Karakteristik Pupuk Kascing Keadaan Cuaca Selama Penelitian Serangan Hama, Penyakit, dan Gulma

17

4.1.3. Karakteristik Pupuk Kascing

Karakteristik N, P, K, C Organik dari pupuk kascing dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Analisis Kandungan N, P, K, C Organik Pada Kascing. Kandungan Hara N Total P 2 O 5 K 2 O C Organik C:N Rasio Kascing 1.8 1.9 1.3 20.4 11.33 Berdasarkan kandungan N, P, K, C Organik setelah penelitian Tabel 4.3 menunjukan bahwa kandungan Pupuk kascing N total sebesar 1.8 , P2O5 sebesar 1.9 , K2O sebesar 1.3 serta C Organik 20.4 sehingga rasio C:N adalah 11,33.

4.1.4. Keadaan Cuaca Selama Penelitian

Unsur cuaca yang diamati meliputi purata temperatur udara, temperature udara maksimum dan minimum, kelembaban relatif, curah hujan, hari hujan. Ringkasan data cuaca selama penelitian disajikan pada Tabel 4.4, sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 4.4. Data Cuaca Selama Penelitian Bulan Oktober - Desember 2012. Bulan Purata Temperatur Udara C Purata Temperatur udara C Purata Kelembaban Relatif Curah Hujan mm Hari Hujan T.udara Max T.udara Min Oktober November Desember 23.6 23.3 21.9 34.9 34.1 33.1 18.8 17.1 16.9 53.8 60.1 65.6 6.3 12.6 80.4 7 12 23 Sumber :Data Primer Dari Stasiun Klimatologi Fakultas Pertanian UKSW di Salaran Desa Wates, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang . Berdasarkan data cuaca pada Tabel 4.4, terlihat keadaan cuaca selama penelitian pada bulan Oktober sampai Desember 2012 menunjukkan purata temperatur udara berkisar antara 21.9 C sampai dengan 23.6 C, temperatur udara maksimum berkisar antara 33.1 C sampai dengan 34.9 C, temperatur 18 udara minimum berkisar antara 16.9 C sampai dengan 18.8 C, kelembaban relatif berkisar antara 53,8 sampai dengan 65.6 , curah hujan berkisar antara 6.3 mm sampai dengan 80.4 mm dan hari hujan berkisar antara 7 hari sampai dengan 23 hari tiap bulannya.

4.1.5. Serangan Hama, Penyakit, dan Gulma

Selama penelitian berlangsung, hama yang menyerang tanaman bawang daun adalah : a. Orong – orong, Gryllotalpa africana Pal . dimana imagonya menyerupai jangkrik yang menyerang akar tanaman sehingga menyebabkan layunya tanaman. b. Ulat grayak Spodoptera exigua Hubner dimana menyerang bagian daun, akibatnya daun terlihat bercak-bercak putih. c. Lalat pengorok Liriomyza chinensis dimana mengakibatkan daun menjadi kering dan berwarna coklat seperti terbakar. Pengendalian terhadap hama dilakukan secara mekanik dengan cara menangkap kemudian dimatikan, disamping itu dilakukan penyemprotan pestisida nabati Superfarm Organik Cair dengan dosis 4cc per liter air, menggunakan tangki spray dengan volume 15 L. Penyemprotan pestisida nabati dilakukan pada sore hari, dengan frekuensi 2 minggu sekali. Untuk penyakit tanaman bawang daun selama penelitian tidak ditemukan. Gulma yang berada disekitar lahan yaitu rumput teki Cyperus rotundus L. , babandotan Agerratum conyzoides L ., dan teki ladang Cyperus rotundus . 4.2. Pengamatan Utama Pengamatan utama dalam penelitian ini meliputi komponen pertumbuhan tinggi tanaman per rumpun, jumlah daun per rumpun, berat basah akar per rumpun dan komponen hasil jumlah anakan per tanaman, berat basah per rumpun, berat kering per rumpun, hasil per petak netto dan konversi hasil per Ha. Data yang diperoleh pada pengamatan utama dianalisis dengan menggunakan 19 metode Sidik Ragam Uji F 5. Untuk mengetahui ada tidaknya beda antara purata perlakuan digunakan Uji Beda Nyata BNJ 5 . Untuk mempermudah pembacaan angka dalam tabel, maka setiap angka hasil pengamatan utama diikuti dengan huruf. Angka dalam kolom yang sama yang diikuti dengan huruf sama menunjukkan tidak beda nyata pada taraf kepercayaan 5 , sedangkan angka yang diikuti huruf berbeda menunjukan adanya perbedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 5 .

4.2.1. Komponen Pertumbuhan