORMANCE IN SUMBEREJO SUB DISTRICT IN TANGGAMUS REGENCY

0 12 97

THE INFLUENCE OF PRINCIPAL LEADERSHIP AND ENGAGEMENT OF SCHOOL COMMITTEE TOWARD THE EFFECTIVENESS OF IMPLEMENTING SCHOOL-BASED MANAGEMENT : Descriptive Study at Public Elementary Schools in Coblong Sub-district, in Bandung City, Indonesia.

0 3 63

117 The Influence of Principal Leadership and Work Motivation to Teachers Performance at Elementary School in District Samarinda Ilir Samarinda Year 2017

0 0 8

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU DI MIS MATHLA’UL ANWAR TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG

0 2 16

Pengaruh kepemimpinan kepala madrasah dan motivasi kerja guru terhadap kinerja guru di Mis Mathla'ul Anwar Teluk Betung Bandar Lampung - Raden Intan Repository

0 0 17