Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

✩ ✪

3.6 Pengujian Instrumen

3.6.1 Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2008: 172. Dasar pengambilan keputusan untuk menguji validitas butir angket adalah: a Jika r hitung positif dan r hitung r tabel dengan df = n-2, maka item kuesioner tersebut valid b Jika r hitung tidak positif dan r hitung r tabel dengan df = n-2, maka item kuesioner tersebut tidak valid Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan r hitung dengan nilai r tabel. Degree of freedom df = n-2, pada penelitian ini besarnya df dapat dihitung 40-2 ata df 38 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,312, jika r hitung untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pernyataan total corrected lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Pengujian validitas dalam penelitian ini dihtung dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS 20. Dari perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Terhadap Perilaku, Norma Subjektif, dan Kontrol Keperilakuan yang Dirasakan Kode Item r hitung r tabel Keputusan X1.1 0,788 0,312 Valid X1.2 0,556 0,312 Valid X1.3 0,785 0,312 Valid X1.4 0,630 0,312 Valid X2.1 0,668 0,312 Valid X2.2 0,706 0,312 Valid X2.3 0,479 0,312 Valid X2.4 0,757 0,312 Valid ✫ ✬ Kode Item r hitung r tabel Keputusan X2.5 0,835 0,312 Valid X2.6 0,902 0,312 Valid X3.1 0,626 0,312 Valid X3.2 0,794 0,312 Valid X3.3 0,690 0,312 Valid X3.4 0,715 0,312 Valid X3.5 0,605 0,312 Valid X3.6 0,692 0,312 Valid Sumber: Data diolah,2015 Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Minat B eli Kode Item r hitung r tabel Keputusan Y1 0,567 0,312 Valid Y2 0,821 0,312 Valid Y3 0,731 0,312 Valid Y4 0,741 0,312 Valid Y5 0,601 0,312 Valid Sumber: Data diolah,2015 Berdasarkan tabel 3.4 dan tabel 3.5 dapat diketahui bahwa masing-masing item pernyataan memilik r hitung dari r tabel 0,312. Maka butir pernyataan tersebut valid .

3.6.2 Uji Realibilitas

Reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Realibilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya Sarwono, 2006: 100. Metode yang sering digunakan dalam mengukur penelitian untuk mengujur skala rentan seperti skala Likert 1-5 adalah Cronbach Alpha. Menggunakan batasan 0,6 dapat ditentukan apakah instrumen reliabel atau tidak. Realibilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik atau jika nilai Cronbach’s Alpha r tabel maka reliabel Sekaran, 1992: 181. ✭ ✮ Tabel 3.6 Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Variabel Cronbach Alpha Status X1 0,613 Reliabel X2 0,823 Reliabel X3 0,754 Reliabel Y 0,774 Reliabel Sumber : Data diolah, 2015 Berdasarkan keterangan tabel 3.6 dapat diketahui masing-masing item pernyataan memiliki Cronbach Alpha 0,6. Maka variabel independen sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan dan variabel dependen minat beli dapat dikataka reliabel.

3.7 Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data dengan beberapa teknik di halaman 38, langkah selanjutnya adalah menganalisis data-data tersebut dengan menggunakan metode-metode yang dapat membantu dalam mengolah, menganalisis data tersebut. Analisis pengolahan data ini meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi liner berganda, dan uji hipotesis.

3.7.1 Asumsi Klasik

3.7.1.1 Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan hubungan linear secara sempurna atau mendekati sempurna antara variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah terbebas dari masalah multikolinearitas konsekuensi adanya multikolineraitas adalah koefisien kolerasi tidak tentu dan terjadi kesalahan menjadi tak hingga Priyatno, 2011: 93. Variabel yang menyebabkan ✯✯ multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nlai VIF yang lebih besar dari nilai 10 menurut Hair dkk 1992 dalam Priyatno 2011: 93. Dilihat dari output regresi didapatkan nilai tolerance labih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, sehingga tidak terjadi multikolinearitas Priyatno, 2011: 93.

3.7.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas Priyatno, 2011: 93. Cara menganalisis asumsi heteroskedastisitas dengan melihat grafik dimana : a. Jika ada pola tertentu seperi titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi hetersoskedastisitas.

3.7.1.3 Uji Normalitas

Bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak Umar, 2008: 181. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Adapun cara analisis yang dilakukan adalah dengan menggunakan grafik normal plot, dimana: a. Jika penyebaran data mengikuti garis normal, maka data berdistribusi normal.