2.4 Kualitas Perangkat Lunak
Elemen kunci dari setiap proses rekayasa adalah pengukuran. Pengukuran digunakan untuk lebih memahami atribut dari model yang kita ciptakan. Tetapi
yang terpenting, pengukuran digunakan untuk memperkirakan kualitas produk yang direkayasa atau sistem yang dibangun. Kualitas perangkat lunak adalah
gabungan yang komplek dari berbagai faktor yang akan bervariasi pada aplikasi dan pelanggan yang berbeda yang membutuhkannya. Roger S. Pressman, 2002:
609
2.4.1 Faktor Kualitas FURPS
Hawlett Packard mengembangkan serangkaian factor kualitas perangkat lunak yang disingkat FURPS Functionality, Usability, Reliability, Performance
dan Supportability Roger S. Pressman, 2002: 614-616. Functionality dinilai melalui evaluasi bentuk himpunan dan kemampuan program, generalitas fungsi-
fungsi yang disampaikan serta keamanan keseluruhan sistem. Di dalam rekayasa perangkat Iunak, suatu syarat fungsional menggambarkan satu fungsi suatu sistem
perangkat lunak atau komponen nya. Suatu fungsi diuraikan sebagai himpunan dari masukan-masukan, perilaku dan keluaran-keluaran lihat juga perangkat
lunak. Persyaratan-persyaratan fungsional mungkin diantaranya kalkulasi- kalkulasi, detil teknis, manipulasi data dan pengolahan serta kemampuan spesifik
lain yang menunjukkan bagaimana satu kasus penggunaan diharapkan untuk keseluruhan. Itu semua didukung oleh kebutuhan nonfungsional, batasan-batasan
pemaksaan pada disain atau implementasi seperti persyaratan-persyaratan capaian, keamanan, atau keandalan.
Seperti dirumuskan dalam persyaratan engineering, syarat fungsional menetapkan perilaku-perilaku tertentu dari suatu sistem. Ini harus dibandingkan
dengan kebutuhan nonfungsional yang menetapkan keseluruhan karakteristik- karakteristik seperti keandalan dan biaya. Secara khas, suatu analisa persyaratan
menghasilkan syarat fungsional setelah membangun dengan menggunakan kasus- kasus. Suatu syarat fungsional khas akan berisi nama dan nomor yang unik, suatu
ringkasan kesimpulan dan satu dasar pemikiran. Informasi ini digunakan untuk membantua pembaca memahami mengapa persyaratan diperlukan dan untuk
menjalankan persyaratan sampai pengembangan sistem. Usability
dinilai dengan mempertimbangkan faktor manusia, keseluruhan estetika, konsistensi dan dokumentasi. Reliability dievaluasi melalui pengukuran
frekuensi dan besarnya kegagalan, akurasi hasil output, mean time between failure MTBF, kemampuan untuk pulih dari kegagalan dan prediktabilitas program.
Performance diukur melalui kecepatan pemrosesan, waktu respon, konsumsi kode
sumber, throughput dan efisiensi. Supportability yaitu menggabungkan kemampuan untuk memperluas program ektensibilitas, kemampuan beradaptasi
dan kemampuan pelayanan, serta testabilitas, kompatibilitas kemampuan untuk mengumpulkan dan mengontrol elemen dari konfigurasi perangkat lunak,
kecocokan di mana suatu sistem dapat dipasang dan kecocokan di mana masalah dapat dilokalisasikan.
2.5 Sistem Operasi