B. Prosedur Pembuatan Tenun Tembe Nggoli
Sebelum memulai prosedur pembuatan kain tenun Tembe Nggoli, akan diuraikan terlebih dahulu baha baku, alat yang digunakan, dan proses
pembuatan tenun, diantaranya sebagai berikut:
1. Bahan Pokok
Bahan baku adalah bahan yang paling menentukan kulitas suatau barang. Bahan baku terdiri dari benang Mesrai, benang Silami, benang emas,
benang perak dan benang Nggoli. Kelima jenis benang ini merupakan benang yang berkualitas tinggi dibanding benang-benang lainnya, benang-bena ng
ini sudah diuji dengan kekuatan ditarik atau digigit tidak dapat putus dengan mudah.
Gambar 9 : Benang Mesrai
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
Gambar 10 : Benang Silami
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
Gambar 11 : Benang Emas
Sumber: Dokum entasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
Gambar 12 : Benang Perak
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
Gambar 13 : Benang Nggoli
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
Gambar 14 : Benang Nggoli yang Sudah di Rentang
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
2. Alat untuk Menenun
a. Tampe
Tampe adalah alat yang terbuat dari kayu Jati dengan panjang 1 m dan lebar 70 cm. Fungsi alat ini adalah untuk menggulung benang yang sudah di
hani. Hani adalah proses merentangkan dan mengatur posisi benang.
Gambar 15 : Sketsa Tampe
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 16 : Tampe
Sumber: Doku mentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
b. Tandi
Tandi adalah dua buah papan dengan tebal 3 cm dan berukuran 1 m tersebut dari kontruksi kayu yang diletakkan sejajar dan ditengahnya terdapat
kayu sebagai penyambung diantara kedua papan tersebut. Tampe yang berfungsi sebagai penggulung benang lungsi yang belum ditenun.
Gambar 17 : Sketsa Tandi
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 18 : Tandi
Sumber: Dokum entasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
c. Koro O’o
Koro O’o adalah potongan bambu dengan panjang 70 cm, pada bagian tengah telah dihaluskan agar pada saat menggulung benang tidak kusut.
Berfungsi untuk memisahkan benang atas dan bawah.
Gambar 19 : Sketsa
Koro O’o Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 20 :
Koro O’o Sumber: Dokum
entasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
d. Koro Sadinda
Koro Sadinda adalah potongan bambu kecil dengan panjang 70 cm, berfungsi untuk membuat motif. Jumlahnya disesuaikan dengan banyak
motif yang akan dibuat.
Gambar 21 : Sketsa Koro Sadinda
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 22 : Koro Sadinda
Sumber: Doku mentasi Mar’Atun Sholihah 22 April 2016
e. Lira
Lira adalah alat yang terbuat dari pohon asem dalam bahasa Bima- Dompu disebut Tera Mangge dengan panjang 1 m, memiliki dua ujung yang
tebal dan tipis disesuaikan dengan fungsinya untuk merapatkan benang atau Katete pada saat menenun.
Gambar 23 : Lira
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 24 : Lira
Sumber: Doku mentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
f. Cau
Cau atau sisir tenun adalah alat untuk merapatkan benang pada saat menenun, dimana setiap sisiran dimasukkan benang satu persatu untuk
menghasilkan sisiran yang bagus.
Gambar 25
: Sketsa Cau Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 26 : Cau
Sumber: Doku mentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
g. Lihu
Lihu adalah alat dari kayu yan g bagian tengahnya melebar, sisi-sisi dihaluskan dan bagian tengahnya dibuat melengkung atau sesuai dengan
bentuk pinggang penenun, kedua ujungnya diikat dengan tali yang dihubungkan dengan dapu. Panjang Lihu adalah 1 m dan lebar 15 cm.
Gambar 27 : Sketsa Lihu
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 28
: Lihu Sumber: Doku
mentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
h. Suje Pusu
Suje Pusu adalah potongan bambu yang dihaluskan dengan panjang 28 cm, berfungsi sebagai penggulung benang pada Pakan dan dimasukkan dalam
Taropo.
Gambar 29 : Sketsa Suje Pusu
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 30 : Suje Pusu
Sumber: Dokum entasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
i. Taropo
Taropo adalah potongan bambu yang salah satu ujungnya ditutup dengan lilin dengan panjang 35 cm, berfugsi sebagai tempat Suje Pusu yang
sudah diisi benang pakan.
Gambar 31 : Sketsa Taropo
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 32 :
Koro O’o
Sumber: Doku mentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
j. Janta
Janta adalah alat yang terbuat dari potongan kayu berfungsi untuk memalet benang sebelum dibentangkan.
Gambar 33
: Sketsa Janta Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 34 : Janta
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
k. Langgiri
Langgiri adalah alat yg berfungsi untuk membentakan benang.
Gambar 35 : Sketsa Langgiri
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 36 : Langgiri
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
l. Piso Kuu
Piso Kuu adalah alat yang terbuat dari kayu dengan ukuran 1 m, berfugsi untuk menganggakat benang yang akan dimasukkan kedalam Cau.
Gambar 37 : Sketsa Piso Kuu
Digambar kembali oleh Mar’Atun Sholihah
Gambar 38 : Piso Kuu
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
m. Dapu
Dapu adalah alat yang terbuat dari kayu jati dengan panjang 1 m dan lebar 12 cm, berfungsi untuk menggulung kain yang sudah ditenun.
Gambar 39 : Sketsa Dapu
Digambar kembali oleh M ar’Atun Sholihah
Gambar 40 : Dapu
Sumber: Dokumentasi Mar’Atun Sholihah, April 2016
n. Gunting
Gunting adalah alat yang digunakan untuk memotong kain atau benang pada saat menenun.
Gambar 41 : Gunting
Sumber: Dokum entasi Mar’Atun Sholihah, Mei 2016
3. Prosedur Pembuatan Tenun Tembe Nggoli di Desa Ranggo,