Operasionalisasi Variabel Metode Penelitian

Bab III Objek dan Metode Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang digunakan Unit Analisis Time Horizon T – 1 Descriptive Descriptive dan Survey Individu dan divisi Cross Sectional T – 2 Descriptive Descriptive dan Survey Individu dan divisi Cross Sectional T – 3 Descriptive dan Verificative Descriptive and Explanatory Survey Individu Cross Sectional Sumber: Umi Narimawati 2007:85

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel adalah suatu cara untuk mengukur konsep dan bagaimana caranya sebuah konsep harus diukur sehingga terdapat variabel – variabel yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi, yaitu variabel yang dapat menyebabkan masalah lain dan variabel yang situasi dan kondisinya tergantung oleh variabel lain. Adapun pengertian menurut Sugiyono menerangkan bahwa: “Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya ”. 2006:31 Untuk meneliti bagaimana pengaruh kinerja Account Representative terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak badan, penulis menentukan operasionalisasi variabel sebagai berikut : Bab III Objek dan Metode Penelitian 1. Variable Independent atau variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya dan merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variable dependent terikat. Data yang menjadi variabel independent Variabel X adalah kinerja Account Representative. 2. Variable Dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel dependent Variabel Y adalah tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Variable Konsep Dimensi Indikator Skala No.Quesi oner Kinerja account representative variable x “Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebihdahulu dan disepakati bersama.” Tb. Sjafri Mangkuprawira 2008:218 “Account Representative menurut KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 98KMK.012006 Tanggal 20 Februari 2006 adalah pegawai yang diangkat pada setiap Seksi Kode etik pegawai pajak tentang kewajiban pegawai pajak Tanggung jawab AR 1.menghormati agama 2.bekerja secra professional 3memberikan pelayanan 4.mengamnakan data DJP 5.menaati perintah kedinasan 6.menaati ketentuan jam kerja 7. bertutur kata sopan 1.Menangani wajib pajak 2.menginformasikan perubahan peraturan 3.merespon pertanyaan dan permintaan Ordinal 1-4 5-7 Bab III Objek dan Metode Penelitian Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak yang telah mengimplementas ikan Organisasi Modern.” Tugas account representativ e yang berhubungan dengan wajib pajak Tugas account representativ e yang berhubungan dengan fungsional pemeriiksa 1.membuat dan memukthtahirkan profil WP 2. Pengawasan dan bimbingan 3.menganalisis kinerja WP melalui analisis SPT 4.menginformasikan perubahan perpajakan 1.Melakukan pengawasan melalui penindaklanjutan STP dan thdp keputusan material dengan mengusulkan pemeriksaan 2. mengetahui ruang lingkup usaha wp 3.melakukan analisis resiko atas profil wp 8-11 12-15 Kepatuhan Formal Wajib Pajak Badan variable y “Ada dua macam kepatuhan yaitu: 1. Kepatuhan formal adalah suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang- Undang Perpajakan. 2. Kepatuhan material adalah suatu keadaan dimana wajib pajak secara substantif atau hakikatnya memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa Undang-Undang Perpajakan”. Siti Kurnia Rahayu dan Sony Devano 2006:110 “Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban Aspek Formal 1. Menyampaikan SPT Tahunan PPh Tepat Waktu 2. Menyampaikan SPT Tahunan PPh terlambatlewat waktu Permohonan Perpanjangan penyampaian SPT

3. Menyampaikan

SPT Tahunan PPh Pembetulan Ratio Bab III Objek dan Metode Penelitian perpajak an sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan perpajakan.” Siti Resmi 2008:21 Dalam operasionalisasi variabel ini variabel indepandent X menggunakan skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Nur Indriantoro dan Bambang adalah: “Skala ordinal adalah skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan kategori, tetapi juga menyatakan peringkat construct yang diukur.” 2002:98 Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala likert. Skala likert menurut Sugiyono adalah sebagai berikut: “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.” 2006:86 Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan item positif atau tidak mendukung Bab III Objek dan Metode Penelitian pernyataan item negatif. Skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Skala Likert Untuk Kuesioner Positif Sumber : Sugiyono, 2007:87 Sedangkan skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan untuk pernyataan negatif adalah sebagai berikut : Tabel 3.4 Skala Likert Untuk Kuesioner Negatif Jawaban Responden Skor Sangat Setuju 1 Setuju 2 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju 5 Sumber : Sugiyono, 2004:87 Sedangkan pada variabel dependent Y menggunakan skala ukur rasio. Menurut Bambang Jatmiko menyatakan bahwa: “Rasio adalah skala pengukuran yang sudah dapat digunakan untuk menyatakan peringkat antar tingkatan dan jarak atau interval antar tingkatkan sudah jelas dan memiliki nilai 0 nol yang mutlak”. Jawaban Responden Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Bab III Objek dan Metode Penelitian 2008:41 Skala ukur pada penelitian ini menggunakan data berupa angka yang di dapat dari laporan penerimaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal pajak. Dalam operasionalisasi variabel ini semua variabel akan diukur oleh instrumen pengukur dalam bentuk kuesioner yang memenuhi pernyataan- pernyataan tipe skala likert. Skala Likert menurut Sugiyono adalah sebagai berikut : “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. 2009:93 Skala dimulai dari angka 1 sampai dengan 5, yang menunjukkan tingkat sikap dan pendapat responden. Angka 1 menunjukkan nilai ukur sebesar 1, dan selanjutnya sampai dengan angka 5 menunjukkan nilai ukur sebesar 5.

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data

Dokumen yang terkait

Prosedur Penagihan Untuk Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakannya Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Kota

0 57 85

Pengaruh peran account representatif, pemahaman prosedur perpajakan wajib pajak, dan kualitas pelayanan tempat pelayanan terpadu di kantor pajak terhadap kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya (studi kasus pada delapan kantor pelayan

3 6 128

Pengaruh Account Representative Dan Penagihan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Cibeunying)

0 4 1

Pengaruh Kinerja Account Representative Dan Pemeriksaan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada KPP Di Wilayah Bandung)

10 77 193

Pengaruh Account Representative Dan Kualitas Pelayanan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survey Pada Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pratama Soreang)

18 182 55

PENGARUH KEPUASAN WAJIB PAJAK ATAS KINERJA ACCOUNT REPRESENTATIVE TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PENGHASILAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN KOTA.

0 1 26

Pengaruh Account Representative (AR) terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Karees.

0 0 19

Pengaruh Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi: Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandung Karees.

2 6 21

Pengaruh Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Kepatuhan Wajib Pajak: Survey terhadap Wajib Pajak Badan pada KPP Pratama Cimahi.

1 15 22

PENGARUH KINERJA ACCOUNT REPRESENTATIVE (AR) TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Palembang) - POLSRI REPOSITORY

0 0 21