35
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Sugiyono 2009 : 38
adalah : “Objek penelitian variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti
untuk dipelajari
dan kemudian
ditarik kesimpulannya.”
Objek yang dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh
profitabilitas dan kepemilikan institusional terhadap dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Data yang digunakan oleh penulis
adalah data laporan keuangan perusahaan, secara lebih khusus objek yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data profitabilitas dan kepemilikan institusional
sebagai variabel independen dan data rasio pembayaran dividen sebagai variabel dependen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.
Sugiyono 2009 : 2 mengemukakan bahwa :
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.”
Dengan menggunakan metode penelitian maka akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga bisa menghasilkan sebuah
kesimpulan dan gambaran yang lebih jelas mengenai objek yang akan diteliti.
Sonny Sumarsono 2004 :223 mengemukakan pengertian metode
deskriptif: “Metode deskriptif adalah suatu analisis yang menguraikan data hasil
penelitian tanpa melakukan pengujian“. Metode penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan atau
menjelaskan kondisi profitabilitas, kepemilikan institusional, dan dividend payout ratio.
Tujuan dari metode deskriptif kuantitatif yaitu membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta-fakta dan keadaan dari objek yang diteliti kemudian
menggabungkan hubungan antara variabel yang terikat didalamnya.
Sedangkan metode verifikatif menurut Sonny Sumarsono 2004:223
mengemukakan: “Metode verifikatif adalah analisis yang digunakan untuk menguji hipotesa
dari penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya. Yaitu untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara variabel-
variabel”. Metode penelitian verifikatif digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas
dan kepemilikan institusional terhadap dividend payout ratio. Metode penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis
yang dilakukan melalui pengumpulan data-data dilapangan sehingga diketahui
pengaruh variabel independent X yaitu profitabilitas dan kepemilikan institusional terhadap variabel depedent Y yaitu kebijakan dividen.
Menurut Sugiyono 2009 : 8 metode penelitian kuantitatif adalah sebagai
berikut: “Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebgai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatifstatistik, dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdafar di BEI
dimana data yang diteliti adalah profitabilitas yang diperoleh, tingkat kepemilikan institusional dan jumlah rasio pembayaran dividen. Sehingga dengan adanya
penelitian ini penulis berharap dapat menetahui pengaruh profitabilitas dan kepemilikan institusional terhadap teradap dividend payout ratio.
Dalam melakukan suatu Penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, tujuannya agar penelitian dapat berjalan dengan baik dan
sistematis.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat. Desain penelitian ini
berkaitan dengan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Pengertian desain
penelitian menurut Muhammad Nazir 2003:84 adalah :
“Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.”
Agar tergambarkan secara keseluruhan alur penelitian ini, maka peneliti membuat suatu desain penelitian. Dan tahap-tahap yang akan dilakukan oleh penulis
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi masalah suatu tahapan proses merumuskan masalah untuk
mengenali masalah yang ingin diselesaikan. Salah salah satu cara untuk memudahkan seseorang mengungkapkan atau menyatakan identifikasi
masalah dengan baik adalah dengan mengetahui secara jelas masalah yang dihadapi. Masalah yang terjadi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI khususnya mengenai perkembangan profitabilitas, kepemilikan institusional dan dividend payout ratio.
2. Mengumpulkan data merupakan suatu pernyataan statement tentang sifat, keadaan, kegiatan tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan mengenai perkembangan profitabilitas,
kepemilikan institusional, dan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
3. Melakukan studi literature merupakan penelusuran yang bersumber dari buku, media, pakar ataupun dari hasil penelitian orang lain yang bertujuan untuk
menyusun dasar teori yang kita gunakan dalam melakukan penelitian. Peneliti melakukan referensi teori-teori mengenai perofitabilitas, kepemilikan
institusional, dan dividend payout ratio. 4. Membuat hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah yang masih
bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya yang berdasarkan teori yang dikembangkan.
5. Mengidentifikasi, memberi nama variabel dan membuat definisi operasional dan masing-masing variabel.
6. Menyusun desain penelitian dan melakukan analisis statistik untuk menganalisis data-data yang telah diperoleh serta menguji kebenaran
hipotesis, baik secara manual maupun menggunakan media komputer. 7. Membuat kesimpulan terhadap hasil uji hipotesis.
8. Menyusun laporan hasil penelitian. Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa desain penelitian
adalah semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang
dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Variabel penelitian menurut Sugiyono 2009 : 38 adalah sebagai berikut :
“Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh penelitia untuk dipelajari sehingga diperoleh
informa si tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”
Operasional variabel menurut Jonathan Sarwono 2006:67 adalah
“Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan
pengukurannya.”
Sedangkan definisi operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69
sebagai berikut: “Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi
variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu
dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi
pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih ba
ik.” Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel yang digunakan yaitu :
1. Variabel Independen X
Berikut ini merupakan pengertian variabel independent menurut Sugiyono 2009 : 39
yaitu : Variabel independent merupakan variabel yang sering disebut sebagai
variabel stimulasi, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent
Karena itu, yang menjadi variabel independent atau variabel bebas X pada
penelitian ini adalah profitabilitas dan kepemilikan manajerial. Indikator yang digunakan adalah profitabilitas dan kepemilikan institusional.
a. Rumus Profitabilitas X1
Sumber : Agus Sartono 2001:122
b. Rumus kepemilikan institusional X2.
Sumber : Ismiyanti dan Hanafi 2003
ROA : Laba bersih setelah pajak
Total Aset
Kepemilikan institusional :
Saham yang dimiliki institusi Total saham yang beredar
2. Variabel Dependen Y
Pengertian varibel dependent menurut Sugiyono 2009 : 39 yaitu :
Variabel dependent sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuaen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Karena itu yang menjadi variabel dependen Y pada penelitian ini adalah
kebijakan dividen. Indikator yang digunakan adalah kebijakan dividen. Dengan rumus :
Sumber : Gitman 2009:611
Operasionalisasi variabel dapat digambarkan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel
Variabel Konsep Indikator
Skala 1.
Profitabilitas X1
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan,
total aset maupun modal sendiri. Agus
Sartono 2001:122 Laba setelah
pajak Total aset
Rasio Dividend Payout Ratio :
Dividen Perlembar Saham Laba Perlembar Saham
2. Kepemilikan
Institusional X2
kepemilikan institusional adalah
proposi saham yang dimiliki oleh pihak
institusi pada akhir tahun yang diukur
dalam prosentase
Ismiyanti dan Hanafi 2003
Saham yang dimiliki institusi
Total saham yang beredar
Ismiyanti dan Hanafi 2003
Rasio
1. Dividend
Payout Ratio Y
prosentase laba yang dibagikan sebagai
dividen, dimana semakin besar
Dividend Payout Ratio semakin kecil porsi
dana yang tersedia untuk ditanamkan
kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan.
Gitman2009:611 Dividen
perlembar saham Laba perlembar
saham
Gitman 2009:611
Rasio
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1. Sumber Data
Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini tentang bagaimana pengaruh profitabilitas dan kepemilikan institusional terhadap dividend payout ratio
adalah data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang didapat langsung dari seperti hasil wawancara,
observasi atau dengan datang langsung ke perusahaan.
Pengertian data primer menurut Umi Narimawati 2008;98 adalah :
“Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus
dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai sarana
mendapatkan informasi ataupun data”.
Selain data primer, penulis juga menggunakan data sekunder, yaitu data yang telah diolah oleh pihak perusahaan. Data yang digunakan yaitu laporan keuangan
neraca dan laba rugi perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Menurut Sugiyono 2009:137 data sekunder adalah:
“Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.”
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Teknik penentuan data dibagi menjadi dua bagian, yaitu populasi dan sampel. Dan pengertiannya adalah sebagai berikut :
1. Populasi
Sugiyono 2006:72 berpendapat bahwa :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.” Populasi adalah obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. dan yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah Laporan financial statement yang
merupakan ringkasan dari seluruh laporan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
2. Sampel Sugiyono 2010:81
berpendapat bahwa : “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Jadi sampel bisa dikatakan sebagai bagian dari populasi yang dapat mewakli
seluruh populasi.
Sampel yang diambil sebanyak 15 perusahaan yang terdaftar diBEI karena sudah dianggap mewakili untuk dilakukan penelitian.
3. Teknik Sampling
Ada banyak teknik sampling yang dapat digunakan diantaranya adalah dengan
menggunakan teknik non probability sampling. Sugiyono 2010:84 mengemukakan
bahwa : “Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”.
Adapun jenis nonprobability samplling yang digunakan oleh penulis adalah
sampling purposive. Menurut Sugiyono 2009 : 85 sampling purposive adalah :
“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu” Untuk itu penulis mempunyai kriteria terhadap sampel yang akan diteliti yaitu
berdasarkan : 1. Data yang diambil merupakan laporan financial statement 15 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia BEI
2. Data yang diambil adalah tujuh tahun dari 2003-2012 dikarenakan terjadi suatu fenomena dalam kurun waktu tersebut baik itu antara ROA terhadap
DPR maupun kepemilikan institusioanl terhadap DPR. 3. Sampel yang diambil sebanyak 10 periode karena sudah dianggap mewakili
untuk dilakukan penelitian. 4. Perusahaan tersebut pernah membayar dividen sekurang-kurangnya empat
kali dalam kurun waktu 10 periode.
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan, diperoleh melalui beberapa cara, yaitu :
1. Penelitian langsung
Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan primer yang diperoleh dari hasil
wawancara penulis dengan pihak terkait dan juga data sekunder yang diperoleh dengan cara dokumentasi. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mencatat
data dengan mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki instansi terkait, umumnya tentang laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2003-2012.
2. Studi Kepustakaan
Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data
tersebut diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis, dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan,
ensklopedia, dan sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
Dalam penelitian ini, rancangan analisis meliputi analisis kualitatif dan analsis kwantitatif yang meliputi analisis regresi, analisis korelasi, koefisien determinasi, dan
rancangan pengujian hipotesis.
1. Analisis Kualitatif
Menurut Sugiyono 2010:14 berpendapat bahwa :
“ Analisis kualitatif adalah metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati
apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara
mendetail.
” Dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian
dimana penelitian turut berpartispasi di lapangan dengan mencatat segala kejadian yang terjadi, melakukan analisis terhadap berbagai dokumen yang ditemukan
dilapangan untuk dibuatkan laporan hasil penelitiannya. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dari variabel
X1 Profitabilitas dan X2 Kepemilikan Institusional, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai narasumber dari divisi yang terkait.
Dalam mengolah dan menganalisis data yang didapatkan di lapangan, peneliti menggunakan rumus profitabilitas, kepemilikan Institusional dan dividend payout
ratio dengan menghitung pembayaran dividen pada pemegang saham serta menghitung perkembangan laporan keuangan dari tahun ke tahun.
2. Analisis Kuantitatif
Menurut Sugiyono 2010:31
“ Analisis kuantitatif adalah dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik
deskriptif dan inferensialinduktif. “
Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan
pada sampel yang dilakukan secara random. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi
frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart diagram lingkaran, dan pictogram. Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi
terhadap data-data yang telah disajikan. Dalam hal ini penulis melakukan analisis pada laporan keuangan neraca dan
laba rugi yang terdapat pada perusahaan manufaktur yang terdaptar di BEI Dari hasil analisis tersebut akan didapat analisis pengaruh profitabilitas dan kepemilikan
Institusional terhadap dividend payout ratio.
Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas,
gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Pengujian-pengujian yang dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Uji Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk mengetahui besarnya pengaruh profitabilitas dan kepemilikan institusional
terhadap dividend payout ratio. Persamaan yang menyatakan bentuk hubungan antara variabel independen X dan variabel dependen Y disebut dengan
persamaan regresi. Menurut Andi Supangat 2007:325 pengertian regresi linier
berganda adalah : “
Garis regresi regression lineline of the best fitestimating line adalah suatu garis yang ditarik diantara titik-titik scatter diagram sedemikian rupa sehingga
dapat dipergunakan untuk menaksir besarnya variabel yang satu berdasarkan variabel yang lain, dan dapat juga dipergunakan untuk mengetahui macam
korelasinya positif atau ne gatifnya”
. Jadi dapat disimpulkan bahwa dampak dari penggunaan analisis regresi,
adalah untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel independen profitabilitas dan institusional dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan
variabel dependen dividend payout ratio.
2. Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional.
Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan
juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi hubungan.
3.2.5.2 Perancangan Hipotesis
Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik,
perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan.
Untuk mengetahui apakah ada atau tidaknya hubungan yang erat atau
berpengaruh antara variabel X independent dan variabel Y dependent. Untuk
selanjutnya langkah-langkah pengujian sebagai berikut: Nyatakan Ho dan Ha
Ho: β = 0, artinya profitabilitas dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Ha: β ≠ 0, artinya profitabilitas dan kepemilikan institusional berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
Dimana β adalah nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan. Untuk menguji hipotesis tersebut maka data yang diperoleh dan dianalisis dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Sumber :sugiyono 2007:292
Keterangan :
t = Probabilitas
t
hitung
: r
√
n-2
√
1- r2
r = Koefisien korelasi n = Jumlah periode
Untuk menarik kesimpulan dari hipotesis diatas dilakukan dengan membandingkan nilai
t
hitung
dan
t
tabel
dengan tingkat signifikan sebesar 0.05 α = 5 dan dk = n-2
Kriteria penolakan dan penerimaan hipotesis H0 adalah sebagai berikut : 1. Jika
t
hitung
t
tabel
,
maka H0 ada pada daerah penolakan, berarti Ha diterima atau ada pengaruh.
2. Jika
t
tabel
t
hitung
,
maka H0 ada pada daerah penerimaan, berarti Ha ditolak atau tidak ada pengaruh.
3. Untuk memperkuat penelitian uji statistik digunakan program SPSS 17. 00 for Windows. Dibawah ini gambar daerah penerimaan dan penolakan hipotesis Ho
PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI
SHINTA LESMANA 21109093
ABSTRACT
The research was conducted at the Indonesian Capital Market. The variables studied were profitability as measured by ROA and institutional ownership which could affect the dividend payout ratio.
In this study, the research method used is the method of multiple linear regression analysis. Sampling using is purposive sampling. Companies that were sampled are a manufacturing company with certain criteria.
These results indicate that the positive infulence on the profitability variable dividend payout ratio and institutional ownership variables positive influence on the dividend payout ratio.
Keywords: Profitability, institutional Ownership and Dividend Payout Ratio I. PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain
– lain, untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui
hubungan dagang Henry Simamora,2000:438. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan memperoleh pendapatan atau
tingkat pengembalian investasi, baik berupa dividen dividend yield maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya Handoko, 2002.
Dividen adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai kas, saham perusahaan, ataupun aktiva lainnya. Semua dividen haruslah
diumumkan oleh dewan direksi sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan. Simamora, 2000 : 423. Oleh karena itu, perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk menginformasikan segala macam bentuk
kebijakan perusahaan yang menyangkut kepentingan para pemegang saham termasuk mengumumkan pembagian dividen yang akan dibayarkan kepada investor Tandelilin, 2001.
Deviden sebagai pembayaran kepada pemilik perusahaan yang diambil dari keuntungan perusahaan, baik dalam bentuk saham maupun tunai. Pembayaran deviden dalam bentuk tunai kas lebih banyak diinginkan investor
daripada dalam bentuk lain, karena pembayaran deviden tunai membantu mengurangi ketidakpastian investor dalam aktivitas investasinya di dalam perusahaan Ross,1997. Dalam hubungannya dengan pendapatan deviden, para
investor umumnya menginginkan pembagian deviden yang relatif stabil, karena dengan stabilitas deviden dapat meningkatkan kepercayaan investor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan, sehingga mengurangi unsur
ketidakpastian dalam investasi Ang, 1997.
Di sisi lain perusahaan yang akan membagikan deviden diharapkan pada berbagai macam pertimbangan anatara lain perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi yang mungkin lebih menguntungkan, kebutuhan dana
perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegang saham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran deviden yang berhubungan dengan kebijakan deviden. Kebijakan deviden kas sebuah perusahaan
memiliki dampak penting bagi banyak pihak yang terlibat di masyarakat Suherli,2004.
Kebijakan dividen terkait juga dengan hubungan antara manajer dengan pemegang saham. Kepentingan pemegang saham dan manajer dapat berbeda dan mungkin bisa menimbulkan konflik, misalnya manajer
menghendaki pembagian dividen yang kecil karena perusahaan membutuhkan dana yang besar untuk mendanai investasinya, sedangkan pemegang saham menghendaki pembagian dividen yang besar. Konflik yang terjadi akan
menimbulkan biaya keagenan. Pada sudut pandang pemilik, upaya untuk mengurangi biaya yang timbul dengan kebijakan dividen. Keown,et.al 2000.
Proporsi dividen yang dibayarkan pada pemegang saham tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba profitabilitas serta bentuk kebijakan dividen yang diterapkan oleh perusahaan yang bersangkutan
Andriyani, 2008. Prosentase dari laba yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend disebut Dividend Payout Ratio DPR Andriyani, 2008.
Perusahaan seringkali dihadapkan pada dilema, apakah akan membagikan dividen kepada pemegang saham, atau manahan laba untuk kegiatan investasi kembali dalam rangka pengembangan usaha Okpara, 2010. Karena
pembagian dividen yang tinggi kurang disukai oleh manajemen karena akan mengurangi utilitas manajemen yang disebabkan oleh semakin kecilnya dana yang berada dalam lingkup kendali manajemen Karen, 2003. Hal ini sesuai
dengan residual theory of cash dividend yang menyatakan bahwa kelebihan kas yang ada seharusnya dibagikan dalam bentuk dividen, akan tetapi manajemen tidak menyukai pembagian laba yang diperoleh dalam bentuk dividen,
manajemen lebih suka memperlakukannya sebagai laba ditahan retained earning Karen, 2003.
Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sebesar dana intern internal financing Margareta, 2005. Sebaliknya, jika
memilih untuk menahan laba yang diperoleh maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar Margareta, 2005.
Perusahaan perlu
untuk membuat
suatu kebijakan
tentang besarnya laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau biasa disebut Dividend Payout Ratio DPR. Rasio pembayaran dividen Dividend Payout Ratio DPR menentukan jumlah laba yang dapat ditahan dalam
perusahaan sebagai sumber pendanaan. Akan tetapi, dengan menahan laba saat ini dalam jumlah yang lebih besar dalam perusahaan juga berarti lebih sedikit uang yang akan tersedia bagi pembayaran dividen saat ini
Horne dan W achowicz,2005.
Sedangkan para pemegang saham mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraannya yaitu dengan mengharapkan pengembalian dalam bentuk dividen maupun keuntungan yang diperoleh pemegang saham,
ketika menjual saham capital gain. Di lain pihak, perusahaan juga mengharapkan adanya pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga harus memberikan kesejahteraan yang
lebih besar kepada para pemegang sahamnya. Prihantoro, 2003
Jadi bagi para investor lebih menyukai stabilitas rasio pembayaran deviden atau Dividend Payout Ratio DPR daripada pembayaran yang tinggi. Stabilitas di sini dalam arti tetap memperhatikan tingkat pertumbuhan perusahaan,
yang ditunjukkan oleh koefisien arah yang positif. karena bagi investor pembayaran deviden yang stabil merupakan indikator prospek perusahaan yang stabil pula dengan demikian resiko perusahaan juga relatif lebih rendah
dibandingkan dengan perusahaan dengan perusahaan yang membayar deviden tidak stabil Sartono, 2001.
Deviden merupakan salah satu penyebab timbulnya motivasi investor menanamkan dananya di pasar modal. Dan karena informasi yang dimiliki investor di pasar modal sangat terbatas, maka perubahan devidenlah yang akan
dijadikan sebagai sinyal untuk mengetahui performance perusahaan. Besar kecilnya dividend payout ratio DPR yang akan dibayarkan oleh perusahaan tergantung pada kebijakan
dividen masing-masing perusahaan, sehingga pertimbangan manajemen sangat diperlukan. Dengan demikian perlu bagi pihak manajemen untuk mempertimbangkan faktor-faktor apa saja yang akan mempengaruhi Divident Payout
Ratio DPR yang ditetapkan oleh perusahaan Hatta, 2002, Beberapa faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio DPR, antara lain yang telah dikemukakan oleh Riyanto, 2001 bahwa kebijakan dividen itu dipengaruhi oleh
likuiditas, kebutuhan dana untuk membayar hutang, tingkat pertumbuhan dan tingkat pengawasan, sedangkan hanafi, 2004 menyatakan dividend payout ratio dipengaruhi oleh kesempatan investasi, profitabiltas, likuiditas, akses ke
pasar uang, stabilitas pendapatan dan pembatasan- pembatasan.
Factor lain yang mempengaruhi dividend payout ratio adalah kepemilikan institusional institutional ownership. Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham oleh pemerintah, institusi keuangan, institusi berbadan hukum,
institusi luar negeri, dana perwalian dan institusi lainnya pada akhir tahun Shien, et. al 2006.
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan adalah kepemilikan institusional. Adanya kepemilikan institusional di suatu perusahaan akan mendorong peningkatan pengawasan agar lebih optimal terhadap
kinerja manajemen, karena kepemilikan saham mewakili suatu sumber kekuasaan yang dapat digunakan untuk mendukung atau sebaliknya terhadap kinerja manajemen. Penmgawasan yang dilakukan oleh investor institusional
sangat bergantung pada besarnya investasi yang dilakukan. Semakin besar kepemilikan institusi keuangan maka akan semakin besar kekuatan suara dan dorongan dari institusi keuangan tersebut untuk mengawasi manajemen dan
akibatnya akan memberikan dorongan yang lebih besar untuk mengoptimalkan nilai perusahaan sehingga kinerja perusahaan akan meningkat. Pengaruh investor institusional terhadap manajemen perusahaan dapat menjadi sangat
penting serta dapat digunakan untuk menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang saham Solomon 2004.
Sistem Kepemilikan Institusional pada sebuah perusahan berpengaruh terhadap keputusan – keputusan yang
diambil dalam tiap periode, karena bisa saja keputusan yang diambil pihak perusahaan akan berdasarkan kemauan dari pihak institusional yang mempunyai kepemilikan yang lebih besar. Jika kepemilikan institusional dalam sebuah
perusahaan jumlahnya besar, maka akan lebih memilih untuk mengalokasikan keuntungan yang didapatkan perusahaan dalam bentuk dividen serta dengan persentase yang lebih stabil. Untuk lebih jelas nya liahat tabel
dibawah ini :
Tabel 1.1 Perkembangan rata-rata Profitabilitas, kepemilikan institusional, dan dividend payout ratio tahun 2010-2011
pada perusahaan PT. Berlina Tbk Variabel
2010 2011
Profitabilitas ROA 6,30
7,37
Kepemilikan Institusional 59,69
60,73
Dividend Payout Ratio 35,73
26,17 Sumber : data yang diolahSummary Of Financial Statement 2010-2011
Dari tabel diatas pada perusahan PT.Berlina Tbk pada tahun 2011 profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 7,73 sedangkan dividend payout ratio mengalami penurunan senilai 26,17. Ini bertolak belakang pada penelitian
Rizal Ahmad 2009 yang menyatakan bahwa profitabilitas yang diukur oleh ROA mempunyai hubungan positif dan signifikan , yang berarti apabila profitabilitas naik maka dividend payout ratio juga naik.
Sedangkan kepemilikan institusional pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebasar 60,73 dan dividend payout ratio mengalami penurunan 26,17. Ini tidak sesuai dengan penelitian Anggit Satria dan Djoko
Sampurno2012 yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, jadi apabila kepemilikan meningkat maka dividend pun akan meningkat.
Oleh karena fenomena tersebut maka dalam penelitian ini akan mengambil tema
“PENGARUH PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO
”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Terjadi peningkatan ROA yang diikuti oleh penurunan Dividend Payout Ratio DPR.
2. Terjadi penurunan ROA yang diikuti oleh peningkatan Dividend Payout Ratio DPR 3. Terjadi peningkatan kepemilkan institusional yang diikuti oleh penurunan Dividend Payout Ratio DPR
4. Terjadi penurunan kepemilikan institusional yang diikuti oleh kenaikan Dividend Payout Ratio DPR
1.2.2 Rumusan Masalah
Bersadarkan identifikasi masalah diatas maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio DPR.
2. Seberapa besar pengaruh kepemilikan institusional institutional ownership terhadap Dividend Payout Ratio DPR.
3. Seberapa besar pengaruh profitabilitas dan kepemilikan institusional institutional ownership terhadap Dividend Payout Ratio DPR.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1
Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui dan memperoleh gambaran tentang seberapa besar pengaruh rofitabilitas dan kepemilikan institusional institutional ownership terhadap Dividend Payout Ratio DPR.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio DPR. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemilikan institusional intitutional ownership terhadap
Dividend Payout Ratio DPR. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh profitabilitas dan kepemilikan institusional institutional
ownership terhadap Dividend payout ratio DPR.
1.4 Kegunaan penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis