Definisi Operasional Variabel HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SOSIAL MEDIA TERHADAP PERILAKU BELAJAR MATA PELAJARAN PRODUKTIF PADA SISWA KELAS XI JASA BOGA DI SMK N 3 KLATEN.

45

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operaisonal variabel dari masing masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Intensitas Mengakses Sosial Media Pada variabel ini intensitas berarti suatu sifat kuantitatif dari suatu penginderaan yang berhubungan dengan intensitas perangsangnya. Indikator dalam intensitas mengakses sosial media adalah motivasi baik intrinsik maupun ekstrinsik, durasi kegiatan, frekuensi kegiatan, arah sikap, minat dan presentasi yang termasuk didalamnya gairah, keinginan, harapan yang keras dari maksud rencana, cita-cita atau sasaran, target yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan. Sosial media yang digunakan antara lain Facebook, Twitter, BBM serta Instagram. Pada aplikasi Facebook terdapat beberapa fitur yang dapat dilakukan oleh pelajar yaitu menambahkan teman add friends, memberikan info terkini melalui status, foto, video dan link, melihat aktifitas dan pembaruan dari teman, berkirim pesan melalui inbox dan memberi komentar pada hal hal yang dianggap menarik. Pada aplikasi Twitter yang dapat dilakukan antara lain: membuat tweet, retweet, mengikuti akun Twitter orang lain follow, mengirim pesan melalui direct message, mencari teman melalui kolom search, melihat kronologi orang yang diikuti melalui timeline dan melihat trending topic. Pada aplikasi BBM terdapat fitur group BBM, Invite atau mengundang teman baru untuk dijadikan kontak, mengirimkan pesan atau chatting berupa pesan,file maupun gambar, mengirimkan pesan Broadcast dan melihat recent update dari teman. Sedangkan untuk indikator pemanfaatan Instagram adalah untuk 46 sharing, mengunggah foto maupun video, memanfaatkan untuk portofolio, mencari teman melalui kolom search, melakukan promosi, mengikuti follow atau diikuti oleh pengguna lain, melihat pembaruan teman melalui home dan memberikan komentar pada postingan teman atau akun instagram lain. 2. Perilaku Belajar Mata Pelajaran Produktif Perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan. Menurut Suwardjono dalam Putra 2012 perilaku belajar yang baik terdiri dari: kebiasaan mengikuti pelajaran, kebiasaan membaca buku, kunjungan ke perpustakaan, dan kebiasaan menghadapi ujian. Mata pelajaran produktif adalah segala mata pelajaran yang dapat membekali pengetahuan teknik dasar keahlian kejuruan. Dikmenjur,1995:3. Pengertian ini dipertegas lagi sebagai materi yang berkaitan dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu sesuai dengan program studi masing masing. Sehingga perilaku belajar mata pelajaran produktif adalah kebiasaan belajar mata pelajaran produktif yang dilakukan oleh individu secara berulang ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan. Perilaku belajar mata pelajaran produktif siswa dilihat dari faktor yang mempengaruhi perilaku belajar diantaranya yaitu faktor internal yang terdiri dari aspek jasmani dan rohani yang terdiri dari niat, sikap siswa, tingkat kecerdasan atau intelegensi, perhatian dan bakat siswa pada mata pelajaran produktif. Serta faktor eksternal; yang terdiri dari faktor lingkungan yang meliputi keluarga, masyarakat, teman sekolah maupun teman bermain dan guru yang dapat mempengaruhi perilaku belajar siswa . Faktor lingkungan 47 non sosial yang meliputi fasilitas yang menunjang pembelajaran siswa disekolah berkaitan dengan mata pelajaran produktif dan waktu belajar mata pelajaran produktif siswa. Serta faktor pendekatan belajar yang meliputi metode belajar siswa pada mata pelajaran produktif, strategi dalam pembelajaran dan tingkat kedisiplinan dalam belajar mata pelajaran produktif. Mata pelajaran produktif yang diteliti pada penelitian ini meliputi mata pelajaran Mengolah dan Menyajikan Makanan Kontinental, Mengolah dan Menyajikan Makanan Indonesia dan mata pelajaran Tata Hidang.

E. Populasi dan Sampel