Jenis Penelitian METODE PENELITIAN

artinya teori dan teorisasi bukan hal yang penting untuk dilakukan. Sebaliknya data adalah segala-galanya untuk memulai sebuah penelitian. 22 Penelitian kualitatif adalah penelititan yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll. 23 Penelitian kualitatif mempunyai dua tujuan utama, yang pertama yaitu, menggambarkan dan mengungkap to describe and explore dan kedua menggambarkan dan menjelaskan to describe and explaim. Metode kualitatif secara garis besar dibedakan dalam dua mcam, kualitatif interaktif dan non interaktif. Dalam penelitian ini peneliti rnenggunakan Metode kualitatif interaktif, merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dan orang dalam lingakaran alamiahnya. Ada lima macam metode penelitian kualitatif interaktif, yaitu metode etnografis, biasa dilaksanakan dalam antropologi dan sosiologi, metode fenomenologis digunakan dalam psikologi dan filsafat, studi kasus digunakan dalam ilmu sosial dan kemanusiaan serta ilmu terapan, teori dasar grounded theory digunakan dalam sosiologi, dan studi kritis digunakan dalam berbagai bidang ilmu, metode-metode interaktif ini bisa difokuskan pada pengalaman hidup individu seperti dalam fenomenologi, studi kasus, teori dasar dan studi kritis, bisa juga berfokus pada masyarakat dan budaya seperti dalam etnografi dan beberapa studi kritikal. 22 Ibid., hlm. 27 23 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2012, hlm. 6 Dalam penelitian ini penulis menggunakan model studi kasus. Studi kasus adalah salah satu metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya. Sebagai hasilnya, akan diperoleh pemahaman yang mendalam tentang mengapa sesuatu terjadi dan dapat menjadi dasar bagi riset selanjutnya. Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis. 24 Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan model penelitian etnografi yaitu penelitian yang terfokus pada makna sosiologi melalui observasi lapangan tertutup dan fenomena sosiokultural. Pemilihan informan dilakukan kepada mereka yang mengetahui yang memiliki sudut pandangpendapat tentang berbagai kegiatan masyarakat. Para informan tersebut diminta untuk mengidentifikasi informan-informan lainnya yang mewakili masyarakat tersebut. Informan- informan tersebut diwawancarai berulang-ulang, menggunakan informasi dan informan-informan sebelumnya untuk memancing kiarifikasi dan tanggapan yang lebih mendalam terhadap wawancara ulang. Proses mi dimaksudkan untuk melahirkan pemahaman-pemahaman kultur umum yang berhubungan dengan fenomena yang sedang diteliti. 24 Salim Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Cipta Pustaka Media, 2012, cet. 5, hlm. 100-101

B. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah suatu Desa yang beralamatkan di Dusun Bendosewu Desa Bendosewu Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Kerukunan antar umat beragama yang terjalin di desa tersebut menjadi sebuah pertanyaan yang mendalam, apakah kerukunan yang terjalin di desa tersebut murni atau hanya di buat-buat. Atas peristiwa tersebut peneliti tertarik untuk meneliti suatu fenomena interaksi sosial yang terjadi di Desa Bendosewu tersebut. Desa Bendosewu terletak di bagian selatan dari kecamatan Talun yang berbatasan dengan Desa Jabung. Di Desa ini terdapat suatu keharmonisan umat beragama antara umat Hindu dan Islam, kedua Agama tersebut tidak pernah bertikai atau terjadi konflik,Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mencoba meneliti faktor apa yang menjadi dasar dari keharmonisan antar umat Hindu dan Islam ini.

C. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti sendiri human instrument, yang berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan temuannya Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data.

D. Sumber Data

Dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek penelitian ini yaitu seorang warga atau pemuka Agama Hindu dan seorang warga atau bisa juga pemuka Agama Islam.

E. Prosedur Pengumpulan Data

1. Metode Wawancara Wawancara ialah proses komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Agar wawancara efektif, maka terdapat berapa tahapan yang harus dilalui, yakni ; a. mengenalkan diri, b. menjelaskan maksud kedatangan, c. menjelaskan materi wawancara dan d. Mengajukan pertanyaan. 25 Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara denagn metode wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh 25 Hadi Sabari Yunus. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 358 keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara. Di mana pewawancara terlibat dalam sebuah wawancara tersebut. 2. Metode Observasi Selain wawancara, observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, dengan maksud untuk memperoleh informasi yang diperlukan serta menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bungin mengemukakan beberapa bentuk observasi, yaitu: a. Observasi partisipasi, b. observasi tidak terstruktur, dan c. observasi kelompok. Berikut penjelasannya: a Observasi partisipasi adalah participant observation adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan di mana peneliti terlibat dalam keseharian informan.