elemen dalam domain yang diperoleh melalui observasi atau wawancara terseleksi.
35
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Untuk Pengecekan Keabsahan Temuan peneliti menggunakan tehnik Triangulasi peneliti,
metode, teori dan sumber data.
36
1. Triangulasi kejujuran peneliti Cara
ini dilakukan untuk menguji kejujuran, subjektivitas, dan kemampuan merekam data oleh peneliti di lapangan. Triangulasi terhadap peneliti
yaitu enggan meminta bantuan peneliti lain melakukan pengecekan langsung, wawancara ulang, serta merekam data yang sama di lapangan.
2. Triangulasi dengan sumber data Membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi
yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan
dengan: a membandingkan hasil pengamatan dengan hasil
wawancara, b membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, c membandingkan apa yang
dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, d membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan orang lain seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada atau orang pemerintahan, e
35
Ibid., hlm. 222
36
Ibid., hlm. 256
membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Hasil dan perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan
terjadinya perbedaan. 3. Triangulasi dengan metode
Triangulasi ini dilakukan untuk melakukan pengecekan terhadap
penggunaan metode pengumpulan data, apakah informasi yang didapat dengan etode interview sama dengan yang didapat dengan metode observasi serta
sebaliknya. Tujuanya adalah untuk mencari kesamaan data dengan metode yang berbeda.
4. Triangulasi dengan teori Dilakukan dengan menguraikan pola, hubungan dan menyertakan
penjelasan yang muncul dan analisis untuk mencari tema atau penjelasan perbandingan. Secara induktif dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian
cara lain untuk mengorganisasikan data yang dilakukan dengan menyertakan usaha pencarian cara lain mengorganisasi data yang dilakukan dengan jalan
memikirkan kemungkinan logis dengan memilih apakah kemungkinan- kemungkinan ini dapat ditunjang dengan data.
37
37
Ibid., hlm. 257-258
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Paparan DataTemuan Penelitian
1. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial Umat Muslim dan Hindu Interaksi sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Interaksi yang
dilakukan secara berulang akan menghasilkan proses sosial. Proses sosial adalah perilaku berulang yang dipergunakan oleh seseorang dalam berinteraksi dengan
orang lain interaksi sosial. Dalam hal ini ada 5 lima kemungkinan bentuk proses sosial, yaitu kerja sama, persaingankompetisi, konflik pertentangan,
akomodasi, asimilasi.
38
2. Faktor pendorong terjadinya interaksi sosial Interaksi sosial dalam prosesnya ada banyak faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi interaksi sosial sehingga interaksi sosial tersebut dapat terjadi dan terjalin baik. Interaksi sosial dapat terjadi karna adanya faktor-faktor yang
mendorong sehinga memunculkan proses terjadinya terjadinya interaksi sosial. Faktor-faktor interaksi sosial terjadi dalam dua faktor yakni faktor dari dalam diri
seseorang atau faktor dari individu itu sendiri dan Faktor dari luar individu atau dari luar orang tersebut.
38
Saptono, dan Bambang Suteng S. Sosiologi. Jakarta: Phibeta, 2006, hlm. 72
35