Begitu juga dengan Mishill, meskipun ia sempat mendapat perlakuan tidak adil dari suami-suaminya terdahulu, namun setelah Raja Jin heung wafat dan
menggulingkan tahta Raja Jinji, ia termasuk perempuan yang berkuasa dan menjadi pemimpin pemberontakan atas kelompoknya.
5.3. Representasi nilai-nilai feminisme dalam serial “The Great Queen
Seondeok”
Selain dianalisis dengan menggunakan level realitas dan representasi yang tercermin pada perilaku, peran dan posisi, penulis juga menganalisis adegan-
adegan dalam serial drama “The Great Queen Seondeok” dengan menggunakan level ideologi yang meliputi paham dan nilai-nilai yang terkandung dalam paham
tersebut yakni feminisme. Sebelum membahas nilai-nilai feminisme seperti apa yang terepresentasikan dalam serial drama ini, ada baiknya mengetahui terlebih
dahulu arti dari nilai itu sendiri. Definisi dari nilai adalah sesuatu yang diinginkan, artinya nilai bukan hanya diharapkan, tetapi diusahakan sebagai suatu yang pantas
dan benar bagi diri sendiri dan orang lain, Kluckhon dalam Culture and Behavior. Sementara itu nilai feminisme adalah sesuatu yang baik, yang
diinginkan, yang dicita-citakan, dan dianggap penting oleh perempuan. Nilai-nilai feminisme yaitu berkaitan dengan penghargaan atas eksistensi kaum perempuan.
Salah satu wujud nyata untuk mengembangkan nilai-nilai feminisme dalam kehidupan masyarakat adalah menanamkan sikap kepedulian terhadap kaum
perempuan. Sikap ini dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya
adalah menghargai
eksistensi perempuan,
memberdayakan perempuan,
memotivasi perempuan untuk berkarya secara inovatif, dan lain sebagainya yang mengarah kepada penghargaan terhadap kaum perempuan.
Nilai feminisme dalam penelitian ini adalah nilai-nilai yang sesuai dengan tuntutan perempuan atau nilai-nilai perempuan dalam Serial The Great Queen
Seondeok yang mengacu pada kesetaraan, kemandirian ekonomi, perubahan- sosial, dan berkekuatan politik dalam masyarakat. Perwujudan Nilai-nilai
feminisme yang terkandung dalam serial drama “The Great Queen Seondeok” ada dalam beberapa adegan diantaranya :
5.4. Pola dan model pembahasan
Untuk memahami pembahasan yang sudah dijelaskan secara menyeluruh, penulis meringkasnya dalam bentuk pola dan model agar dapat dicermati dengan mudah.
Pola I.
Pola II.
Subordinat
Ditempatkan sebagai kaum proletar kelas
dua yang harus selalu tunduk dibawah
kekuasaan suami kaum kapitalis
Melayani seluruh kebutuhan raja suami
baik kebutuhan biologis ataupun
rumah tangga
Perilaku, Peran dan Posisi Perempuan dalam Konteks
Keluarga Pada sebuah kerajaan
Domestik
Posisi perempuan sebagai selir istri simpanan
Publik Perilaku, Peran dan Posisi
Perempuan dalam Konteks Pemerintahan
Dominan
Turut serta dalam membuat keputusan penting yang
menyangkut hajat hidup orang banyak
Posisi perempuan sebagai Pempimpin kepala negara Ratu
memiliki kekuasaan untuk, Memberi perintah, sanksi dan
menetapkan aturan yang harus dipatuhi pada sebuah negara
Bagan 2. Pola Pembahasan
Model Pembahasan
Perilaku, Peran dan Posisi Perempuan
Sebagai Kepala Negara
Konteks pemerintahan
Sebagai Istri Konteks
keluarga •
Domestifikasi •
Marjinalisasi •
Subordinasi •
Kekuasaan •
Status sosial kedudukan
yang tinggi
Pemberontakan kaum
perempuan Penghargaan di
masyarakat
Bagan 3. Model Pembahasan
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN