Adopsi dan Penerapan Praktik Konseling Karyawan

9 memberikan service atau pelayanan yang baik dan memuaskan para tamu. Departemen atau bagain tersebut adalah 1. Front Office Department, 2 House Keeping Department, 3 Food and Beverage Department, 4 Marketing Department dan 5 Loundry Department.

4.2 Alasan The Sunan Hotel Mengadopsi Konseling Karyawan

Salah satu tugas HRD yang paling penting untuk menangani karyawan adalah Human Resource Maintenance Pemeliharaan Sumber Daya Manusia secara tepat dan berkelanjutan. Di The Sunan Hotel Solo pemeliharaan karyawan dilakukan dengan beberapa usaha dari HRD yang salah satunya adalah dengan mengadakan kegiatan konseling karyawan. Manajer HRD dalam wawancara mengatakan bahwa: “The Sunan Hotel memerlukan konseling karyawan karena melihat banyaknya masalah-masalah yang dihadapi karyawan baik masalah di luar pekerjaan maupun masalah di dalam pekerjaan. Kami ingin meningkatkan kinerja karyawan dengan mengatasi berbagai permasalahan karyawan yang salah satu caranya adalah dengan memberikan konseling”. Di The Sunan Hotel Solo, kebutuhan akan konseling semakin meningkat akibat semakin beragamnya masalah yang dihadapi karyawan. Dengan adanya konseling bilamana masalah-masalah itu timbul maka para karyawan dapat mengambil manfaatnya. The Sunan Hotel, mengadopsi konseling karyawan pada waktu teridentifikasinya masalah karyawan di Divisi Manajemen Sumber Daya ManusiaHRD. Kinerja karyawan tersebut terlihat mengalami penurunan seperti absensiketidakhadiran karyawan yang terus meningkat. Akumulasi masalah kinerja karyawan berulang kali menyebabkan jumlah tamu yang berkunjung menurun. Kotak saran yang diberikan, oleh para tamu menilai bahwa kinerja karyawan The Sunan Hotel tidak bagus. Menyikapi dari kondisi itu, kepala Divisi Manejemen Sumber Daya ManusiaHRD, pada tahun 2009 memutuskan mengadopsi praktik kerja konseling karyawan. Keputusan untuk mengadopsi konseling karyawan dengan pertimbangan bahwa kegiatan tersebut adalah yang paling cocok diterapkan dari pada cara lain. Cara lain yang dapat diambil oleh manajer HRD adalah dengan memberikan reward and punishmen namun cara tersebut dinilai oleh manajer hanya dapat meningkatkan semangat kerja karyawan sedangkan berbagai permasalahan dan konflik yang terjadi antar karyawan tidakdapat diatasi. Oleh karena itu adopsi praktik konseling dipilih untuk diterapkan di The Sunan Hotel selain untuk meningkatkan kualitas dan semangat kerja karyawan, konseling juga dapat 10 membantu seorang karyawan untuk dapat menyelesaikan masalah yang berada di tempat kerja atau masalah di luat tempat kerja.

4.3 Proses Adopsi dan Penerapan Konseling Karyawan

Sebagaimana dijelaskan di atas, adopsi konseling di The Sunan Hotel dimulai atau setelah adanya masalah kinerja karyawan yang menurun yaitu dilihat dari banyaknya absensi karyawan, semangat kerja karyawan yang kurang sehingga berdampak pada jumlah tamu yang berkunjung dan menginap. Manajer HRD kemudian berkonsultasi dengan rekan-rekan kerja di bidang lainnya untuk mengatasi masalah tersebut. Hasil dari konsultasi adalah adopsi konseling seperti yang diterapkan di sekolah-sekolah. Saran tersebut adalah agar secepatnya mencari informasi di sekolah menengah atas SMA tentang cara memberikan konseling, waktu yang efektif untuk konseling dan cara mengevaluasi kegiatan konseling. Setelah mendapatkan saran dari rekan kerja maka Manajer HRD memerintahkan staf HRD untuk mencari informasi tentang praktek konseling di sekolah sesuai saran dari rekan kerjanya tersebut. The Sunan Hotel melakukan proses pencarian informasi ke sekolah-sekolah tentang bagaimana menyelenggarakan konseling, langkah-langkah melakukan konseling, siapa yang harus menjadi konselor dan lain sebagainya. Setelah semua informasi yang dibutuhkan didapatkan, maka The Sunan Hotel mulai saat itu menerapkan konseling karyawan. Pencarian informasi tentang konseling di sekolah dilakukan dengan alasan bahwa penerapan konseling di sekolah jauh lebih komplek, lebih terencana dan terprogram oleh guru BK dibandingkan dengan di perusahaan. Kegiatan konseling di The Sunan Hotel sebenarnya dilakukan kapan saja Manajer HRD ketika memiliki waktu kosong dan ketika karyawan membutuhkan konseling. Pelaksanaannya dilakukan di ruang manajer HRD, karyawan yang biasanya bermasalah seperti banyak absen, kinerja menurun akan dipanggil dan dikonseling. Manajer HRD juga memberikan kesempatan bagi karyawan yang memiliki masalah baik secara pribadi maupun masalah dalam pekerjaan untuk melakukan konseling di ruang Manajer HRD, namun dengan prosedur yang telah ditentukan. Prosedur tersebut adalah membuat janji dengan manajer HRD, biasanya konseling difokuskan atau dijadwalkan pada hari Sabtu antara jam 14.00 hingga 16.00 WIB. Setiap karyawan yang melakukan konseling diberikan waktu antara setengah hingga 1 jam atau sesuai kebutuhan karyawan dan manajer HRD. Proses konseling kepada karyawan dapat berlangsung hingga beberapa kali sesuai dengan permasalahan yang dihadapi karyawan, jika dengan sekali pertemuan permasalahan dapat teratasi maka tidak akan dilakukan konseling lagi namun jika 11 permasalahan sangat komplek maka akan dilakukan konseling pada hari atau minggu berikutnya sesuai jadwal. Penerapan konseling di The Sunan Hotel Solo di evaluasi oleh pihak manajemen dan HRD setelah 1 tahun pelaksanaan koseling. Hasil evaluasi ternyata adopsi praktek konseling karyawan dapat meningkatkan kinerja karyawan berupa menurunnya tingkat absensi karyawan dan adanya peningkatan jumlah tamu yang berkunjung di The Sunan Hotel Solo. Berdasarkan uraian tentang proses adopsi praktek konseling karyawan di atas maka dapat peneliti gambarkan melalui bagan di bawah ini: Gambar 2 Proses Implementasi Konseling di The Sunan Hotel Solo Sumber:Rekonstruksi hasil wawancara 2013 Proses konseling di The Sunan Hotel Solo bersifat non directive karena proses konseling berpusat pada karyawan client-centered. Hal ini dapat dipahami karena problem-problem yang menjadi fokus konseling terkait dengan tugas-tugas karyawan. Selain itu, karena konselor HRD memiliki posisi atau kemampuan yang berpengaruh dalam organisasi, maka konselor dapat berkontribusi secara langsung terhadap pemecahan masalah yang dimiliki karyawan. Seperti menurut HRD Manager The Sunan Hotel bahwa: “Praktik kerja konseling ini dilaksanakan tidak jauh beda dengan praktik konseling yang dilakukan di kalangan pendidikan. Praktik kerja konseling di The Sunan Masalah Kinerja Karyawan Menurun HRD Berkonsultasi dengan Rekan Kerja Saran Berupa Adopsi Konseling Pencarian Informasi Pembelajaran Penerapan Konseling Evaluasi Hasil Adopsi Konseling Peningkatan Kinerja Penerapan Kembali Cara Penerapan Konseling di sekolah Proses Penerapan Konseling Karyawan