Berdasarkan uraian di atas, bahwa keindahan suatu karya terletak pada bentuk dan isi. Maka dapat jelaskan bentuk dan isi suatu karya sebagai berikut:
a. Bentuk
Bentuk merupakan wujud suatu karya seni yang mengacu pada kenyataan yang nampak secara kongkrit dapat dipersepsi dengan mata dan
telinga. Djelantik 2004:18, mengatakan bahwa bentuk yang paling sederhana adalah titik. Titik tersendiri tidak memiliki ukuran atau dimensi. Kumpulan
dari beberapa titik yang ditempatkan di area tertentu akan memiliki arti. Jika titik-titik berkumpul saling berhimpitan dalam suatu lintasan titik akan
membentuk garis. Bentuk suatu karya seni sangat mempengaruhi persepsi seseorang akan
karya seni yang dihasilkan. Salah satu seni yang menjadikan bentuk sebagai tolak ukur keindahan karyanya adalah seni kerajinan. Seni kerajinan sendiri
membutuhkan ketelitian, keuletan, ketekunan, dan mengandalkan keterampilan untuk menghasilkan karya seni.
Bentuk atau wujud sangat mempengaruhi keindahan karya seni kerajinan yang meliputi motif, desain dan warna. Motif merupakan pangkal
atau pokok dari suatu pola yang disusun dan disebarkan secara berulang-ulang, maka akan menghasilkan pola. Desain sering dikatakan juga sebagai dekorasi
suatu benda, dalam hal ini desain memegang peranan penting untuk menciptakan karya. Dan warna adalah elemen yang sangat berpengaruh dalam
memberikan kesan pada sebuah karya seni.
Di antara karya seni kerajinan yang mengedepankan bentuk atau wujud yang berupa motif, desain dan warna adalah seni kerajinan tenun. Motif kain
tenun berupa beberapa jenis fauna dan flora tertentu, gunung, sungai, matahari, bintang, dan manusia. Desain pada kain tenun sangat berpengaruh pada makna
dan falsafah kain tenun yang dihasilkan. Dan pewarnaan kain tenun pada awalnya menggunakan warna alami seperti warna merah, kuning, hijau, dan
coklat. Namun kini su dah berkembang dan memiliki beragam warna dengan menggunakan warna sintetis.
b. Isi Makna Simbolik
Isi atau makna simbolik merupakan unsur keindahan yang tidak terlepas dari karya seni. Isi atau makna simbolik mempunyai arti tertentu, makna yang
lebih luas daripada apa yang ditampilkan secara nyata, yang dilihat atau didengar. Misalnya, burung dara sebagai simbol perdamaian, padi dan kapas
simbol kemakmuran. Simbol mewujudkan komunikasi seacara langsung, tetapi bagi mereka yang sudah mengetahui artinya Djelantik, 2004:58-59.
Isi atau makna simbolik di Indonesia banyak ditemukan pada karya seni tradisional masyarakatnya, diantara karya seni tesebut adalah karya seni
kerajinan tenun. Kain tenun yang dihasilkan tidak semata-mata berfungsi sebagai kebutuhan manusia akan pakaian, namun dapat membedakan antar
kelompok masyarakat yang satu dengan lainnya, dan juga berupa doa yang diselipkan melalu simbol yang berbentuk motif-motif tertentu pada kain tenun.
Bentuk simbol atau motif pada budaya masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat merujuk pada realita penggalaman
sehari-hari. Simbol dalam kehidupan masyarakat Dompu dikenal dari Zaman masa Kesultanan Dompu, dimana dalam memilih simbol dan gambar unttuk
dijadikan motif tenunan, para penenun Dompu Tempo dulu berpedoman pada nilai dan norma adat yang islami. Sebagai gambaran jati diri atau kepribadian
Dou Mbojo yang taat pada ajaran agamanya. Para penenun tidak diperbolehkan menggunakan gambar manusia dan hewan untuk dijadikan motif pada kain
tenun. Berdasarkan ketentuan adat, motif yang bisa digunakan adalah:
1. Bunga dan Tumbuh-tumbuhan