12
2. Jenis-jenis Perilaku Kenakalan Remaja
Jensen dalam Sarwono, 2000, membagi kenakalan remaja menjadi empat jenis yaitu :
a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain :
perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan. b.
Kenakalan yang menimbulkan korban materi : perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan.
c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban dipihak orang
lain : pelacuran, penyalahgunaan obat. Di Indonesia mungkin dapat juga dimasukkan hubungan seks sebelum menikah dalam
jenis ini. d.
Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, mengingkari status
orang tua dengan cara minggat dari rumah atau membantah perintah mereka.
3. Gejala-gejala Kenakalan Remaja
Menurut Simanjuntak
1984 gejala-gejala
yang dapat
memperlihatkan hal-hal yang mengarah pada kenakalan remaja adalah:
a. Remaja yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga
remaja tersebut menyendiri. Remaja yang demikian psikis maupun emosinya dapat tergoncang.
b. Remaja yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab
dirumah atau di sekolah. Misal remaja lebih senang mencari kesibukan sendiri dengan bermain-main ketimbang belajar,
mengerjakan tugas ataupun membantu keluarga di rumah. c.
Remaja yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari
penyelesainnya. Remaja seperti ini sering terbawa akan perasaan atau emosi meledak-ledak.
d. Remaja yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati
batas yang berbeda dengan ketakutan remaja normal. e.
Remaja yang suka berbohong. f.
Remaja yang senang menyakiti atau mengganggu teman- temannya di sekolah atau di rumah.
g. Remaja yang menyangka bahwa semua guru bersikap tidak baik
terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka. h.
Remaja yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
13
4. Faktor Penyebab Perilaku Kenakalan Remaja
Kartono 1986, menyebutkan ada beberapa faktor penyebab perilaku kenakalan remaja, antara lain:
1 Faktor internal.
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri remaja itu sendiri dimana remaja memiliki ego yang tinggi serta tidak dapat
mengendalikan mengontrol dirinya sendiri, tidak punya fondasi yang cukup kuat untuk menolak pengaruh dari luar maupun
dorongan dari dalam diri sendiri.
2 Faktor eksternal
a. Faktor keluarga
Kondisi keluarga yang berantakan, perlindungan yang berlebihan dari orang tua, penolakan orang tua, pengaruh
buruk orang tua, dapat mempengaruhi remaja untuk berperilaku menyimpang.
b. Lingkungan sekolah yang tidak menguntungkan
Kondisi buruk ini antara lain berupa bangunan sekolah yang tidak memenuhi persyaratan, tanpa halaman bermain yang
cukup luas, tanpa ruang olahraga, minimnya fasilitas ruang belajar, jumlah murid dalam satu kelas yang terlalu banyak
dan padat 50-60 orang, ventilasi dan sanitasi yang buruk, suasana kelas yang membosankan dimana remaja hanya
melakukan kegiatan yang tertekan hanya duduk, pasif mendengarkan sehingga mereka menjadi jemu, jengkel dan
apatis. Dengan kondisi yang seperti itu menjadikan remaja merasa sangat dibatasi gerak-geriknya dan merasa tertekan
batinnya dilarang bertanya kalau tidak perlu, harus tunduk, patuh dan disiplin. Kurang sekali kesempatan yang diberikan
oleh sekolah untuk melakukan ekspresi bebas, baik yang bersifat fisik maupun psikis sebab semua sudah diatur dan
dipastikan, mengikuti buku, kurikulum dan satuan pelajaran yang sudah baku. Sebagai akibatnya, remaja justru tidak
mematuhi peraturan-peraturan yang ada tersebut, ingin bebas dan liar, mau berbuat semau sendiri, menjadi agresif, juga
suka membolos, melakukan perkelahian di luar sekolah untuk melampiaskan kedongkolan dan frustasinya selama berada di
sekolah.
c. Faktor milieu
Milieu atau lingkungan sekitar tidak selalu baik dan menguntungkan bagi pendidikan dan perkembangan anak.
Lingkungan adakalanya dihuni oleh orang dewasa serta anak- anak muda kriminal dan anti sosial yang bisa merangsang
timbulnya reaksi emosional buruk pada anak-anak puber dan adolensens yang masih labil jiwanya. Dengan begitu anak-
anak remaja ini mudah terjangkit oleh pola kriminal, a-susila
14 dan anti sosial. Satu remaja terjangkiti pengaruh-pengaruh
buruk tersebut maka dapat menjangkiti teman sebayanya remaja yang lain.
5. Dampak Perilaku Kenakalan Remaja