Pengertian Tingkat Menurut Siswo Prayitno Hadi Podo, dkk 2013: 879, mengatakan tingkat

10

4. Komponen Kesegaran Jasmani

Seseorang yang merasa sehat belum tentu bugar, sebab untuk dapat mengerjakan tugas sehari-hari seseorang tidak hanya dituntut bebas dari penyakit saja, tetapi juga dituntut memiliki kebugaran dinamis, yaitu kemampuan seseorang untuk bekerja secara efisien yang tidak memerlukan keterampilan khusus. Dengan demikian terdapat hubungan yang sangat erat antara kebugaran dan kesehatan Djoko Pekik Irianto, 2000: 3. Menurut Djoko Pekik Irianto 2000: 4, komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan memiliki empat komponen dasar, yang meliputi: 1. Daya tahan paru-jantung: kemampuan paru-jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam jangka waktu yang lama. 2. Kekuatan dan daya tahan otot. Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk melawan beban dalam satu usaha. Daya tahan otot adalah kemampuan otot untuk melakukan serangkaian kerja dalam waktu lama. 3. Kelentukan: kemampuan persendian untuk bergerak secara leluasa. 4. Komposisi tubuh: perbandingan berat tubuh berupa lemak dengan berat tubuh tanpa lemak yang dinyatakan dalam prsentase lemak tubuh. Menurut Iskandar Z. Adisapoetra, dkk dalam Muhammad Ali 2011: 67, membagi komponen kesegaran jasmani ke dalam dua bagian yaitu komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan, dan komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan. Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan terdiri dari: daya tahan jantung kardiorespirasi, kekuatan dan daya tahan otot, fleksibilitas, komposisi tubuh. Komponen kesegaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan terdiri dari kecepatan, power, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan reaksi. 11 Menurut Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani Depdiknas dalam Muhammad Ali 2011: 67, menyatakan ada 10 komponen kesegaran jasmani yaitu: daya tahan kardiovaskuler, daya tahan otot, kekuatan otot, kelenturan, komposisi tubuh, kecepatan gerak, kelincahan, keseimbangan, kecepatan reaksi, dan koordinasi. Menurut Sagiman 2007:42, unsur-unsur kebugaran jasmani antara lain: kekuatan, daya tahan otot jantung paru, kecepatan, kelincahan, kelentukan, dan daya ledak. Menurut Muhajir 2008:138, komponen-komponen kebugaran jasmani meliputi: daya tahan jantung-paru, kekuatan otot, daya tahan otot, kelenturan, berat badan seimbang, daya ledak otot, kecepatan, kelincahan, koordinasi, dan keseimbangan. Wahjoedi 2001:59 membagi komponen-komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan health related fitness meliputi: daya tahan jantung-paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan, dan komposisi tubuh. Berdasarkan komponen-komponen kesegaran jasmani yang telah disebutkan para ahli tersebut di atas terdapat satu komponen yang paling penting atau yang lebih dominan dalam penentuan tingkat kesegaran jasmani seseorang yaitu daya tahan jantung paru, karena jantung berperan penting dalam pengaturan suplai makanan keseluruh organ tubuh serta dalam mengkonsumsi oksigen secara maksimal. Apabila tubuh mampu mengkonsumsi oksigen dengan maksimal maka secara otomatis akan berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani terutama daya tahannya. 12

5. Pengertian Kesegaran Kardiorespirasi

Istilah kesegaran kardiorespirasi sama pengertiannya dengan beberapa istilah seperti daya tahan jantung paru maupun daya tahan kardiovaskuler. Daya tahan jantung paru adalah kemampuan fungsional jantung paru mensuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama Djoko Pekik Irianto, 2004: 27. Seseorang yang memiliki daya tahan jantung paru baik maka dia tidak akan cepat kelelahan setelah melakukan serangkaian kerja, misalnya, pada saat naik tangga dari lantai dasar hingga lantai 3 tidak akan terengah-engah secara berlebihan. Kualitas daya tahan jantung paru dinyatakan dengan Vo2 max, yaknik banyaknya oksigen maksimum yang dapat dikonsumsi dalam satuan MIKg BBMenit. Menurut Muhajir 2007: 70, daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relatif lama. Istilah yang sering digunakan ialah respiratio-cardio-vaskulair endurance, yaitu daya tahan yang berhubungan dengan pernafasan, jantung, dan peredaran darah. Daya tahan jantung paru adalah kemampuan fungsional paru dan jantung menyuplai oksigen untuk kerja otot dalam waktu yang lama. Kualitas daya tahan jantung paru dinyatakan dengan VO2 max, yakni banyak oksigen maksimal yang dapat dikonsumsi dalam satuan MIKg BBmenit Roji, 2007: 129. Menurut Wahjoedi 2001: 59, daya tahan jantung paru adalah kapasitas sistem jantung, paru dan pembuluh darah untuk berfungsi secara optimal saat melakukan aktivitas sehari- hari dalam waktu yang cukup lama tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Menurut Len Kravits 2001: 5, daya tahan kardiorespirasi atau kardiorespirasi aerobik adalah kemampuan dari jantung, paru, pembuluh darah, 13 dan grup otot-otot yang besar untuk melakukan latihan-latihan yang keras dalam jangka waktu lama, seperti jalan cepat, jogging, berenang, senam aerobik, mendayung, bersepeda, lompat tali, main ski, dan ski lintas alam. Pemantapan kondisi aerobik yang teratur dapat mencegah atau mengurangi penyakit jantung dan peredaran darah. Daya tahan kardiorespirasi merupakan komponen yang terpenting dari kebugaran fisik. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa kesegaran kardiorespirasi adalah ukuran kemampuan jantung paru dalam mensuplai oksigen dalam darah ke seluruh tubuh pada saat melakukan aktifitas fisik yang dilakukan dalam waktu yang lama.

6. Manfaat Kesegaran Kardiorespirasi

Menurut Sadoso Sumosardjuno dalam Uztavizaki 2012: 24, menyatakan bahwa bagi mereka yang berlatih olahraga aerobik secara teratur akan mendapat beberapa keuntungan, antara lain: 1. Berkurangnya resiko gangguan pada jantung dan peredaran darah. 2. Tekanan darahnya yang sebelumnya tinggi akan menurun secara teratur 3. Terjadi penurunan kadar lemak yang membahayakan di dalam darah dan terjadi kenaikan kadar lemak yang baik dan bermanfaat bagi badan. 4. Tulang-tulang, persendian, dan otot-otot menjadi lebih kuat tergantung macam latihan Menurut Bucher dalam Arma Abadullah dan Agus Manadji 1994: 135- 137, telah merinci fungsi kardiovaskuler seperti di bawah ini: 1 Fungsi kardiovaskuler penting untuk memberi makanan dan oksigen kepada otot-otot. 2 Fungsi kardiovaskuler dapat dianggap paling penting sebagai komponen dasar dari kesegaran jasmani. 3 Persyaratan dasar agar kardiovaskuler dapat berfungsi dengan baik adalah otot-otot jantung yang sehat. 4 Latihan dapat membantu mencegah penyakit hipokinetik.