Keabsahan Data METODE PENELITIAN

39

2. Hasil Penelitian SMA Negeri 1 Yogyakarta a.

Implementasi Kebijakan Sekolah dalam Membangun Kemitraan Internasional Kebijakan sekolah merupakan suatu strategi khusus yang harus diputuskan kepala sekolah untuk mencapai visi dan misi sekolah. Salah satu bentuk kebijakan yang telah dibuat SMA Negeri 1 Yogyakarta untuk memcapai salah satu visi dan misinya adalah sekolah memutuskan untuk melakukan kemitraan internasional. Dalam implementasi kemitraan internasional di SMA Negeri 1 Yogyakarta melibatkan sumber daya yang dimiliki oleh SMA Negeri 1 Yogyakarta seperti sumber daya manusia dan dana. Implemetasi kemitraan internasional di SMA Negeri 1 Yogyakarta meliputi beberapa tahapan mulai dari tahap penjalinan kemitraan , tahap sosialisasi program kemitraan dan bentuk kegiatan kemitraaan internasional. 1 Penjalinan Kemitraan Internasional Dalam membangun suatu kebijakan kemitraan internasional biasanya mempunyai prosedur dalam menjalin kemitraan sebagai pedoman tertulis yang digunakan untuk mengerakan dan mendorong semua pihak yang bermitra untuk mencapai tujuan dari kebijakan kemitraan internasional. Membangun kemitraan internasional tidak terlalu sulit, jika para pembuat kebijakan kemitraan memahami prosedur dalam menjalin kemitraan 40 internasional. Proses penjalinan kemitraan yang akan dilakukan terkadang tergantung pada calon mitranya, hal tersebut merupakan kesepakatan antara pihak yang saling bermitara. Dalam membangun kemitraan internasional SMA Negeri 1 Yogyakarta mempunyai prosedur penjalinan kemitraan yang telah disepakati oleh pihak bermitra. Dalam hal ini kedua pihak yang bermitra pertama-tama yang harus dilakukan adalah saling mengenal antara pihak yang bermitra, setelah saling mengenal kemudian kedua pihak harus saling mengkomunikasikan niatnya untuk menjalin kemitraan, sehingga kedua pihak yang akan bermitra mencapai kata sepakat untuk menjalin kemitraan, dan pada akhirnya kedua pihak dapat menjalin kemitraan. Kemitraan yang dijalin oleh pihak yang bermitra harus diikat oleh MoU. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan bapak MM selaku wakil kepala sekolah dibidang kesiswaan, dan didukung oleh bapak DO selaku wakil kepala sekolah dibidang humas. Berikut pernyataan bapak MM: Kemitraan internasional dijalin atas kesepakatan kedua pihak yang bermitra. Kemitraan tersebut diikat dengan MoU, terkadang kemitraan dijalin melalui komunikasi antara guru disini dengan guru yang ada luar negeri, setelah itu guru yang bersangkutan memberitahukan kepada kepala sekolah jika kepala sekolah bersedia diajak bermitra, maka MOU akan dibuat, kemudian MoU akan disepakati oleh kedua pihak dan MoU akan dilaksanakan. 02.280515