STRATEGI PEMASARAN BANK DALAM MENINGKATKAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK LAMPUNG

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN BANK DALAM MENINGKATKAN KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK LAMPUNG
Oleh
Rastri Pritidina Anjani
PT Bank Pembangunan Daerah Lampung atau yang biasa disebut PT Bank
Lampung yang bertempat di Jalan Wolter Monginsidi No. 182 Teluk Betung
Bandar Lampung, merupakan kantor pusat dan salah satu Bank Daerah di
Lampung. Bank Lampung juga merupakan salah satu jasa perbankan yang
menyediakan jasa pinjaman. Seperti Bank-Bank lainnya Bank Lampung
senantiasa meningkatkan kualitas layanan dan strategi pemasaran untuk
menaikkan kualitas perusahaan. Salah satu bentuk bantuan yang diberikan oleh
pemerintah dalam meningkatkan kualitas usaha mikro adalah pemberian Kredit
Usaha Rakyat (KUR) dan Bank Lampung telah di tunjuk untuk memasarkannya.
Masalah yang akan dibahas dalam penulisan laporan akhir ini adalah strategi
pemasaran bank yang diterapkan oleh PT Bank Lampung dalam meningkatkan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) belum berjalan baik.
Adanya masalah tersebut maka permasalahan yang dibahas adalah “Apakah
strategi pemasaran yang dijalankan PT Bank Lampung dalam meningkatkan
penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sudah dilaksanakan dengan baik”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan
PT Bank Lampung dalam memasarkan produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan
kegunaannya untuk memberikan sumbangan pemikiran kepada PT Bank
Lampung mengenai strategi pemasaran yang tepat dalam memasarkan produk di

Rastri Pritidina Anjani
masa yang akan datang sehingga tujuan untuk meningkatkan Kredit Usaha Rakyat
dapat tercapai.
Metode yang digunakan dalam penelitian laporan akhir ini menggunakan desain
penelitian analisis deskriptif kualitatif yaitu memotret dan menggambarkan serta
menjelaskan secara kualitatif dari objek penelitian yang dilakukan sehingga dapat
menjelaskan identifikasi masalah dan menjawab masalah secara ilmiah.
Hasil pembahasan terhadap masalah yang ada mengenai strategi pemasaran
produk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dilakukan PT Bank Lampung maka
dapat dikatakan bahwa strategi yang digunakan PT Bank Lampung untuk
meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) menggunakan strategi bauran
pemasaran yang terdiri dari strategi produk, strategi harga, strategi promosi,
strategi saluran distribusi, strategi sumber daya manusia, strategi proses, dan
strategi bukti fisik.
Saran yang di ajukan kepada PT Bank Lampung yaitu perusahaan harus

meningkatkan strategi bersaing dan mengoptimalkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya yaitu produk, harga, promosi, saluran distribusi, sumber daya
manusia, proses dan bukti fisik. Pelaksanaannya harus sesuai dengan rencana
yang sudah di tetapkan sehingga strategi yang dilakukan untuk meningkatkan
produk KUR dapat berjalan baik.

RIWAYAT HIDUP

Rastri Pritidina Anjani dilahirkan di Palembang pada tanggal 8 Januari 1994 dari
pasangan Bapak Djauhari dan Ibu Agustina Sadi sebagai anak pertama dari dua
bersaudara.
Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah Taman Kanak-kanak Dwitunggal
Bandar Lampung yang diselesaikan pada Tahun 1999, Sekolah Dasar Negeri 1
Beringin Raya Bandar Lampung yang diselesaikan pada Tahun 2005, Sekolah
Menengah Pertama Negeri 14 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun 2008,
dan Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Bandar Lampung diselesaikan pada Tahun
2011. Penulis diterima sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program
Studi D3 Pemasaran Universitas Lampung melalui jalur Non-SPMB pada Tahun
2011.
Pada bulan Februari Tahun 2014, peneliti melakukan Praktek Kerja Lapangan di

PT Bank Lampung.

MOTO

Ketika masalah datang menghampirimu, jangan berharap akan
di mudahkan, tapi berharaplah agar kamu dikuatkan untuk
menyelesaikannya

Belajarlah jadi lebih kuat ketika situasinya lebih berat, belajarlah
jadi lebih baik ketika keadaannya lebih buruk

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan karya ini
untuk :
Kedua Orang Tuaku Papa Djauhari dan Mama Agustina
Sadi tercinta, yang telah membesarkanku dengan penuh
pengorbanan juga kasih sayang berlimpah,
dan doa yang selalu menyertai di setiap langkahku sehingga
aku dapat menyelesaikan program studi ini hingga selesai.

Terima kasih kepada Adikku Raras Dwi Putri Septianty
yang selalu mendoakanku.

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................... 11
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 12
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 12
1.5 Kerangka Pikir ............................................................................ 13
II. LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Pemasaran ................................................................ 14
2.2 Pengertian Strategi ..................................................................... 15
2.3 Pengertian Bank ......................................................................... 16
2.4 Pengertian Bauran Pemasaran ................................................... 16
2.5 Pengertian Kredit ....................................................................... 18

2.6 Jenis Kredit ................................................................................ 19
2.6.1 Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya ............. 19
2.7 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR) ................................... 20

2.7.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, Menengah,
dan Koperasi (UMKMK) ........................................... 21
2.7.2 Jenis Kredit Usaha Rakyat (KUR) ............................. 22
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian ........................................................................ 23
3.1.1 Analisis Deskriptif Kualitatif ...................................... 23
3.2 Objek Penelitian ........................................................................ 23
3.3 Metode Pengumpulan data ........................................................ 23
3.4 Waktu Penelitian ....................................................................... 24
3.5 Sumber Data ............................................................................. 24
3.6 Gambaran Umum Perusahaan ................................................. 25
3.6.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT Bank Lampung ........ 25
3.6.2 Lokasi Perusahaan ..................................................... 26
3.7 Visi dan Misi Bank Lampung ................................................... 26
3.7.1 Visi Bank Lampung ................................................... 26
3.7.2 Misi Bank Lampung .................................................. 26

3.7.3 Butir-butir Prilaku ...................................................... 27
3.8 Struktur Organisasi Bank Lampung .......................................... 27
3.9 Uraian Tugas Dari Bagian Organisasi ....................................... 30
IV. PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Strategi Bauran Pemasaran ................................... 34
4.1.1 Strategi Produk ........................................................... 34

4.1.2 Strategi Harga ............................................................. 35
4.1.3 Strategi Promosi .......................................................... 37
4.1.4 Strategi Saluran Distribusi .......................................... 38
4.1.5 Strategi Sumber Daya Manusia ................................... 39
4.1.6 Strategi Proses ............................................................. 40
4.1.7 Strategi Bukti Fisik ..................................................... 41
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................ 43
5.2 Saran .......................................................................................... 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL


Tabel
1

Halaman
Realisasi dan NPL Penyaluran KUR
Bank Nasional Tahun 2014 .............................................................. 2

2

Realisasi dan NPL Penyaluran KUR BPD Tahun 2014 ................... 3

3

Realisasi KUR Menurut Sektor Ekonomi Tahun 2014 .................... 4

4

Realisasi Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi
PT Bank Laampung Tahun 2012 ...................................................... 6


5

Realisasi Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi
PT Bank Laampung Tahun 2013 ...................................................... 7

6

Produk-produk yang ditawarkan oleh PT Bank Lampung ............... 9

7

Kredit yang ditawarkan oleh PT Bank Lampung ............................. 35

8

Jenis, Plafond, dan Suku Bunga KUR pada PT Bank Lampung ..... 36

9


Kebijakan Strategi Bauran Pemasaran Produk KUR
Pada PT Bank Lampung Tahun 2014 ............................................... 41

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1

Saluran Distribusi PT Bank Lampung .....................................

11

2

Struktur Organisasi PT Bank Lampung ...................................

29


3

Saluran Distribusi Kredit Usaha Rakyat (KUR)
PT Bank Lampung ……………………………………………

39

1

I.

1.1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada era globalisasi ini banyak sekali lembaga Bank bermunculan dengan
menawarkan berbagai macam produk dan layanan guna meraih kepercayaan dari

masyarakat maupun pemerintah yang selanjutnya menjadi aset atau pendapatan
bagi negara.
Persaingan antar Bank sebagai industri jasa keuangan semakin tajam. Bank-bank
baru banyak bermunculan dan cukup potensial bagi perkembangan bank. Dalam
kondisi perekonomian yang terus berkembang, sektor perbankan memiliki potensi
dan peluang yang besar dalam peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi
masyarakat dan sektor usaha, perbankan dituntut untuk terus melaksanakan
inovasi dan strategi yang baik dalam menciptakan produk-produk keuangan yang
dapat menyediakan berbagai alternatif sarana pembiayaan.
Persaingan juga tidak dapat dihindari dalam mendapatkan hati dari para nasabah
lama maupun baru agar menggunakan jasa dari Bank Lampung. Sampai awal
Tahun 2014 ini, bank nasional yang menyalurkan KUR sebanyak 7 (tujuh) bank
yaitu Bank Nasional Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri
(BSM) dan Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah). Bank BRI adalah
penyalur KUR terbesar dengan total plafond mencapai Rp 88,9 triliun. Selain
sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing

2

plafondnya sebesar Rp 19,9 triliun dan Rp 71,6 triliun, debiturnya 100.913 UMK
dan 9.335.142 UMK, rata-rata kredit Rp 171,7 juta/debitur dan Rp 7,7
juta/debitur, serta NPL penyaluran masing-masing 2,6% dan 1,9%. Menduduki
peringkat kedua yaitu Bank Mandiri dengan total plafond sebesar Rp 14,48
triliun, debiturnya sebanyak 295.901 UMK, dengan rata-rata kredit Rp 48,9
juta/debitur serta nilai NPL sebesar 4,2%. Di urutan ketiga adalah BNI dengan
total plafond sebesar Rp 14,04 triliun, debiturnya sebanyak 199.366 UMK,
dengan rata-rata kredit Rp 70,5 juta/debitur serta nilai NPL sebesar 3,6%.
Selanjutnya berturut-turut yaitu BTN dengan plafond Rp 4,29 triliun, BSM
dengan plafond Rp 3,63 triliun, Bank Bukopin dengan plafond 1,79 triliun dan
BNI Syariah dengan plafond Rp 229.310 miliar. Secara keseluruhan, nilai Non
Performing Loan (NPL) penyaluran KUR oleh bank pelaksana ini masih dibawah
5% yaitu sebesar 3,1%. Diharapkan pada periode-periode berikutnya nilai NPL
pada bank yang masih di atas 5% bisa turun sehingga penyalurannya lebih tepat
sasaran.
Tabel 1. Realisasi dan Non Performing Loan Penyaluran KUR Bank Nasional
Tahun 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8

BANK
BNI
BRI (KUR Ritel)
BRI (KUR Mikro)
BANK MANDIRI
BTN
BUKOPIN
BANK SYARIAH
MANDIRI
BNI SYARIAH
TOTAL

REALISASI PENYALURAN KUR
Rata-rata
NPL
Plafon
Outstanding
Kredit
(%)
Debitur
(Rp juta)
(Rp juta)
(Rp juta)
14.047.462
4.077.074
199.366
70,5
3,6
17.328.598
6.833.904
100.913
171,7
2,6
71.654.412
19.907.639
9.335.142
7,7
1,9
14.481.637
6.343.448
295.901
48,9
4,2
4.293.544
1.967.319
23.862
179,9
6,1
1.791.361
634.663
11.990
149,4
4,3
3.635.832
229.310
127.462.156

1.445.395
102.706
41.312.148

Sumber : http://www.komite-kur.com, 2014

51.225
1.212
10.019.611

71,0
189,2
12,7

9,4
3,5
3,1

3

Tabel 2. Realisasi dan Non Performing Loan Penyaluran KUR BPD di
Indonesia Tahun 2014
REALISASI PENYALURAN KUR
NO

BANK

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26

BANK NAGARI
BANK DKI
BANK JABAR BANTEN
BANK JATENG
BANK DIY
BANK JATIM
BANK NTB
BANK KALBAR
BANK KALTENG
BANK KALSEL
BANK SULUT
BANK MALUKU
BANK PAPUA
BANK ACEH
BANK SUMUT
BANK RIAU KEPRI
BANK JAMBI
BANK SUMSEL BABEL
BANK BENGKULU
BANK LAMPUNG
BANK BPD BALI
BANK NTT
BANK KALTIM
BANK SULTENG
BANK SULTRA
SULSELBAR
TOTAL
TOTAL BPD LAMA
TOTAL BPD BARU

Plafon

Outstanding

(Rp juta)
1.548.000
329.724
3.004.121
1.763.385
84.165
3.983.740
145.949
377.011
145.588
333.489
64.935
201.153
255.510
94.655
232.408
47.773
45.181
82.677
28.352
136.846
99.013
31.444
299.105
4.937
45.256
24.130
13.408.545
12.236.769
1.171.776

(Rp juta)
671.256
229.799
1.079.029
690.466
25.905
1.259.188
75.102
219.325
92.369
223.241
41.032
87.512
179.005
75.369
195.523
33.546
34.587
64.049
21.783
112.083
62.435
25.516
177.869
4.197
27.276
18.813
5.726.274
4.873.229
853.045

Debitur
43.487
2.295
24.496
25.957
878
37.884
1.957
2.380
2.618
3.680
2.430
4.772
3.548
1.072
1.925
492
477
971
273
1.545
1.075
449
3.414
80
472
195
168.822
156.382
12.440

Rata-rata
Kredit
(Rp juta)
35,6
143,7
122,6
67,9
95,9
105,2
74,6
158,4
55,6
90,6
26,7
42,2
72,0
88,3
120,7
97,1
94,7
85,1
103,9
88,6
92,1
70,0
87,6
61,7
95,9
123,7
79,4
78,2
94,2

Sumber : http://www.komite-kur.com, 2014

Dari Tabel 2 terlihat bahwa penyaluran KUR oleh BPD telah mencapai Rp 13,4
triliun dengan jumlah UMKMK sebesar 168.822, rata-rata kredit yang diterima
debitur sebesar Rp 79,4 juta. Bank Jatim dan Bank Jabar Banten merupakan BPD
yang menyalurkan KUR terbesar sekitar Rp 3,98 triliun dan Rp 3 triliun. Untuk di
luar pulau Jawa, Bank Nagari dan Bank Kalbar merupakan Bank Pelaksana
terbesar yang menyalurkan KUR masing-masing sebesar Rp 1,54 triliun dan

NPL
(%)
3,3
3,4
14,3
3,4
5,9
16,2
3,5
1,0
4,9
3,1
10,9
4,2
4,7
3,8
1,9
0,6
2,1
1,9
13,0
0,0
0,5
0,2
5,3
12,2
3,9
0,1
8,2
9,2

4

377,011 miliar. Sampai bulan Januari 2014 NPL yang terbentuk dari penyaluran
KUR oleh BPD adalah sebesar 8,2%, sehingga diperlukan konsolidasi internal
untuk memperbaiki tingkat NPL yang tinggi tersebut.

Tabel 3. Realisasi KUR Menurut Sektor Ekonomi di Indonesia Tahun 2014
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

SEKTOR EKONOMI
Pertanian
Perikanan
Pertambangan
Industri pengolahan
Listrik, gas dan air
Konstruksi
Perdagangan
Penyediaan akomodasi
Transportasi
Perantara keuangan
usaha persewaan
Adm. Pemerintahan
Jasa pendidikan
Jasa kesehatan
Jasa kemasyarakatan
Jasa perorangan
Badan internasional
Lainnya
Total

TOTAL
Plafon
Outstanding
(Rp juta)
(Rp juta)
24.280.432
9.572.604
811.540
208.912
113.528
50.539
3.917.971
1.647.796
72.613
32.176
2.053.311
604.449
79.707.357
27.094.671
997.653
325.677
1.961.150
967.100
1.018.538
322.655
6.319.436
2.750.107
25.540
15.927
82.848
29.534
367.502
104.417
4.224.937
1.155.519
130.046
48.943
150
44
14.786.149
2.107.352
140.870.701
47.038.422

Debitur
1.585.002
10.149
3.404
204.498
2.194
10.926
6.725.816
38.764
47.902
6.936
322.221
1.143
696
3.015
112.932
1.121
3
1.111.711
10.188.433

Sumber: http://www.komite-kur.com, 2014
Pada Tabel 3 dari sisi sektor ekonomi, penyaluran KUR oleh BPD masih
didominasi oleh sektor perdagangan. Penyaluran disektor ini mencapai Rp 79,7
triliun dengan jumlah debitur UMKMK sebesar 6,7 juta debitur.
Sektor pertanian menjadi sektor kedua yang terbesar menyerap KUR dari bank
pelaksana yaitu sebesar Rp 24,28 triliun dengan jumlah debitur mencapai 1,58
juta debitur.
Dari perkembangan ekonomi tersebut, maka kredit sangat dibutuhkan dan
bermanfaat, karena dengan adanya kredit, dapat membantu meningkatkan taraf

5

hidup masyarakat pada umumnya. Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan
yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk meminjam uang untuk
digunakan sesuai dengan kebutuhan nasabah dan membayarnya kembali dalam
jangka waktu yang disepakati. Karena itu bank mengadakan pinjam-meminjam
uang dalam bentuk kredit agar dapat membantu kegiatan usaha yang dijalankan
oleh masyarakat.
Dalam rangka penyaluran kredit kepada debitur, maka jenis produk kredit yang
ada pada PT Bank Lampung salah satunya adalah kredit penjaminan yang disebut
Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat ini ditujukan untuk membantu
ekonomi Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) yang produktif
dan layak dengan memberi pinjaman untuk usaha yang didirikannya. Adapun
beberapa persyaratan umum bagi UMKMK untuk dapat menerima KUR yaitu:
1. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja atau investasi
dari perbankan atau yang tidak sedang menerima Kredit Program dari
Pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur
Bank Indonesia pada saat permohonan kredit/pembiayaan diajukan.
2. Dapat sedang menerima kredit konsumtif (Kredit Kepemilikan Rumah,
Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan kredit konsumtif
lainnya).
3. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada
Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia, tetapi yang bersangkutan
sudah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas
dengan lampiran cetakan rekening dari Bank Pelaksana/pembiayaan
sebelumnya.

6

Kredit Usaha Rakyat pada PT Bank Lampung mulai disalurkan kepada UMKMK
pada Tahun 2012, pada tahap awal KUR direalisasikan sebesar Rp 40 Miliar dan
didedikasikan untuk memajukan sektor ekonomi produktif. Sampai pada akhir
tahun 2013 penyaluran Kredit Usaha Rakyat pada PT Bank Lampung mengalami
peningkatan pada sektor ekonominya.
Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat
menurut sektor ekonomi pada PT. Bank Lampung Periode Tahun 2012 dan Tahun
2013.
Tabel 4. Realisasi Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi di Bandar
Lampung Tahun 2012
No.

Sektor Ekonomi

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

Pertanian
Perikanan
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air
Konstruksi
Perdagangan
Penyediaan Akomodasi
Transportasi
Perantara Keuangan
Usaha Persewaan
Adm. Pemerintah
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan

15
16
17
18

Jasa Kemasyarakatan
Jasa Perorangan
Badan Internasioanl
Lainnya
Jumlah

Plafond
(Rp Juta)
3,601
1,355
4,245
25,835
90
869
415
870

Out Standing
(Rp Juta)
3,201
1,233
3,992
23,635
83
788
377
801

455
4,352
2,720
44,807

443
4,050
2,537
41,140

Debitur
52
13
42
343
2
10
3
4
3
53
28
553

Sumber: Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) Tahun 2012
Pada Tabel 4 realisasi KUR di awal Tahun 2012 sudah cukup banyak debitur yang
menggunakan jasa KUR terutama pada sektor ekonomi Perdagangan mencapai
343 debitur, juga pada sektor Jasa Perorangan mempunyai 53 debiturnya.

7

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa penyaluran KUR pada Tahun 2012 cukup
meningkat.
Tabel 5. Realisasi Penyaluran KUR Menurut Sektor Ekonomi di Bandar
Lampung Tahun 2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Sektor Ekonomi
Pertanian
Perikanan
Pertambangan
Industri Pengolahan
Listrik, Gas & Air
Konstruksi
Perdagangan
Penyediaan Akomodasi
Transportasi
Perantara Keuangan
Usaha Persewaan
Adm. Pemerintah
Jasa Pendidikan
Jasa Kesehatan
Jasa Kemasyarakatan
Jasa Perorangan
Badan Internasioanl
Lainnya
Jumlah

Plafond
(Rp Juta)
17,701
3,232
490
8,816
84,337
7,469
1,545
1,809
2,025
2,395
16,247
1,110
-

Out Standing
(Rp Juta)
14,475
2,487
328
6,744
66,224
6,077
1,248
1,501
1,697
1,996
13,595
775
-

3,825
151,001

Debitur
211
45
6
102
988
65
13
20
14
12
151
16
-

3,206
120,353

38
1,681

Sumber: Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) Tahun 2013
Pada Tabel 5 di Tahun 2013 sektor ekonomi Pertanian melonjak naik mengalami
peningkatan yang cukup pesat dan juga pada sektor lainnya mengalami
peningkatan, ada pun beberapa sektor yang sebelumnya tidak menggunakan jasa
KUR di Tahun 2012, tetapi menggunakannya pada Tahun 2013 seperti sektor
Pertambangan, dan Penyediaan Akomodasi. Namun pada sektor Jasa Perorangan
di Tahun 2012 yang cukup banyak debiturnya, tetapi di Tahun 2013 sektor
tersebut mengalami penurunan jika di lihat pada kedua tabel di atas.
Di lihat dari kedua tabel tersebut dapat dikatakan bahwa PT Bank Lampung
dituntut untuk dapat memberikan dan menyalurkan kredit secara baik agar
mencapai target penyaluran kredit yang maksimal. Dalam penyaluran kredit, Bank

8

Lampung tidak terlepas dari strategi pemasaran sebagai kegiatan pokok untuk
merencanakan

kegiatan-kegiatan

pemasaran

yang

telah

direncanakan.

Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keputusan
tentang produk, penetapan harga, promosi dan distribusi atau biasa disebut bauran
pemasaran (marketing mix).
Strategi yang dilakukan PT Bank Lampung dalam meningkatkan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu:
1. Strategi Produk
Menurut Philip Kotler, produk merupakan
“Segala sesuatu yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dibeli,
dipergunakan, dan dikonsumsi sehingga mungkin memuaskan keinginan
dan kebutuhan konsumen.”
Produk tidak hanya berwujud, tetapi juga dapat berbentuk jasa yang
bertujuan untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan bagi para nasabah
PT Bank Lampung. Produk pembiayaan yang ditawarkan oleh Bank
Lampung untuk nasabah yang sangat beragam, hal ini dilakukan untuk
memenuhi dan melayani segmentasi kebutuhan nasabah yang juga
beraneka ragam. Pengelolaan pembiayaan Bank Lampung memfokuskan
pembiayaan pada sektor kredit pegawai, kredit kontruksi, KUR, dan masih
banyak lagi kredit lainnya.

9

Tabel 6. Produk-produk yang ditawarkan oleh PT Bank Lampung
No.

Jenis Produk

1.

Tabungan

Produk
-

2.

Deposito
Berjangka

-

3.

GIRO

4.

Kredit

-

5.

Jasa

-

-

Keterangan

SIMPEDA (Simpanan
Pembangunan Daerah)
SIGERMAS (Simpanan Generasi
Masa Depan Sejahtera)
SIMANJA (Simpanan Aman
Berjangka)
SIMANIS (Simpanan Aman
Dinamis)
SABURAI
BISNIS
SUKSES
PANTAS (Pinjaman Anda Aman
Terbatas)
TENTRAM (Tempat Perlindungan
Dan Rasa Aman)
PIKUL (Pinjaman Kelompok
Usaha Kecil)
PUNDI (Pinjaman Usaha Mandiri)

-

-

Produk Bersama
BPD Indonesia
Produk Bank
Lampung
Deposito Berjangka

-

Sertifikat Deposito

-

Giro Kasda
Giro Swasta
Giro Dinas
Kredit Pegawai
Negeri
Kredit Perumahan
(KPR)
Kredit Multi Guna

PUGAR (Pinjaman Untuk
Golongan Kontraktor)
PILAR (Pinjaman Investasi dan
Modal Kerja)
PINTAS (Pinjaman Investasi
Terbatas)
PEPADUN (Pinjaman
Pembangunan Daerah)
Kliring Nasional Bank Indonesia
Kiriman Uang
Inkaso
BI-RTGS
Jaminan Bank (Bank Garansi)
Referensi Bank
Penerimaan Pembayaran Rekening
Telkom, PDAM, Pajak, Uang
Kuliah
Pembyaran Gaji Pegawai Dan
Pensiunan
Tarik Tunai Dan Transfer Via
ATM Bersama

-

-

-

-

Kredit KPKMPNM, KKP
Kredit Konstruksi
KI dan KMK
lainnya
Kredit Perorangan
Kredit Pemerintah
Daerah
-

Sumber : Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung), 2014

-

10

2. Strategi Harga
Menurut Gregorius Chandra, harga merupakan
“Jumlah uang (satuan moneter) dan atau aspek lain (non-moneter) yang
mengandung

utilitas/kegunaan

tertentu

yang

diperlukan

untuk

mendapatkan suatu produk.”
Harga merupakan salah satu unsur bauran pemasaran yang sangat penting
untuk menghasilkan pendapatan suatu perusahaan. Penetapan harga yang
tepat merupakan suatu keputusan penting dalam meningkatkan voulume
penjualan serta laba yang akan diperoleh perusahaan. Dalam hal ini harga
yang

dimaksud

adalah

dimana

bank

menjual

produk

dengan

mengharapkan imbalan jasa yaitu berupa tingkat suku bunga yang
diberikan kepada nasabah. Suku bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang
diberikan oleh PT Bank Lampung kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah,
dan Koperasi (UMKMK) seluruhnya sebesar 13% pa efektif rate.
3. Strategi Promosi
Promosi adalah upaya untuk menawarkan produk atau jasa dengan tujuan
menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan
adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya
angka penjualan.
Promosi yang dilakukan PT Bank Lampung adalah dengan menyebarkan
brosur, pemasangan spanduk, memuat iklan di surat kabar, juga melalui
media elektronik. Mengirimkan pegawai pemasarannya untuk memberikan
penjelasan secara langsung kepada calon nasabah. Bank Lampung juga

11

mengadakan undian berhadiah dengan periode tertentu kepada seluruh
nasabah,

memberikan

bunga

yang

kompetitif,

dan

memberikan

kemudahan bagi calon nasabah untuk membuka rekening baru tanpa
mengenal golongan dan jumlah yang disetor.
4. Strategi Saluran Distribusi
Salah satu aktor faktor penting yang tidak boleh diabaikan adalah saluran
distribusi secara tepat. Kegiatan saluran distribusi dilakukan untuk
memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Keberhasilan dari kegiatan tersebut dapat dilihat dari kemudahan
masyarakat memperoleh barang dan jasa yang tersedia.
Gambar 1. Saluran Distribusi PT Bank Lampung

PT Bank Lampung

Konsumen / Nasabah

Sumber : PT Bank Lampung, 2014
Berdasarkan uraian-uraian latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk
membahas strategi pemasaran bank yang telah dilakukan oleh PT. Bank
Lampung, karena itu penulis memberikan judul Laporan Akhir ini adalah
“STRATEGI PEMASARAN BANK DALAM MENINGKATKAN KREDIT
USAHA RAKYAT (KUR) PADA PT BANK LAMPUNG”
1.2

Identifikasi Masalah

Keberhasilan dalam meningkatkan jumlah nasabah yang dilakukan perusahaan
pada dasarnya tidak hanya ditunjukkan bagaimana memenuhi kebutuhan dan
keinginan serta memuaskan konsumen, tapi perlu adanya perencanaan dan strategi

12

yang tepat. Persaingan yang dihadapi dengan sesama Bank yang dipercaya untuk
menyalurkan KUR dalam meningkatkan posisi perusahaan di dunia usaha
perbankan.
Untuk meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Bank Lampung melakukan
kegiatan pemasaran dengan menerapkan strategi pemasarannya secara tepat.
Berdasarkan hal tersebut maka permasalahan yang akan di bahas dalam Laporan
Akhir ini adalah “Apakah Strategi Pemasaran pada PT Bank Lampung dalam
meningkatkan penyaluran KUR sudah berjalan dengan baik”.
1.3

Tujuan Penelitian

Penulisan Laporan Akhir ini mempunyai tujuan untuk mengetahui strategi
pemasaran bank yang telah dilakukan oleh PT Bank Lampung pada kegiatan
pemasarannya dalam rangka meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
1.4

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan ini adalah agar dapat memberikan kritik dan saran bagi
Bank Lampung mengenai strategi yang tepat dalam memasarkan produknya pada
masa yang akan datang sehingga tujuan untuk meningkatkan produk kredit yang
sudah ada dapat tersalurkan dengan baik, terutama dalam meningkatkan realisasi
penyaluran Kredit Usaha Rakyat.

13

1.5

Kerangka Pikir

Produk

Harga

Promosi

Saluran Distribusi

SDM

Proses

Bukti Fisik

Bauran
Pemasaran

14

II.

2.1

LANDASAN TEORI

Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan yang berhubungan erat dengan pertumbuhan
ekonomi bangsa, karena pada kegiatan tersebut terjadi proses antara produsen dan
konsumen untuk mendapatkan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing
pihak dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk nya agar
saling menguntungkan kedua pihak. Kegiatan pemasaran sudah merupakan suatu
kebutuhan utama dan merupakan suatu kegiatan yang harus dijalankan, juga untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.
Tanpa kegiatan pemasaran kelangsungan hidup perusahaan tersebut tidak akan
berjalan dengan baik, kebutuhan dan keinginan pelanggan juga tidak akan
terpenuhi. Oleh karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankan
perlu menyusun kegiatan pemasarannya secara baik dan terus menerus melakukan
riset pasar agar dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya.
Kepuasan dari konsumen akan memberikan nilai positif bagi perusahaan untuk
dapat terus mengembangkan kegiatan usahanya, dan pada akhirnya akan
menghasilkan laba tersendiri bagi perusahaan tersebut.
Menurut Philip Kotler (2009), pemasaran adalah:
“Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

15

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.”
Berdasarkan pengertian di atas diketahui bahwa terdapat beberapa hal yang
menjadi konsep pokok pemasaran yang berhubungan yaitu kebutuhan, keinginan,
permintaan, transaksi, nilai dan kepuasan manusia, hal tersebut menunjang
kegiatan pemasaran agar dapat memberikan produksi yang sesuai dengan
keinginan atau selera pengkonsumsi. Kesimpulannya bahwa pada hakekatnya
pendapat tersebut semuanya ditujukan untuk memberi atau memenuhi kebutuhan
juga kepuasan bagi manusia akan barang dan jasa, baik terhadap perusahaan
maupun pengkonsumsinya melalui proses pertukaran.
2.2

Pengertian Strategi

Kegiatan yang merupakan kunci utama keberhasilan sebuah perusahaan adalah
strategi, untuk itu perusahaan perlu menetapkan suatu strategi pemasaran yang
baik bagi perusahaan tersebut. Strategi tersebut harus merupakan rencana yang
terkonsep secara baik dan harus mampu melihat kondisi dan juga permasalahan
yang mendasar dalam perusahaan.
Dapat disimpulkan bahwa strategi adalah segala tindakan yang berupa respon
secara terus menerus yang didasarkan pada kekuatan-kekuatan internal yang
dimiliki oleh perusahaan dan mencapai sasaran bisnis. Perusahaan harus mampu
melakukan pengembangan dan peningkatan strategi secara berkesinambungan.
Strategi juga dibedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih
sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali
mencampuradukkan kedua kata tersebut.

16

2.3

Pengertian Bank

Pada umumnya semua arti dan pengertian Bank itu sama yaitu Bank merupakan
tempat menyimpan uang atau menabung, dan juga tempat untuk meminjam uang.
Bank juga digunakan sebagai tempat untuk memudahkan transaksi pembayaran
melalui jasa-jasa yang dimiliki oleh bank. Bank sangat penting untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi Negara. Dari pengertian bank menurut Undang-undang
Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 dapat disimpulkan bahwa
usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu:
“Menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya.
Kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana merupakan kegiatan pokok bank
sedangkan memberikan jasa bank lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan
menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang
menarik seperti, bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat agar lebih
senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman
kepada masyarakat seperti kredit. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya
diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut”.
2.4

Pengertian Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Pengertian bauran pemasaran menurut Philip Kotler (2009) adalah:
“Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran”. Kurang lebihnya bauran pemasaran memiliki arti
yaitu

sejumlah

alat-alat

pemasaran

yang

digunakan

menyakinkan obyek pemasaran atau target pasar yang dituju.

perusahaan

untuk

17

Dalam perusahaan, bauran pemasaran merupakan segala kegiatan yang dilakukan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.
Variabel-variabel pada bauran pemasaran terdapat empat konsep atau yang lebih
dikenal dengan “4P”, yaitu : produk (product), harga (price), saluran distribusi
(place), dan promosi (promotion).
1. Produk (Product)
Produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat
untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi atau kombinasi antara
“barang dan jasa” yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.
2. Harga (Price)
Harga sangat penting untuk diperhatikan, karena harga yang sangat
menentukan laku atau tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan. Hal ini juga mencakup strategi penentuan harga produk
tersebut agar bisa bersaing dengan produk lainnya.
3. Saluran Distribusi (Place)
Sebagai salah satu variabel bauran pemasaran, saluran distribusi
mempunyai peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan
memastikan produknya, karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan
barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada
waktu dan tempat yang tepat.
4. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan aspek paling penting dalam kegiatan pemasaran
perusahaan yang dapat menunjang kegiatan perusahaan selanjutnya.
Promosi dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu:

18

a. Periklanan (Advertising)
Suatu promosi barang atau jasa yang sifatnya non personal dilakukan
oleh sponsor yang diketahui.
b. Penjualan Perorangan (Personal Selling)
Penjualan perorangan yang dilakukan oleh para individu yang
mencoba dan membujuk untuk melakukan penjualan sekaligus.
c. Promosi Penjualan (Salles Promotion)
Suatu kegiatan yang dimaksud untuk membantu mendapatkan
konsumen yang bersedia membeli produk atau jasa suatu perusahaan.
d. Publisitas (Public Relation)
Suatu kegiatan pengiklanan secara tidak langsung dimana produk atau
jasa suatu perusahaan disebarluaskan oleh media komunikasi.
2.5

Pengertian Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Setiap usaha disektor industri,
perdagangan, pertanian atau perhubungan, besar atau kecil, memerlukan kredit
yang berfungsi sebagai faktor produksi sehingga melalui bantuan kredit bank,
usaha akan semakin besar dan berkembang.
Aktivitas perkreditan sangat tergantung pada jumlah dana yang dapat dihimpun
oleh Bank, baik yang berasal dari dana sendiri (modal sektor dan cadangan)

19

maupun dana masyarakat. Dari beberapa pengertian kredit tersebut disimpulkan,
bahwa pada dasarnya kredit itu mengundang unsur-unsur sebagai berikut:
1. Adanya orang/badan yang memiliki uang, barang dan jasa yang tesedia
untuk meminjamkan pada pihak lain yang lazim disebut kreditur
2. Adanya pihak yang membutuhkan/meminjam uang, barang dan jasa yang
lazim disebut debitur
3. Adanya kepercayaan dari kreditur terhadap debitur
4. Adanya janji dan kesanggupan membayar dari debitur kepada kreditur
5. Adanya perbedaan waktu antara saat persetujuan pemberian kredit dan
pelunasannya
6. Adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang jangka waktu antara saat
memberikan dan pelunasan.
2.6

Jenis Kredit

Dalam

pengelolaan

kredit

perlu

terdapat

keseragaman

prosedur

dan

mengklasifikasikan kredit atas perbedaan sifat tujuan penggunaannya, sehingga
Bank perlu menetapkan jenis-jenis kredit yang diberikan dengan operasi
perkreditannya sebagai berikut:
2.6.1

Kredit Berdasarkan Tujuan Penggunaannya
A. Kredit Uang Tunai (cash loan)

1. Kredit Investasi
Yaitu kredit yang penggunaannya ditujukan untuk pembelian investasi
atau barang-barang modal yang tidak habis dipakai dalam satu siklus
usaha.

20

2. Kredit Modal Kerja
Yaitu kredit yang penggunaannya untuk pembiayaan modal kerja dalam
rangka melaksanakan operasi usaha dan biasanya akan habis dalam satu
siklus usaha/produksi misalnya bahan baku, bahan pembantu, biaya
operasional dan lain-lain.
3. Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang tujuan penggunaannya untuk memenuhi segala
kebutuhan yang sifatnya konsumtif dan pembiayaannya langsung kepada
konsumen.
B. Kredit Tidak Tunai (non cash loan)
1. Garansi Bank
Garansi Bank adalah janji tertulis yang diberikan oleh Bank kepada pihak
ketiga, baik perorangan, perusahaan atau badan/lembaga-lembaga dimana
Bank menyatakan sanggup memenuhi kewajiban-kewajiban pihak yang
dijamin (penerima garansi Bank) apabila pada suatu waktu yang telah
ditetapkan, pihak yang dijamin tersebut tidak memenuhi kewajibankewajibannya.
2.7

Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan modal kerja dan atau
investasi kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK) di
bidang usaha yang layak didukung fasilitas penjaminan untuk membantu
pengembangan usaha produktif.

21

Usaha produktif merupakan usaha yang menghasilkan barang atau jasa serta
memberi nilai tambah dan meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha.
2.7.1

Pengertian Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi (UMKMK)

1. Usaha Mikro
Merupakan usaha produktif milik perorangan dan atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria: memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp 50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau
memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300 juta.
2. Usaha Kecil
Merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria: memiliki kekayaan
bersih lebih dari Rp 50 juta s/d Rp 500 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
Rp 300 juta s/d Rp 2,5 milyar.
3. Usaha Menengah
Merupakan usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Besar dengan
jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan yang memenuhi
kriteria: memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500 juta s/d 10 milyar

22

(tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp 2,5 milyar s/d Rp 50 milyar.
4. Koperasi
Merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas
asas kekeluargaan.
2.7.2

Jenis Kredit Usaha Rakyat (KUR)

1. KUR Mikro
Adalah KUR dengan plafon sampai dengan Rp 20 juta dengan suku bunga
maksimal sebesar 22% efektif per tahun atau setara dengan 0,95% flat per
bulan.
2. KUR Ritel
Adalah KUR dengan plafon di atas Rp 20 juta sampai dengan Rp 500 juta
dengan suku bunga maksimal sebesar 13% efektif per tahun atau setara
dengan 0,56% flat per bulan.

23

III.

METODELOGI PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian

3.1.1

Analisis Desktiprtif Kualitatif

Penelitian deskriptif kualitatif yaitu memotret dan menggambarkan serta
menjelaskan secara kualitatif dari objek penelitian yang dilakukan sehingga dapat
menjelaskan identifikasi masalah dan menjawab masalah secara ilmiah.
3.2

Objek Penelitian

Objek dalam penyusunan Laporan Akhir ini adalah PT Bank Lampung yang
berpusat di Jln. Wolter Monginsidi No. 182 Teluk Betung Bandar Lampung.
3.3

Metode Pengumpulan Data

Dalam proses penulisan laporan akhir ini untuk memperoleh data yang diperlukan
adalah menggunakan metode sebagai berikut:
1. Studi Pustaka
Penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data dan informasi yang
diperlukan berhubungan dengan masalah yang dibahas maupun yang
diteliti dengan membaca dan mempelajari serta mengutip langsung dari
sumber-sumber yang berhubungan dengan penulisan ini.

24

2. Observasi (Pengamatan)
Metode pengumpulan data dengan cara melihat langsung ke perusahaan
PT Bank Lampung, terutama pada bidang yang berkaitan dengan hal yang
diteliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
3. Interview (Wawancara)
Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab
langsung dengan staff karyawan PT Bank Lampung.
4. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dengan cara melihat arsip dan dokumen yang
berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam laporan akhir ini
yang ada pada lokasi PKL/Magang yaitu PT Bank Lampung.
3.4

Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan cara peninjauan langsung ke PT Bank Lampung dari
hasil PKL (Praktik Kerja Lapangan) pada tanggal 4 Februari 2014 sampai dengan
3 April 2014 dengan tujuan untuk memperoleh data yang diperlukan.
3.5
a.

Sumber Data
Data Sekunder
Data ini diperoleh dari kepustakaan, pengamatan, hasil praktik kerja
lapangan dan kegiatan yang dilakukan di PT Bank Lampung dan berkaitan
dengan KUR.

25

3.6

Gambaran Umum Perusahaan

3.6.1

Sejarah Singkat Berdirinya PT Bank Lampung

Bank Lampung didirikan oleh Pemerintah Daerah Lampung dan didirikan di
Bandar Lampung berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No.10A/1964
tanggal 1 Agustus 1964 dan memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor : DES 57/7/31-150 tanggal 25 Juli 1965 dan
memperoleh persetujuan izin usaha dari Menteri Bank Sentral Republik Indonesia
Nomor : Kep.66/UBS/1965 tanggal 13 Agustus 1965. Bank Lampung mulai
beroperasional pada tanggal 31 Januari 1966.
Pada awal berdirinya Bank Lampung berbentuk Perusahaan Daerah atau PD dan
sejak Tahun 1999 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Lampung No. 2 Tahun
1999 tanggal 31 Maret 1999 Bank Lampung berubah Status Bentuk Badan
hukumnya dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang
memperoleh pengesahan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan
Keputusan Nomor : 584.27-344 tanggal 21 April 1999. Bank Lampung dimiliki
oleh Pemerintah Provinsi Lampung bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten
dan Kota se-Provinsi Lampung.
Sejalan dengan perkembangan kegiatan perekonomian dan perbankan, Bank
Lampung guna meningkatkan permodalan bank, daya saing, perluasan produk dan
usaha bank serta dalam rangka memberi kesempatan pada masyarakat untuk ikut
berpatisipasi dalam pemilikan saham, dengan tetap memperhatikan fungsinya
sebagai Bank Umum dan pemegang Kas Daerah.

26

Dengan demikian diharapkan keberadaan warga masyarakat dapat memanfaatkan
keberadaan Bank Lampung yang merupakan Bank Daerah semaksimal mungkin
baik untuk transaksi penyimpanan dana maupun pembiayaan atau kredit guna
mendukung

usahanya

ataupun

keperluan

lainnya,

untuk

bersama-sama

membangun Lampung.
3.6.2

Lokasi Perusahaan

PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama Bandar Lampung berlokasi di Jalan.
Wolter Monginsidi No. 182, Telukbetung, Bandar Lampung, nomor telepon
(0721) 482032, 486123, 486836, 487175, faximili (0721) 482703, 483219,
485530,

489209,

situs/website

www.banklampung.co.id,

dan

e-mail

bpdl@banklampung.co.id.
3.7

Visi dan Misi Bank Lampung

3.7.1

Visi Bank Lampung

3.7.2

-

Menjadi Bank yang terkemuka dan terpercaya

-

Sebagai Bank yang dicintai dan dimiliki Masyarakat

Misi Bank Lampung
a. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan Jasa Perbankan.
b. Tersedianya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan memiliki
kompetensi tinggi.
c. Memiliki struktur permodalan yang kuat.
d. Pengembangan infrastruktur informasi teknologi.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan dan Corporate Image di Masyarakat.

27

f. Melakukan kerjasama strategis antar Bank dan Lembaga lainnya.
3.7.3

Butir-butir Prilaku
a. Bekerja sebagai wujud iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengutamakan kinerja dan mutu hasil kerja yang tinggi.
c. Menciptakan mutu hubungan dan kerjasama antar pegawai.
d. Kepuasan nasabah sebagai fokus utama dan acuan dalam bekerja.
e. Mengutamakan kemajuan Bank melalui peningkatan profesionalisme.
f. Meningkatkan sikap kewirausahaan dan berfikir, bertindak dan bekerja
selaku wirausahawan.
g. Setiap pegawai wajib menjaga dan meningkatkan citra Bank.
h. Setiap pegawai dituntut selalu peduli dan tanggap atas masalahmasalah yang ada.
i. Mengutamakan kerja keras, ketekunan, kedisiplinan, dan kejujuran.

3.8

Struktur Organisasi Bank Lampung

Struktur organisasi suatu perusahaan merupakan skema atau bagan mengenai
sistem organisasi dari suatu badan usaha atau organisasi lainnya. Seiring
bertambah pesatnya persaingan di bidang Perbankan, maka PT Bank Lampung
selalu berusaha untuk menyempurnakan sistem organisasi dan tata cara kerja PT
Bank Lampung.
Dalam struktur organisasi dan susunan yang ada, RUPS merupakan jabatan
tertinggi di dalam organisasi pada PT Bank Lampung. kemudian ada dewan
komisaris dan dilanjutkan dengan dewan direksi yang kemudian membawahi dari
11 (sebelas) divisi yang ada pada PT Bank Lampung. Kesebelas divisi tersebut

28

masing-masing terdiri dari kelompok-kelompok yang mempunyai tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing divisi.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terdiri dari seluruh kepala daerah
Gubernur, Walikota dan Bupati Provinsi Lampung. Susunan organisasi yang ada
pada Bank Lampung mengalami pergantian Direksi dan Komisarisnya pada
Januari 2014, adapun susunannya adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama

:

Purwantari Budiman

Direktur Utama

:

Mangkoe Sasmito

Direktur Operasional

:

Mustopa Endi Saputra Hasibuan

Direktur Kepatuhan

:

Yuzar Herrysontama

Direktur Pemasaran

:

M. Syachroni

Dewan Direksi

29

Gambar 2. Struktur Organisasi PT Bank Lampung

Sumber : Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung)

30

3.9

Uraian Tugas dari Bagian Organisasi

Berikut ini merupakan uraian tentang tugas dari beberapa bagian struktur
organisasi PT Bank Lampung.
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
RUPS merupakan jabatan tertinggi dalam menentukan kebijakan pada PT Bank
Lampung yang wewenangnya berada pada Dewan Komisaris yang bertugas
melakukan pengawasan. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam Rapat
Umum Pemegang Saham.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas untuk menentukan garis kebijakan bank dan
menjalankan pengawasan umum dan khusus terhadap aktifitas bank.
Dewan Direksi
Direksi bertugas sebagai pemimpin harian bank, menjalankan aktifitas bank dan
bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Badan Pengawasan.
Divisi Kredit
a. Mengembangkan dan mengelola pelaksanaan sistem dan prosedur
Perkreditan, administrasi kredit dan penyelamatan atau penyelesaian
kredit.
b. Memproses permohonan kredit.
c. Memproses pemberian kredit.

31

d. Melakukan pengendalian kredit bermasalah serta melakukan penyelamatan
dan penyelesaian kredit.
e. Bersama Divisi Kepatuhan mewakili Direksi dalam penyelesaian
permasalahan hukum perkreditan.
f. elaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan peraturan BI serta undangundang lainnya yang berlaku.
g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan
kegiatannya.
Divisi Treasury
a. Melaksanakan dan mengelola sistem dan prosedur penghimpunan dana
dan jasa serta penempatan dana.
b. Merencanakan dan mengelola pengembangan sistem dan prosedur
manajemen dana.
c. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur PBI Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku.
d. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan
kegiatannya.
Divisi Perencanaan dan Pengembangan
a. Merencanakan dan mengelola perencanaan strategis.
b. Merencanakan dan mengelola organisasi dan tata kerja.
c. Merencanakan dan mengelola pengembangan produk dan jasa bank.
d. Merencanakan dan mengelola pengembangan jaringan usaha.
e. Merencanakan dan mengelola pembinaan cabang.

32

f. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur PBI serta
perundang-undangan yang berlaku.
g. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan
kegiatannya.
Divisi Kepatuhan
a. Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bank
telah memenuhi seluruh peraturan BI dan perundang-undangan lainnya
yang berlaku.
b. Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha bank tidak menyimpang dari
ketentuan yang berlaku.
c. Memantau dan menjaga kepatuhan bank terhadap seluruh perjanjian dan
komitmen yang dibuat oleh bank kepada BI atau Pemerintah.
d. Mencegah Direksi bank untuk tidak menempuh kebijakan atau
menetapkan keputusan yang menyimpang dari peraturan perundangundangan lainnya yang berlaku.
e. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan
kegiatannya.
Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum
a. Merencanakan

dan

mengelola

perencanaa,

sistem

dan

prosedur

pemberdayaan SDM, pelatihan, dan pengembangan pegawai.
b. Merencanakan dan mengelola penghasilan, kesejahteraan, dan jaminan
sosial pegawai.

33

c. Merencanakan dan mengelola Administrasi Kepegawaian dan Pembinaan
Pegawai.
d. Merencanakan

dan

mengelola

pelaksanaan

bidang

logistik,

kerumahtanggaan, kesekretariatan, dan bidang umum.
e. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur peraturan BI serta
undang-undang lainnya yang berlaku.
f. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan
kegiatannya.
Divisi Pengendalian Keuangan
a. Merencanakan dan mengelola pelaksanaan sistem dan perosedur akuntansi
serta pengendalian keuangan Bank.
b. Melaksanakan kepatuhan terhadap sistem dan prosedur PBI serta peraturan
perundang-undangan lainnya yang berlaku.
c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok fungsi dan
kegiatannya.

43

V.

5.1

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan analisis terhadap strategi dan kegiatan pemasaran yang dilakukan
pada PT Bank Lampung maka dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi bauran
pemasaran yang dilakukan dan diterapkan oleh PT Bank Lampung secara
keseluruhan dapat meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan jumlah
debiturnya, namun ada beberapa penerapan dari bauran pemasaran seperti sumber
daya manusia belum dilaksanakan dengan baik.
5.2

Saran

Berdasarkan hasil analisis melalui konsep bauran pemasaran, maka saran yang
dapat penulis berikan untuk meningkatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah:
1. PT Bank Lampung harus mengoptimalkan promosi yang dilakukan.
Seperti media periklanan sebab jangkauan dari media periklanan cukup
luas sehingga para calon nasabah/debitur nantinya akan mengetahui lebih
jelas mengenai produk/jasa yang ditawarkan seperti KUR.
2. Proses yang dilaksanakan PT Bank Lampung seharusnya lebih
memudahkan nasabahnya dalam mengajukan proses peminjaman KUR,
sehingga nasabah dap