Pendahuluan 5 menit Langkah-langkah Pembelajaran
                                                                                Dengan demikian PUTERA ini ibarat tombak bermata dua. Organisasi PUTERA mendapat sambutan di kalangan rakyat dan melalui organisasi ini mental bangsa
Indonesia  disiapkan  untuk  menuju  bangsa  yang  merdeka.  Jepang  memandang bahwa PUTERA lebih bermanfaat bagi bangsa Indonesia maka pada bulan April
1944, PUTERA oleh Jepang dibubarkan.
b. Memanfaatkan Barisan Pelopor Syuisyintai Setelah  PUTERA  dibubarkan  maka  dibentuklah  Jawa  Hokokai
Perhimpunan  Kebaktian  Rakyat  Jawa.  Salah  satu  bagian  Jawa  Hokokai  adalah Syuisyintai  Barisan  Pelopor  yang  dipimpin  Ir.  Soekarno  dengan  pemimpin
Harian  atau  Kepala  Sekretariatnya  adalah  Sudiro.  Beberapa  tokoh  nasionalis lainnya  sebagai  anggota  pengurus  antara  lain  Chaerul  Saleh,  Asmara  Hadi,
Sukardjo  Wiryopranoto,  Oto  Iskandardinata  dan  lain-lain.  Organisasi  ini dimanfaatkan  oleh  para  nasionalis  sebagai  penyalur  aspirasi  nasionalisme  dan
memperkuat pertahanan pemuda melalui pidato-pidatonya.
c. Memanfaatkan Chuo Sangi In Badan Penasihat Pusat Badan ini dibentuk pada tanggal  5 September 1943 atas anjuran Jenderal
Hideki  Tojo  Perdana  Menteri  Jepang.  Ketuanya  Ir.  Soekarno,  anggotanya berjumlah  23  orang  Jepang  dan  20  orang  Indonesia.  Tugas  badan  ini  adalah
memberi  nasihat  atau  pertimbangan  kepada  Seiko  Shikikan  penguasa  tertinggi militer Jepang di  Indonesia. Oleh para pemimpin Indonesia melalui Chuo Sangi
In dimanfaatkan untuk menggembleng kedisiplinan. Salah satu saran Chuo Sangi In  kepada  Seiko  Shikikan  adalah  agar  dibentuknya  Barisan  Pelopor  untuk
mempersatukan  seluruh  penduduk  agar  secara  bersama  menggiatkan  usaha mencapai kemenangan.