Penurunan Jumlah Trombosit pada Penderita NHL Peningkatan Jumlah Leukosit pada Penderita NHL

yang mendasari telah berkembang selama beberapa minggu atau bulan maka dapat ditemukan gambaran hipokromik mikrositik. Gambaran itu yang membedakan anemia akibat penyakit kronik dan anemia akibat defisiensi zat besi. Selain itu dapat ditemukan LED yang meningkat disebabkan oleh hipergammaglobulinemia atau fibrinogemia. Isbister, 1999 Selain itu, menurut Alshayeb 2009 pada non hodgkin limfoma kronik sering menyebabkan komplikasi berupa glomerulonefrifis yang nantinya akan menyebabkan kerusakan pada ginjal sedangkan ginjal merupakan organ yang memproduksi hormon eritropoetin tepatnya di peritubular capilaris tubular nefron. Jika ginjal rusak, maka ginjal tidak dapat menghasilkan eritropoitin sehingga akan menyebabkan berkurangnya produksi sel darah merah.

2.3.2 Penurunan Jumlah Trombosit pada Penderita NHL

Penyakit non hematologi autoimun merupakan komplikasi yang sering terjadi pada non hodgkin limfoma salah satunya ialah autoimun trombositopenia. Proses trombositopenia terjadi sejak seseorang di diagnosis limfoma dan respon terhadap pemberian prednison secara terus menerus untuk perbaikan dari nonhodgkin limfoma. Selain itu, kejadian trombositopenia berkaitan juga dengan pengobatan NHL contohnya seperti kemoterapi Hauswirth, 2008 Trombositopenia merupakan kasus yang sering terjadi pada NHL yang disebabkan karena infiltrasi sel limfoma ke sumsum tulang . Pada umumnya infiltrasi sel limfoma ke sumsum tulang akan menyebabkan autoimun trombositopenia. Pada kasus seperti ini akan terjadi penghancuran sel sel platelet akibat proses autoimun. Kurangnya trombosit merupakan faktor resiko terjadinya perdarahan yang akhirnya bisa menyebabkan anemia. Kagoya dkk, 2010

2.3.3 Peningkatan Jumlah Leukosit pada Penderita NHL

Berdasarkan Pedoman Interpretasi Data Klinik yang dikeluarkan oleh kementrian Kesehatan RI 2011, nilai leukosit normal ialah 4500 – 11.000mm 3 . Fungsi utama leukosit adalah melawan infeksi melindungi tubuh dengan memfagosit atau mengangkut dan mendistribusikan antibodi. Ada dua tipe utama Universitas Sumatera Utara sel darah putih yaitu granulosit dan agranulosit. Granulosit terdiri dari neutrofil,eosinofil, dan basofil, sedangkan agranulosit terdiri dari limfosit dan monosit. Leukosit dibentuk di sumsum tulang myelogenous, disimpan dalam jaringan limfatikus limfa, timus, dan tonsil dan diangkut oleh darah ke organ dan ke jaringan. Umur leukosit ialah 13-20 hari. Vitamin, asam folat dan asam amino dibutuhkan dalam pembentukan leukosit. Sistem endokrin mengatur produksi, penyimpanan, serta pelepasan dari leukosit sesuai dengan kebutuhan sistemik.perkembangan granulosit dimulai dengan myeloblast kemudian berkembang menjadi promyelosi, myelosit, metamyelosit dan bands dan akhirnya akan menjasi neurtrofil, eosinofil dan basofil. Perkembangan limfosit dimulai dengan limfoblast kemudian berkembang menjadi prolimfoblast dan pada akhirnya menjadi sel limfosit. Tabel 2.3. Granulosit dan Agranulosit sel Darah Putih Neutrofil Segment Neutrof il Bands Eosinofil Basofil Limfosit Monosit Persentase 36-73 0-12 0-6 0-2 15-45 0-10 Jumlah Absolut mm 3 1.260-7300 0-1440 0-500 0-150 800- 4000 100-800 Pada non Hodgkin limfoma dapat ditemukan kelainan hematologi berupa leukositosis hal ini disebabkan karena proliferasi abnormal dari sel limfosit.Nilai krisis leukositosis : diatas 30.000mm 3 .

2.4. Efek Kemoterapi terhadap hematologi pada NHL