Uji Normalitas Uji Linieritas Uji Multikolinearitas

Tabel 10. Statistik Deskriptif Ukuran Perusahaan Variabel Minimum Maximum Mean SD Ukuran Perusahaan Log21,51 Log33,12 Log29,04 Log2,06 Berdasarkan hasil analisis deskriptif variabel ukuran perusahaan diperoleh nilai tertinggi atau maksimal sebesar log 33,12 dan nilai terendah sebesar log21,51 dengan rata-rata sebesar log29,04 dan standar deviasi sebesar 2,06. Perusahaan yang memiliki nilai ukuran perusahaan tertinggi dalam penelitian ini adalah PT. Energi Mega Persada Tbk atau ENRG pada tahun 2011.

C. Hasil Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji normalitas, dapat menganalisis dengan melihat nilai probabilitasnya. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah dengan Kolmogorov Smirnov Test dengan menggunakan taraf signifikansi 0,05, sehingga data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 atau 5. Berikut hasil perhitungannya: Tabel 11. Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Test Variabel Sig. Nilai kritis Keterangan Residual 0,243 0,05 Normal Lampiran 8, Hal. 101. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov Test di atas, terlihat bahwa nilai probabilitas 0,05, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji Linieritas

Tujuan pengujian prasyarat linearitas adalah untuk melihat apakah pola model regresi yang terbentuk adalah linier atau non-linier. Uji linieritas dapat diketahui dengan menggunakan uji F, yaitu membandingkan antara nilai F tabel dengan nilai F hitung , F hitung dalam analisis ini dapat dilihat pada baris deaviation from linearity yang tercantum dalam tabel ANOVA dari output yang dihasilkan oleh program SPSS. Dua variabel penelitian dikatakan mempunyai hubungan yang linier bila F tabel F hitung dengan tingkat signifikansinya 5. Adapun hasil uji linieritas sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Linearitas Variabel F hitung F tabel Taraf Sig. Keterangan X 1 0,657 3,94 5 Linier X 2 1,328 3,94 5 Linier X 3 1,130 3,94 5 Linier X 4 3,444 3,94 5 Linier Lampiran 9, Hal. 102. Berdasarkan tabel hasil uji linearitas, dapat dilihat bahwa, dari semua variabel X 1 sampai dengan X 4 , semua memiliki F hitung yang lebih kecil dari F tabel , sehingga dapat dikatakan bahwa pola regresi linier.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya multikolonieritas. Pendeteksian multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan metode VIF. Kriteria pengujian: Jika VIF 10, maka Ho ditolak Jika VIF 10, maka Ho diterima Hasil uji multikolinearitas dengan metode VIF adalah sebagai berikut: Tabel 13. Hasil Uji Multikolinearitas dengan Metode VIF Variabel VIF Nilai Kritis Keterangan X 1 1,121 10 Tidak terkena multikolinearitas X 2 1,144 10 Tidak terkena multikolinearitas X 3 1,047 10 Tidak terkena multikolinearitas X 4 1,042 10 Tidak terkena multikolinearitas Lampiran 10, Hal. 110. Berdasarkan uji multikolinearitas dengan metode VIF, nilai VIF 10, artinya bahwa semua variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas, sehingga tidak membiaskan interpretasi hasil analisis regresi.

4. Uji Heterokedastisitas