PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011

(1)

1. Rencana Pelaksana Pembelajaran (Rpp) Siklus I ... 52

2. Rencana Pelaksana Pembelajaran (Rpp) Siklus Dua... 57

3. Daftar Hasil Penilaian Menulis Puisi Siswa Kelas Vii A Siklus Satu ... 61

4. Daftar Nilai Menulis Puisi Siklus Satu ... 64

5. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Satu ... 65

6. Daftar Hasil Penilaian Menulis Puisi Siswa Kelas VII A Siklus Dua ... 67

7. Daftar Nilai Menulis Puisi Siklus Dua... 69

8. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus Dua... 70

9. 10. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pada Proses Pembelajaran Siklus Satu ... 72

11. Hasil Observasi Aktivitas Guru Pada Pada Proses Pembelajaran Siklus Dua... 73

12. Catatan Lapangan Siklus Satu ... 74

13. Catatan Lapangan Siklus Dua ... 75

14. Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus satu ... 76

15. Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus Dua... 77

16. Suasana saat Pembelajaran ... 78

17. Kartu Usulan Dosen Pembimbing I ... 81

18. Kartu Usulan Dosen Pembimbing II ... 82

19. Kartu Usulan Dosen Pembahas ... 83

20. Catatan Teman Sejawat ... 84


(2)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA

SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011

Oleh Nurhasanudin

Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menulis puisi melalui teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Tujuan penelitian ini untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan menulis puisi dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII, berjumlah 32 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri atas tes dan non tes. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan menulis puisi, sedangkan non tes dipergunakan untuk hasil pembelajaran yang terjadi, dalam proses pembelajaran menulis puisi menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah. Hal-hal yang dinilai dalam penelitian ini adalah diksi, pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif, dan versifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan. Pembelajaran menulis puisi ini menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah. Pada prasiklus kemampuan menulis puisi diperoleh nilai rata-rata 62,62. Sedangkan sekolah menetapkan KKM adalah 67,00. Siklus I diperoleh nilai rata-rata 65,18 tergolong kategori cukup atau mengalami peningkatan sebesar 4,69%, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 75,00 tergolong kategori baik, mengalami peningkatan 10,25%.


(3)

Penulis dilahirkan di Kecamatan Gading Rejo , pada 14 November 1961. Sebagai anak pertama pasangan M. Djironi B.S. (Almarhum) dan Siti Khoiribah. Pendidikan penulis di mulai Sekolah Dasar Negeri 1 Gading Rejo selesai pada tahun 1975, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Gading Rejo selesai tahun 1978, Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah Pringsewu selesai tahun 1981, PGSMTP Bandar Lampung Jurusan Bahasa Indonesia diselesaikan tahun 1983. Terdaftar sebagai mahasiswa S-I dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung Jurusan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.


(4)

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin sehingga penulis dapat menyelesaikan PTK dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Teknik Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Pada Siswa SMP 11 Bandar Lampung Kelas VII Semester Genap Tahun 2010/2011”. Penulis menyadari PTK ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu sebagai wujud rasa hormat dan penghargaan atas segala bantuan, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu:

1. Dr. Edi Suyanto, S.Pd, M.Pd., selaku Pembimbing 1 yang telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memotivasi, memberikan pengarahan serta saran-saran dari menyusun proposal hingga PTK ini selesai ditulis.

2. Eka Sofia Agustina, S.Pd, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah membimbing, memotivasi, dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan PTK ini.

3. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd., sebagai penguji utama, atas masukan-masukan dan saran-saran yang berguna bagi penulis.

4. Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta stafnya. 5. Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni. 6. Dr. Edy Suyanto, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan pengarahan, dan bimbingan bantuan dan saran,motivasi dengan penuh kebijakan dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Lampung dengan baik.

7. Hj. Rosdihawati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Bandar Lampung yang selalu memotivasi dan membantu kelancaran dalam penelitian dan penyusunan PTK ini.


(5)

penulis dengan ilmu dan pengetahuan selama menjalani perkuliahan.

9. Keluarga besar SMP Negeri 11, seluruh dewan guru, karyawan, dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

10. Anak, menantu,dan cucu-cucu tercinta yang telah memberikan doa dan semangat serta dukungan kepada penulis menyelesaikan pendidikan S-1 . 11. Teman seperjuangan ( Danimah, Diana Ananti ), terima kasih atas kerjasama,

motivasi, yang telah menemaniku, tanpa kalian hidupku takkan berwarna. 12. Teman-teman mahasiswa penyetaraan S-1 dalam Jabatan Program Studi

Bahasa Indonesia Angkatan 2009/2010 yang telah bersama-sama berjuang menyelesaikan Pendidikan S-1 dalam jabatan.

Semoga Allah SWT. mencatatnya menjadi amal saleh. Penulis menyadari dalam penulisan PTK ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan PTK ini. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya dalam meningkatkan mutu pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah.

Bandar Lampung, 2013 Penulis


(6)

Sebagai tanda syukur penulis atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah limpahkan kepada penulis, PTK ini dipersembahkan untuk orang-orang tercinta: 1. Istri tercinta yang selalu memberi semangat dan motivasi serta kebersamaan

sehingga memberikan kedamaian dan keberhasilan.

2. Anak-anak, menantu, dan cucu-cucu yang telah memberikan doa, dan dorongan untuk terus bersemangat menuntut ilmu .

3. Rekan-rekan guru SMP Negeri 11 Bandarlampung yang telah terlebih dahulu menyelesaikan study Strata Satu sehingga menginspirasi penulis untuk menyelesaikan pendidikan penyetaraan Strata Satu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

4. Dosen pembimbing yang telah membimbing penulisan PTK ini. 5. Almamater tercinta “Universitas Lampung”

Semoga Allah SWT senantiasa memberkati jasa dan karya mereka sehingga dicatat sebagai amal saleh. Amin.


(7)

teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas V11 semerter genap SMP negeri 11 Bandarlampung tahun pelajaran 2010/2011

Nama Mahasiswa : Nurhasanudin Nomor Pokok Mahasiswa : 0913066011

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Dr. Edi Suyanto, S.Pd., M.Pd. Eka Sofia Agustina, S.Pd, M.Pd NIP 1963071319931110001 NIP 197808092008012001

2. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Dr. Muhammad Fuad, M.Hum NIP 195907221986031003


(8)

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Edi Suyanto, S.Pd, M.Pd. ...

Sekretaris : Eka Sofia Agustina, S.Pd. M.Pd. ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. ..…………...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. NIP 19600315 198503 1 002


(9)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Depdikbud.

Hamalik, Oemar. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Harefa, Andrias. 2003. Agar Menulis-Menulis Bisa Gampang. Jakarta: Gramedia. Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:

Gramedia.

Moleong, Lexy J.1991. Metodelogi Penelitian Kualitatf. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Permendiknas. 2009. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Yogyakarta: Pustaka Timur.

Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Fajar Interpratama.

Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran. Jakarta: Alfabeta. Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Suparno dan Muhammad Yunus. 2007. Materi Pokok Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Hendry Guntur. 1992. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pustaka. 2009. KBBI. Jakarta: PT. Media Pustaka Phonik. Tim. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung: Unila.


(10)

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus Satu 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Dua 3. Hasil tes uji kemampuan menulis puisi pra siklus 4. Hasik komulatif kemampuan menulis puisi pra siklus 5. Hasil tes uji kemampuan menulis puisi siklus satu 6. Hasil komulatif kemampuan menulis puisi siklus satu 7. Hasil tes uji kemampuan menulis puisi siklus dua 8. Hasil komulatif kemampuan menulis puisi siklus dua 9. Hasil wawancara siklus satu

10. Hasil wawancara siklus dua

11. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus Satu 12. Hasil pengamatan aktivitas guru dalam proses pembelajaran siklus dua 13. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus Satu 14. Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran siklus dua 15. Aktivitas siswa off task dan on task pada siklus Satu

16. Aktivitas siswa oof task dan on task pada siklus dua 17. Catatan lapangan siklus Satu

18. Catatan lapangan siklus dua 19. Foto siswa dalam menulis puisi 20. Kartu usulan dosen pembimbing 21. Kartu usulan dosen pembahas


(11)

MOTTO

“Jangan Kamu Berputus Asa dari Rahmat ALLAH, Sesungguhnya

Tiada Berputus Asa dan Rahmat ALLAH

Melainkan Kaum Kafir”

(S. Yusuf, 87)

Sebaik-baiknya Manusia adalah Orang yang Sanggup

Menjadikan Dirinya Sebesar-besarnya Manfaat

Ditengah-tengah Masyarakat.

(HR. Thabrani)

Jangan Katakan Tidak Mungkin Saat Kita

Sedang Berusaha dan Berdoa

(Nikholas Pane)


(12)

Nama : Kelas :

Kompetensi Dasar

16.1 Menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam. Soal :

1. Tulislah objek yang kamu amati ?

... ... ... ... ...

2. Buatlah sebuah puisi tentang keindahan alam dengan pilihan kata yang teoat dan rima yang menarik ?

... ... ... ... ...


(13)

Tabel 1 Hasil Tes Uji Kemampuan Menulis Puisi Prasiklus

No Nama Diksi Pengimajian Kata

konkret

Bahasa

piguratif Jumlah Skor

Tingkat Kemampuan 1 Agung

Berliando

20 20 15 20 75 75 Baik

2 Agus Ridwan 20 20 11 15 66 66 Cukup

3 Aldi Sulaiman 20 15 15 19 69 69 Cukup

4 Amilia Putri 20 20 15 20 75 75 Baik

5 Amin Rais 20 15 15 16 66 66 Cukup

6 Anis Triyoko 15 20 10 10 55 55 Kurang

7 Apriyanto 15 15 15 15 60 60 Cukup

8 Aulia Maharani 20 10 15 15 60 60 Cukup

9 Darmansyah 20 20 13 13 66 66 Cukup

10 Dede Suhendra 15 15 15 15 60 60 Cukup

11 Deni Pambudi 12 20 10 15 57 57 Kurang

12 Dicky. R 25 20 10 20 75 75 Baik

13 Diky Wahyudi 22 20 10 20 72 72 Cukup

14 Disa Peronika 20 20 14 15 69 69 Cukup

15 Emilda 15 15 10 17 57 57 Kurang

16 Eva Dwiyanti 15 15 10 14 54 54 Kurang

17 Frisca Maruduri 20 20 10 13 63 63 Cukup

18 Ika Nurmala 20 20 10 13 63 63 Cukup

19 Inggrid Morina 12 20 10 15 57 57 Kurang

20 Ivo Ani Okta F 18 17 20 15 60 60 Cukup

21 Kurnia Bagus 20 15 15 20 60 60 Cukup

22 M. Iqbal 20 20 11 15 60 66 Cukup

23 Mela Nopita S 20 20 15 15 60 60 Cukup

24 Meta Satri Y 10 12 10 10 42 42 Kurang

25 M. Fiqih 20 10 15 15 60 60 Cukup

26 Nanda Aulia P 14 15 10 15 54 54 Kurang

27 Ogih Suhayat 20 20 10 13 63 63 Cukup

28 Rangga Adha AP

20 20 10 13 63 63 Cukup

29 Reka Agita 20 20 13 10 63 63 Cukup

30 Reza Tampati 20 10 15 15 60 60 Cukup

31 Rialita Agustina 20 16 15 15 66 66 Cukup

32 Riko Parulian S 20 19 15 15 69 69 Cukup

Jumlah 2004 2004


(14)

Tabel 2 Hasil Komulatif Belajar Siswa Prasiklus

No Nama Siswa Nilai Keterangan Ketuntasan

1 Ab 75 B Baik

2 An 66 B Cukup

3 Ar 69 B Cukup

4 De 75 B Baik

5 Ef 66 B Cukup

6 Eg 55 D Kurang

7 Eg 60 C Cukup

8 Fa 60 C Cukup

9 He 66 B Cukup

10 In 60 C Cukup

11 In 57 C Kurang

12 Kr 75 B Baik

13 La 72 B Cukup

14 La 69 B Cukup

15 Lu 57 C Kurang

16 MH 54 D Kurang

17 MR 63 C Cukup

18 Mi 63 C Cukup

19 MR 57 C Kurang

20 No 60 C Cukup

21 No 60 C Cukup

22 Nu 66 C Cukup

23 Pi 60 C Cukup

24 Ra 42 D Kurang

25 Re 60 C Cukup

26 Ro 54 D Kurang

27 Sa 63 C Cukup

28 Si 63 C Cukup

29 Si 63 C Cukup

30 Sr 60 C Cukup

31 Su 66 B Cukup

32 Wa 69 B Cukup

33 Wil

JUMLAH 2004

Skor Perolehan 3200

Rata-rata 62,62 C

Siswa Tuntas : (24 : 32) x 100% = 75% Siswa Tidak Tuntas : (8 : 32) x 100% = 25%


(15)

ABSTRAK... i

RIWAYAT HIDUP... ii

MOTTO... iii

PERSEMBAHAN... iv

SANWANCANA... v

DAFTAR ISI... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1 Hakikat Puisi... 6

2.1.2 Jenis-jenis Puisi ... 8

2.1.3 Unsur-unsur Pembentukan Puisi... 11

2.1.4 Pembelajaran Menulis Puisi ... 16

2.1.5 Teknik Pemanfaatan Lingkungan ... 18

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 21

3.2 Subjek Penelitian ... 22

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 22

3.4 Rencana Penelitian Tindakan Kelas ... 23

3.5 Prosedur Tindakan ... 24

3.5.1 Perencanaan ... 26

3.5.2 Tindakan ... 26

3.5.3 Observasi ... 27

3.5.4 Refleksi ... 27

3.6 Instrumen Penelitian ... 28

3.7 Teknik Pengumpulan Data... 28


(16)

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Siklus I ... 32

4.3 Siklus II ... 45

4.4 Pembahasan... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59

5.2 Saran ... 59 DAFTAR PUSTAKA


(17)

(18)

DAFTAR NILAI MENULIS PUISI SIKLUS SATU

NO. NAMA Skor 1 Skor 2NILAI Jumlah KETERANGAN

1. Ab 78 77 77,5 Tuntas belajar 2. An 78 78 70 Tuntas belajar 3. Ar 76 78 77 Tuntas belajar

4. De 51 55 53 Belum tuntas

5. Ef 84 85 84,5 Tuntas belajar 6. Eg 56 60 57 Belum tuntas 7. Eg 80 80 80 Tuntas belajar 8. Fa 58 60 59 Belum tuntas 9. He 75 76 75,5 Tuntas belajar 10. In 75 75 75 Tuntas belajar 11. In 76 76 76 Tuntas belajar 12. Kr 58 59 58,5 Belum tuntas 13. La 82 84 83 Tuntas belajar 14. La 82 82 82 Tuntas belajar 15. Lu 80 80 80 Tuntas belajar 16. MH 75 78 76 Tuntas belajar 17. MR 56 60 58 Belum tuntas 18. Mi 76 74 75 Tuntas belajar 19. MR 80 78 79 Tuntas belajar 20. No 76 78 77 Tuntas belajar 21. No 82 80 81 Tuntas belajar 22. Nu 76 76 76 Tuntas belajar 23. Pi 75 75 75 Tuntas belajar 24. Ra 80 80 80 Tuntas belajar 25. Re 55 60 57,5 Belum tuntas 26. Ro 51 60 55,5 Belum tuntas 27. Sa 67 69 68 Tuntas belajar 28. Si 69 69 69 Tuntas belajar 29. Si 75 75 75 Tuntas belajar 30. Sr 55 51 53 Belum tuntas 31. Su 55 60 67,5 Belum tuntas 32. Wa 80 80 80 Tuntas belajar 33. Wil 85 85 85 Tuntas belajar Rerata nilai = 74

Nilai tertinggi = 85 Nilai terendah =53

Siswa tuntas belajar : (24/33X100) = 72 % Siswa belum tuntas belajar : (9/33X100) = 28 %


(19)

HSIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS SATU

No. Nama Aktivitas Positif Aktivitas Negatif

Serius Kerja sama Mengobrol Mengganggu

1. Ab V

2. An V

3. Ar V

4. De V

5. Ef v

6. Eg V

7. Eg V

8. Fa V

9. He v

10. In V

11. In V

12. Kr V

13. La v

14. La V

15. Lu V

16. MH V

17. MR V

18. Mi V

19. MR V

20. No V

21. No V

22. Nu V

23. Pi v

24. Ra V

25. Re V

26. Ro V

27. Sa V

28. Si V

29. Si V

30. Sr V

31. Su V

32. Wa V

33. Wil V

Jumlah

10 10 7 6

30% 30% 21 % 19%

60 % 40 %

Keterangan

A. Sangat baik apabila 80% atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas. B. Baik apa bila 70 % atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama,

kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

C. Cukup apa bila kurang dari 60% siswa tidak menujukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.


(20)

DAFTAR NILAI MENULIS PUISI SIKLUS DUA

NO. NAMA NILAI KETERANGAN

Skor 1 Skor 2 Jumlah

1. Ab 86 90 98 Tuntas belajar 2. An 78 76 77 Tuntas belajar 3. Ar 80 80 80 Tuntas belajar 4. De 67 65 66 Tuntas belajar 5. Ef 84 82 83 Tuntas belajar 6. Eg 68 70 69 Tuntas belajar 7. Eg 80 80 80 Tuntas belajar 8. Fa 69 69 69 Tuntas belajar 9. He 75 75 75 Tuntas belajar 10. In 75 75 75 Tuntas belajar 11. In 80 82 81 Tuntas belajar 12. Kr 65 65 65 Tuntas belajar 13. La 84 86 85 Tuntas belajar 14. La 84 82 83 Tuntas belajar 15. Lu 80 80 80 Tuntas belajar 16. MH 78 80 79 Tuntas belajar 17. MR 65 65 65 Tuntas belajar 18. Mi 78 78 78 Tuntas belajar 19. MR 84 86 85 Tuntas belajar 20. No 76 78 77 Tuntas belajar 21. No 85 85 85 Tuntas belajar 22. Nu 78 76 77 Tuntas belajar 23. Pi 75 75 75 Tuntas belajar 24. Ra 80 80 80 Tuntas belajar 25. Re 65 65 65 Tuntas belajar 26. Ro 56 61 58 Belum tuntas 27. Sa 67 70 68,5 Tuntas belajar 28. Si 69 66 67,5 Tuntas belajar 29. Si 70 66 68 Tuntas belajar 30. Sr 60 65 62,5 Belum tuntas 31. Su 65 65 65 Tuntas belajar 32. Wa 80 80 80 Tuntas belajar 33. Wil 85 85 85 Tuntas belajar Rerata nilai = 75

Nilai tertinggi = 85 Nilai terendah =58

Siswa tuntas belajar (31/33X100) = 94% Siswa belum tuntas belajar (2/33X100) = 6%


(21)

HSIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SIKLUS DUA

No. Nama Aktivitas Positif Aktivitas Negatif

Serius Kerja sama Mengobrol Mengganggu

1. Ab V

2. An V

3. Ar V

4. De V

5. Ef V

6. Eg V

7. Eg V

8. Fa V

9. He V

10. In V

11. In V

12. Kr V

13. La V

14. La V

15. Lu V

16. MH V

17. MR V

18. Mi V

19. MR V

20. No V

21. No V

22. Nu V

23. Pi V

24. Ra V

25. Re V

26. Ro V

27. Sa V

28. Si V

29. Si V

30. Sr V

31. Su V

32. Wa V

33. Wil V

Jumlah

12 14 4 3

36 % 42 % 12 % 10 %

78% 22%

Keterangan

A. Sangat baik apabila 80% atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

B. Baik apa bila 70 % atau lebih siswa menunjukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.

C. Cukup apa bila kurang dari 60% siswa tidak menujukkan performasi kerja sama, kreatif, berani, menanggapi, dan serius tampil di depan kelas.


(22)

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PADA PADA PROSES

PEMBELAJARAN SIKLUS SATU

NO.

ASPEK

1

2

3

4

5

1.

Persipan Pembelajaran

1. Rencana Pelasana Pembelajaran

2. Kesiapan metode yang kan ditampilkan

II.

Kegiatan Awal

1. Melakukan absensi siswa

2. Apersepsi

3. Mengemukakan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan singkat materi pembelajaran

III.

Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pembelajaran

2. Penguasaan kelas

3. Mengarahkan langkah-langkah berdiskusi

4. Partisispasi aktif dalam pembelajaran

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Menggunakan aktivitas belajar siswa

IV.

Kegiatan Akhir

1. Melakukan evaluasi

2. Melibatkan siswa dalam dalam proses

Penyimpulan

3. Melaksanakan remedial bagi siswa yang

belum mencapai KKM

Jumlah skor

Katagori

: 30-39

= sangat rendah

: 40-55

= rendah

: 56-65

= cukup

: 66-79

= baik

: 80-100

= sangat baik

Bandar lampung, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Observer

Guru Mata Pelajaran


(23)

HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU PADA PADA PROSES

PEMBELAJARAN SIKLUS DUA

NO.

ASPEK

1

2

3

4

5

1.

Persipan Pembelajaran

1. Rencana Pelasana Pembelajaran

2. Kesiapan metode yang kan ditampilkan

II.

Kegiatan Awal

1. Melakukan absensi siswa

2. Apersepsi

3. Mengemukakan tujuan pembelajaran

4. Menjelaskan singkat materi pembelajaran

III.

Kegiatan Inti

1. Penguasaan materi pembelajaran

2. Penguasaan kelas

3. Mengarahkan langkah-langkah berdiskusi

4. Partisispasi aktif dalam pembelajaran

5. Menggunakan bahasa yang baik dan benar

6. Menggunakan aktivitas belajar siswa

IV.

Kegiatan Akhir

1. Melakukan evaluasi

2. Melibatkan siswa dalam dalam proses

Penyimpulan

3. Melaksanakan remedial bagi siswa yang

belum mencapai KKM

Jumlah skor

Katagori

: 30-39

= sangat rendah

: 40-55

= rendah

: 56-65

= cukup

: 66-79

= baik

: 80-100

= sangat baik

Bandarlampung, Maret 2011

Mengetahui,

Guru Observer

Guru Mata Pelajaran


(24)

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS SATU

Nama Guru yang diamati

: Nurhasanudin

Kelas tempat mengajar

: VII A

Tanggal Pengamatan

: 12 Maret 2011.

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Nama Guru Pengamat

: Hindun, , S.Pd.

Kejadian yang diamati

: Kegiatan Guru memberikan tugas dengan

Kegiatan pengamatan lingkungan sekolah.

Respon siswa

: Sebagian siswa dalam kegiatan pengamatan

lingkungan sekolah masih

pasif dan sebagian lain masih saling

mengobrol dan saling menggangu, setelah

guru melakukan kegiatan refleksi mengisi kuis

dan tanya jawab dengan siswa secara

berangsur anak mulai berubah sikap tentang

pentingnya pembelajaran menulis Puisi

Hasil Pengamatan

: Peserta siswa sebagian masih ada

yang mengobrol dan saling mengganggu.

Guru kurang maksimal memberi arahan

jalannya diskusi kelompok.

Guru terkesan membiarkan siswa yang masih

pasif dan saling mengobrol atau saling

mengganggu.

Guru kurang mampu memberi motivasi pada

siswa agar lebih aktif dalam pembelajaran

menulis puisi

Saran-saran

: Guru lebih memaksimalkan dalam memberi

pengarahan pada saat siswa melakukan

kegiatan pengamatan sehingga anak-anak

yang melakukan aktivitas negatif bisa

diminamilisir.

Guru harus bisa memberi motovasi siswa yang

pasif


(25)

CATATAN LAPANGAN

SIKLUS DUA

Nama Guru yang diamati

: Nurhasanudin

Kelas tempat mengajar

: VII A

Tanggal Pengamatan

: 11 April 2011.

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Nama Guru Pengamat

: Hindun, , S.Pd.

Kejadian yang diamati

: Kegiatan Guru memberikan tugas dengan

Melakukan kegiatan pengamatan lingkungan

Sekolah.

Respon siswa

: Tinggal tujuh orang siswa yang melakukan

aktivitas negatif seperti mengobrol dan saling

mengganggu setelah kelompok diskusi

anggota dibuat lebih hetoregen. Siswa yang

memiliki daya serap tinggi didistribusikan ke

seluruh anggota kelompok dioskusi sehinggi

suasana diskusi kelas semakin hidup dan tidak

didominasi oleh kelompok diskusi yang

anngota semuamnya berdaya serap tinggi.

Hasil Pengamatan

: Diskusi kelmpok sudah semakin hidup.

Diskusi kelas tidak lagi didominasi oleh

Kelompok diskusi tertentu.

Masih ada dua siswa yang belum tuntas

belajar.

Masih ada tujuh siswa yang melakukan

aktivitas negatif

Saransaran

: Guru lebih jeli membagi kelompok diskusi

agar anggota kelompok diskusi anggotanya

lebih heterogen Guru agar menganjurkan

kepada siswa untuk menulis puisi.


(26)

Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus satu

Guru

: Apakah kamu pernah menulis puisi?

Emilda :

: Belum

Guru

: Apa saja yang menyulitkan kamu menulis puisi?

Ika Nurmala

: Belum pernah membuat puisi , sulit merangkaian

kata-kata ekspresif, indah dan romantis.

Guru

: Apa manfaat menulis puisi bagi kamu?

Ivo Ani Okta

: Untuk mengenang kejadian-kejadian masa lalu, dan

menuangkan isi hati atau perasaan lewat kata-kata yang

Indah..

Guru

: Apakah dengan melakukan pengamatan lingkungan sekolah

dapat membantu kamu untuk menulis puisi?

Emilda

: ya, karena kawan yang sudah pernah menulis puisi

memberi tahu pengalaman bagaimana cara menulis puisi.

Guru

: Apakah kamu ingin menulis puisi setelah

mengetahui manfaat menulis puisi?

Latifah Wardah

: Ya, saya ingin menjadi penulis puisi yang hebat yang

bahannya berasal dari puisi yang dikumpulkan dalam buku

catatan puisi.


(27)

Hasil wawancara dengan siswa VII A saat relfeksi pembelajaran siklus dua

Guru

:

Apa saja yang menyulitkan kamu menulis puisi melalui

pemanfaatan lingkungan sekolah?

Dicky

:

Masih bingung merangkaian kata-kata ekspresif, rasa malas

untuk memulai menulis puisi.

Guru

:

Apa manfaat menulis puisi bagi kamu?

M.Fiqih

:

Untuk menulis kata-kata yang indah dan mengungkapkan

perasaan hati sesuai apa yang dirasakan.

Guru

:

Apakah dengan melakukan pemanfaatan lingkungan

sekolahdapat membantu kamu menulis puisi?.

Reka Agita

:

ya, karena dalam melakukan pengamatan kita spontan dapat

menuliskan apa yang kita lihatkita dapat saling membantu.

kawan yang sudah mahir menulia puisi mengajari kawan

lain lain yang masih kesulitan menulis puisi

.

Guru

:

Apakah kamu ingin menulis puisi setelah mengetahui

manfaat catatan harian?

Wahyu Pratama

:

Ya, saya ingin menuangkan pengalaman hidup saya dalam

puisi siapa tahu puisi saya kelak bisa menjadi buku

terkenal.


(28)

KARTU USULAN DOSEN PEMBIMBING I

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembimbing

: Dr. Edi suyanto, S.Pd., M.Pd.

Usulan dosen pembimbing

No.

USULAN

KETERANGAN

Pembimbing I

Dr. Edi Suyanto, M.Pd.

NIP 1963071319931110001


(29)

KARTU USULAN DOSEN PEMBIMBING II

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembimbing

: Eka Sofia Agustina, S.Pd.,M.Pd.

Usulan dosen pembimbing

No.

USULAN

KETERANGAN

Pembimbing II

Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.

NIP 197808092008012001


(30)

KARTU USULAN DOSEN PEMBAHAS

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembahas

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

Usulan dosen pembahas

No.

USULAN

KETERANGAN

Dosen Pembahas

Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd..

NIP 196202031988111001


(31)

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembahas

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

CATATAN TEMAN SEJAWAT

No.

NAMA

HAL YANG DIPERBAIKI

TTD

Bandar lampung,...

Mengetahui Kordinator Seminar

Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd.


(32)

KARTU KONSULTASI

Nama

: Nurhasanudin

NPM

: 0913066011

Jurusan

: Bahasa dan Seni

Program Studi

: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Judul PTK

: PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN

SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 11 BANDAR

LAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN

2010/2011

Pembahas

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

Pembimbing I

: Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd.

Pembimbing II

: Sumarni, S.Pd., M.Hum.

Pembahas

: Drs. Imam Rejana, M.Si.

No.

TANGGAL

ISI KOSULTASI

PARAF

1.

2.

3.

4.

5.


(33)

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Bandar lampung, ...2012

Ketua Program Studi Bahasa Indonesia

DR. Edi Suyanto, M.Pd.


(34)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama sekolah

; SMP Negeri 11 Bandarlampung

Mata pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas/Semester

: VII / 2

Alokasi Waktu

: 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

: 16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman

Melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Kompetensi Dasar

: 16.1. Menulis kreatif puisi berkenaan dengan

Keindahan alam

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik mampu

- Menentukan tema puisi

- Menulis puisi mengenai keindahan atau keadaan alam

Karakter siswa yang diharapkan:

Dapat dipercaya

Rasa hormar dan perhatian

Tekun

Tanggung jawab

II. Materi Ajar

Puisi

III.Metode Pembelajaran

- Contoh

- Latihan

- Tanyajawab

- Penugasan

IV.Langkah – langkah Pembelajaran


(35)

Apersepsi

-

Mengajak peserta didik mengamati fenomena social di sekitar sekolah

Motivasi:

Menulis puisi dengan tema yang disukai

B.Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara lafal, intonasi dan mimik ya

yang tepat

Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik

materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsif alam takambang jadi guru

dan belajar dari aneka sumber.

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

Sumber belajar lain.

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Memfasilitasi peserta didik menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

alam

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Memfasilitasi peserta didik mengindentifikasi kiasan-kiasan pada puisi

Memfasilitasi peserta didik melakukan memaknai isi puisi

Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, dan lain-lain untuk

Memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tulisan.

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri peserta didik.

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan

maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik.

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber.

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

yang belajar yang telah dilakukan.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan

penguatan dan penyimpulan.


(36)

Dalam kegiatan penutup, guru:

Bersama-sama dengan peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.

Melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.

Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program

pengayaan.

Menyimpulkan kegiatan puisi

Mengerjakan latihan.

V. Sumber / Bahan Ajar

Puisi

Antologi puisi, majalah, atau Koran

Buku pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

VI.Penilaian

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Teknik

Penilaian

Bentuk

Penilaian

Instrumen

1. Mampu menulis

larik-larik puisi

yangberisi

keindahan alam.

2.Mampu menulis

puisi dengan

pilihan kata yang

tepat dan rima

yang menarik.

Portopolio

Lembar

penilaian

portopolio

1.Tuliskan puisi tentang

keindahan alam dengan

pilihan kata yang tepat

dan rima yang menarik

2.Perbaiki puisi tentang

keindahan alam yang

kamu tulis sesuai saran

gurumu!

Mengetahui

Bandar Lampung, Maret 2011

Kepala SMP N 11 Bandarlampung

Guru Mata Pelajaran


(37)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah

: SMP Negeri 11 Bandarlampung

Mata Pelajaran

: Bahasa Indonesia

Kelas /Semeste

: VII / 2

Alokasi waktu

: 2 x 40 menit

Standar Kompetensi

: 16. Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman

Melalui kegiatan menulis kreatif puisi

Kompetensi Dasar

: 16.1.Menulis kreatif puisi berkenaan dengan

keindahan alam

I. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaranini, peserta didik mampu

1. Menentukan tema puisi

2. Menulis puisi mengenai keindahan atau keadaan alam

Karakter siswa yang diharapkan

: Dapat dipercaya

Rasa hormat dan perhatian

Tekun

Tanggung jawab

II. Materi Ajar

Puisi

III. Metode Pembelajaran

Contoh

Latihan

Tanya jawab

Penugasan

IV.Langkah-langkah Pembelajaran

Pertemuan pertama dan kedua

a. Kegiatan Awal


(38)

Menulis puisi dengan tema yang disukai

B. Kegiatan Inti

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Mampu bercerita dengan urutan yang baik, suara, lafal, intonasi, dan mimik yang

tepat.

Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar lain.

Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik dengan guru, linkungan, dan

sumber belajar lainnya

Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran

Memfasilitasi peserta didik menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan

alam.

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Memfasilitasi peserta didik mengindentifikasi kiasan-kiasan pada puisi

Memfasilitasi peserta didik melakukan memaknai isi puisi

Memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif

Memfasilitasi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar

Memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun

kelompok.

Memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan

dan rasa percaya diri

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan,

isyarat maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik

Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik

melalui berbagai sumber

Memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman

yang bermakna dalam belajar.

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman,

memberikan penguatan dan penyimpulan


(39)

Dalam kegiatan penutup, guru:

Bersama-sama peserta didik membuat rangkuman/simpulan pelajaran

Melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan

secara konsisten dan terprogram.

Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

Merencanakan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remidi, program

pengayaan sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

Menyimpulkan kegiatan puisi

Mengerjakan latihan

V. Sumber / Bahan / Alat

Puisi

Antologi puisi, majalah, atau Koran

Buku Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

VI.Penilaian

Indikator

Pencapaian

kompetensi

Teknik

penilaian

Bentuk penilaian

Instrumen

1. Mampu menulis

larik-larik puisi

yang berisi

keindahan alam

2. Mampu menulis

puisi dengan

pilihan kata yang

tepat dan rima yang

menarik

Portopolio

Lembar penilaian

portopolio

1. Tulislah puisi

tentang keindahan

alam dengan pilihan

kata yang tepat dan

rima yang menarik

2. Perbaikilah puisi

tentang keindahan

alam yang kamu

tulis sesuai saran

gurumu!

Mengetahui

Bandar Lampung, Maret 2011

Kepala SMP N 11 Bandarlampung

Guru Mata Pelajaran


(40)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP

SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Penelitian Tindakan Kelas)

Oleh

NURHASANUDIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2013


(41)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis (Depdiknas, 2008 : 16 ). Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Salah satu keterampilan menulis yang tertuang dalam Standar Isi Bahasa Indonesia kelas VII semester genap, standar kompetensi menulis meliputi :menyusun keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

Keterampilan menulis mempunyai peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan menulis seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya. Kompetensi diajarkan untuk melatih kebiasaan menulis di kalangan siswa, namun demikian sebagian besar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung masih kesulitan menulis puisi. Hal ini disebabkan siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung belum terbiasa menulis puisi dan kekurangtepatan guru memilih teknik pembelajaran menulis puisi menjadi faktor penyebab ketidakberhasilan sekolah baik bagi siswa ataupun guru tersebut. Indikasi ini terlihat pada nilai rata-rata pelajaran menulis khususnya menulis


(42)

puisi siswa kelas VII menduduki peringkat terbawah dari kelima aspek penilaian berbahasa dengan KKM 6,7. Nilai tersebut dapat dijelaskan tabel berikut.

Tabel 1.1

Nilai Rerata Aspek Kebahasan Siswa Kelas VII Semester Genap 2010/2011

Kelas Nilai Aspek Kebahasaan

Mendengar Berbicara Membaca Menulis

VII A 69 70 73 62

VII B 67 73 65 63

VII C 63 68 68 64

VII D 68 69 71 63

VII E 67 65 63 65

VII F 70 63 67 59

VII G 65 67 64 64

Rerata 67 67 67 63

Sumber Waka Kurikulum SMP Negeri 11 Bandar Lampung

Berdasarkan wawancara antara peneliti dan siswa diperoleh gambaran mengenai kesulitan kegiatan menulis puisi, yaitu salah satunya diksi (pilihan kata) yang dimiliki siswa terbatas mengingat mereka masih menduduki kelas tujuh pendididikan menengah pertama. Mereka merasa kesulitan merangkaikan kata menjadi puisi dengan bahasa yang ekpsresif. Pelajaran menulis puisi adalah pelajaran yang paling tidak dikuasai siswa dikarnakan siswa masih kesulitan menggunakan pilihan kata, dan merangkai kata. Pembelajaran menulis adalah momok dalam pelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus berpikir dan menuangkan pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan kosakata siswa cukup memengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya untuk dituangkan menjadi tulisan puisi. Akhirnya mereka jadi menjadi malas untuk mengikuti pelajaran menulis puisi.

Guru juga masih kesulitan menemukan teknik pembelajaran yang tepat untuk mengajarkan materi menulis puisi. Selama ini dalam mengajarkan materi menulis


(43)

puisi, guru menggunakan teknik ceramah dan tugas. Pada awal kegiatan belajar-mengajar, guru menerapkan pembekalan materi mengenai pengertian menulis puisi sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang menulis puisi. Kemudian guru memberi tugas pada siswa untuk menulis puisi.

Menurut siswa, pembelajaran menulis puisi itu tidak menyenangkan karena mereka merasa kesulitan dalam menggunakan kalimat. Di lain pihak, guru mengatakan pelajaran menulis puisi adalah keterampilan berbahasa yang paling tidak dikuasai siswa. Pembelajaran menulis puisi adalah momok dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa karena mereka harus berpikir dan menuangkan pikirannya dalam bahasa tulis sekaligus. Keterbatasan kosakata siswa cukup memengaruhi minat siswa dalam mengembangkan idenya untuk dituangkan menjadi puisi. Oleh karena itu penulis memilih teknik pemanfaatan lingkungan sekolah untuk pembelajaran menulis puisi, ternyata mempunyai keunggulan antara lain

1. Dapat digunakan untuk beberapa tema

2. Meningkatkan rasa keakraban diantara siswa sehingga tumbuh rasa persatuan 3. Membuat suasana pembelajaran aktif dan hidup

4. Siswa bebas menulis sesuai keinginannya 5. Tumbuhnya motivasi siswa dalam belajar.

Guru kesulitan menemukan teknik yang tepat untuk mengajarkan materi menulis puisi. Selama ini dalam mengajarkan materi menulis puisi, guru menggunakan metode ceramah dan tugas dan cenderung teoritis.. Pada awal kegiatan belajar-mengajar, guru menerapkan pembekalan materi mengenai pengertian menulis


(44)

puisi sambil memberi pertanyaan-pertanyaan sederhana tentang tulisan puisi, kemudian guru mengajarkan kepada siswa materi menulis puisi. Selanjutnya, siswa diminta membuat tulisan puisi sesuai dengan penjelasan guru. Siswa masih mengalami kesulitan membuat tulisan puisi yang baik, terbukti hasil pekerjaan menulis puisi siswa belum maksimal. Kesulitan yang banyak dialami siswa adalah cara mengembangkan ide dan mengatur ide tersebut agar dapat ditulis secara runtut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah peningkatan kemampuan menulis puisi melalui teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas V11 semester genap SMP N 11 Bandarlampung tahun pelajaran 2010/2011?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut :

1 Meningkatkan kemampuan menulis puisi melalui teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada siswa kelas V11 semester genap SMP N egeri 11 Bandarlampung tahun pelajaran 201 0/2011.


(45)

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian kemampuan menulis puisi ini dapat bermanfaat dari segi teoritis dan segi praktis.

1. Secara teoritis

Secara teoritis, penelitian ini dapat memperdalam materi Bahasa Indonesia, khususnya materi menulis puisi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia, untuk mengembangkan keterampilan menulis, yang difokuskan dalam kemampuan menulis puisi.

2.Secara Praktis

1. Bagi guru untuk meningkatkan wawasan guru tentang model pembelajaran teknik pengamatan lingkungan sekolah yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis puisi.

2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi

3. Meningkatkan kualitas pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas V11 sekolah menengah pertama.


(46)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hakikat Puisi

Puisi pada hakikatnya merupakan hasil rekaman dan peristiwa atau gambaran objek menarik yang dituangkan melalui pikiran ke dalam bahasa tulis. Puisi berhubungan dengan pengalaman (Perrinel, 1988:5 12). Beberapa sastrawan telah mencoba memberi definisi sebagai berikut: (1) Puisi adalah seni peniruan, gambar bicara, yang bertujuan untuk mengejar kesenangan, (2) Luapan secara spontan perasaan terkuat yang bersumber dan perasaan yang terkumpul dan ketenangan (3) Puisi adalah lahar imajinasi yang menahan terjadinya gempa bumi, (4) puisi adalah ekspresi konkrit dan artistik pemikiran manusia dalam bahasa yang emosional yang berirama, (5) Puisi adalah pengalaman imajinatif yang bemilai dan berarti sederhana yang disampaikan dengan bahasa yang tepat, (6) puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat menafsirkan dalam bahasa berirama.

Altenbemd (dalam Pradopo, 1993:4) puisi adalah pendramaan pengalaman yang bersifat penafsiran (menafsirkan) dalain bahasa berirama (bermetrum) (as the interpretive dramatization of experience in metrical language). Maksud pengertian di atas adalah bahwa pendramaan di sini adalah orang penyair mengubah atau menceritakan pengalaman melalui puisi dengan bahasa yang


(47)

terstruktur. Pengalaman itu dapat berupa pengalaman menyedihkan, menyenangkan, dan mengharukan.

Samuel Taylor Coleridge (dalam Pradopo, 1993:5) mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Dan pengertian tersebut bahwa puisi dibuat seindah mungkin baik dilihat dari bahasa, susunan dan keindahan secara umum. Carlyle berkata, puisi merupakan pemikiran yang bersifat musical. Dalam perkataan tersebut bahwa pemikiran yang bersifat musikal yaitu irama, bunyi, yang ada dalam puisi tersebut serasi dan mempergunakan orkestasi bunyi.

Wordswoth (dalam Pradopo, 1993:6) mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang direkaan atau diangankan. Berdasarkan pengertian tersebut puisi dapat sebagai ungkapan seseorang / perasaan yang dirasakan baik itu secara langsung ataupun tidak secara langsung. Shelly mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detikdetik yang paling indah dalam hidup kita. Misalnya saja peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan, kegembiraan yang memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian. Puisi dapat dikatakan sebagai ungkapan baik itu ungkapan kesedihan ataupun berupa kesenangan yang terekam dalam pikiran kita.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa puisi adalah ekspresi pengalaman yang ditulis secara sistematik dengan bahasa yang puitis. Kata puitis sudah mengandung keindahan yang khusus untuk puisi.


(48)

Disamping itu puisi dapat membangkitkan perasaan yang menarik perhatian, menimbulkan tanggapan yang jelas atau secara umum menimbulkan keharuan.

2.1.2 Jenis-jenis Puisi

Berdasarkan isi yang terkandung puisi dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Puisi epik disebut juga puisi naratif (Cohen, 1973:184-185), bentuk puisi ini agak panjang dan berisi cerita kepahlawahan, tokoh kebangsaan, masalah surga, neraka, tuhan, dan kematian. Di samping itu puisi epik tersebut dapat dikatakan bahwa penyair menceritakan hal-hal diluar dirinya. Dan pengertian tersebut dikatakan bahwa puisi epik tersebut dapat dikatakan bahwa penyair menceritakan hal yang tidak akan pemah belum dialami. Dalam pembuatan puisi dapat bersumber dari cerita orang lain atau dari membaca buku yang bersangkutan. Adapun yang termasuk puisi epik dalam sastra Indonesia antara lain syair dan balada.

2. Puisi lirik merupakan puisi yang bersifat subjektif, personal,. Artinya penyair menceritakan masalah-masalah yang bersumber dari dalam dirinya. Puisi ini bentuknya agak pendek dan biasanya menggunakan kata ganti orang pertama. Isinya tentang cinta, kematian, masalah muda dan tua. Adapun yang termasuk puisi link antana lain sonata, eligi, ode, dan himne.

Puisi lirik banyak dijumpai dalam kanya-karya Amir Hamzah, misalnya sebagai berikut:


(49)

TURUN KEMBALI

Kalau aku dalam engkau Dan engkau dalam aku Adakah begin ijadinya Aku hamba engkau penghulu Aku dan engkau berlainan Engkau raja, maha raja Caha halus tinggi mengawang Pohon rindang menaun dunia Di bawa teduh engkau kembangkan Aku berhenti memati hari

Pada bayang engkau mainkan Aku melipur meriang hati

Diterangi cahaya engkau sinarkan Aku menaiki tangga mengawan Kecapi firduisi melana telinga Menyentuh gamnbuh dalam hatiku Terlihat ke bawah

Kandil kemerlap

Melambai cempakti ramai tertawa HatE duniawi melambung tinggi Berpaling aku turun kembali (Hamzah, 1985 a:24)

3. Puisi dramatik. Puisi ini bersifat objektif dan subjektif. Dalam hal ini seolah-olah penyair keluar dan dininya dan berbicara melalui tokoh lain. Dengan kata lain, dalam puisi ini penyair tidak menyampaikan secara langsung pengalaman yang ingin diungkapkan tetapi disampaikan melalui tokoh lain sehingga tampaknya seperti sebuah dialog. Menurut Rollof (1973 :65)unsur yang menonjol dalam puisi dramatik adalah kemampuan memberi sugesti. Bagi Doreksi (1 988:147) Puisi dramatik merupakan drama dalam sajak, dihilangkan untuk dibaca bukan untuk dipentaskan.


(50)

Menurut Suharianto (1981:29), berdasarkan kata kata dalam pembentukan puisi, puisi dibagi menjadi dua yaitu:

a. Puisi Prismatis

Puisi prismatis adalah puisi-puisi yang menggunakan kata-kata sebagai lambang-lambang atau kiasan. Dalam puisi ini pengarang dalam menggunakan kata-kata sulit dipahami bagi yang belum menguasai benar-benar tentang teori puisi. Misalnya ketika penyair mau menggambarkan suatu keadaan, dia menggunakan simbol tersendiri, sehingga ketika pembaca ingin memahaminya harus benar-benar dicermati dan dirasakan.

Puisi tersebut menggunakan lambang-lambang yang digunakan penyair menunjuk kepada pengertian yang tidak sebenarnya. Untuk memahami maksud puisi tersebut kita perlu menafsirkan kata-kata yang dipasang penyair tersebut menghubung-hubungkan dengan hal-hal di luar puisi itu sendiri karena penyair juga menggunakan kata-katanya sebagai perbandingan-perbandingan.

b. Puisi Diaphan

Adalah puisi yang kata-katanya sangat terbuka, tidak mengandung pelambang-pelambang atau kiasan-kiasan. Dalam puisi diaphan pengarang menggunakan bahasa yang mudah dipahami atau dapat dikatakan bahwa kata yang digunakan adalah kata-kata yang digunakan dalam sehari-hari.


(51)

2.1.3 Unsur-Unsur Pembentuk Puisi

Menulis puisi adalah kegiatan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan bahasa yang indah. Keindahan bahasa puisi mencakup keindahan bunyi, kata larik, dan baitnya. Puisi dapat dihasilkan berdasarkan pengamatan, pengalaman, dan perenungan dengan menggunakan bahasa yang indah, antara lain menyangkut keserasian pilihan bunyi serta pilihan kata dan urutannya. Di samping itu, sebuah puisi yang baik umumnya mengungkapkan kejujuran, jadi perihal keindahan bahasa dan kejujuran isi merupakan dua hal penting dalam menulis puisi.

Usaha menulis puisi banyak dilakukan orang. Namun, usaha itu sering gagal karena mereka tidak mengetahui cara menulis puisi, mereka hanya berusaha merangkai kata-kata untuk dijadikan sebuah puisi. Padahal untuk menulis puisi diperlukan pengetahuan mendasar tentang puisi itu sendiri.

Pengetahuan mendasar yang perlu diketahui adalah memahami unsur-unsur dalam pembentuk puisi. Unsur-unsur pembentuk puisi adalah sebagai berikut

1. Diksi

Dalam puisi kata-kata sangat besar peranannya. Setiap kata mempunyai fungsi tertentu dalam menyampaikan ide penyairnya. Meyer (1987:457) mengatakan bahwa dalam fungsinya untuk memadatkan suasana, lembut, dan bersifat ekonomis Jadi kata-kata dalam puisi hendaknya disusun sedemikian serupa sehingga dapat menyalurkan pikiran, perasaan penulisanya dengan baik.

Sehubungan dengan hal itu Meyer (1987:457-548) membagi diksi dalam tiga tingkat yaitu:


(52)

a. Diksi formal adalah bermartabat, inpersonal dan menggunakan bahasa yang tinggi.

b. Diksi pertengahan. Diksi ini agak sedikit tidak formal dan biasanya kata-kata yang digunakan adalah yang dipakai oleh kebanyakan orang yang berpendidikan.

c. Diksi informal mencakup dua bahasa yaitu bahasa sehari-hari yang dalam hal ini termasuk slang, dan dialek yaitu meliputi dialek geografis dan sosial.

Diksi dapat berupa denotasi dan konotasi.Denotasi merupakan makna kata dalam kamus, makna kata objektif yang pengertiannya menunjuk pada benda yang diberi nama dengan kata kata itu. Satu sisi Altemberd (1970: 10) mengatakan bahwa kumpulan asosiasi perasaan yang terkumpul dalam sebuah kata yang diperoleh melalui setting yang dilukiskan disebut konotasi. Meyer (1987:549) melihat bahwa konotasi adalah bagaimana kata digunakan dan asosiasi orang yang timbul dengan kata itu. Tentu saja makna konotasi sangat tergantung pada konteksnya. Makna konotasi dapat diperoleh melalui asosiasi dan sejarahnya.

2. Pengimajian

Pengimajian dapat memberi gambaran yang jelas, menimbulkan suasana yang khusus, membuat hidup (lebih hidup) gambaran dalam pikiran, dan penginderaan untuk menarik perhatian, untuk memberikan kesan mental atau bayangan visual penyair, menggunakan gambaran-gambaran angan.

Imaji adalah gambaran-gambaran angan, gambaran pikiran, kesan mental atau bayangan visual dan bahasa yang menggabarkannya. Coombes mengatakan


(53)

bahwa dalam tangan penyair yang baik imaji itu segar dan hidup, berada dalam puncak keindahannya untuk mengintensifkan, menjernihkan, dan memperkaya.

Citraan menurut Alternberd merupakan unsur yang penting dalam puisi karena dayanya untuk menghadirkan gambaran yang konkret, khas, menggugah dan mengesankan. Brook dan Waren mengatakan bahwa citraan juga dapat merangsang imajinasi dan menggugah pikiran dibalik sentuhan indera serta dapat pula sebagai alat interpretasi.

3. Kata konkret

Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Waluyo mengatakan dengan kata yang diperkonkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Misalnya saja penyair melukiskan seorang gadis yang benar-benar pengemis gembel. Penyair mempergunakan kata-kata gadis kecil berkaleng kecil.

4. Bahasa Figuratif

Menurut Waluyo (2003 :45) bahasa figuratif adalah majas. Dengan bahasa figuratif, membuat puisi lebih indah, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Dalam bukunya kamus Istilah Sastra, Panuti Sujiman menyebutkan kiasan adalah majas yang mengandung perbandingan yang tersirat sebagai pengganti kata atau ungkapan lain untuk melukiskan kesamaan atau kesejajaran makna. Rahmat Joko Pradopo (1993 :23) dalam bukunya pengkajian


(54)

puisi menyamakan kiasan dengan bahasa figuratif dan memasukkan metafora salah satu bentk kiasan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada umumnya bahasa figuratif dipakai untuk menghidupkan lukisan, untuk mengkonkretkan dan lebih mengekspresikan perasaan yang diungkapkan. Dengan demikian, pemakaian bahasa figuratif menyebabkan konsep-konsep abstrak terasa dekat pada pembaca karena dalam bahasa figuratif oleh penyair diciptakan kekonkretan, kedekatan, keakrabatan dan kesegaran.

Menurut Albemd, bahasa figuratif digolongkan menjadi tiga golongan, diantaranya adalah:

a. Simile

Simile adalah jenis bahasa figuratif yang menyamakan satu hal dengan hal lain yang sesungguhnya tidak sama. Keraf menyatakan, Simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Perbandigan yang demikian dimaksudkan bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan yang lainnya. inisalnya dengan menggunakan kata seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana,dan lain-lain.

Dan pengertian di atas smile adalah membandingkan atau menyapakan dengan hal lain dengan menggunakan kata kata yang artinya sama.

b. Metafora

Metafora adalah bentuk bahasa figuratif yang memperbandingkan sesuatu hal dengan hal lainnya yang pada dasarya tidak serupa. Jadi di sini bahwa metafora itu membandinkan sesuatu yang tida asama namun disamakan.


(55)

c. Personifikasi

Personifikasi adalah satu corak metofora yang dapat diartikan sebagai suatu cara penggunaan atau penerapan makna. Jadi antara personifikasi dan metafora keduanya mengandung unsur persamaan.

d. Epik Simile

Epik Simile atau perumpamaan epos adalah pembandingan yang dilanjutkan atau diperpanjang yaitu dibentuk dengan cara melanjutkan sifat-sifat perbandingan lebih lanjut dalam kalimat atau frase-frase yang berturut-turut.

e. Metonimi

Metonimi adalah pemindahan istilah atau nama suatu hal atau benda ke suatu benda yang lainnya yang mempunyai kaitan rapat.

f. Sinekdoki

Sinekdoki adalah bahasa figuratif yang menyebutkan suatu bagian penting dan suatu benda atau benda atau hal itu. Yang dimaksud di sini bahwa sebuah benda pasti mempunyai bagian bagian yang tekandung di dalamnya. Kemudian dalam mencari sinekdoki cari hal yang paling terpenting.

5. Versifikasi

Versifikasi meliputi ritma, rima, dan metrum. Secara umum ritma dikenal sebagai irama, yakni pergantian turun naik panjang pendek, keras lembut ucapan bunyi bahasa dengan teratur. Panuti Sujiman (1997:23) memberikan pegertian irama dalam puisi sebagai alunan yang dikesankan oleh perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendeknya bunyi keras lembutnya tekanan,


(56)

dan tinggi rendahnya nada karena sering bergantung pada pola matra, irama dalam persajakan pada umumnya teratur. Rima adalah pengulangan bunyi di dalam baris atau lank puisi, paa akhir bans puisi atau bahkan juga pada keseluruhan baris dan bait puisi.

Adapun metrum adalah irama yang tetap, artinya pergantiannya sudah tetap menurut pola tertentu. Hal ini disebabkan oleh (1) jumlah suku kata yang tetap, (2) tekanan yang tetap, dan (3) alun suara menaik dan menurun yang tetap.

2.1.4 Pembelajaran Menulis Puisi

Menulis merupakan suatu proses, maka pembelajaran menulis puisi dilakukan secara bertahap-tahap sampai menciptakan hasil yang memuaskan. Utami Munandar (1993) menyimpulkan ada empat tahap dalam proses pemikiran kreatif untuk menulis puisi, yang terdiri atas:

1. tahap persiapan dan usaha 2. tahap inkubasi atau pengendapan 3. tahap iluminasi

4. tahap verifikasi.

Pada tahap persiapan dan usaha seseorang akan mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan. Makin banyak pengalaman atau informasi yang dimiliki seseorang mengenai masalah atau tema yang digarapnya, makin memudahkan dan melancarkan pelibatan dirinya dalam proses tersebut.

Tahap inkubiasi atau pengendapan, setelah semua informasi dan pengalaman yang dibutuhkan serta berusaha dengan pelibatan diri sepenuhnya untuk menimbulkan


(57)

ide-ide sebanyak mungkin, maka biasanya diperlukan waktu untuk mengendapkan semua gagasan tersebut, diinkubasi dalam alam prasadar.

Tahap iluminasi, akan mencoba mengekspresikan masalah tersebut dalam puisi. Tahap selanjutnya adalah tahap verifikasi yaitu penulis melakukan penilaian secara kritis terhadap karyanya sendiri. Verifikasi juga dapat dilakukan dengan cara membahas atau mendiskusikannya dengan orang lain untuk mendapatkan masukan bagi penyempurnaan karya tersebut maupun karya selanjutnya.

Setelah menyimak tahap-tahap yang disampaikan oleh Utami Munandar, penulis menyederhanakan sebagai berikut:

1. Tahap prakarsa

Tahap prakarsa merupakan tahap pencarian ide untuk dituangkan dalam bentuk tulisan yang berupa puisi. Ide-ide dapat berupa pengalaman-pengalaman seseorang untuk melakukan tugas atau memecahkan masalah-masalah tertentu. Di samping itu ide dapat dicari dan sesuatu yang langsung dilihat. Makin banyak orang mempunyai ide, makin mudah untuk menulis puisi.

2. Tahap Pelanjutan

Tahap ini merupakan tahap tindak lanjut dan tahap pencanian ide setelah seseorang mendapatkan ide-ide dan berbagai sumber dan cara,kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan ide-ide tersebut menjadi sebuah puisi. Dalam tahap pelanjutan ini, setelah dikembangkan kemudian direvisi, karena manusia tidak akan lepas dan kesalahan.


(58)

3. Tahap Pengakhiran

Adapun puisi yang diajarkan siswa adalah puisi transparan yang merupakan bentuk puisi sederhana atau dapat disebut dengan puisi diaphan. Di samping itu dalam latihan penulisan puisi ini tidak hanya untuk mempertajam pengamatan dan meningkatkan kemampuan bahasa, akan tetapi siswa diharapkan dapat memperoleh minat segar yang muncul dan kedalaman puisi itu sendiri.

Adapun cara membina siswa agar mereka dapat menulis dengan baik adalah: 1. Memanfaatkan model atan teknik.

Dalam pemanfaatan model mungkin siswa diperkenalkan atau diperlihatkan puisi yang mudah dipahami dan unsur-ursur yang terkandung di dalamnya jelas. Apabila guru tersebut dengan menggunakan teknik guru berusaha mencari teknik yang cocok oleh siswa tersebut.

2. Unsur-unsurnya

Dalam pembelajaran menulis puisi, sebelum siswa mulai menulis dijelaskan mengenai unsur-unsur yang terkandung dalam puisi.

3. Kebakatannya.

Kebakatan siswa perlu diketahui oleh guru, kemudian bakat itu diarahkan dan dikembangkan dengan teknik-teknik tertentu.

2.1.5 Teknik Pemanfaatan lingkungan

Kadang-kadang dalam proses mengajar belajar siswa perlu diajak ke luar sekolah, untuk meninjau tempat tempat tertentu atau objek yang lain. Hal ini bukan hanya


(59)

untuk melihat sesuatu, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik pemanfaatan lingkungan, ialah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau objek tertentu di luar kelas untuk mempelajari sesuatu.

Teknik pemanfaatan lingkungan sekolah ini digunakan karena memiliki tujuan memperoleh pengalaman langsung dari objek yang dilihatnya; dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang, serta dapat bertanya jawab dan mengamati sesuatu. Agar nantinya dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bias mempelajari beberapa mata pelajaran.Agar penggunaan teknik pemanfaatan lingkungan dapat efektidf, maka pelaksanaanya perlu memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Masa persiapan guru perlu menetapkan: - Perumusan tujuan pembelajatan yang jelas - Pertimbangkan pemilihan teknik itu

- Penyusunan perencanaan yang masak, membagi tugas-tugas dan meyiapkan sarana

- Pembagian siswa dalam kelompok

b. Masa pelaksanaan pengamatan

- Pemimpin kelompok mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya - Memenuhi tata tertib yang telah ditentukan bersama

- Mengawasi petugas-petugas kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya - Memberi petunjuk bila perlu


(60)

c. Masa kembali dari poengamatan

- Mengadakan diskusi mengenai segala hal hasil dari pengamatan - Menyusun laporan,atau hasil atau kesimpulan yang diperoleh

- Tindak lanjut hasil kegiatan pengamatan lingkungan seperti; membuat puisi, gambar, model-model, diagram, dan sebagainya.

Teknik pemanfaatan lingkungan dapat disimpulkan memiliki keunggulan sebagai berikut :

a. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada objek lingkungan sekolah, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mungkin diperoleh di sekolah; sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka.

b. Siswa dapat melihat berbagai kegiatan secara individu maupun kelompok dan dihayati secara langsung yang akan memperdalam dan memperluas pengalaman mereka.

c. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi yang dihadapi, sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau mencobakan ke dalam praktek.

d. Dengan objek yang ditinjau itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terindah, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.


(61)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Untuk mencapai tujuan penelitian secara efektif, perlu adanya tahapan kerja yang sistematis. Dalam hal ini, perlu adanya tahapan kerja yang harus ditempuh. Metode penelitian merupakan sesuatu yang sangat penting, karena berhasil tidaknya, demikian juga tinggi rendahnya kualitas hasil penelitian sangat ditentukan oleh ketepatan peneliti dalam memilih metode penelitian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dalam arti luas. Tujuan PTK secara umum adalah memperbaiki pelaksanaan KBM.

Penelitian dilaksanakan dari pengalaman melaksanakan pembelajaran di kelas VII pada semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Dalam tes prasiklus nilai rata-rata 62,62 belum mencapai KKM 67,00. Dalam penelitian ini dipergunakan teknik sesuai dengan tahapan kerja yang ditempuh. Teknik yang dimaksud berkaitan dengan (1) rancangan penelitian, (2) subjek penelitian, (3) instrument penelitian, (4) pengumpulan data, (5) analisis data.


(62)

PTK dilakukan secara siklus dan banyaknya siklus disesuaikan dengan kebutuhan dalam peningkatan hasil pembelajaran, batasannya adalah tercapai target pembelajaran itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan PTK dapat diketahui dengan melaksanakan tahapan-tahapan sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini bercirikan adanya perubahan yang secara terus menerus. Bila kegiatan menulis puisi dengan teknik pengamatan belum mampu meningkatkan keterampilan menulis pada siklus pertama, peneliti merencanakan tindakan siklus kedua, dan seterusnya sampai mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, jumlah siklus tidak terikat dan tidak ditentukan sampai siklus tertentu. Jika ada peningkatan sesuai dengan indikator yang diharapkan, maka siklus dapat dihentikan apabila dirasa tidak ada peningkatan hasil belajar dalam setiap tahapan yang telah dilalui sehingga mencapai tingkat kejenuhan.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek yang terlibat dalam penelitian ini, adalah siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung dengan jumlah siswa 32 orang, terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan 17 orang. Penelitian memilih kelas VII A karena nilai rata-rata masih rendah 62.62 sehingga perlu motivasi khusus untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menulis puisi.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dan waktu penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus.


(63)

3.3.1 Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas VII A SMP Negeri 11 Bandar Lampung, memiliki 24 kelas belajar yang terdiri, kelas IX 8 ruang, kelas VIII terdiri 8 ruang, kelas VII terdiri 8 ruang.

3.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester genap dari bulan April sampai bulan Juni2010. Jadwal penelitian sesuai dengan kalender pendidikan dan jadwal mata pelajaran, penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.

3.4 Rencana Penelitian Tindakan Kelas

PTK merupakan suatu bentuk kajian reflektif oleh pelaku tindakan, PTK dilakukan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman tehadap tindakan-tindakan yang dilakukan, dan memperbaiki kondisi praktik pembelajaran yang dilakukan.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara klasikal, karena harus diuji beberapa kali sampai ditemukan tindakan terbaik untuk memperoleh kevalidan data. Pelaksanaan tindakan kelas pada penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap-tiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Siklus pertama dilakukan untuk mengindentifikasi masalah pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang terkait dengan keterampilan menulis pada siswa kelas VII


(64)

SMP Negeri 11 Bandar Lampung. Masalah yang timbul akan diberikan usaha pemecahan dengan pemanfaatan lingkungan sekitar.

Siklus kedua merupakan revisi dari tindakan siklus I. Pada dasarnya, prosedur atau langkah-langkah pada siklus 11 sama dengan pada siklus 1.dan model pembelajaran dilakukan masih tetap teknik pemanfaatan lingkungan sekitar . Segala macam kendala yang dialami pada siklus 1 diupayakan pemecahan dan perbaikan pada siklus 11. Revisi ini dilakukan pada perbaikan teknik pemanfaatan lingkungan sekitar dan partisifasi pada individu siswa. Revisi dilakukan pada metode yang dianggap negatif, sementara yang positif tetap dipertahankan. Pelaksanaan observasi dan refleksi pada siklus 11 juga sama dengan siklus 1.

3.5 Prosedur Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Adapun dua siklus tersebut sebagai berikut:

3.5.1 Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan persiapan demi kelancaran pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini. Permasalahan yang diindentifikasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang terkait dengan keterampilan menulis pada siswa SMP Negeri 11 Bandar Lampung, diusahakan pemecahan dengan menerapkan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah. Sesuai dengan teknik pembelajaran yang dipilih, maka dilakukan persiapan-persiapan oleh peneliti bersama guru seperti berikut :


(65)

1. Menyusun persiapan mengajar ( skenario pembelajaran) sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan pada setiap pertemuan. Setiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan.

2. Memberi penjelasan dan melatih siswa mengenai teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada pembelajaran menulis puisi

3. Mengadakan persiapan dalam pembelajaran yang dibutuhkan.

4. Langkah-langkah yang harus dilakukan selama teknik pemanfaatan lingkungan sekolah berlangsung.

5. Menyusun lembar pengamatan untuk pembelajaran keterampilan menulis dengan menerapkan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai objek pembelajaran dan lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru di dalam kelas. 6. Menyiapkan lembar kerja siswa.

3.5.2 Tindakan

Proses tindakan berlangsung di kelas pada jam pelajaran Bahasa Indonesia. Siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII selama 2 (dua) kali pertemuan (4x40 menit) dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut. A. Pertemuan pertama

1. Kegiatan Awal

a) Guru mengabsen hadir kelas

b) Guru mengimformasikan tujuan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah.

c) Guru mengadakan apersepsi dengan bertanya jawab kepada siswa yang berhubungan dengan materi yangakan dipelajari.


(1)

4.4.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas

Didalam pelaksanaan tindakan peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah. Dalam RPP berisi tujuan pembelajaran, materi pelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Tujuan pembelajaran sangat penting diketahui siswa karena dengan penjelasan tujuan akan dicapai, siswa akan mengetahui arah pembelajaran. Materi pembelajaran menulis puisi diambil dari standar kompetensi menulis. Dengan melalui teknik pemanfaatan lingkungan sekolah, teknik ini dipilih karena mencerminkan kearah pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) merupakan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran agar arah dan tujuan pembelajaran dapat dicapai. RPP yang disusun dengan menerapkan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah dapat meningkatkan proses pembelajaran yang berdampak pada keterampilan menulis puisi pada siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung.

Dalam perencanaan penelitian tindakan, peneliti dan kolaborator mempersiapkan instrument penelitian, yakni (1) lembar observasi untuk pengamatan aktivitas siswa dan guru, (2) pedoman wawancara untuk mengetahui hal yang berkenaan dengan proses pembelajaran pada siswa setelah pembelajaran berlangsung. Lembar aktivitas guru berisi kegiatan yang diamati kolaborator dengan mengisi skor pada kolom yang tersedia. Pedoman wawancara disusun untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran. Tanggapan siswa penting untuk diperhatikan dalam rangka menyusun tindakan untuk pembelajaran selanjutnya.


(2)

4.4.2 Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan di kelas VII menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah. Siklus satu pembelajaran dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah secara kelompok dan pada siklus dua menggunakan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah secara kelompok.

Proses pembelajaran menulis puisi dengan teknik opemanfaatan lingkungan sekolah secara kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa menulis puisi siswa dalam proses pembelajaran. Teknik pemanfaatan lingkungan sekolah secara kelompok mampu meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Semua ini tentunya tidak lepas dari kesabaran guru dalam mengarahkan dan memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.

Evaluasi yang digunakan oleh guru dalam keterampilan menulis puisi harus disesuaikan dengan rubric penilaian kompetensi yang akan dicapai. Komponen evaluasi antara lain, pilihan kata, persajakan, penggunaan majas, dan citraan, komponen ini harus diperhatikan guru dalam penilaian. Guru tidak lagi menilai dari bagusnya tulisan tetapi disesuaikan dengan kriteria komponen yang ditetapkan.

4.4.3 Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi

Teknik pemanfaatan lingkungan sekolah di dalam proses pembelajaran menulis puisi dapat meningkatkan nilai kemampuan menulis puisi. Pembelajaran dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis sangat membantu siswa dalam menyelesaikan tugas yang


(3)

diberikan guru, karena dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah siswa termotivasi untuk kreatif, aktif, disiplin, dan bertanggung jawab dalam menyelesaikan pembelajaran. Peningkatan menulis puisi siswa kelas VII dapat divisualisasikan sebagai berikut.

Tabel 4.3

Hasil Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII.

No Hasil

Tidak Tuntas Tuntas

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase 1 2 Siklus 1 Siklus 2 10 5 31,25 15,62 23 28 68,75 84,37

Berdasarkan data diatas, siswa kelas VII dalam menulis puisi mengalami peningkatan dari siklus 1 ke siklus 2. pada siklus satu peneliti menggunakan metode diskusi secara kelompok, ternyata hasilnya belum memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu KKM 67,00 atau persentase ketuntasan 75% dari jumlah siswa. Siswa yang tuntas hanya 22 orang dengan persentase 68,75% dan siswa yang tidak tuntas ada 10 orang atau persentase 31,25%.

Pada siklus 2, penulis menerapkan metode diskusi secara kelompok, siswa yang mencapai ketuntasan mengalami peningkatan dari 68,75% menjadi 84,37%. Sedangkan siswa yang tidak tuntas mengalami penurunan dari 31,25% menjadi 15,62%.


(4)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian tindakan kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung, dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VII SMP Negeri 11 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 dalam menulis puisi tergolong sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis Puisi secara keseluruhan yaitu pada siklus satu aktivitas siswa memperoleh nilai 60% pada siklus satu sedangkan pada sik lus dua meningkat aktivitas siswa siswa menjadi 78%.

Melalui pembelajaran dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah, hasil kemampuan menulis puisi siswa sangat baik terbukti dari hasil nilai rata-rata 65,18 pada siklus satu, siswa yang tuntas adalah 68,75% sedangkan siswa yang tidak tuntas adalah 31,25% pada siklus satu. Nilai rata-rata pada siklus dua adalah 75, siswa yang tuntas 84,37% sedangkan siswa yang tidak tuntas 15,62%. Angka ini mengindikasikan bahwa secara klasikal dari jumlah siswa 32 orang, siswa setuju terhadap metode diskusi yang diterapkan peneliti.

5.2 . Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran-saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sebagai berikut:


(5)

1. Diharapkan kepada guru Bahasa Indonesia agar menerapkan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan rancangan tindakan yang telah dipaparkan dan dilaksanakan oleh peneliti.

2. Pembelajaran dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah sudah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Diharapkan kepada peneliti lain agar mengadakan penelitian lebih lanjut dengan teknik pemanfaatan lingkungan sekolah pada keterampilan yang lain.

3. Guru bidang studi Bahasa Indonesia SMP Negeri 11 Bandar Lampung hendaknya lebih sering memberikan pelatihan kepada siswa dalam menulis puisi dan keterampilan menulis. Dengan banyaknya pelatihan yang dilakukan siswa didalam maupun di luar kelas, akan lebih terlatih sehingga kemampuan mereka menjadi lebih baik


(6)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI

TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PADA SISWA KELAS V11 SEMESTER GENAP

SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

NURHASANUDIN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII SMP DIRGANTARA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

1 22 71

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CATATAN HARIAN DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA SMP NEGERI 6 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GANJIL TAHUN 2011/2012

0 11 47

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CATATAN HARIAN DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI PADA SISWA SMP NEGERI 6 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GANJIL TAHUN 2011/2012

0 9 48

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 80

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN PADA SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 WAWAY KARYA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

4 53 61

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI TEKNIK PELATIHAN SISWA KELAS VII. 3 SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 329

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADASISWA SMP NEGERI 11 BANDARLAMPUNG KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011

2 17 101

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP TRIMULYA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

2 7 108

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VII-B SMP TAMAN SISWA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

3 10 53

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 1 LABUHAN RATU LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

3 41 108