Rumusan Masalah Kegunaan Penelitian

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah gambaran perilaku peran dan posisi perempuan yang tercermin dalam serial “The Great Queen Seondeok”, bila ditinjau dari konteks pemerintahan dan keluarga ?. 2. Bagaimanakah bentuk representasi nilai-nilai feminisme yang tertuang dalam serial “The Great queen Seondeok” ?.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gambaran perilaku,peran dan posisi perempuan yang tercermin dalam serial “The Great Queen Seondeok” bila ditinjau dari konteks pemerintahan dan keluarga.

2. Untuk mengetahui bentuk representasi nilai-nilai feminisme yang tertuang

dalam serial “The Great queen Seondeok”

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai feminisme dan media massa. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mengembangkan Ilmu Komunikasi Massa khususnya pada kajian film dan gender. 2. Kegunaan Praktis a. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan bagi penelitian lanjutan dan sebagai acuan referensi bagi jurusan Ilmu komunikasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. b. Untuk memberikan pandangan baru mengenai perspektif feminisme khususnya bagi seluruh perempuan. c. Sebagai salah satu syarat kelulusan di Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Telah banyak penelitian yang dilakukan dengan menggunakan perspektif feminisme, khususnya penelitian yang menggunakan metode analisis isi, baik kuantitatif maupun kualitatif. Hanya saja media dan objek penelitian yang dipilih berbeda-beda. Salah satu diantaranya penelitian yang dilakukan Hasaumi Mayaranti dengan judul “ Analisis Isi Film Serial Jewel in The Palace dalam perspektif Gender”. Objek penelitian Hasaumi adalah serial drama yang berasal dari Korea Selatan. Film ini memiliki tokoh sentral perempuan Suh jang Geum, yang menjadi tabib perempuan kepercayaan Raja. Namun, negara, tradisi dan masyarakat pada saat itu menolak seorang perempuan diberi gelar sebagai seorang tabib agung. Berdasarkan adanya persoalan gender tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis isi dalam perspektif gender. Mayaranti, 2008:70 Penelitian sejenis lainnya juga terdapat pada penelitian berjudul “ Representasi Perempuan Jawa dalam Film R.A Kartini” yang ditulis oleh Edwina Ayu Dianingtyas tahun 2010, dari Universitas Diponegoro Semarang.. Film tersebut menunjukan ketidakadilan gender dalam budaya Jawa yang identik dengan ideologi patriarki. Dalam film R.A Kartini ditampilkan diskriminasi dan