15 terhadap struktur tumbuh embrio yang diamati secara langsung. Secara tidak
langsung, yaitu melihat gejala metabolisme benih. Persentase perkecambahan diambil kecambah normal yang dihasilkan benih pada kondisi menguntungkan
dalam jangka waktu yang ditentukan Sutopo, 2004.
2.7 Standar Nasional Indonesia untuk Air Mineral
Tabel 2. Zat yang terkandung dalam produk air minum Standar Nasional Indonesia SNI.
Parameter Produk Satuan
Persyaratan Ph
- 6,0
– 8,5 Zat terlarut
mgl Maks 500
Zat organik angka KMnO
4
mgl Maks 1,0
Total Organik Karbon mgl
- Nitrat NO
3
mgl Maks 45
Nitrit NO
2
mgl Maks 0,005
Amonium NH
4
mgl Maks 0,15
Klorida Cl mgl
Maks 250 Florida F
mgl Maks 1
Sianida Cn mgl
Maks 0,05 Besi Fe
mgl Maks 0,1
Mangan Mn mgl
Maks 0,05 Boron B
mgl Maks 0,3
Sulfat SO
4
mgl Maks 200
Barium Ba mgl
Maks 0,7 Klor bebas
mgl Maks 0,1
Selenium Se mgl
Maks 0,01 Cemaran logam
Timbal Pb mgl
Maks 0,005 Tembaga Cu
mgl Maks 0,5
Cadmium Cd mgl
Maks 0,003 Raksa Hg
mgl Maks 0,001
Cemaran Arsen As mgl
Maks 0,01 Angka lempeng total awal
Koloniml Maks 1,0 x 10
2
Angka lempeng total awal Koloniml
Maks 1,0 x 10
5
Mikrobiologi Bakteri bentuk koli
AMP100ml 2
Salmonella -
Negative100 ml Pseudomonas aeruginosa
Koloniml Sumber: Badan Standardisasi Nasional BSN, 2006
Keterangan: = di pabrik = di pasaran
16
2.8 Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu bentuk teknis dalam budidaya tanaman yang bertujuan memberikan hara kepada tanaman sehingga mampu tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pemupukan mempengaruhi kondisi tanah dalam hal derajat keasaman tanah, struktur tanah, dan potensi pengikat dari tanah terhadap
unsur hara tanaman. Pemupukan dapat diberikan ke dalam tanah dalam bentuk pupuk organik dan anorganik. Penggunaan pupuk organik mampu mempengaruhi
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah serta memberikan unsur hara dengan jumlah yang terbatas. Penggunaan pupuk anorganik pada umumnya mampu
menyediakan hara yang cukup bagi tanaman karena memiliki kelarutan dan cepat tersedia untuk tanaman Herawati, 2009.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Benih, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Bandar Lampung sejak bulan Agustus sampai September 2010.
3.2 Bahan dan Alat
Penelitian ini menggunakan bahan-bahan empat benih inbred jagung Tabel 3, air suling sesuai SNI Tabel 2, dan pupuk NPK majemuk kombinasi Hyponex dan
Gandasil. Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah Electric Conductivity Meter ECM, Growth Chamber tipe IPB 7AB, rumah plastik,
tissue, nampan, gelas ukur, sendok, spatula, timbangan analitik, oven, kantong kertas, kertas merang, lembaran plastik, gelas plastik, styrofoam, tutup kotak
kardus kertas A4, mistar, cutter, gunting, kertas label, karet gelang, dan alat tulis. Tabel 3. Data benih inbred jagung.
No. Kode Inbred
Pedigri Tahun Panen
1 UL2.02
Cargill 2 2008
2 UL3.01
Charoen Pokphand Indonesia 1 2008
3 UL3.03_08
Bisi 3 2008
4 UL3.03_10
Bisi 3 2010
18
3.3 Metode Penelitian