2. 9. Pemodelan Sistem
Dalam suatu proses pembuatan software, analisa dan rancangan telah merupakan terminologi yang sangat tua. Pada saat masalah ditelusuri dan
spesifikasi dinegisiasikan, dapat dikatakan bahwa kita berada pada tahap rancangan. Merancang adalah menemukan suatu cara untuk menyelesaikan
masalah, salah satu toolmodel untuk merancang pembangunan software yang berbasis object-oriented adalah UML. Alasan mengapa UML digunakan adalah,
pertama, scalability dimana objek lebih mudah dipakai untuk menggambarkan sistem yang besar dan komplek. Kedua, dynamic modeling, dapat dipakai untuk
pemodelan sistem dinamis dan real time [11]. Sebagaimana dalam tulisan pertama, akan dijelaskan konsep mengenai obyek, OOAD Obyek Oriented
Analyst Design dan pengenalan UML, maka dalam tulisan kedua ini lebih
ditekankan pada cara bagaimana UML digunakan dalam merancang sebuah pengembangan software yang disertai gambar atau contoh dari sebuah aplikasi.
2. 9. 1. UML Unified Modelling Language
Unified Modelling Language UML adalah sebuah ”bahasa” yang telah
menjadi standar
dalam industri
untuk visualisasi,
merancang, dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.
Dengan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi
dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya,
maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objek.
Seperti bahasa-bahasa lainnya , UML mendefinisikan notasi dan syntax. notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan
berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk bentuk tersebut dapat di kombinasikan.
Notasi Uml terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya yaitu : Grady Booch OOD Object Oriented Design, Jim Rumbaugh OMTObject
Modeling Technique dan Ivar Jacobson OOSE Object Oriented Software Engineering
.
2. 9. 2. Use case
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan
“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem.
Sebuah use case menggambarkan suatu urutan interaksi antara satu atau lebih aktor dan sistem. Dalam fase requirements, model use case mengambarkan
sistem sebagai sebuah kotak hitam dan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu bentuk naratif, yang terdiri dari input user dan respon-respon sistem. Setiap
use case menggambarkan perilaku sejumlah aspek sistem, tanpa mengurangi struktur internalnya. Selama pembuatan model use case secara pararel juga harus
ditetapkan obyek-obyek yang terlibat dalam setiap use case. Contoh use case dapat dilihat pada gambar 2.12.
Gambar 2. 12 Use Case Diagram
2. 9. 3. Class Diagram
Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan atributproperti suatu sistem, sekaligus
menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut metodafungsi. Class diagram
menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,
dan lain-lain [Gambar 2.13]. Class
memiliki tiga area pokok : 1. Nama danstereotype
2. Atribut 3. Metoda
Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :