Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

c. Penghayatan secara rohaniah masih superficial belum mendalam meskipun mereka telah melakukan atau berpartisipasi dalam berbagai kegiatan ritual. d. Hal ketuhanan dipahamkan secara idesyncritic menurut khayalan pribadinya sesuai dengan taraf berpikirnya yang masih bersifat egosentrik atau memandang segala sesuatu dari sudut dirinya Yusuf, 2000: 162-170. Ciri umum yang membedakan kesadaran beragama antara anak dan remaja atau orang dewasa terletak pada perilaku dalam menjalankan ajaran agama. Anak-anak memiliki kesadaran beragama dalam konteks yang masih sederhana dan belum diaplikasikan dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang bersifat ritual. Sementara itu kesadaran beragama pada remaja dan orang dewasa lebih bersifat aplikatif, di mana kesadaran tersebut diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan ibadah yang bersifat ritual, karena pada usia remaja dan dewasa, khususnya ajaran Agama Islam, menuntut orang-orang yang telah memasuki usia akil baligh untuk melaksanakan parktik-praktik ibadah, seperti sholat, berpuasa dan ibadah-ibadah ritual lainnya.

H. Kerangka Pikir

Komunikasi antarpribadi guru dan siswa dalam bentuk kegiatan belajar mengajar memegang peranan yang penting dalam menyampaikan nilai-nilai ajaran agama kepada para siswa. Dalam konteks ini, guru menjadi sumber yang menyampaikan pesan komunikasi berupa ajaran Agama Islam kepada para siswa SD Islam Terpadu Arraudah Bandar Lampung, dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran beragama pada siswa. Sehubungan dengan upaya memberikan landasan agama yang kuat pada anak, pendidik merupakan salah satu unsur yang amat berperan dalan pembentukan hal tersebut. Meskipun waktu bersama guru tidaklah sebanyak dengan waktu bersama orangtua di rumah, namun peran guru sangat besar dalam membantu mengeksplorasi diri dan potensi seorang anak. Pada saat di sekolah, peran guru sangat dominan untuk dapat memberikan pengertian dan pemahaman pada anak muridnya. Seorang guru yang diterima oleh muridnya akan menjadi sosok yang digugu dan ditiru oleh muridnya, untuk itu diperlukan pendekatan-pendekatan emosional dalam memberikan pengertian pada murid. Guru pada usia anak-anak diharapkan dalam menyampaikan sesuatu pada muridnya disertai dengan sikap yang penuh kasih sayang pada muridnya Supratiknya,2002: 11. Salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari proses komunikasi antarpribadi guru dan siswa adalah kedekatan personal antara guru dan siswa. Kedekatan yang timbul secara fisik antara guru dan anak akan membantu pendekatan hubungan guru dan anak secara emosional. Kegiatan belajar mengajar tidak dapat dilepaskan dari proses komunikasi antarpribadi, di dalamnya terjadi proses penyampaian dan penerimaan pesan dari guru kepada para siswa. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kedekatan personal dalam pengajaran Mata Pelajaran Agama Islam terhadap sikap beragama pada siswa SD Islam Terpadu Arraudah Bandar Lampung, sebagaimana dapat dilihat pada bagan kerangka pikir di bawah ini: Komunikasi Antarpribadi Bagan 1 Bagan Kerangka Pikir Penelitian Kedekatan personal a. Keakraban b. Kesepakatan c. Ketepatan respon d. Keserasian suasana emosional Sikap Beragama Pada Siswa SD Islam Terpadu Arraudah Bandar Lampung a. Aspek Kognitif b. Aspek Afektif c. Aspek Konatif GURU SISWA SDIT Arraudah Bandar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto 2000: 126, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Pendekatan kuantitatif adalah penyajian analisis fenomena yang disusun dengan data kuantitatif serta membuat ketetapan pengukurannya menggunakan teknik analisis statistik. Dalam penelitian ini tipe deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengetahu pengaruh kedekatan personal dalam pengajaran Mata Pelajaran Agama Islam terhadap sikap beragama pada siswa SD Islam Terpadu Arraudah Bandar Lampung

B. Definisi Konsep

Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi 2001:121, definisi konsep adalah pemaknaan dari konsep yang digunakan, sehingga memudahkan peneliti untuk mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Berdasarkan definisi tersebut maka definisi konsep penelitian ini adalah:

Dokumen yang terkait

KREATIVITAS GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Meranti Senen Jakarta Pusat

0 10 114

PENGARUH KEDEKATAN PERSONAL GURU DAN SISWA DALAM PENGAJARAN MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM TERHADAP SIKAP KESADARAN BERAGAMA SISWA (Studi pada Siswa Kelas IV dan V SD Islam Terpadu Arraudah Bandar Lampung

1 16 92

PENGARUH PENGGUNAAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 20 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 54

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 88

PENGARUH SIKAP DAN PERILAKU GURU TERHADAP MINAT SISWA MENURUT PERSEPSI SISWA DALAM MENGIKUTI MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA BUDAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 28 104

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 12 36

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN OLEH SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Semu pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung S

2 16 51

PENGARUH PENDEKATAN PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 12 51

View of EFEKTIFITAS MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN (MGMP) GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 1 14

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS TERHADAP SIKAP BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA

0 0 13