6. 1. Kriteria Steganografi 6. Media Cover

mengurangi kepraktisannya dan juga kurangnya algoritma yang mendukung format ini.

2. 6. 3. Least Significant Bit LSB

Teknik ini bekerja secara langsung kedalam domain spasial dari suatu citra. Istilah domain spasial sendiri mengacu pada pixel-pixel yang menyusun citra tersebut, yang artinya teknik ini beroperasi langsung pada pixel-pixel tersebut [10]. Metode ini merupakan metode yang paling umum digunakan untuk menyembunyikan pesan karena memanfaatkan Least Significant Bit LSB. Walaupun banyak kekurangan pada metode ini, tetapi kemudahan implementasinya membuat metode ini tetap digunakan sampai sekarang. Metode ini membutuhkan syarat, yaitu jika dilakukan kompresi pada stego, harus digunakan format lossless compression karena metode ini menggunakan bit- bit pada setiap pixel pada citra. Jika digunakan format lossy compression, pesan rahasia yang disembunyikan dapat hilang. Jika digunakan image 24 bit color sebagai cover, sebuah bit dari masing-masing komponen Red, Green, dan Blue dapat digunakan sehingga 3 bit dapat disimpan pada setiap pixel. Sebuah citra 800 x 600 pixel dapat digunakan untuk menyembunyikan 1.440.000 bit 180.000 bytes data rahasia. Misalnya, di bawah ini terdapat 3 pixel dari citra 24 bit color: 00100111 11101001 11001000 00100111 11001000 11101001 11001000 00100111 11101001 Jika diinginkan untuk menyembunyikan karakter A 10000001 dihasilkan : 00100111 11101000 11001000 00100110 11001000 11101000 11001000 00100110 11101001 Dapat dilihat bahwa hanya 3 bit saja yang perlu diubah untuk menyembunyikan karakter A ini. Perubahan pada LSB ini akan terlalu kecil untuk terdeteksi oleh mata manusia sehingga pesan dapat disembunyikan secara efektif. Jika digunakan citra 8 bit color sebagai cover, hanya 1 bit saja dari setiap pixel warna yang dapat dimodifikasi sehingga pemilihan citra harus dilakukan dengan sangat hati-hati, karena perubahan LSB dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna yang ditampilkan pada citra. Akan lebih baik jika citra berupa citra grayscale karena perubahan warnanya akan lebih sulit dideteksi oleh mata manusia. Proses ekstraksi pesan dapat dengan mudah dilakukan dengan mengekstrak LSB dari masing-masing pixel pada stego secara berurutan dan menuliskannya ke output file yang berisi pesan tersebut.

2. 6. 4. Dynamic Cell Spreading DCS

Teknik Dynamic Cell Spreading DCS merupakan steganografi dengan menggunakan model proteksi terhadap deteksi yang dikembangkan oleh Holger Ohmacht dengan konsep dasar yaitu menyembunyikan file pesan semua data elektronik ke dalam media gambar JPEG [2]. Penyembunyian pesan dilakukan dengan cara menyisipkanya pada bit rendah LSB Least Significant Bit dari data pixel yang menyusun file tersebut menggunakan buffer memori sebagai media penyimpan sementara. Dalam proses penggabungan stego antara file gambar dengan teks, untuk file bitmap 24 bit maka setiap pixel titik pada gambar tersebut akan terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru RGB yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit byte dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111. Dengan demikian pada setiap pixel file bitmap 24 bit kita dapat menyisipkan 3 bit data. Teknik Dynamic Cell Spreading ini sebenarnya hampir sama dengan metode LSB, hanya saja pada teknik ini membutuhkan media memori sebagai perantara untuk menghitung jumlah keseluruhan bit yang terdapat di dalam file sehingga memudahkan proses embedding itu sendiri.

2. 7. Digital Signature

Bedasarkan sejarahnya, penggunaan digital signature berawal dari penggunaan teknik kriptografi yang digunakan untuk mengamankan informasi yang hendak ditransmisikandisampaikan kepada orang yang lain yang sudah digunakan sejak ratusan tahun yang lalu. Dalam suatu kriptografi suatu pesan dienkripsi encrypt dengan menggunakan suatu kunci key. Hasil dari enkripsi ini adalah berupa chipertext tersebut kemudian ditransmisikandiserahkan kepada tujuan yang dikehendakinya. Chipertext tersebut kemudian dibukadidekripsi decrypt dengan suatu kunci untuk mendapatkan informasi yang telah enkripsi tersebut. Terdapat dua macam cara dalam melakukan enkripsi yaitu dengan menggunakan kriptografi simetris symetric crypthographysecret key crypthography dan kriptografi simetris asymetric crypthography yang kemudian lebih dikenal sebagai public key crypthography. Secret key crypthografi atau yang dikenal sebagai kriptografi simetris, menggunakan kunci yang sama dalam melakukan enkripsi dan dekripsi terhadap suatu pesan message, disini pengirim dan penerima menggunakan kunci yang