10
ini dapat menimbulkan ketakutan-ketakutan tersendiri bagi remaja maupun orang tua karena pada periode ini remaja mulai mencari identitasnya. Idealnya
dalam masa remaja ini terdapat beberapa tugas perkembangan yang harus dipenuhi. Menurut Havighurst dalam Hurlock, 1994 tugas-tugas
perkembangan remaja antara lain sebagai berikut :
1. Mencapai hubungan yang baru dan lebih masak dengan teman
sebaya baik sesama jenis maupun lawan jenis. 2.
Mencapai peran sosial maskulin dan feminin. 3.
Menerima keadaan fisik dan dapat mempergunakannya secara efektif.
4. Mencapai kemandirian secara emosional dari orangtua dan
orang dewasa lainnya. 5.
Mencapai kepastian untuk mandiri secara ekonomi. 6.
Memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk bekerja. 7.
Mempersiapkan diri untuk memasuki perkawinan dan kehidupan keluarga.
8. Mengembangkan kemampuan dan konsep-konsep intelektual
untuk tercapainya kompetensi sebagai warga negara. 9.
Menginginkan dan mencapai perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.
10. Memperoleh rangkaian sistem nilai dan etika sebagai pedoman
perilaku.
2.1.2 Perilaku Kenakalan Remaja
1. Pengertian Perilaku Kenakalan Remaja
Kartono 2002 mengatakan :
Kenakalan remaja disebut dengan “Juvenile Delinquency”. juvenile delinquency ialah perilaku jahat dursila atau kejahatan kenakalan
anak-anak muda ; merupakan gejala sakit patologis secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk
tingkah laku yang menyimpang. Juvenile berasal dari bahasa latin juvenilis yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada
masa muda, sifat-sifat khas pada periode remaja. Sedangkan Delinquent berasal dari kata latin delinquere yang berarti terabaikan,
mengabaikan ; yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, a- sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau,
penteror, tidak dapat diperbaiki lagi, durjana, dursila, dan lain-lain.
11
Menurut Jensen dan Sarwono dalam Sarwono, 2000, dalam memberikan definisi mengenai perilaku kenakalan remaja perlu adanya
suatu batasan yaitu perilaku kenakalan remaja ditinjau dari segi hukum dan dari segi penyimpangan norma, aturan dan pengingkaran status.
Definisi hukum untuk kenakalan remaja adalah suatu tingkah laku dari anak-anak dan remaja yang mana jika dilakukan pada usia dewasa
akan didakwa sesuai hukum sebagai tindak kriminal Lee Steve Vandegriff, 2005.
Dalam 1 Petrus 2:17, Imamat 19:32, I Tesalonika 4:11-12, dapat diambil definisi secara ringkas mengenai kenakalan remaja. Disini
kenakalan remaja diartikan sebagai suatu ketiadaan rasa hormat terhadap orang lain, harta dan diri sendiri.
Sejalan dengan pendapat Jensen dan Sarwono dalam Sarwono, 2000, definisi kenakalan remaja memang perlu diadakannya suatu
batasan yaitu perilaku kenakalan remaja ditinjau dari segi hukum, penyimpangan norma, aturan atau pengikaran status baik sebagai pelajar
ataupun sebagai seorang anak. Kenakalan tersebut tidak semestinya diasumsikan sebagai suatu tahap perkembangan masa dimana para remaja
akan tumbuh dan melewatinya seiring dengan berjalannya waktu karena jika kenakalan itu dilakukan pada usia dewasa maka dapat didakwa sesuai
hukum sebagai tindak kriminal sesuai dengan pendapat Lee Steve Vandegriff 2005. Begitu pula dengan pendapat Kartono 2002 yang
menyebutkan bahwa kenakalan remaja bisa sebagai suatu tindak kriminal.
12
2. Jenis-jenis Perilaku Kenakalan Remaja