harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Dengan demikian, pemakai laporan keuangan tetap dapat melakukan evaluasi
mengenai kinerja perusahaan yang berasal dari kegiatan normal selama periode tersebut sekaligus melihat pengaruh dari pos luar biasa
terhadap perhitungan laba rugi perusahaan untuk periode yang bersangkutan.
5. Labarugi
Laba merupakan perbedaan antara pendapatan yang didapatkan perusahaan dan beban yang dikeluarkan perusahaan, jika pendapatan
melebihi beban, maka hasilnya adalah laba bersih Henry Simamora, 2000:25. Sedangkan menurut J. Wild 2003:407, laba merupakan
selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu pengukur aktivitas operasi dan
dihitung berdasarkan atas dasar akuntansi akrual. Jenis- jenis laba dalam hubungannya dengan perhitungan yaitu:
a. Laba Kotor Laba kotor merupakan selisih antara penjualan bersih dengan
harga pokok penjualan, disebut laba kotor karena masih harus dikurangi dengan biaya-biaya usaha.
b. Laba dari Operasi Laba dari operasi merupakan selisisih antara laba kotor dengan
total beban operasi.
c. Laba Bersih Laba bersih merupakan jumlah terakhir dalam perhitungan laba
rugi, di mana untuk mencarinya, laba operasi ditambah dengan pendapatan lain-lain dan dikurangi dengan beban lain-lain.
Laba menunjukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan, sehingga dapat dikatakan bahwa laba merupakan berita
baik, oleh karena itu, perusahaan tidak akan menunda penyampaian informasi yang berisi berita baik. Rugi adalah penurunan modal atau
aktiva bersih dan transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian
lain yang memengaruhi badan usaha selama suatu periode kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik Kieso, 2007: 144.
Kerugian yang dialami perusahaan merupakanbad news bagi perusahaan itu sendiri maupun bagi para investor, perusahaan
mempunyai kecenderungan untuk menunda berita atas kerugian yang dialami oleh perusahaan kepada publik.
Berdasarkan uraian sebelumnya, dengan demikian perusahaan yang meraih laba cenderung akan lebih tepat waktu dalam pelaporan
keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang mengalami kerugian. Dimungkinkan perusahaan yang mengumumkan rugi untuk
suatu periode akan mengalami audit delay yang lebih panjang. Ada
beberapa alasan yang menyebabkan perusahaan yang menderita kerugian cenderung mengalami audit delay yang lebih panjang,
diantaranya yaitu, yang pertama, ketika kerugian terjadi, perusahaan ingin menunda bad news, sehingga perusahaan akan meminta auditor
untuk manjadwal ulang penugasan audit. Kedua, auditor akan lebih berhati-hati selama proses audit jika percaya bahwa kerugian ini
mungkin disebabkan karena kegagalan keuangan perusahaan atau kecurangan manajemen.
6. Kompleksitas Operasi Perusahaan