THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APLIKASI PADA MINAT BELI JILBAB SYAR’I MEREK ZOYA (STUDI PADA PEREMPUAN YANG BERAGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG)

(1)

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR: APPLICATION ON BUYING INTEREST BRAND SYAR'I VEIL ZOYA (STUDY ON WOMEN MOSLEM

IN BANDAR LAMPUNG CITY)

By

IKA APRILIA RAHMA FUSOLEKAH

This study is aim: to know influence of attitudes on behavior towards buying interest syar'i veil Zoya brand, to know influence of subjective norm against buying interest syar'i veil Zoya brand, to know influence of perceived behavioral control of the buying interest syar'i veil Zoya brand, and determine the attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control of the buying interest syar'i veil Zoya brand. Sample in this study are 100 respondents women moslem in the region Kedaton Bandar Lampung City. The design sampling is cluster sampling. The data analysis is using clasical asumtion test multiple linear regression. The results shows that attitud toward behavior and subjective norms have a significant impact on buying interest syar'i veil Zoya brand, while the perceived behavioral control had no significant effect on buying interest syar'i veil Zoya brand. Simultaneously attitude toward the behavior, subjective norms, and perceived behavioral control has a significant influence on the buying interest syar'i veil Zoya brand. Sugetion for Zoya more advertising them products. For next reseacher to try research about factors wich influence man and woman in purchase intention moeslim wear and the different with another object can be compared.

Keywords: attitude toward the behavior,buying interest, perceived behavioral control, subjective norm


(2)

ABSTRAK

THEORY OF PLANNED BEHAVIOR:APLIKASI PADA MINAT BELI JILBABSYAR’IMEREK ZOYA (STUDI PADA PEREMPUAN YANG

BERAGAMA ISLAM DI KOTA BANDAR LAMPUNG)

Oleh

IKA APRILIA RAHMA FUSOLEKAH

Tujuan penelitian ini adalah: untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap perilaku terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, untuk mengetahui pengaruh norma subyektif terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, untuk mengetahui pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, dan untuk mengetahui sikap terhadap perilaku, norma subyektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.Ukuran sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 orang responden perempuan beragama Islam di kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung. Desain pengambilan sampel dengan cluster sampling. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku dan norma subyektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya, sedangkan kontrol keperilakuan yang dirasakan tidak terdapat berpengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Secara simultan sikap terhadap perilaku, norma subyektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Saran untuk jilbab Zoya agar lebih mengiklankan produknya, untuk peneliti selanjutnya sebaiknya mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi lelaki dan perempuan dalam minatnya pembelian busana muslim dan perbedaanya dengan objek yang berbeda agar dapat dijadikan perbandingan.

Kata Kunci:kontrol keperilakuan yang dirasakan, minat beli, norma subyektif, sikap terhadap perilaku.


(3)

Oleh

Ika Aprilia Rahma Fusolekah

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

xxiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 11

2.2 Model Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)... 12

2.3 Kerangka pemikiran ... 29

3.1 Klaster Kota Bandar Lampung yang dibagi per-kecamatan ... 34

4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 78


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ii

HALAMAN JUDUL... iv

HALAMAN PERSETUJUAN... v

HALAMAN PENGESAHAN... vi

HALAMAN PERNYATAAN... vii

RIWAYAT HIDUP... ... viii

MOTTO... x

HALAMAN PERSEMBAHAN... xi

SANWACANA ... xii

DAFTAR ISI... ... xvii

DAFTAR TABEL... xxi

DAFTAR GAMBAR... xxiv

DAFTAR LAMPIRAN... xxv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pemasaran ... 9

2.2 Perilaku Konsumen ... 9

2.3 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) ... 12

2.4 Sikap Terhadap Perilaku(Attitude Toward Behavior)... 13


(6)

xviii

2.4.2 Komponen Sikap ... 16

2.4.3 Klasifikasi dan Fungsi Sikap ... 16

2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap... 18

2.5 Norma Subyektif (Subjective Norm) ... 18

2.5.1 Komponen Norma Subjektif ... 19

2.6Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (Percived Behavioral Control)... 20

2.7 Minat Beli ... 21

2.8 Penelitian Terdahulu ... 22

2.9 Keterkaitan Antar Variabel ... 24

2.9.1 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku Terhadap Minat Beli ... 24

2.9.2 Hubungan Norma Subjektif Terhadap Minat Beli ... 25

2.9.3 Hubungan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Terhadap Minat Beli... 26

2.9.4 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Secara Simultan Terhadap Minat Beli ... 27

2.10 Kerangka Pemikiran ... 29

2.11 Hipotesis... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel... 31

3.2.1 Populasi ... 31

3.2.2 Sampel ... 32

3.2.3 Sumber Data ... 35

3.3 Definisi Konseptual... 35

3.4 Definisi Operasional ... 36

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data... 38

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.5.2 Teknik Analisis Data ... 38

3.6 Pengujian Instrumen... 41

3.6.1 Uji Validitas... 41


(7)

3.7 Teknik Analisis Data ... 43

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.7.1.1 Uji Multikolinearitas... 43

3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas ... 44

3.7.1.3 Uji Normalitas ... 44

3.7.2 Regresi Linear Berganda ... 45

3.8 Pengujian Hipotesis ... 46

3.8.1 Koefisien Determinasi (Uji )... 46

3.8.2 Uji Simultan (Uji F) ... 47

3.8.3 Uji Parsial (Uji t) ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum ... 49

4.1.1 Sejarah Singkat Jilbab Zoya ... 49

4.1.2 Profil Jilbab Zoya ... 49

4.1.3 Profil Pelanggan ... 50

4.2 Analisis Statistik Deskriptif ... 51

4.2.1 Karakteristik Responden ... 51

4.2.2 Analisis Jawaban Responden ... 54

4.2.2.1 Variabel Sikap Terhadap Perilaku(X1) ... 54

4.2.2.2 Variabel Norma Subjektif(X2) ... 58

4.2.2.3 Variabel Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (X3) ... 65

4.2.2.3 Variabel Minat Beli ... 71

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 76

4.2.3.1 Uji Multikolineraritas ... 76

4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas ... 77

4.2.3.3 Uji Normalitas ... 78

4.2.4 Uji Hipotesis... 80

4.2.4.1 Analisis Koefisien Determinasi (R2) ... 81


(8)

xx

4.2.4.3 Uji t ... 83

4.3 Hasil Pembahasan ... 84

4.3.1 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Perilaku terhadap Minat Beli ... 84

4.3.2 Pengaruh Variabel Norma Subjektif terhadap Minat Beli 86 4.3.3 Pengaruh Variabel Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan terhadap Minat Beli ... 89

4.3.4 Pengaruh Variabel Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan terhadap Minat Belli ... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 94

5.1 Simpulan ... 94

5.2 Saran... 95

DAFTAR PUSTAKA... 96


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.Kuesioner ... 100

2. Output Uji Validitas dan Realibilitas ... 104

3. Coding Data ... 108

4. Coding Data MSI ... 113

5.Output Heteroskedastisitas dan Normalitas ... 117

6. Output uji R, uji F, dan uji t ... 119

7.Gambar jilbab Zoya... 120

8. R tabel ... 121

9. F tabel... 128


(10)

i

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Penghargaan yang Diraih Jilbab Merek Zoya ... 4

2.1 Penelitian Terdahulu ... 22

3.1 Jumlah Penduduk Perempuan yang Beragama Islam di Kota Bandar Lampung ... 32

3.3 Devinisi Operasional Variabel ... 37

3.3 Pilihan Jawaban dalam Skalalikert... 40

3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan ... 41

3.5 Hasil Uji Validitas Variabel MinatBeli ... 42

3.6 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian... 43

4.1 Distribusi Jawaban Berdasarkan Umur ... 51

4.2 Distribusi Jawaban Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 52

4.3 Distribusi Jawaban Berdasarkan Pendapatan per-bulan... 53

4.4 JilbabSyar’iMerek Zoya Memiliki Kualitas yang Baik... 55

4.5 JilbabSyar’iMerek Zoya Memiliki Desain yang menarik danUp to Date... 56


(11)

4.6 JilbabSyar’iMerek Zoya Adalah Merek Jilbab yang Terkenal... .. 57

4.7Memperioritaskan untuk Membeli Produk Jilbab yang SudahSyar’i

Seperti JilbabSyar’iMerek Zoya ... 58 4.8 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Kewajiban Menaati Perintah

Agama... 59 4.9 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Melihat Iklan di Media

Elektronik Seperti: Televisi dan Media Sosial ... 60 4.10 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena MelihatIklan di Media Cetak

Seperti: Majalah dan Surat Kabar... 61 4.11 Membeli JilbabSyar’iKarena Artis Idola Memakai Jilbab Merek Zoya 62 4.12 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Saran dari Teman ... 63 4.13 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya Karena Saran dari Keluarga... 64 4.14 Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya dengan MendatangiOutletJilbab

Zoya ... 65

4.15Tidak Memiliki Cukup Waktu untuk Membeli Jilbab diOutletZoya Maka MembeliVia On-Line... 66

4.16Jilbab Zoya Memiliki Outlet yang Mudah Ditemukan ... 67 4.17 Merasa Yakin dengan Kualitas Yang Dimiliki JilbabSyar’iMerek

Zoya ... 68

4.18 Merasa Yakin JilbabSyar’iMerek Zoya Memiliki Desain yang

Menarik ... 69

4.19Merasa Yakin JilbabSyar’iMerek Zoya Adalah Jilbab Yang Memiliki Merek Terkenal... 70 4.20 Keinginan Membeli JilbabSyar’iMerek Zoya ... 72 4.21 Produk Lain Tidak Memiliki Kualitas Sebaik JilbabSyar’iMerek

Zoya ... 73 4.22 Produk Lain Tidak Memiliki Desain yang Menarik Seperti JilbabSyar’i

Merek Zoya ... 73 4.23 Produk Lain Tidak Memiliki Nama Merek yang Terkenal Seperti Jilbab


(12)

✂✂iii

4. 24 Keinginan MendatangiOutletJilbabSyar’iMerek Zoya ... 75 4.25 Hasil Uji Multikolinearitas ... 77 4.26 Uji Hipotesis ... 80


(13)

(14)

(15)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan (Q.S Al-Insyirah 5-6)

Tidak perlu bersikeras menjelaskan siapa dirimu, karena orang yang mencintaimu tidak membutuhkan itu, dan

orang yang membencimu tidak akan percaya itu (Ali bin Abu Thalib)


(16)

☎i

PERSEMBAHAN

✆✝✞✟ ✠✡✟ ☛ ☞✌✍✎✌✏ ✑✝✒✓✡ ✌✏✓✏✓ ✎✟✞ ✌✔✌ Bapak dan Ibuku tersayang

Adikku yang merupakan harta berharga setelah orang tua, saudara-saudarayang tidak pernah putus berdoa kebaikan untuk saya, dan para sahabat yangmemotivasi

dan memberikan pengalaman berarti dalam hidup Para pendidik dan Almamater tercinta.

Dan untuk para pencari ilmu serta aktivis mahasiswa, untuknya tulisan ini ditulis


(17)

RIWAYAT HIDUP

Dilahirkan di Sriwaluyo 2 Lampung Tengah pada tanggal 13 April 1995, Ika Aprilia Rahma Fusolekah adalah anak pertama dari pasangan Sobidin dan Tuminem. Penulis menyelesaikan pendidikandasar di Sekolah Dasar Negeri1 Bangunrejo lulus tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai siswa di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kotagajah, Lampung Tengah dan lulus pada tahun 2009,serta menyelesaikan pendidikan menengah di SMAN 1 Kotagajah, Lampung Tengah lulus pada tahun 2012.T akdir olehAllah SWTdengansegala ikhtiar danakhirnya sampai kepada titik tawakal untuk mengenyam pendidikan perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada ProgramStudi Ilmu Administrasi Bisnis.

Kegiatan ekstrakulikuler dimulai sejak duduk dibangku SMA menjadi anggota KIR divisi aplikasi. Ketertarikan akan dunia organisasi dilanjutkan penulis sampai ke jenjang perkuliahan dengan menjadi Anggota Kopma Unila 2012, Laskar Muda FSPI 2013. Dilanjutkan menjadi sekertaris bidang kajian strategis FSPI tahun 2014-2015, serta menjadi anggota bidang kaderisasi Birohmah Unila


(18)

ix

tahun 2015. Semasa kuliah penulis sering menngikuti pelatihan dan training diantaranya pendidikan dan pelatihan dasar koperasi mahasiswa Universitas Lampung, panitia pendidikan dan pelatihan menengah koperasi mahasiswa se-sumbagsel, mengikutriworkshopkewirausahaan FSPI 2012, peserta LKMI-TD dan LKMI-TM, trainingkemediaan yang diadakan oleh FSPI, dan lain-lain. Penulis selama kuliah mendapatkan beasiswa untuk membiayai pendidikan yaitu beasiswa PPA tahun 2012-2014.

penulis memperolehpengalaman sosial bermasyarakat pada saat Kuliah Kerja Nyata periode januari 2015 di Pekon Sumur Jaya Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat bekerja sama dengan mahasiswa Fakultas Teknik, Hukum, kedokteran, dan pertanian.

“Theory of Planned Behavior: Aplikasi pada Minat Beli Jilbab Syar’i Merek Zoya ” menjadi judul Skripsi penulis untuk menyelesaikan studi Sarjana Ilmu Administrasi Bisnis di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(19)

SANWACANA

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semestayang menguasai ilmu seluas langit dan bumi, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Theory of Planned Behavior:Aplikasi Pada Minat Beli JilbabSyar’iMerek Zoya”

Dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki maka selama penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, danbantuan dari berbagai pihak. Penulis mengakui dan menyadari sepenuhnya, bahwadalam penulisan Skripsi ini sangatlah sederhana dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis didalam menyelesaikan Skripsi ini. Dengan demikian penulis tidaklah lupa untuk mengucapkan rasa hormat danterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

2. Bapak Ahmad Rifa’i, S.Sos.,M.Si., selaku Ketua Program Studi S-I Ilmu Administarsi Bisnis;

3. Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos.,M.A.B., selaku Pembimbing Utama yang telahmeluangkan waktu dan memberikan banyak pelajaran, bimbingan,


(20)

xiii

arahan,masukan, nasehat, saran dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikanpenulisan Skripsi ini;

4. Bapak Suprihatin Ali, S.Sos.,M.Sc., selaku Pembimbing Akademik yang telahbanyak memberikan bimbingan, motivasi, dukungan, gagasan, dan saran yangsangat berarti selama penulis menyelesaikan studi Sarjana;

5. Ibu Merta selaku sekretaris jurusan S-I Ilmu Administrasi Bisnis yang telahbanyak membantu dan mendukung serta memotivasi penulis selamamenyelesaikan program studi;

6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UniversitasLampung, terima kasih atas ilmu dan pengalaman hidup yang berharga yangtelah memperlancar semua urusan akademik penulis;

7. Ibu dan Bapak yang telah tulus ikhlas mendidik, memberikan kasih sayang,do’a, motivasi, dukungan, dan keramaian hidup. Orang tua yang unik yang memberikanteladan dengan cara yang khusus, teruntuk ibu yang selalu berdoa agar anak-anak nya menjadi anak yang sholehah;

8. Adikku Najwa Hafidza, adik kesayangan yang mengemban banyak harapan dari Ibu danBapak. Adik yang diinginkan jadi Anak yang solehah, rajin dan pintar oleh ibu, sertaadik yang aku persiapkan untuk sukses melebihi kakaknya;.

9. Sahabat kesayanganku sejak SMA Fitria Azizaturrohmah yang selalu memberikan motivasi dari jauh. Teman-teman SMA yang masih memberi dukungan satu sama lain, giri, Dwi Budi Santoso, Khoir Randi Purnomo, Firda Citra Cuacica, Muhammad Firtoni Aziz, dan lain-lain yang tidak bisa dituliskan satu persatu;


(21)

10. Sahabat-sahabatku tersayang Riza Merinda yang selalu memberi semangat, Nani Dwi Nurjanah yang selalu menjadi tempat cerita, Vina Astika sebagai soulmate seperjuangan, Anjar Mubasitoh yang selalu memotivasi, Apriana Dwifoni Putri yang selalu memberikan perhatian, Yulia Asnita si berkemauan kuat, Eka Novia si mamak yang mengasuh kami anak-anaknya dengan baik, Nona Rivanti yang selalu senyum ramah, Fitria Purwaningsih si tegas terimakasih atas segala semangat dan do’anya;

11. Saudara dan saudariku di FSPI yang kusayangi karena Allah. Saudariku Mona yang selalu jadi tempat curhatku, ukh Rizka si lembut yang menyemangati, jeng Rika yang perfeksionis, Yuli chan yang pertukaran mahasiswa ke Jepang, ammah Ari yang selalu menguatkanku, mbak Kartini dengan semangat yang membara, emak Fitri yang penuh keingintahuan karena profesinya, mbak Eva, mbak Evi, mbak Marlia, mbak Nita, mbak Dian, mbak Diah, mbak Widia, mbak Windy, mbak Yurlian, Happy, Tria, Ajeng, Ayu, Erfina, Syaroh, teh Rizki, Mei, Meri, Gita, Supinah, dan yang lainnya. Saudaraku seperjuangan Sulaiman, Faisal, Endri, Sholeh, Isma, Wahyu, Firdaus, Roihan, Bayu, dan lainnya;

12. Kesayangan mbak Ningrum, Imah, Astuti, Yeni, Lina, Rina, dan Ria yang kusayangi dan kucintai karena Allah;

13. Saudari-saudariku di Birohmah Unila untuk bunda Devi, bunda Tanti, teh Yuni, Jeje, ukh Rani, dan lainnya yang selalu memberikan dukungan dan selalu pengertian;


(22)

xv

14. Kakak-kakak dan mbak-mbak Administrasi Bisnis, mbak Resty, mbak Desi, mbak Liyana, mbak Rosdiana, kak Supriyanto, kak Ogi, kak Rio dan yang lainnya yang selalu memberi motivasi, berbagi pengalaman, dan semangatnya; 15. Teman-teman di Persada Lamteng, mbak Anggun, mbak Anna, mbak Maya,

mbak Anjar, kak Muhrodin, kak Haidir, kak Sefrizal dan lainnya yang selalu membantu dan menyemangati;

16. Teman-teman pondok ratu, Mustika Muharani si mamak teman berbagi cerita dan pengetahuan, Nila Kurniati yang kamarnya selalu jadi base camp, Dian Kurnia, Launa Puspa Loka, Dewi Rohma, Ika Noviyanti, Nita Riana, dan Safitri;

17. Teman-teman KKN Unila Si kak Cik Indri, Vivi, minan Rahma, kak Darfi, kak Reza, Yoga, dan Agung. Serta segenap keluarga Bapak Peratin Pekon Sumur Jaya yang kusayangi;

18. Teman-teman dan kakak-kakak Kopma Unila, Ades, Anggita, Aji, Sigit, Abdul Aziz, Triono, Jack, Abdul, Dwi, kak Ian, kak Bayu, kak Manda, kak Habibi dan lainnya yang pernah berjuang bersama-sama;

19. Teman-teman di LIA yang seru banget si Azizah, Rina, Galuh, Vivi, Tri, Anggun, Ulung, Arki, Yuke, Dimas, dan Adi;

20. Teman-teman Administrasi Bisnis untuk Wiwin, Fitri, Viana, Annisa, Lestarida, Vera, Zahra, Huda, Widi, Aan, Rohmanudin, Ivan, Arif, Mahfudin, dan lainnya yang belum di sebutkan;

21. Adik-Adik angkatan 2013 dan 2014 Ilmu Administrasi Bisnis yang selalumemberikan semangat dan motivasi;


(23)

23 Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan dorongan dalampenyusunan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Bandar Lampung, 15 Desember 2015 Penulis


(24)

(25)

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa dari total penduduk Indonesia (www.bps.go.iddiakses pada tanggal 16 September 2015). Kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim maka agama Islam sangat berpengaruh terhadap kultur masyarakat yang saat ini berkembang. Awal terbentuk kultur di tengah masyarakat salah satunya bersumber dari tuntunan agama. Termasuk kultur konsumerisasi di kalangan masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh agama Islam, salah satunya adalah pola konsumsi masyarakat terhadap busana.

Pola konsumsi masyarakat terhadap busana menjadikan trendbusana di Indonesia menjadi semakin beragam. Pergeseran trend busana juga dialami oleh busana muslimah. Busana muslimah adalah busana wajib digunakan oleh wanita yang beragama Islam. Awalnya busana muslimah cenderung menunjukan trendbusana muslim yang cenderung ketat, namun saat ini sudah menunjukkan perubahan menjadi trend busana syar’i. Kehadiran trend ini juga merupakan jawaban terhadap kebutuhan para perempuan berhijab yang menginginkan tampil tertutup tapi modis. Busana syar’i khususnya jilbab syar’i sudah sering digunakan oleh


(26)

2

muslimah di Indonesia. Dikutip dari (www.islampos.com diakses pada tanggal 18 September 2015) kriteria jilbabsyar’i adalah jilbab lebar, menutup dada, longgar dan tidak tembus pandang.

Berikut ini anjuran untuk menutup aurat dengan syar’i yang bersumber dari Al-Qur’an:

Qs. An-Nur : 31

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”

Dahulu jilbab syar’i hanyalah dianggap kain polos, berwarna gelap, lebar dan dinilai tidak dapat mengikuti perkembangan zaman. Berbeda dengan saat ini bahwa untuk tampil cantik, modis, elegan, dan feminin dapat dinikmati dengan balutan jilbab yang syar’i. Saat ini jilbab syar’i juga tidak terlepas dari pilihan desain yang menarik, inovatif, bervariatif, dan nyaman. Sehingga kesan jilbab syar’i yang kolot sudah tergantikan. Menurut desainer muda Indonesia, Dian Pelangi menyatakan bahwa trend jilbab syar’i merupakan cerminan keinginan dari masyarakat yang ingin kembali ke esensi busana muslim yang minimalis dan sederhana (http://bahasa.aquila-style.com/Kriteria-jilbab-syar’i diakses pada tanggal 19 September 2015). Banyaknyapublic figureyang memakai jilbab syar’i


(27)

juga membentuk pandangan masyarakat bahwa berjilbab syar’i tidaklah kuno. Sebagai contoh artis Oki Setiana Dewi merupakan salah satu artis yang menggunakan jilbab syar’i.Sebagai seorang artis dirinya telah mampu mengubah pandangan masyarakat bahwa sorang muslimah tetap dapat berprestasi, memiliki banyak aktivitas dan fashionablemeski memilih untuk mengenakan jilbabsyari’i. Seperti yang diketahui saat ini bahwa para muslimah telah menggunakan jilbab saat melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Beberapa profesi pun telah mengizinkan wanita yang beragama Islam untuk menggunakan jilbab sebagai penutup aurat. Beberapa profesi yang telah mengizinkan wanita menggunakan jilbab adalah: guru, polwan, dokter, dan lainnya. Hal ini tentu saja menjadi peluang pengusaha jilbab untuk mampu menciptakan jilbab yang tidak hanya menutup aurat, tetapi juga mampu untuk mengikuti trend saat ini di kalangan masyarakat.

Peneliti memilih jilbab syar’i merek Zoya sebagai objek penelitian karena salah satu merek jilbab syar’i yang terkenal dan selalu mengikuti trend di Indonesia adalah jilbab Zoya. Dikutip dari (http://zoya.co.id/profil diakses pada tanggal 18 September 2015) jilbab Zoya tercipta sebagai alternatif busana muslim untuk kalangan menengah, juga sebagai alternatif bagi busana muslim berkualitas dan up-to-date. Zoya sebagai salah satu brand fashion muslim di indonesia kini semakin memantapkan langkahnya untuk menjadi kiblat busana muslim di dunia.


(28)

4

Hal ini dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan selama 2 tahun berturut-turut, seperti:

Tabel 1.1 Penghargaan yang Diraih Jilbab Merek Zoya

No. Nama Penghargaan Tahun Diperolehnya

Penghargaan

1. Indonesia Middle-Class Moslem Brand Champion Consumers’ Choice

2014 2. Top Brand Awards Kategori Kerudung

Bermerek pilihan konsumen indonesia

2015 3. Indonesia Best Brand Awards Kategori

Kerudung Bermerek pilihan konsumen indonesia

2015

Sumber:m.media.zoya.co.id(diakses tanggal 11 November 2015)

Jilbab Zoya memperoleh penghargaan Indonesia Middle-Class Moslem Brand Champion Consumers’ Choicepada tahun 2014. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh majalah bisnis SWA, jilbab Zoya menjadi merek pilihan konsumen kelas menengah (m.media.zoya.co.id diakses tanggal 11 November 2015). Penghargaan Top Brand yang diterima Zoya didasari oleh survei dan penelitian yang diselenggarakan oleh majalah Marketing dan Froniter Consulting Group. Top Brand Award diukur dengan tiga parameter, yaitu: top of mind share, top of market share, dan top of commitment share yang menghasilkan top brand index (m.bisnis.comdiakses tanggal 11 November 2015). Indonesia Best Brand Awards yang telah diraih jilbab Zoya sebagai Kerudung Bermerek pilihan konsumen indonesia berdasarkan hasil riset MARS Indonesia, majalah SWA dan Metro TV. Riset yang dilakukan menggunakan beberapa variabel termasuk popularitas merek, popularitas iklan, tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa pasar, serta potensi pertumbuhan merek di masa yang akan datang. Semua nilainya diakumulasikan sebagai brand value (m.media.zoya.co.id. diakses tanggal 11 November 2015).


(29)

Pada dasarnya setiap konsumen memiliki berbagai macam faktor yang mempengaruhinya dalam berperilaku, salah satunya adalah minat terhadap berbagai produk termasuk produk jilbab. Perilaku konsumen sangat berkaitan erat dengan sikap konsumen terhadap produk jilbab. Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Konsep sikap sangat berkaitan erat dengan kepercayaan (belief) dan behavior (Sumarwan, 2011: 165). Istilah pembentukan sikap konsumen seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap (attitudes), dan perilaku. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk. Kotler (2008: 272) mengemukakan bahwa manfaat yang ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk kualitas produk, fitur produk, dan desain produk.

Selain atribut produk seorang konsumen ketika akan memutuskan untuk berperilaku mereka terlebih dahulu akan berfikir mengenai pandangan orang lain terhadap dirinya. Seperti itu juga seorang muslimah yang memutuskan untuk membeli dan memakai jilbab syar’i, mereka akan berfikir mengenai bagaimana pandangan masyarakat pada dirinya. Menurut Ajzen (1991: 188) persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku disebut sebagai norma subjektif.

Minat konsumen dalam membeli jilbab syar’i juga terdapat kesulitan dan kemudahannya. Adanya kemudahan dan kesulitan dalam berperilaku merupakan definisi dari kontrol keperilakuan yang dirasakan. Seperti pengalaman masa lalu


(30)

6

konsumen dan mengantisipasi hal-hal yang menghalangi konsumen dalam membeli jilbab syari. Sehingga semakin menarik sikap terhadap perilaku dan norma subjektif terhadap perilaku, semakin besar kontrol perilaku persepsian, semakin kuat pula niat seseorang untuk melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan (Ajzen,1991: 184).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengangkat tentang analisis perilaku konsumen terhadap minat beli jilbab syar”i merek Zoya. Adapun beberapa variabel yang diambil adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan sesuai dengan Theory of Planned Behavior pengaruhnya terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior: aplikasi pada minat beli jilbabsyar’imerekZoya”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya?

2. Apakah norma subjektif memiliki pengaruh yang signifkan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya?

3. Apakah kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya?

4. Apakah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’i merek Zoya ?


(31)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.

2. Untuk mengetahui norma subjektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.

3. Untuk mengetahui kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.

4. Untuk mengetahui sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’i merek Zoya.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat antara lain: 1. Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lain mengenai sikap terhadap perilaku,norma subjektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli konsumen dalam membeli jilbabsyar’i merek Zoya pada masa-masa yang akan datang.

2. Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan informasi atau kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang manajemen pemasaran khususnya pengaruh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol


(32)

8

keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli konsumen untuk membeli produk jilbabsyar’imerek Zoya.


(33)

2.1 Pemasaran

Menurut American Marketing Association dalam Kotler dan Keller (2009: 6) pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemilik sahamnya. Pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, memberi harga, mempromosikan, dan mendistribusikan jasa serta barang-barang pemuas keinginan konsumen (Stanton, 1989: 7). Pemasaran adalah proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelannggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk mengangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya (Kotler dan Amstrong, 2008: 6). Pemasaran sebagai kegiatan manuasia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pemasaran (Assauri, 1992: 5).

2.2 Perilaku Konsumen

Istilah perilaku erat hubungannya dengan dengan objek yang studinya diarahkan pada permasalahan manusia. Menurut Sumarwan (2011: 5) Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong


(34)

10

tindakan tersebut sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal tersebut atau setelah mengevaluasi. Perilaku konsumen adalah studi tentang proses yang terlibat didalamnya ketika individu atau kelompok memilih, membeli, menggunakan atau membuang produk, servis, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan (Hanna, 2001: 2).

Sebelum bertindak seseorang seringkali mengembangkan keinginan berperilaku berdasarkan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Keinginan berperilaku dapat didefiniskan sebagai keinginan konsumen untuk berperilaku menurut cara tertentu dalam rangka memiliki, membuang, dan menggunakan produk dan jasa (Nurtantino, 2013: 48). Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (2008: 150) bahwa perilaku konsumen merupakan perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang membeli produk untuk konsumsi personal.

Kotler dan Amstrong (2008: 159) berpendapat bahwa konsumen mempunyai usia, pendapatan, tingkat pendidikan yang sangat beragam, konsumen juga membeli berbagai barang dan jasa. Bagaimana konsumen yang beragam ini berhubungan satu sama lain di dunia sekitarnya yang mempengaruhi pilihanya diantara berbagai produk dan jasa.


(35)

Menurut Kotler dan Amstrong (2008: 158) faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku pembelian ditunjukkan gambar berikut ini:

Sumber :(Kotler, 2008: 160)

Gambar 2.1Faktor- Faktor yang mempengaruhi Perilaku Konsumen

Pada gambar 2.1 diatas dijelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis. Pada faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Produsen harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, sub-budaya, dan kelas sosial. Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok kecil, keluarga, dan peran serta status sosial konsumen. Faktor pribadi juga memiliki peran dalam mempengaruhi perilaku konsumen di mana di dalam faktor pribadi terdapat umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. Selanjutnya perilaku konsumen dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, presepsi, pengetahuan, keyakinan, dan sikap konsumen.

Budaya Budaya Sub Budaya Kelas Sosial Sosial Kelompok Acuan Keluarga Peran dan status Pribadi

Umur dan Tahap Daur Hidup Pekerjaan Situasi ekonomi Gaya Hidup Kepribadian dan Konsep Diri Psikologi Motivasi Presepsi Pengetahuan Keyakinan dan Sikap Pembeli


(36)

12

2.3 Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Theory of Planned Behavior (TPB) adalah model sikap yang dikembangkan dari model sikap TRA (Theory of Reasoned Action ). Model ini juga dikembangkan dari modelmultiatributFishbein. Model ini dikembangkan oleh Ajzen pada tahun 1985. Theory of Planned Behavior adalah model sikap yang memperkirakan minat atau niat konsumen untuk melakukan suatu perilaku atau tindakan (Sumarwan, 2011: 187).

Theory of Planned Behavioryang merupakan penyempurnaan Theory of Reaction Action diketahui bahwa niat seseorang untuk membeli suatu produk atau berperilaku dipengaruhi oleh sikapnya terhadap perilaku atau tindakan pembelian tersebut, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan (Nurtantino, 2013: 49). Pada dasarnya Theory Reasoned Action dan Theory of Planned Behaviormenjelaskan tentang hubungan antara sikap dan norma subyektif dengan minat dan perilaku konsumen. Berikut ini modelTheory of Planned Behavior:

Sumber:Ajzen (1991:188)

Gambar 2.2Model Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior)

Sikap Terhadap

Perialku

Norma Subjektif

Kontrol Keperilakuan

yang dirasakan


(37)

Pada gambar 2.1 adalah model Theory of Planned Behavior. Ajzen (1991: 188) mengemukakan bahwa: sebelum manifes nyata behavior (perilaku) terdapat variabelintention(minat) yang mendahuluinya. Minat merupakan variabel antara menyebabkan terjadinya perilaku dari suatu sikap maupun variabel lainnya. Theory of Planned Behaviormengemukakan adanya tiga determinan minat yang bersifat independen secara konseptual. Pertama sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan. Kedua norma subjektif, hal tersebut mengacu pada tekanan sosial yang dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Ketiga anteseden niat adalah kontrol keperilakuan yang dirasakan yang mengacu pada persepsi kemudahan atau kesulitan melakukan perilaku, dan diasumsikan untuk mencerminkan pengalaman masa lalu sebagai antisipasi hambatan dan rintangan.

2.4 Sikap Terhadap Perilaku (Atittude Toward Behavior)

Menurut Kotler (2009: 54) suatu sikap menjelaskan evaluasi kognitif, perasaan emosional, dan kecenderungan tindakan seseorang yang menguntungkan terhadap suatu benda atau gagasan. Menurut Ahmadi (2002: 164) sikap diartikan sebagai alat untuk menyesuaikan diri, mengatur tingkah laku, menyatakan nilai-nilai kepribadian, dan untuk mengorganisasikan pengalaman. Sikap adalah mempelajari kecenderungan untuk merespon suatu objek atau kelas objek secara konsisten mengenai hal yang disukai atau tidak disukainya (Assael, 1994: 289). Sikap dibentuk oleh keyakinan yang bersumber dari instinc (naluri) dan hasil penilaian yang membentuk persepsi dalam notasi baik atau buruk, senang atau tidak senang (Imelda, 2014: 40).

Hanna (2001: 176) mengungkapkan bahwa sikap menentukan cara-cara berperilaku individu terhadap objek tertentu terdapat empat definisi sikap. Pertama, bagaimana perasaan mereka terhadap obyek positif atau negatif, terima atau tidak terima, pro atau kontra. Kedua, sikap sebagai kecenderungan untuk merespon sebuah objek atau golongan objek dengan sikap yang secara konsisten menerima atau tidak menerima. Ketiga, sikap berorientasi pada psikologi sosial yaitu motivasi, emosi, persepsi, dan proses kognitif yang bertahan lama dengan beberapa aspek dari masing-masing individu. Keempat, keseluruhan sikap dari seseorang terhadap obyek dilihat dari fungsi kekuatan dari tiap-tiap sejumlah


(38)

14

kepercayaan yang seseorang pegang tentang beberapa aspek dari obyek dan evaluasi yang diberikan dari tiap-tiap kepercayaan yang bersangkut paut pada obyek.

Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Model sikap terhadap perilaku mengetahui sikap konsumen tindakan konsumen itu sendiri daripada hanya mengetahui sikap konsumen terhadap objek yang diminatinya (Situmorang, 2014: 4). Menurut Dharmmesta (1998: 85) sikap terhadap perilaku yang menunjukkan tingkatan dimana seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau tidak baik terhadap perilaku tertentu.

2.4.1 Karakteristik Sikap

Dasarnya sikap memiliki berbagai karakter tersendiri. Menurut Sumarwan (2011: 166-168) sikap memiliki 8 karakteristik, yaitu:

a. Sikap Memiliki Objek

Di dalam konteks pemasaran, sikap konsumen harus terkait dengan objek, objek tersebut dapat terkait dengan berbagai konsep konsumsi dan pemasaran seperti produk, merek, iklan, harga, dan sebagainya. Jika kita ingin mengetahui sikap konsumen, maka kita harus mendefinisikan secara jelas sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek.

b. Konsistensi Sikap

Sikap adalah gambaran perasaan dari seorang konsumen dan perasaan tersebut akan di refleksikan oleh perilakunya. Karena itu sikap memiliki konsistensi dengan perilaku. Perilaku seorang konsumen merupakan gambaran dari sikapnya.


(39)

c. Sikap positif, Negatif, dan Netral

Sikap yang memiliki dimensi positif, negatif dan netral disebut sebagai karakteristik dari sikap.

d. Intensitas Sikap

Sikap seorang konsumen terhadap suatu merek produk akan bervariasi tingkatannya, ada yang sangat menyukainya atau bahkan ada yang begitu sangat tidak menyukainya. Ketika konsumen menyatakan derajat tingkat kesukaan terhadap suatu produk, maka ia mengungkapkan intensitas sikapnya. Intensitas sikap disebut sebagai karakteristik dari sikap.

e. Resistensi Sikap (Resistance)

Resistensi adalah seberapa besar sikap seorang konsumen bisa berubah. f. Persistensi Sikap (Persistence)

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya.

g. Keyakinan Sikap

Keyakinan adalah kepercayaan konsumen mengenai kebenaran sikap yang dimilikinya. Sikap seorang konsumen terhadap agama yang dianutnya akan memiliki tingkat keyakinan yang sangat tinggi, sebaliknya sikap seseorang terhadap adat kebiasaan mungkin akan memiliki tingkat keyakinan yang lebih kecil.

h. Sikap dan Situasi

Sikap seseorang terhadap suatu objek seringkali muncul dalam konteks situasi. Ini artinya situasi akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap suatu objek.


(40)

16

2.4.2 Komponen Sikap

Menurut Loudon dan Bitta (1993: 423) sikap memiliki beberapa komponen yaitu: a. Komponen Kognitif

Komponen kognitif terdiri dari keyakinan dan pengetahuan konsumen tentang produk. Semakin positif keyakinan konsumen terhadap suatu produk maka semakin positif pula sikap konsumen terhadap produk. komponen kognitif dipengaruhi oleh pengalaman individu, pengamatannya serta informasi yang diperolehnya mengenai objek sikap.

b. Komponen Afektif

Komponen afektif merupakan perasaan atau emosi kita terhadap objek tertentu. Biasanya diungkapkan dalam bentuk rasa suka atau rasa tidak suka.

c. Komponen Konatif

Keyakinan dan rasa suka pada suatu produk akan mendorong konsumen melakukan tindakan sebagai wujud dari keyakinan dan perasaanya. Jadi, komponen ini bukan perilaku nyata, namun masih keinginan untuk melakukan suatu tindakan.

2.4.3 Klasifikasi Fungsi Sikap

Menurut Kazt dalam Suryani (2012: 172-174) ada empat klasifikasi fungsi sikap yaitu:

a. FungsiUtilitarian

Sikap merupakan fungsi penilaian konsumen tentang apakah objek sikap memberikan manfaat atau kegunaan. Fungsi ini mengacu pada pendapat


(41)

individu mengekspresikan perasaanya untuk memaksimalkan penghargaan dan meminimalkan hukuman dari orang lain. Konsumen dapat mengembangkan sikap positifnya apabila oyek tersebut dipandang memberikan manfaat atau mendatangkan keuntungan pada diri konsumen. b. Fungsi Ekspresi Nilai(Value Expressive)

Sikap dapat terbentuk dari fungsi dari keinginan individu untuk mengekspresikan nilai- nilai individu kepada orang lain. Ekspresi sikap digunakan oleh individu untuk menunjukkan konsep konsumen tersebut. Hampir sebagian besar konsumen dalam perilaku pembelian, terutama ketika memilih produk atau merek tidak terlepas dari keinginannya untuk menunjukkan nilai-nilai yang dianutnya dan dijunjung tinggi kepada konsumen lain atau masyarakat.

c. Fungsi Mempertahankan Ego(Ego Defensive)

Sikap konsumen seringkali merupakan sarana bagi konsumen untuk melindungi atau mempertahankan egonya. Sikap digunakan sebagai sarana untuk melindungi diri dari kebenaran mendasar tentang sendirinya atau sesuatu yang mengancam.

d. Fungsi Pengetahuan

Sikap konsumen merupakan fungsi dari pengetahuan dan pengalaman konsumen mengenai obyek sikapnya. Sikap juga digunakan individu sebagai dasar untuk memahami. Melalui sikap yang ditunjukkan akan dapat diketahui bahwa konsumen memiliki pengetahuan yang cukup, banyak atau tidak mengerti sama sekali tentang objek sikap.


(42)

18

2.4.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap

Menurut Suryani (2012: 174-176) faktor-faktor yang mempengaruhi sikap adalah: a. Pengalaman Langsung

Pengalaman individu mengenai obyek sikap dari waktu ke waktu akan membentuk sikap tertentu pada individu.

b. Pengaruh Keluarga

Keluarga memiliki peran penting dalam pembentukan sikap dan perilaku. Keluarga merupakan lingkungan yang paling dekat dengan konsumen melakukan interaksi lebih intensif dibandingkan lingkungan yang lain. c. Teman Sebaya

Teman sebaya memiliki peran yang cukup besar terutama bagi anak-anak remaja dalam pembentukan sikap.

d. Pemasaran Langsung

Melalui banyak perusahaan yang menggunakan pemasaran langsung atas produk yang ditawarkan secara tidak langsung berpengaruh dalam pembentukan sikap konsumen.

e. Tayangan Media Masa

Media masa yang merupakan sarana komunikasi yang hampir setiap saat dijumpai konsuemen dapat dapat membentuk sikap konsumen.

2.5 Norma Subjektif (Subjective norm)

Norma subyektif dipengaruhi oleh kegiatan periklanan maupun orang lain sebagai acuan atau referensi yang dianggap berpengalaman dan berpengetahuan, serta motivasi (dorongan) untuk mengikuti atau menuruti iklan atau orang lain tersebut


(43)

(Imelda dkk, 2014: 40). Norma subjektif adalah sebagai faktor sosial menunjukkan tekanan sosial dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan/perilaku (Dharmmesta, 1998: 85). Menurut Fausiah (2013: 6) norma subyektif ditentukan oleh hubungan antara kepercayaan seseorang tentang setuju atau tidak setujunya orang lain maupun kelompok yang penting bagi seseorang tersebut dengan motivasinya untuk mematuhi rujukan tersebut.

Menurut Tjahono (2005: 9) norma subyektif terbentuk dari keyakinan normatif dan kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting. Keyakinan normatif berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelompok referen penting akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku. Menurut Ajzen (1991: 188) norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku.

2.5.1 Kompoen Norma Subjektif

Menurut Fishbein dan Azjen (2005) dalam Anna (2014: 19) norma subjektif secara umum mempunyai dua komponen berikut:

a. Normative beliefs(Keyakinan Norma).

Persepsi atau keyakinan mengenai harapan orang lain terhadap dirinya yang menjadi acuan untuk menampilkan perilaku atau tidak. Keyakinan yang berhubungan dengan pendapat tokoh atau orang lain yang penting dan berpengaruh bagi individu atau tokoh panutan tersebut apakah subjek harus melakukan atau tidak suatu perilaku tertentu.


(44)

20

b. Motivation to comply(Motivasi untuk Memenuhi).

Motivasi individu untuk memenuhi harapan tersebut. Norma subjektif dapat dilihat sebagai dinamika antara dorongan-dorongan yang dipersepsikan individu dari orang-orang disekitarnya dengan motivasi untuk mengikuti pandangan mereka (motivation to comply) dalam melakukan atau tidak melakukan tingkah laku tersebut.

2.6 Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan (Perceived Behavioral Control)

Kontrol perilaku yang dirasakan (perceived behavioral control)didefinisikan oleh Ajzen (1991: 184) sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan perilaku. Kontrol keperilakuan yang dirasakan, variabel yang tidak terdapat dalam menunjukkan mudahnya atau sulitnya melakukan tindakan dan dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu di samping halangan atau hambatan yang terantisipasi. Menurut Fausiah (2013: 6) persepsi terhadap kontrol perilaku ditentukan oleh kombinasi antara kepercayaan seseorang mengenai faktor pendukung atau penghambat untuk melakukan suatu perilaku dengan kekuatan perasaannya akan setiap faktor pendukung ataupun penghambat tersebut.

Menurut Wijaya (2013: 152) kontrol keprilakuan sangat memperhatikan beberapa kedala realistis yang mungkin ada. Kekuatan kontrol perilaku tergantung pada keyakinan individu mengenai ketersediaan sumber daya maupun kesempatan untuk berperilaku. Kontrol keperilakuan yang diraskan dapat sebagai pengendali kontrol aktual dan memberikan prediksi terhadap perilaku (Macrus dan Purwono, 2010: 65).


(45)

Kontrol keperilakuan yang dirasakan menunjukkan mudahnya atau sulitnya melakukan tindakan dan dianggap sebagai pengalaman masa lalu di samping halangan atau hambatan yang terantisipasi (Dharmmesta, 1998: 85). Menurut Nurtantino (2013: 49) kontrol perilaku yang dirasakan merupakan konstruk yang ditambahkan dalam mempengaruhi minat untuk memahami keterbatasan yang dimiliki individu terhadap kontrol yang dapat dilakukannya beresumber pada keyakinan terhadap kontrol tersebut. Kontrol perilaku secara langsung mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi perilaku (Ajzen, 1991: 184)

2.7 Minat Beli

Minat diasumsikan sebagai faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku bagaimana orang yang sulit bersedia untuk mencoba sebanyak dari yang mereka usahakan untuk melakukan perilaku (Ajzen, 1991: 181). Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 1994: 273). Niat dipandang sebagai perilaku penentu bagi periilaku yang sesungguhnya artinya semakin kuat niat konsumen untuk melakukan pembelian atau mencapai tujuan pembeliannya, semakin besar pula prediksi keberhadilan perilaku tersebut terjadi (Dharmmesta, 1998: 85).

Ada pendapat yang mengatakan bahwa niat adalah sebuah rencana agar dapat terlibat dalam suatu perilaku yang bersifat khusus untuk mencapai tujuan (Warmanto dan Thenu, 2008: 7). Minat merupakan hasrat atau keinginan untuk


(46)

22

melakukan suatu tindakan meskipun belum dilaksanakan (Imelda dkk ,2014: 42). Menurut pendapat Fausiah (2013: 7) intensi atau minat akan terwujud dalam tingkah laku yang sebenarnya jika seseorang mempunyai kesempatan yang baik dan waktu yang tepat untuk merealisasikannya. Menurut pendapat Macrus dan Purwono (2010: 64) kombinasi dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mengakibatkan terbentuknya minat.

2.8 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Peneliti Tahun Judul Kesimpulan

1. Burhanudin 2007 Theory of Planned

Behavior: aplikasi pada niat Konsumen untuk berlangganan surat kabar harian Kedaulatan rakyat Desa Donotirto, Kecamatan kretek, kabupaten Bantul.

1.Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap niat konsumen untuk

berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat. 2.Norma subyektif (subjective

norm) berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat. 3.Kontrol keperilakuan yang

dirasakan (perceived behavioral control) berpengaruh terhadap niat konsumen untuk

berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat 4. Sikap terhadap perilaku,

norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berlangganan berlangganan SKH Kedaulatan Rakyat.

2. Susanti dkk 2008 Pengaruh sikap

terhadap perilaku, faktor sosial dan kontrol

keperilakuan

1. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku

berpengaruh secara signifikan terhadap minat


(47)

yang dirasakan terhadap minat pembelian tiket pesawat secara online

penguna internet untuk membeli tiket pesawat secaraonline.

2. Faktor sosial berpengaruh secara signifikan terhadap minat pengguna internet untuk membeli tiket pesawat secaraonline. 3. Kontrol keprilakuan yang

dirasakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat pengguna internet untuk membeli tiket pesawat secaraonline.

3. Wijaya 2013 Antensenden

perilaku beli

produk ramah

lingkungan.

1.Adanya pengaruh sikap positif dan signifikan terhadap intensi beli. 2.Adanya pengaruh norma

subjektif positif dan signifikan terhadap intensi beli.

3.Adanya pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan positif dan signifikan terhadap intensi beli.

4. Tidak adanya pengaruh

kontrol keperilakuan yang dirasakan positif dan signifikan terhadap

perilaku membeli. 5. Adanya pengaruh intensi

beli positif terhadap perilaku membeli.

4. Situmourang 2014 Analisis pengaruh

TPB terhadap minat konsumen Mendatangi Eco Green Park

1. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sikap terhadap perilaku

berpengaruh secara signifikan terhadap minat mendatangiEco Green Park.

2. Norma subjektif berpengaruh secara signifikan terhadap minat mendatangiEco Green Park.

3. Kontrol keprilakuan yang dirasakan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap minat


(48)

24

mendatangiEco Green Park

4.Secara simultan sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh secara segnifikan terhadap minat mendatangi Eco Green Park

Sumber:Jurnal

2.9 Keterkaitan Antar Variabel

2.9.1 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku Terhadap Minat Beli

Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian (Assael, 1994: 273). Sikap terhadap perilaku (attitude towards behavior) berpengaruh terhadap niat konsumen (Burhanudin, 2007: 13). Sikap menunjukkan pengaruh yang searah terhadap intensi, yang berarti jika sikap berupa penilaian yang semakin positif terhadap perilaku maka semakin besar intensi untuk berperilaku (Fausiah, 2013: 6). Adanya pengaruh sikap positif dan signifikan terhadap intensi beli. Semakin positif keyakinan individu akan akibat dari suatu objek sikap, maka akan semakin positif pula sikap individu terhadap objek sikap tersebut, demikian pula sebaliknya (Wijaya, 2013:157).

Sikap positif atau negatif yang ditunjukkan oleh konsumen disebabkan oleh adanya kepercayaan. Kepercayaan yang dimiliki konsumen merupakan akumulasi


(49)

dari pengatahuan dan persepsi berdasarkan informasi yang telah diterima oleh konsumen. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa sikap konsumen berpengaruh signifikan dan positif terhadap minat konsumen (Situmourang, 2014: 11). Terdapat pengaruh sikap berdasarkan perilaku terhadap minat membeli (Susanti, 2008: 11). Hubungan yang kuat antara sikap terhadap perilaku dengan minat dapat terjadi apabila kedua variabel tersebut menunjukkan dengan jelas adanya hubungan dalam hal tindakan yang menjadi acuan, sasaran ke arah mana tindakan itu diarahkan, konteks dimana tindakan itu terjadi dan waktu dimana tindakan itu dilakukan (Dharmmesta, 1998: 85). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap konsumen untuk membeli mempengaruhi minat pembelian (Nursaidah, 2013: 58). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H1: Sikap terhadap perilaku berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’imerek Zoya.

2.9.2 Hubungan Norma Subjektif Terhadap Minat Beli.

Menurut Tjahono (2005: 9) norma subyektif terbentuk dari keyakinan normatif dan kemauan untuk menuruti kemauan orang lain yang dianggap penting. Keyakinan normatif berkaitan dengan kondisi bahwa individu atau kelompok referen penting akan setuju atau tidak setuju dengan pelaksanaan perilaku. Minat merupakan hasrat atau keinginan untuk melakukan suatu tindakan meskipun belum dilaksanakan (Imelda, 2014: 42). Norma subyektif (subjective norm) berpengaruh terhadap niat konsumen (Burhanudin, 2007: 13) Norma subjektif berpengaruh terhadap minat berperilaku (Handayani, 2013: 15). Hasil temuan


(50)

26

membuktikan adanya pengaruh norma subjektif secara positif dan signifikan terhadap intensi beli makanan organik. Semakin tinggi norma subjektif maka semakin tinggi intensi beli, sebaliknya semakin rendah norma subjektif maka semakin rendah intensi beli (Wijaya, 2013:157).

Variabel norma subyektif memiliki pengaruh yang searah terhadap intensi (Fausiah, 2013: 26). Menurut Ajzen (1991: 188) norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku. Dharmmesta (1998: 85) menjelaskan keterkaitan norma subjektif dengan minat membeli terletak pada pengaruh sosial (keluarga, teman, sahabat, dan tetangga) yang memotivasi atau mempengaruhi sikap konsumen untuk berminat melakukan atau tidak melakukan pembelian sebuah produk. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H2: Norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.

2.9.3 Hubungan Kontrol Keprilakuan yang Dirasakan Terhadap Minat Beli

Kontrol keprilakuan yang dirasakan menunjukkan mudahnya atau sulitnya melakukan tindakan dan dianggap sebagai cerminan pengalaman masa lalu di samping halangan atau hambatan yang terantisipasi (Jati dkk, 2011: 4). Variabel persepsi kontrol perilaku memiliki pengaruh signifikan terhadap intensi (Fausiah, 2013: 8). Kontrol keperilakuan yang dirasakan (perceived behavioral control) berpengaruh terhadap niat konsumen (Burhanudin, 2007: 13). Hasil temuan


(51)

membuktikan adanya pengaruh kontrol keperilakuan yang dirasakan secara positif dan signifikan terhadap intensi beli. Hasil temuan menjelaskan bahwa semakin tinggi kontrol keperilakuan yang dirasakan maka semakin tinggi intensi membeli, sebaliknya semakin rendah kontrol keperilakuan yang dirasakan maka semakin rendah intensi membeli (Wijaya, 2013:157).

Kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh terhadap minat berperilaku. Kemudahan atau kesulitan yang dihadapi individu dalam memutuskan melakukan suatu perilaku sangat berpengaruh terhadap minat berperilaku individu. Semakin sulit perilaku untuk dilakukan maka minat individu untuk melakukan perilaku tersebut rendah (Handayani, 2013: 16). Kontrol perilaku secara langsung mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi perilaku (Ajzen, 1991: 184). Menurut Dharmmesta (1998: 85) keterkaitan kontrol keprilakuan yang dirasakan dengan minat dapat berpengaruh pada minat untuk mencapai atau tidak mencapai tujuan keprilakuan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H3: Kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.

2.9.4 Hubungan Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Secara Simultan Terhadap Minat Beli

Menurut Dharmmesta (1998: 85) hubungan yang kuat antara sikap terhadap perilaku dengan minat dapat terjadi apabila kedua variabel tersebut menunjukkan dengan jelas adanya hubungan dalam hal tindakan yang menjadi acuan, sasaran ke arah mana tindakan itu diarahkan, konteks dalam mana tindakan itu terjadi dan


(52)

28

waktu dimana tindakan itu dilakukan. Norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku Ajzen (1991: 188). Kontrol perilaku secara langsung mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi perilaku Ajzen (1991: 184).

Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan secara simultan (bersama-sama) berpengaruh terhadap minat konsumen (Situmourang, 2014: 12). Menurut Jati (2011: 4) secara umum dapat dikatakan bahwa semakin baik sikap dan norma subyektif terhadap suatu perilaku beli serta semakin besar kontrol keprilakuan yang dirasakannya, maka semakin kuat niat seseorang untuk melaksanakan perilaku yang dimaksud. Ketika ketiga variabel digabung secara bersama-sama, ketiganya berpengaruh secara signifikan terhadap intensi (Fausiah, 2013: 8). Kombinasi dari sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan mengakibatkan terbentuknya minat (Macrus, 2010: 64). Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara bersama-sama berpengaruh terhadap niat konsumen untuk berlangganan (Burhanudin, 2007: 14). Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

H4: Sikap, norma subjektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli.


(53)

2.10 Kerangka Pemikiran

Intensi atau niat dipengaruhi oleh tiga hal yaitu: sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol perilaku (Burhanudin, 2007: 5). Pada penelitian ini penulis hanya membatasi intensi atau minat yang dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan. Dimana sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh terhadap minat beli, norma subjektif memiliki pengaruh terhadap minat beli, kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh terhadap minat beli, dan sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh terhadap minat beli. Agar memudahkan pemahaman dari pertimbangan-pertimbangan di atas, maka lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.3Kerangka Pemikiran 2.11 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian (Sugiyono, 2008: 93). Berdasarkan teori, penelitian terdahulu, serta kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:

Kontrol Keperilakuan yang

Dirasakan Norma Subjektif

Sikap Terhadap Perilaku


(54)

30

H1: Sikap terhadap perilaku berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’imerek Zoya.

H2: Norma subjektif berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.

H3: Kontrol keperilakuan yang dirasakan berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.

H4: Sikap terhadap perilaku, norma subjektif, kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya.


(55)

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Prasetyo (2012: 43) explanatory research dilakukan untuk menemukan penjelasan mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Selain itu penelitian ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini akan menjelaskan hubungan kausal antar variabel-variabel melalui penguji hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan 4 variabel yaitu sikap terhadap perilaku (X1), norma subjektif (X2), kontrol keperilakuan yang dirasakan (X3), dan minat beli (Y)

3.2 Penentuan Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115). Populasi penelitian ini adalah perempuan yang beragama Islam di Kota Bandar Lampung berdasarkan sensus penduduk 2010 perempuan yang beragama Islam di Kota Bandar Lampung berjumlah 403.875 orang. Berikut rinciannya:


(56)

✕ ✖

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk Perempuan yang Beragama Islam di Kota Bandar Lampung

No. Nama Kecamatan Jumlah

1. Teluk Betung Barat 27.045

2. Teluk Betung Selatan 40.018

3. Panjang 29.452

4. Tanjung Karang Timur 40.905

5. Teluk Betung Utara 28.777

6. Tanjung Karang Pusat 34.098

7. Tanjung Karang Barat 30.469

8. Kemiling 33.544

9. Kedaton 41.144

10. Raja Basa 20.201

11. Tanjung Senang 18.148

12. Sukarame 32.503

13. Sukabumi 27.571

Total 403.875

Sumber: BPS Provinsi Lampung, Penduduk kota Bandar Lampung hasil sensus penduduk 2010.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi (Sugiyono, 2008: 116). Untuk menentukan ukuran sampel dari suatu populasi dalam penelitian ini menggunakan pendapat Solivin dalam Priyanto (2012: 137) sebagai berikut:

= 1 + Keterangan:

n= ukuran Sampel N= ukuran Populasi

e= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan misalnya 10%.

= .

. , =

.


(57)

Menurut Umar (2008: 78), berdasarkan rumus di atas maka jumlah sampel yang akan digunakan adalah 100 perempuan yang beragama Islam.

Teknik sampling yang digunakan adalah Probabillity Sampling dengan Cluster Sampling. Teknik pengambilan Cluster Sampling digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono, 2008: 120). Teknik Cluster Sampling biasanya digunakan jika memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel (daftar nama seluruh anggota populasi), namun memiliki data yang lengkap tentang kelompok (Priyanto, 2012: 132).


(58)

✘ ✙

Gambar 3.1Klaster Kota Bandar Lampung yang dibagi per-kecamatan Kota Bandar Lampung

Kecamatan Panjang Kecamatan Kemiling Kecamatan Teluk Betung Barat Kecamatan Tanjung Senang Kecamatan Tanjung Karang Timur Kecamatan Tanjung Karang Barat Kecamatan Sukarame Kecamatan Sukabumi Kecamatan Raja Basa Kecamatan Kedaton Kecamatan Teluk Betung Selatan Kecamatan Teluk Betung Utara Kecamatan Tanjung Karang Pusat


(59)

Berdasarkan gambar 3.1 area yang dipilih sebagai sampel penelitian dilakukan di Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung. Kecamatan kedaton dipilih karena memiliki jumlah perempuan yang beragama Islam terbanyak dibandingkan dengan kecamatan-kecamatan lainnya yang berada di kota Bandar Lampung, yaitu sebanyak41.144 jiwaberdasarkan data sensus penduduk 2010.

3.2.3 Sumber Data

Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah: a. Data primer

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul datanya (Sugiyono, 2008: 193). Peneliti mengajukan kuisioner kepada perempuan yang beragama Islam di Kecamatan kedaton Kota Bandar Lampung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada sumber data (Sugiyono, 2008: 193). Data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara atau penunjang seperti buku pemasaran, buku perilaku konsumen, jurnal penelitian, data kependudukan, dan internet.

3.3 Definisi Konseptual

Definisi konseptual menjelaskan arti suatu konsep yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena. Berdasarkan teorisasi dan permasalahan yang telah dikemukakan maka konsep pada penelitian ini meliputi


(60)

✜6

faktor yang berasal dari dalam diri konsumen yang terdiri dari sikap terhadap perilaku, norma subyektif, kontrol perilaku, dan minat beli.

a. Sikap terhadap perilaku.

Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188).

b. Norma subyektif

Norma subjektif (subjective norm) adalah persepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991: 188).

c. Kontrol perilaku

Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) didefinisikan sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan perilaku oleh Ajzen (1991: 184).

d. Minat beli

Minat diasumsikan sebagai faktor motivasi yang mempengaruhi perilaku bagaimana orang yang sulit bersedia untuk mencoba sebanyak dari yang mereka usahakan untuk melakukan perilaku (Ajzen, 1991: 181).

3.4 Definisi Operasional

Menurut Young dalam Koentjayaningrat (1991) dalam Sarwono (2006: 68) definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan dengan


(61)

kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala periliaku yang dapat diamati dan dapat diuji kebenarannya oleh orang lain. Definisi operasional dalam penelitian ini akan menjelaskan indikator-indikator dari variabel-variabel diatas sebagai berikut:

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Operasional Indikator

1. Sikap (X1) Sikap terhadap perilaku yang menunjukkan

tingkatan dimana seseorang mempunyai evaluasi yang baik atau tidak baik terhadap produk jilbab

Syar’i merek Zoya.

1. Kualitas baik 2. Desain menarik 3. Merek mudah dikenal 4 Perioritas membeli produk

2. Norma

Subjektif (X2)

Norma subjektif adalah sebagai faktor sosial

menunjukkan tekanan sosial dirasakan untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku membeli jilbab

syar’imerek Zoya

1. Pengaruh norma agama 2. Pengaruh iklan

3.Pengaruh teman 4. Pengaruh Keluarga

3. Kontrol Keperilakuan yang

Dirasakan (X3)

Kontrol keperilakuan yang dirasakan menunjukkan mudahnya atau sulitnya melakukan tindakan dan dianggap sebagai pengalaman masa lalu di samping halangan atau hambatan yang terantisipasi dalam minat membeli jilbab

syar’imerek Zoya

1. Ketersediaan produk 2.Kesulitan kontrol. 3. Kemudahan kontrol 4. Keyakinan kontrol

4 Minat Beli (Y) Minat membeli adalah suatu persepsi seseorang atau individu yang

mempertimbangkan faktor-faktor sebelum melakukan perilaku beli.

1.Keinginan membelli 2.Evaluasi keyakinan 3.Usaha untuk membeli .


(62)

✤8

3.5 Teknik Pengumpulan Data dan Analisi Data

3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

1) Kuesioner

Ketika melakukan penelitian, data yang dikumpulkan akan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada sehingga datadata tersebut harus

benar-benar dapat dipercaya dan akurat. Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui metode kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi kuesioner kepada responden. Menurut (Sugiyono, 2008: 199) kuesioner adalah seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diberikan kepada responden.

2) Studi Kepustakaan

Kegiatan mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari jurnal-jurnal ilmiah, literatur serta publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan sebagai sumber informasi.

3.5.2 Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan, diolah, dan dianalisis terlebih dahulu agar mempermudah pengambilan keputusan. Adapun analisis-analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:


(63)

1. Statistik Deskriptif

Analisis ini digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi empiris atas data yang telah dikumpulkan dalam penelitian. Dimana data statistik tersebut dapat diperoleh dari hasil sensus,survey, dan pengamatan lainnya. Data dianalisis deskriptif dibantu dengan program SPSS (Statistical Produt and Service Solution). Penelitian ini menggunakan olah data statistik deskriptif, dimana analisis data deskriptif bertujuan untuk menjelaskan data mengenai karakterisitik responden.

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk memperkirakan besarnya pengaruh kuantitatif dari perubahan satu atau beberapa kejadian lainnya dengan menggunakan statistik. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda, pengolahan data dengan analisis kuantitatif melalui tahapan-tahapan berikut, yaitu:

1) Editing, yaitu kegiatan untuk memeriksa seluruh daftar pertanyaan yang dikembangkan oleh responden, beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam tahapeditingadalah:

a. Kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan b. Kelengkapan pengisian daftar jawaban

c. Konsistensi jawaban responden

2) Pengodean, yaitu kegiatan memberi tanda berupa angka pada jawaban responden yang diterima, tujuannya adalah untuk menyederhanakan jawaban.


(64)

✧ ★

3) Tabulasi, yaitu kegiatan menyusun dan menghitung data hasil pengodean.

4) Skala pengukuran, yaitu suatu tolak ukur tambahan yang memberikan suatu skor berdasarkan jumlah dan intensitas responden dalam serangkaian pertanyaan. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2008: 113). Melalui skala likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator dijadikan sebagi titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan dan pertanyaan. Pilihan jawaban yang bisa dipilih oleh responden dalam penelitian ini seperti yang tertulis di tabel 3.3

Tabel 3.3 Pilihan Jawaban dalam SkalaLikert

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

1 2 3 4 5

Sumber: Priyanto (2012: 140)

Skala yang digunakan dalam SPSS.19 adalah sekala interval, maka skala likert yang basisnya adalah ordinal harus diubah ke dalam sekala interval dengan menggunakan bantuan Method of Succesive Interval(MSI).


(65)

3.6 Pengujian Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2008: 172). Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah:

a) Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel dengan df = n-2, maka item kuesioner tersebut valid

b) Jika r hitung tidak positif dan r hitung < r tabel dengan df = n-2, maka item kuesioner tersebut tidak valid

Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan r hitung dengan nilai r tabel. Degree of freedom(df) = n-2, pada penelitian ini besarnya df dapat dihitung 40-2 ata df 38 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,312, jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pernyataan total corrected) lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Pengujian validitas dalam penelitian ini dihtung dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 20. Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan

Kode Item r hitung r tabel Keputusan

X1.1 0,788 0,312 Valid

X1.2 0,556 0,312 Valid

X1.3 0,785 0,312 Valid

X1.4 0,630 0,312 Valid

X2.1 0,668 0,312 Valid

X2.2 0,706 0,312 Valid

X2.3 0,479 0,312 Valid


(66)

✫ ✬

Kode Item r hitung r tabel Keputusan

X2.5 0,835 0,312 Valid

X2.6 0,902 0,312 Valid

X3.1 0,626 0,312 Valid

X3.2 0,794 0,312 Valid

X3.3 0,690 0,312 Valid

X3.4 0,715 0,312 Valid

X3.5 0,605 0,312 Valid

X3.6 0,692 0,312 Valid

Sumber:Data diolah,2015

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel MinatBeli

Kode Item r hitung r tabel Keputusan

Y1 0,567 0,312 Valid

Y2 0,821 0,312 Valid

Y3 0,731 0,312 Valid

Y4 0,741 0,312 Valid

Y5 0,601 0,312 Valid

Sumber:Data diolah,2015

Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan memilik r hitung > dari r tabel (0,312). Maka butir pernyataan tersebut valid.

3.6.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Realibilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya (Sarwono, 2006: 100). Metode yang sering digunakan dalam mengukur penelitian untuk mengujur skala rentan (seperti skalaLikert1-5) adalah Cronbach Alpha. Menggunakan batasan 0,6 dapat ditentukan apakah instrumen reliabel atau tidak. Realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik atau jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel maka reliabel (Sekaran, 1992: 181).


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis-analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap terhadap perilaku terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Hal ini menunjukan bahwa variabel sikap terhadap perilaku dinilai lebih mampu memunculkan minat membeli jilbabsyar’imerek Zoya.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara norma subjektif terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya. Hal ini menunjukan bahwa variabel norma subjektif perilaku dinilai lebih mampu memunculkan minat membeli jilbab syar’i merek Zoya.

3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbab syar’i merek Zoya. Hal ini menunjukan bahwa variabel kontrol keperilakuan yang dirasakan dinilai kurang mampu memunculkan minat membeli jilbabsyar’imerek Zoya.

4. Terdapat pengaruh secara simultan yang signifikan antara sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli jilbabsyar’imerek Zoya.


(2)

✶ ✷

5.2 Saran

Berdasarkan hasil uji yang dilakukan makan dapat direkomendasikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Perusahaan jilbab Zoya perlu mengiklankan produknya lebih baik lagi, karena banyak responden yang masih menjawab ragu-ragu mengenai pernyataan apakah mereka membeli jilbab syar’i merek Zoya karena melihat iklan di media elektronik maupun media cetak.

2. Pada penelitian ini hanya meneliti minat beli jilbab syar’i merek Zoya pada perempuan yang beragama Islam, disarankan pada peneliti selanjutnya untuk mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi lelaki dan perempuan dalam minatnya pembelian busana muslim dan perbedaanya. Sehingga penelitian memiliki lingkup yang lebih luas.

3. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk meneliti produk lainnya sehingga dapat dijadikan pembanding sekaligus melengkapi penelitian ini.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2002.Psikologi Sosial.Jakarta: PT Reinka Cipta

Ajzen, I. 1991.Organizational Behavior and Human Decision Processes. University of Massachusetts at Amherst.

Anna, Ranis Dwi. 2014. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku, Minat Membeli Sebagai Mediasi Terhadap Perilaku Membeli Produk Yakult.(Skripsi) Universitas Lampung.

Assael, H. Consumer Behavior and Marketing Action, 5th ed. Cincinnati, OH: South-Westren College Publishing.

Assauri, Sofyan. 1992. Manajemen Pemasaran Dasar, konsep, dan strategi. Jakarta Utara: CV Rajawali.

Badan Pusat Statistik. 2010. Data Statistik Indonesia. http://bps.go.id. (diakses pada tanggal 16 September 2015 pukul 20.00 WIB)

Badan Pusat Statistik. 2011. Penduduk Kota Bandar Lampung Hasil Sensus Penduduk 2010.Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung: Bandar Lampung. Burhanudin. 2007. Theory of Planned Behavior: Aplikasi pada Niat Konsumen untuk Berlangganan Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Desa Donotirto, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul. Laporan Penelitian

Chaniago, Junaidi. 2010. Titik Persentase Distribusi F, t, dan r. http://junaidichaniago.wordpress.com (diakses tanggal 10 Desember 2015 Dharmmesta, Basu Swastha. 1998. Theory of Planned Behavior dalam Penelitian

sikap, niat, dan Perilaku Konsumen.Jurnal KELOLANo.18/VII/1998. Efita, Reni. 2015. Kerudung Zoya Raih Top Brand Award 2015. m.bisnis.com

(diakses tanggal 11 November 2015 pukul 06.00 WIB)

Faisal, Muhammad. 2013. Jilbab Mode VS Jilbab Syar’i. www.islampos.com (diakses pada tanggal 18 September 2015)


(4)

✸ ✹

Fausiah dkk. 2013. Pengaruh Sikap, Norma Subyektif, dan Persepsi Kontrol Perilaku terhadap Intensi Karyawan untuk Berperilaku K3 Di Unit PLTD PT PLN (Persero) Sektor Tello Wilayah Sulselbar (Aplikasi TPB).Makasar: FKM Unhas.

Handayani dan Zaki. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Ketidakjujuran Akademik: Modifikasi Theory of Planned Behavior.Jurnal. Hanna, Nessim. 2001. Consumer Behavior: An Applied Research. Upper Saddle

River, NJ: Prentice Hall Inc.

Hawkins, Del I. 2000.Consumer Behavior: Building Marketing Strategy.McGraw Hill Companies:United State.

Imelda dkk. 2014. Pengaruh Sikap dan Norma Subyektif terhadap Minat Konsumen (Studi pada Pengguna Refill Tinta Printer Dataprint Di Banjarmasin). Banjarmasin: SMART Study & Management Research Vol XI, No.22014.

Jati dkk. 2011. Analysis Of Attitude And Society Intention In Developing Batik Creative Industry in Gambarsari Village Kemangkon Sub Districk Purbalingga Regency.Jurnal Ekonomi dan Bisnis Unsoed.

Kota dalam Angka. 2010.Bandar Lampung Kota. http//:bandarlampungkota.go.id (diakses tanggal 15 Desember 2015 pukul 06.00 WIB)

Kotler dan Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1, Edisi Kesembilan. Jakarta: Penerbit PT. Indeks Gramedia

Kotler and Keller. 2009. Marketing Management. Indonesia: PT Macan Jaya Cemerlang.

Loudon dan Bitta. 1993. Consumer Behavior: Concep and Aplications. McGraw Hill Companies:United State

Marcus dan Purwono. 2010. Pengukuran Peilaku Berdasarkan Theorry Planned Behavior.INSANVol 12

Nisa, Beta. 2014. Dibalik Fenomena Tren Jilbab Syar’i www.bahasa.aquila-style.com (diakses tanggal 20 September 2015 pukul 23.30 WIB)

Nursaidah.2013. Pengaruh Risiko Pembelian, Harga atas Kualitas Produk, Kontrol Perilaku, Norma Subjektif, dan Integritas Terhadap Sikap dan Minat Pembelian Cd Musik Bajakan di Kota Jember. Jember: Jurnal Ekonomi Akuntansi ManajmenVol XII No. 1/2013.

Nurtantino, Andi. 2013. Analisis Keterlibatan Faktor Demografi pada Niat Menjadi Nasabah Bank Syariah. GraduasiVol. 29.-2013


(5)

✺8

Prasetyo dan Jannah. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Rajagarfindo Persada.

Priyatno, Dwi. 2011.Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS.Yogyakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta

Rostika, Euis. 2014. Zoya menyabet Indonesia Top Brand Award 2015.m.media.zoya.co.id/kabar-zoya (diakses pada 11 November pukul 06.00 WIB)

Rostika, Euis. 2014. Zoya menyabet Indonesia Middle-Class Moslem Brand

Champion Consumers’ Choice. m.media.zoya.co.id (diakses pada 11 November pukul 06.00 WIB)

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sekaran, Uma.1992. Research Methods For Business. Third Edition. Southem Illinions University.

Setiadji, Nugroho J. 2010. Perilaku Konsumen:Prespektif Kontemporer pada Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana.

Situmourang, Reny Verena Sari. 2014. Analisis Pengaruh TPB terhadap Minat Konsumen Mendatangi Eco Green Park. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya.

Stanton, Wiliam. 1989.Prinsip Pemasaran.Jakarta: Penerbit Erlangga. Sugiyono. 2008.Metode Penelitian Bisnis.Bandung: Alfabeta CV.

Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Suryani,Tati. 2012. Perilaku Konsumen: Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu

Susanti, Yeni dan Tri Gunarsih. 2008. Pengaruh Sikap, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Terhadap Minat Pembelian Tiket Pesawat Secara Online. Makasar: National Conference on Management Research.

Tjahono dkk. 2005. Persepsi Pengendara Sepeda Motor terhadap Keselamatan Berlalulintas Berdasarkan Theory Planned Behavior. Jakarta: Jurnal Transportasi.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Thesis Bisnis. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.


(6)

✻✻

Warmanto dan Thenu. 2008. Analisis Hubungan Antara Sikap, Norma Subyektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan terhadap Perilaku Berbagi Pengetahuan Manajer: Studi Empiris pada Perusahaan di Wilayah Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Business School Universitas Pelita Harapan. Wijaya, T. 2013. Anteseden Perilaku Beli Produk Ramah Lingkungan: Studi

Perilaku Konsumen Makanan Organik. Jurnal Ekonomi BisnisVol. 7, No. 3. Zoya. 2015. Profil Zoya. http://zoya.co.id/profil (diakses tanggal 18 September