terhadap pengobatan,maupun prognosis. Sel limfosit akan berproliferasi secara tak terkendali yang mengakibatkan terbentuknya tumor. Seluruh sel NHL berasal dari
satusel limfosit, sehingga semua sel dalam tumor pasien NHL sel B memiliki imunoglobulin yang sama pada permukaan selnya.
2.1.2 Etiologi dan Faktor Resiko Non Hodgkin Limfoma
Infeksi virus merupakan salah satu yang dicurigai menjadi etiologi NHL contohnya ialah infeksi virus Epstein Barr dan HTLV Human T Lymphoytopic
Virus type 1 yang berhubungan dengan limfoma Burkitt , yang merupakan limfoma sel B. Selain itu abnormalitas sitogenik seperti translokasi kromosom
juga ikut berperan menyebabkan proliferasi dari limfosit. Pada limfoma sel B ditemukan abnormalitas kromosom, yaitu translokasi lengan panjang kromosom
nomor 8 8q ke lengan panjang kromosom nomor 14 14q. Krisifu, et al., 2004. Faktor resiko berhubungan juga dengan paparan lingkungan, pekerjaan,
diet, dan paparan lainnya. Beberapa pekerjaan yang sering dihubungkan dengan resiko tinggi adalah peternak serta pekerja hutan dan pertanian. Hal ini disebabkan
karena adanya paparan herbisisda dan pelarut organik. Resiko NHL juga meningkat pada orang yang mengkonsumsi makanan tinggi lemak hewani,
merokok, dan terkena paparan ultraviolet berlebihan. Reksodiputro,2009.
2.1.3 Klasifikasi Non Hodgkin Limfoma
Klasifikasi histopatologik merupakan topik yang paling membingungkan dalam studi limfoma maligna karena perkembangan klasifikasi ini demikian cepat
dan dijumpai berbagai jenis klasifikasi dan antara klasifikasi satu sama lain tidak kompatibel. Klasifikasi histopatologik harus disesuaikan dengan kemampuan
patologis serta fasilitas yang tersedia. Bakta,2012.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jenis-jenis limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin berdasarkan klasifikasi WHO.
Klasifikasi WHO B-CELLS NEOPLASM
Precursor B-cell neoplasm
Precursor B lymphoblastic leukaemia lymphoma
Matur B-cell Neoplasm Chronic lymphocytic leukemiasmall lymphocytic lymphoma
B cell lymphocytic leukemia Lymphoplasmacytic lymphoma
Splenic marginal zone lymphoma Hairy cell leukaemia
Plasma cell myeloma
Solitary plasmacytoma of bone Extraosseous plasmacytoma
Extranodal marginal zone B cell lymphoma of mucosa-asociated lymphoid tissue MALT
–lymphoma Nodal marginal zone B cell lymphoma
Follicular lymphoma Mantle cell lymphoma
Diffuse large B cell lymphoma
Subtipe : Mediastinal thymic large B cell lymphoma, Intravascular large B cell lymphoma, Primary effusion lymphoma
Burkitt lymphoma Plasmacytoma
T-CELL dan NK CELL NEOPLASM Precursor T cell neoplasm
T-cell lymphoblastic leukaemia lymphoma Matur T cell dan NK cell Neoplasm
Universitas Sumatera Utara
T cell prolymphocytic leukaemia T cell large granular lymphocytic leukaemia
NK-cell leukaemia
Ekstranodal NKT-cell lymphoma, nasal type angiocentric lymphoma Mycosis fungoides
Sezary syndrome
Angioimunoblastic T cell lymphoma Peripheral T cell lymphoma
Adult T cell leukaemia Systemic anaplastic large cell lymphoma
Primery cutaneous anaplastic large cell lymphoma Subcutaneos panniculitis-like T cell lymphoma
Enteropathy-type intestinal T cell lymphomaHepatosplenic T-cell lymphoma HODGKIN LYMPHOMA
Nodular lymphocyte predominant Hodgkin Lymphoma Classical Hodgkin Lymphoma
Nodular sclerosis classical Hodkin Lymphoma Mixed cellularity classical Hodkin Lymphoma
Lymphocyte-rich classical Hodkin Lymphoma
Lymphocyte-depleted classical Hodkin Lymphoma
Sumber : Bakta, 2012
2.1.4. Pendekatan Diagnostik