Komponen Pertumbuhan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

19 metode Sidik Ragam Uji F 5. Untuk mengetahui ada tidaknya beda antara purata perlakuan digunakan Uji Beda Nyata BNJ 5 . Untuk mempermudah pembacaan angka dalam tabel, maka setiap angka hasil pengamatan utama diikuti dengan huruf. Angka dalam kolom yang sama yang diikuti dengan huruf sama menunjukkan tidak beda nyata pada taraf kepercayaan 5 , sedangkan angka yang diikuti huruf berbeda menunjukan adanya perbedaan yang nyata pada taraf kepercayaan 5 .

4.2.1. Komponen Pertumbuhan

Komponen pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman per rumpun, jumlah daun per rumpun, serta berat basah akar per rumpun, disajikan pada Tabel 4.5, sedangkan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel 4.5. Tinggi Tanaman, Jumlah Daun dan Berat Basah Akar Perlakuan Tinggi tanaman cm Jumlah daun Helai Berat basah akar g 0 tonha 4 tonha 8 tonha 12 tonha 16 tonha 35.6 a 38.9 a 46.5 b 46.1 b 46.0 b 8.06 a 8.66 a 17.04 b 14.64 b 14.34 b 2.10 a 2.69 a 5.71 b 5.22 b 5.11 b Keterangan : Data tinggi, jumlah daun dan berat basah akar didapat dari purata per rumpun dan per perlakuan pada akhir penelitian minggu ke 12= 84 HST Gambar 4.1. Grafik Tinggi Tanaman. Keterangan : 1. Data tinggi tanaman didapat dari purata per perlakuan 2. P1= 0 tonha, P2= 4 tonha, P3= 8 tonha, P4= 12 tonha, P5= 16 tonha 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 c m Hari Tinggi p1 p2 p3 p4 p5 20 Pada pertumbuhan tanaman menunjukan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kascing 8 tonha mampu secara nyata meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun, serta berat basah akar bila dibandingkan dengan perlakuan 0 tonha kontrol dan 4 tonha. Pemberian pupuk kascing 8 tonha sudah mampu memberikan pengaruh pada kandungan bahan organic tanah yang akhirnya akan mampu mempengaruhi struktur tanah, porositas, permeabilitas, kemampuan menahan air, mempengaruhi pH tanah, kemampuan menyerap kation, kelarutan Al dengan membentuk kompleks Al-organik serta mempengaruhi kondisi kehidupan dalam tanah, dan keragaman organisme tanah sehingga meningkatnya proses aktifitas organisme dalam tanah serta peningkatan unsur hara yang diperlukan tanaman Gardner dkk, 1991. Karakteristik tanah yang baik dengan adanya pemberian pupuk kascing 8 tonha akan mampu menjadikan pertumbuhan tanaman menjadi baik pula. Hal ini didukung oleh penelitian Rosmarkan dan Yuwono 2002 yang menyatakan dengan karakteristik tanah yang baik maka pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan akar tanaman dalam menyerap unsur hara juga akan baik. Perkembangan sistem perakaran yang baik sangat menentukan pertumbuhan vegetatif tanaman yang pada akhirnya menentukan pula fase reproduksi hasil tanaman, Pada hasil analisis tanah unsur hara N menunjukan bahwa perlakuan 8 tonha sudah mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan perlakuan kontrol dan 4 tonha. Peningkatan unsur hara N akan meningkatkan pembentukan khlorofil, dimana dengan meningkatnya jumlah khlorofil maka proses fotosintesis akan mangalami peningkatan. Oleh karena N adalah unsur utama pembentukan asam amino, maka ketersediaan unsur hara N akan meningkatkan sintesis protein tanaman. Oleh karena itu peningkatan N akhirnya akan diikuti peningkatan hasil bahan pembentukan sel-sel baru yang selanjutnya akan meningkatkan pembentukan organ vegetatif tanaman, dalam hal ini adalah pembentukan organ baru diantaranya tinggi tanaman dan jumlah daun. Pada hasil analisis tanah unsur hara P menunjukan bahwa perlakuan 8 tonha sudah mengalami peningkatan P bila dibandingkan dengan perlakuan 21 kontrol dan 4 tonha. Unsur hara P merupakan salah satu pembentuk senyawa ATP, Hardjowigeno 1994 menyatakan bahwa ATP yang terbentuk digunakan oleh tanaman untuk sintesis protein yang kemudian digunakan untuk membentuk sel meristematik yaitu untuk pembelahan dan pemanjangan sel. Unsur hara P merupakan penyusun membran sel tanaman, penyusun asam nukleat, serta ambil bagian dalam sintesin protein, terutama yang terdapat pada jaringan hijau, sintesis karbohidrat yang memacu aktivitas pembelahan sel pada jaringan meristem akan meningkat diikuti pertumbuhan ruas yang merentang diantara buku-buku batang tempat merekatnya daun Tisdal dan Nelson, 1975. Pemberian kascing juga mampu mempengaruhi kandungan K tanah. Soepardi 1983 menyatakan peningkatan unsur hara K akan merangsang pembukaan stomata sehingga meningkatkan proses penangkapan energi matahari, yang diikuti pengambilan CO 2 dan pengeluaran O 2 melalui proses respirasi kemudian mengubahnya menjadi energi biokimia. Terdapatnya unsur K yang mampu berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintesis, akumulasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata atau mengatur distribusi air dalam jaringan dan sel, berperan sebagai katalisator enzim pada proses metabolisme tanaman serta meningkatkan translokasi karbondioksida CO 2 . Disamping itu Sarief 1989 menyatakan apabila tidak disertai dengan ketersediaan unsur hara K, efisiensi penyerapan unsur hara N dan P akan rendah.

4.2.2. Komponen Hasil